1 / 37

Uji Hipotesa

Uji Hipotesa. Hipotesa. Menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesis  ialah “pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya”.  (Nasution:2000). Hipotesa. Hipotesa Korelatif

yaholo
Download Presentation

Uji Hipotesa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Uji Hipotesa

  2. Hipotesa • Menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesis  ialah “pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya”.  (Nasution:2000)

  3. Hipotesa • Hipotesa Korelatif yaitu dugaan ada tidaknya hubungan dari dua atau lebih variable • Hipotesa Komparatif yaitu dugaan sama tidaknya antara dua kelompok atau lebih

  4. Hipotesa • HipotesaNihil / Nol Hipotesa yang akandiuji, biasanyadugaan yang disebutkansecaraeksplisitpadasuatupernyataan Dinotasikandengan H0 • HipotesaAlternatif Hipotesa yang berlawanandengan H0danakanberlakubila H0ditolak Dinotasikandengan H1

  5. Hipotesa • Menurut Mas Adip, bahwa rata-rata mahasiswa Statistik kelas B mendapatkan nilai Quiz diatas 65 • Maka Hipotesa Null dan Hipotesa Alternatifnya ialah • H0 : µ > 65 • H1 : µ <= 65

  6. Hipotesa • Menurut Mbak Maya, kemungkinan komputer LPSI terserang virus ialah dibawah 20% • Maka Hipotesa Null dan Hipotesa Alternatifnya ialah • H0 : p < 0.2 • H1 : p >= 0.2

  7. KemungkinankejadianpadaUjiHipotesa • ProbabilitasterjadinyaType I error dinotasikandenganα – biasadisebut significance level • ProbabilitasterjadinyaType II error dinotasikandenganβ

  8. Significance Level • NamalainnyaialahSignifikansi / Probabilitasada yang menyebutkanjugaDerajatKemaknaan • Menunjukkanseberapasignifikansikesalahantipe I (type I error) yang mungkinterjadi • Kebalikannya Confidence Interval dansama-samamengukurkepercayaansuatuhipotesa • Dinotasikandenganα • Defaultnya 10%, 5%, 1% • Default SPSS = 5% = 0.05

  9. Confidence Interval • Nama lainnya ialah selang kepercayaan atau tingkat kepercayaan • Menunjukkan seberapa besar kita harus percaya terhadap suatu hipotesa • Semakin besar nilainya maka semakin dipercaya suatu hipotesa • Defaultnya bernilai 90%, 95% dan 99% • Default SPSS = 95%

  10. Critical Value • NamalainnyaialahNilaiKritis • Nilaikritisdigunakanuntukpengujiansignifikansi. • Nilaidimanapengujianstatistikharusmelampauinilaitertentu agar hipotesis 0 ditolak. • Misalnyanilaikritis t denganderajatkebebasansebesar 12 dantingkatsignifikansisebesar 0,05 adalah 1,96. • Nilaikritisdiambildari table nilaikritis t.

  11. MacamPengujianHipotesaOne Tailed • Pengujian One Tailed mempunyai ciri H0 : θ = θ0 H1 : θ > θ0 H0 : θ = θ0 H1 : θ < θ0 atau UjiPihakKanan UjiPihakKiri

  12. MacamPengujianHipotesaOne Tailed • Suatu perusahaan kosmetika, mengklaim bahwa produknya memiliki kandungan mercury tidak lebih dari 3% dengan nilai significance level (α) sebesar 10% • Maka Hipotesa Null dan Hipotesa Alternatifnya ialah • H0 : p <= 0.03 • H1 : p > 0.03

  13. MacamPengujianHipotesaOne Tailed • Uji satu pihak kanan H0 : θ = θ0 H1 : θ > θ0 daerah kritis Penolakan H daerah penerimaan H α = 0.1 z Hipotesis H diterima jika: z ≤ z1- α

  14. MacamPengujianHipotesaOne Tailed • Menurut menteri pendidikan, persentase kelulusan siswa SMU tahun ini meningkat menjadi 80% dibandingkan tahun kemarin, dengan confidence interval 99% • Maka Hipotesa Null dan Hipotesa Alternatifnya ialah • H0 : µ >= 0.8 • H1 : µ < 0.8

