210 likes | 510 Views
Uji Tanda (Sign Test). Rini Nurahaju. Kegunaan. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal Dinamakan uji tanda karena data yg akan dianalisis dinyatakan dlm bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif Misalnya :
E N D
Uji Tanda (Sign Test) Rini Nurahaju
Kegunaan • Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal • Dinamakan uji tanda karena data yg akan dianalisis dinyatakan dlm bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif • Misalnya : • Apakah insentif yg diberikan pd pegawai mempunyai pengaruh positif thd efektivitas organisasi? Jadi bukan menanyakan berapa besar pengaruhnya scr kuantitatif
Sampel • Sampel yg digunakan berpasangan misalnya suami - istri, pria - wanita, pegawai negeri - swasta dll • Tanda positif dan negatif akan dapat diketahui berdasarkan perbedaan nilai antara satu dgn yg lain dlm pasangan itu
Hipotesis • Ho yg diuji adalah : p (XA > XB) = p (XA < XB) = 0,5 • XA = nilai setelah ada perlakuan • XB = nilai sebelum ada perlakuan • Artinya peluang utk memperoleh beda yg bertanda positif sama dgn peluang utk memperoleh beda yg bertanda negatif • Jadi kalau tanda positif jauh lebih banyak dari negatifnya dan sebaliknya, maka Ho ditolak • Atau bila jarak median dgn tanda positif dan negatif sama nol, maka Ho diterima
lanjutan • Untuk sampel kecil (< 25) pengujian dilakukan dgn menggunakan prinsip distribusi Binomial dgn P=Q=0,5 (lihat test binomial) dimana N=banyak pasangan. • Bila suatu pasangan tidak menunjukkan adanya perbedaan yakni selisih = 0 maka pasangan itu dicoret dari analisis. Dgn dmkn N nya akan berkurang. • Utk pengujian hipotesis dpt membandingkan dgn tabel, dimana x dalam tabel adalah nilai bertanda positif atau negatif yang jumlahnya lebih kecil. • Contoh : misalnya 25 pasangan yg diobservasi terdapat 20 pasangan yg menunjukkan perubahan positif (+) dan 5 menunjukkan perubahan negatif (-) maka disini N=20 dan X=5. berdasarkan hal tsb maka p tabel=0,002 (uji satu pihak)
Contoh sampel kecil • Suatu perusahaan ingin mengetahui adanya kenaikan uang insentif terhadap kesejahteraan kary. Dlm penelitian itu dipilih 20 pegawai beserta istrinya secara random, jadi terdapat 20 pasangan suami istri. Masing-masing suami dan istri diberi angket utk diisi, dgn menggunakan pertanyaan sbb : Berilah penilaian tingkat kesejahteraan keluarga bapak/ibu sebelum adanya kenaikan dan sesudah kenaikan insentif dari perusahaan dimana bapak bekerja, rentang nilai adalah 1 s.d 10. Nilai 1 berarti sangat tdk sejahtera dan 10 berarti sangat sejahtera. Nilai sebelum ada kenaikan insentif ........................... Nilai setelah ada kenaikan insentif ...........................
Berdasarkan hal tersebut maka : • Judul penelitian : • Pengaruh kenaikan insentif terhadap kesejahteraan karyawan • Variabel • Var independen : kenaikan insentif • Var dependent : kesejahteraan kary • Rumusan masalah • Adakah pengaruh kenaikan insentif terhadap kesejahteraan kary? • Ukuran sampel • 20 pasang suami istri
lanjutan • Desain penelitian • Hipotesis • Ho : tidak terdapat pengaruh yg signifikan kenaikan insentif terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut istri maupun suami • Ha : terdapat pengaruh positif yg signifikan kenaikan insentif terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut istri maupun suami Pengukuran utk kesejahteraan 20 pasutri sebelum ada kenaikan insentif Pengukuran utk kesejahteraan 20 pasutri setelah ada kenaikan insentif Ada kenaikan insentif
lanjutan • Kriteria pengujian hipotesis • Ho diterima bila harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel • Penyajian data • Berdasarkan angket yg terkumpul data dari suami istri baik sebelum dan sesudah ada kenaikan insentif, ditunjukkan pada tabel 1 berikut :
lanjutan • Pengujian hipotesis • Utk pengujian dgn sign test, data yg dianalisis disusun kembali mjd tabel 2 berikut :
lanjutan • Berdasarkan tabel 2 terlihat bhw tanda (+) sebanyak 7 dan (-) sebanyak 13. Berdasarkan tabel binomial dgn N = 20 dan p = 7 (tanda yg kecil) diperoleh tabel p tabel = 0,132. Bila taraf kesalahan sebesar 5% maka harga 0,132 ternyata lebih besar dari 0,05. Dgn dmkn Ho diterima dan Ha ditolak. • Kesimpulan • Jadi dpt disimpulkan tdk terdapat pengaruh yg positif dan signifikan kenaikan insentif terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun istri. (Kalaupun dlm data terlihat ada pengaruh positif tetapi adanya pengaruh itu hanya terjadi pada sampel itu dan hal ini tidak dapat digeneralisasikan utk populasi dimana sampel tersebut diambil)
lanjutan • Saran • Mungkin nilai insentif yang diberikan terlalu kecil sehingga tdk dpt meningkatkan kesejahteraan keluarga • Utk sampel yg besar (>25) dapat dilakukan pengujian Chi kuadrat yg rumusnya adalah : (lihat papan) • Contoh kasus sebelumnya dpt dihitung dgn rumus : (lihat papan) • Utk membuktikan Ho ditolak atau diterima, maka Chi kuadrat hitung kita bandingkan dgn chi kuadrat tabel dgn dk=1. Berdasarkan kesalahan 5% maka harga chi kuadrat tabel = 3,481. harga chi kuadrat hitung 2,45 ternyata lebih kecil dari chi kuadrat tabel (2,45<3,481). Dgn dmkn Ho diterima dan Ha ditolak. Hasilnya sama dgn cara pertama, insentif tdk berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga.
Latihan soal • Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh adanya kenaikan insentif terhadap kesejahteraan kary. Dlm penelitian itu dipilih 22 pegawai beserta istrinya scr random. Data kesejahteraan istri sebelum diberi insentif (X1), dan sesudah diberi (X2). Selanjutnya data kesejahteraan suami sebelum diberi insentif (Y1), dan sesudah diberi (Y2). • X1 : 89 45 56 34 67 89 90 76 56 70 67 68 59 50 45 90 67 89 98 76 45 78 • X2 : 56 89 65 78 89 57 78 90 87 78 80 65 78 90 56 78 34 45 68 79 67 56 • Y1 : 56 56 78 98 67 80 89 56 78 34 56 78 89 90 87 89 76 89 90 87 78 89 • Y2 : 23 67 89 90 89 78 89 80 80 67 45 67 78 89 78 98 78 89 89 90 78 89 • Buktikan hipotesis yg menyatakan insentif berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan karyawan