120 likes | 324 Views
“KETENTUAN HUKUM TENTANG ALIH KEAHLIAN DARI TKA KEPADA TKI ”. Oleh: Prof.Dr.Aloysius Uwiyono,SH,MH. Latar Belakang Masalah. Globalisasi Ekonomi & Perdagangan: Mobilitas Modal. Mobilitas Tenaga Kerja. Unskilled Labor dari Neg. Berkembang, Skilled Labor dari Neg. Maju.
E N D
“KETENTUAN HUKUM TENTANG ALIH KEAHLIAN DARI TKA KEPADA TKI” Oleh: Prof.Dr.Aloysius Uwiyono,SH,MH.
Latar Belakang Masalah • Globalisasi Ekonomi & Perdagangan: • Mobilitas Modal. • Mobilitas Tenaga Kerja. • Unskilled Labor dari Neg. Berkembang, Skilled Labor dari Neg. Maju. • TKA merugikan, tetapi dibutuhkan. • TKA dilarang, tetapi ada pengecualian.
Pokok Permasalahan • Apakah Ketentuan Hukum tentang Alih Keahlian dari TKA kepada TKI dewasa ini sudah menjamin terlaksananya proses pengalihan keahlian TKA ??? • Bagaimana Solusinya ?
Kerangka Konsep • Transfer of Knowledge adalah: • “The practical problem of getting a packet of knowledge from one to another”(Wilkepedia,2007). • “The process trhrough which one is affected by the experience of another” (Argote &Imgran,1999). • Complicated Process: • Keahlian melekat pada orang lain. • Keahlian tidak mudah diartikulasikan.
Negara pendorong proses Alih Keahlian. • Hukum. • Keberhasilan Alih Keahlian tergantung pada Pemberi & Penerima Keahlian: • Interaksi & Komunikasi. • Sistim insentif. • Dasar Filosofi: • Hubungan Pemberi & Penerima Keahlian adalah hubungan Guru & Murid.
Konstruksi Hukum Negara Pemb.Kerja TKA TKI
Ketentuan Hukum • UU No.13/2003: • Pasal 43 (2d): • RPTKA memuat: Penunjukan TKI sbg Pendamping TKA. • Pasal 45: • Pemberikerja wajib menunjuk TKI Pendamping TKA. • Pemberikerja wajib melaksanakan pendidikan dan pelatihan TKI. • Kepmenakertrans No.228/2003: • Pasal 4 (2): RPTKA disahkan jika memuat: • Penunjukan TKI sbg Pendamping TKA. • Rencana Program Pendidikan & Pelatihan TKI.
3. Kepmenakertrans No.20/2004: • Pasal 2: (1). Mewajibkan TKA: • Pendidikan & Pengalaman kerja >5 tahun. • Pernyataan TKA mengalihkan keahliannya. • Berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. (2). Memiliki standar kompetensi jika sudah ada.
Belum Mendorong • Tidak memiliki Kerangka Konsep yang jelas. • Paradigma Larangan, bukan paradigma Kebolehan. • TKI diposisikan sbg Pendamping TKA yang didampingi (Hubungan Pendampingan). • Menunjuk TKI Pendamping TKA. • Membebankan Kewajiban Hukum kepada TKA memiliki tingkat keahlian tertentu. • Mendidik & Melatih ketika TKA sudah datang. • Jangka waktu transfer keahlian tidak jelas. • Tidak ada insentif bagi TKA, TKI, dan Pemberi Kerja.
Solusi • Merubah Paradigma Larangan menjadi Paradigma Kebolehan. • Mendatangkan TKA dalam rangka alih keahlian TKA ke TKI. • Antara Pemberi & Penerima Keahlian adalah hubungan Guru & Murid, bukan antara Pendamping dengan Yang Didampingi. • Subjek Hukum Peraturan perundang-undangan adalah Pemberi Kerja, bukan TKA ataupun TKI. • Tidak membebankan kewajiban secara langsung kepada TKA. • Pemberikerja wajib mempersiapkan TKI Calon Pengganti sebelum TKA datang. • Insentif untuk TKA, TKI, dan Pemberikerja.