  15. MacamPengujianHipotesaOne Tailed • Uji satu pihak kiri H0 : θ = θ0 H1 : θ < θ0 daerah kritis Penolakan H daerah penerimaan H α = 0.1 z Hipotesis H diterima jika: z ≥ z1- α

  16. MacamPengujianHipotesaTwo Tailed • Pengujian Two Tailed mempunyai ciri H0 : θ = θ0 H1 : θ > θ0 H0 : θ = θ0 H1 : θ < θ0 dan H0 : θ = θ0 H1 : θ ≠ θ0

  17. MacamPengujianHipotesaTwo Tailed • Menurut pengalaman Bu Wiwik, setiap tahunnya rata-rata mahasiswa yang tidak lulus statistik ialah 3 orang per kelasnya, dengan confidence interval 99% • Maka Hipotesa Null dan Hipotesa Alternatifnya ialah • H0 : µ = 3 • H1 : µ ≠ 3

  18. MacamPengujianHipotesaTwo Tailed • Two Tailed H0 : θ = θ0 H1 : θ ≠ θ0 daerah kritis Penolakan H daerah kritis Penolakan H daerah penerimaan H ½ α = 0.005 ½ α = 0.005 z z Hipotesis H diterima jika: -z1/2(1- α) < z < z1/2(1- α)

  19. Goodness of fit • Dalam SPSS disediakan empat fungsi distribusi theoris yaitu, distribusi normal, poisson, uniform, dan exponential.

  20. SPSS • Analyze > Nonparametric Test > 1-sample K-S • Klik Tombol Exact > Pilih Monte Carlo > Isikan confidence interval 99% • Klik Options > Descriptives • Centang ke-4 Test Distribution

  21. Perhitungan secara manual • Misalkanuntukhasilujinormalitas • H0 : data = berdistribusi normal • H1 : data ≠ berdistribusi normal • Jenisujihipotesanya : two tailed • Significance interval (α) = 0.01 • z 1/2(1-α) = z0.495 • Hipotesis H diterimajika: -z0.495< z < z0.495 • Hipotesis H diterimajika: -2.57582 < z < 2.57582

  22. Perhitungan secara manual • Two Tailed H0 : θ = θ0 H1 : θ ≠ θ0 daerah kritis Penolakan H daerah kritis Penolakan H daerah penerimaan H ½ α = 0.005 ½ α = 0.005 Hipotesis H diterima jika: -z1-1/2α< z < z1-1/2α

  23. Macam Hipotesa • Hipotesa Satu Proporsi • Hipotesa Dua Proporsi • Proporsi = Dugaan

  24. Hipotesa Satu Proporsi • Contoh • Dari hasil penelitian yg sudah dilakukan dinyatakan bahwa 40% murid SD di suatu daerah menderita kecacingan. • Pernyataan tersebut akan diuji dengan derajat kemaknaan 5%. Untuk itu diambil sampel sebanyak 250 murid SD dan dilakukan pemeriksaan tinja dan diperoleh 39% diantaranya terinfeksi cacing. Diketahui : pH0 = 0,4 n = 250 _ _ _ p (kecacingan)= 39%  q (tidak cacingan) = 1 – p = 61% α = 0,05 zα= 1,96

  25. Jawab 1. H0 : p = 40% Ha : p ≠ 40% 2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 2 arah  titik kritis Zα/2 = 1,96 3. Uji statistik : Z 4. Daerah penolakan H0 berada pada z<-1,96 atau z>1,96 5. Statistik hitung : 6. Kesimpulan : Statistik hitung z = -0,333 > -1,96 (berada di daerah penerimaan H0). H0 diterima  proporsi murid SD penderita kecacingan 40%.

  26. Hipotesa Dua Proporsi • Contoh • Seorang ahli farmakologi mengadaan percobaan dua macam obat anti hipertensi. • Obat pertama diberikan pada 100 ekor tikus dan ternyata 60 ekor menunjukkan perubahan tekanan darah. Obat kedua diberikan pada 150 ekor tikus dan ternyata 85 ekor berubah tekanan darahnya. Pengujian dilakukan dengan derajat kemaknaan 5%. Diketahui : Ha : p1≠ p2 n1 = 100 n2 = 150 p1 = 60/100 p2 = 85/150 q1 = 40/100 q2 = 65/150 p = (n1p1 + n2p2)/n1+n2 = [(100x60/100)+(150x85/150)]/100+150) = 60+85/250 = 145/250 = 0,58  q = 0,42

  27. Jawab 1. H0 : p1 = p2 Ha : p1 ≠ p2 2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 2 arah  titik kritis Zα/2 = 1,96 3. Uji statistik : Z 4. Daerah penolakan H0 berada pada z<-1,96 atau z>1,96 5. Statistik hitung : 6. Kesimpulan : Statistik hitung z = 0,52 < 1,96 (berada di daerah penerimaan H0). H0 diterima pada derajat kemaknaan 0,05 (p>0,05).

  28. Paired Test • Dibutuhkan untuk mencek perbedaan yang bermakna antara dua nilai rata-rata ketika sampel-sampel tersebut tidak independen : • Seperti  - sebelum dan sesudah perlakuan - beda perlakuan - dengan atau tanpa perlakuan

  29. Paired Test • DosenStatistik ITS mengujicobametodapengajaran SCL padamahasiswanyadalamupayameningkatkankompetensimahasiswa. • Nilaiujian per mahasiswasebelumdansesudahperubahanmetodaterlihatpadatabel. • Apakahmetoda SCL menunjukkanpeningkatan yang bermaknapadanilaiujianmahasiswa?

  30. Jawab 1. Uji hipotesis satu sisi: H0: d  0; Ha: d  0. 2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 1 arah  titik kritis t(9;0,05) = 1,83 3. Uji statistik : t  karena sampel kecil 4. Daerah penolakan H0 berada pada t>1,83 5. Statistik hitung : • _ • ∑d=50  d = 50/10 = 5 • _ • ∑[d-d]2 = 510  s2 = 510/9 = 56,7  s = √56,7 = 7,35 6. Kesimpulan : Statistik hitung t = 2,13 > 1,83  H0 ditolak  artinya perubahan nilai ujian per mahasiswa secara bermakna lebih besar dari nol pada derajat kemaknaan 5% (p<0,05).

  31. Uji Hipotesis Perbedaan Nilai Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Metoda Pengajaran Baru

  32. Non-paired Test • Seorang job-specialist menguji 25 administrator kesehatan dan mendapatkan bahwa rata-rata penguasaan pekerjaan administrator kesehatan adalah 22 bulan dengan simpangan baku = 4 bulan. Dengan taraf nyata 5% , ujilah : • Apakah rata-rata penguasaan kerja adminisrator kesehatan tidak sama dengan 20 bulan? _ Diketahui : n=25 x = 22 S = 4 bulan α = 0,05

  33. Tahap Uji Hipotesis • Rumuskan hipotesis uji (H0 dan Ha) H0 ; μ = 20 Ha ; μ ≠ 20 • Tentukan derajat kemaknaan dan titik kritis α = 0,05 ; db = n-1 = 24  t(db;α) = t(10;0,05)= 2,064 • Tentukan uji statistik  uji t karena sampel kecil

  34. Tentukan daerah penerimaan atau penolakan H0 Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 -t(db;α/2)=-2,064 t(db;α/2)=2,064 0

  35. Lakukanujistatistik Diketahui : n = 25 μ0 = 20 s = 4 _ x = 22 _ t = x - μ0 = 22 - 20= 10/4 = 2,5 s/√n 4/ √25

  36. Buatlah kesimpulan yang tepat pada populasi bersangkutan  menerima atau menolak H0 Hasil uji statistik t = 2,5 > 2,064 (berada di daerah penolakan H0)  H0 ditolak  rata-rata penguasaan tugas administrator kesehatan tidak sama dengan 22 bulan.

More Related