1 / 20

ZOONOSIS PARASIT : Toxoplasma gondii DITEMUKAN PERTAMA KALI DI AFRIKA

TOKSOPLASMOSIS. ZOONOSIS PARASIT : Toxoplasma gondii DITEMUKAN PERTAMA KALI DI AFRIKA PADA BINATANG PENGERAT Stenodactylus gundi HOSPES / INANG : MANUSIA / BINATANG PROTOZOA JARINGAN PARASIT OBLIGAT INTRASELULAR DISTRIBUSI GEOGRAFIS : KOSMOPOLITAN.

verity
Download Presentation

ZOONOSIS PARASIT : Toxoplasma gondii DITEMUKAN PERTAMA KALI DI AFRIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TOKSOPLASMOSIS ZOONOSIS PARASIT : Toxoplasma gondii DITEMUKAN PERTAMA KALI DI AFRIKA PADA BINATANG PENGERAT Stenodactylus gundi HOSPES / INANG : MANUSIA / BINATANG PROTOZOA JARINGAN PARASIT OBLIGAT INTRASELULAR DISTRIBUSI GEOGRAFIS : KOSMOPOLITAN

  2. MORFOLOGI 1. TROFOZOIT : Takizoit Di dalam Pseudosista Bradizoit Di dalam Sista Btk : bulan sabit / tanda koma Ukuran :2-3µ x 4-8µ Inti : satu, besar, kariosoma ditengah

  3. MORFOLOGI 2. SISTA Berdinding tebal di dalam sel, berisi bradizoit, yg perkembangannya lambat Bradizoit terdapat pd infeksi kronis 3. PSEUDOSISTA Parasit (takizoit) bergerombol di dalam sel, tidak membentuk dinding Takizoit perkembangannya cepat Terdapat pada infeksi akut

  4. MORFOLOGI 4. OOSISTA Di dalam usus kucing, & dapat keluar bersama tinja Bentuk : Oval Isi 2 sporosis, berdinding Tiap sporosis isi 4 sporozoit

  5. DAUR HIDUP SEXUAL : Gametogoni ASEXUAL : Skizogoni, Sporogoni & Endodiogeni PRST HIDUP DI DALAM USUS INANG : KUCING SKIZOGONI menghasilkan skizon, skizon pecah keluar merozoit yg akan menginfeksi sel epitel usus yg lain. GAMETOGONI. Merozoit hsl skizogoni, sebagian jadi Mikrogametosit (gamet jantan) & Makrogametosit (gamet betina) G jnt >< G btn OOSISTA dlm tinja, di TANAH

  6. DAUR HIDUP DI TANAH, terjadi SPOROGONI Oosista mengalami sporulasi, 3-4 hr akan menjadi masak/ btk infektif di tanah. Bila oosista masak tertelan hospes / inang, akan melanjutkan daur hidupnya secara ekstraintestinal / intraintestinal TROFOZOIT dpt di dlm sel : jantung,paru, sel syaraf limfpnodi dll & di luar sel :cairan peritoneum & otak

  7. DAUR HIDUP PRST HIDUP EKSTRAINTESTINAL PADA : MANUSIA, KUCING, TERNAK & BURUNG DLL Berkembang secara ENDODIOGENI, belah pasang di dalam sel. Sel membesar, pecah, prst keluar dan masuk ke dalam sel baru. 1 sel, berisi 50-3000 prst.

  8. CARA INFEKSI: 1. MEMPEROLEH - Menelan sista dlm daging mentah / setengah masak - Menelan oosista dari tinja kucing - Terkontaminasi trofozoit dari darah, susu, saliva - Transplantasi organ 2. KONGENITAL - Transplasental ( manusia & hewan)

  9. PROSES INFEKSI : • Fase Primer : proliferasi parasit (SRE) • Fase Sekunder : imunitas humoral • Fase Tersier : sista di otot dan jar. Saraf (sista dapat menetap/ pecah  inflamasi lokal & hipersensitifitas)

  10. DAUR HIDUP T. gondii

  11. PATOGENESIS OOCYST Sel ep. INTES (takizoit  nekrosis) NLL. MESENTERIKA ORGAN LAIN KLINIS (mata, jantung) mati imunitas (sembuh) Mg.3: takizoit menghilang dari jar. visceral  sista jaringan di saraf dan otot. RESPON IMUN tak efektif pada  med spinalis, otak?

  12. PATOGENESIS PROLIFERASI TAKIZOIT- Tiap 5-12jam INFEKSI AKTIF : CHORIO RETINITIS INF.KRONIS ENCEPHALITIS MYOSITIS NEKROSIS JAR INFLAMASI KRONIS SEL NEKROSIS BRADIZOIT DLM SISTA JARINGAN BRADIZOIT LEPAS REAKSI ALERGI TIPE IV. PECAH

  13. TOKSOPLASMOSIS KONGENITAL • Bbrp hari/bulan setelah kelahiran • Sindrom Sabin : hidrocephalus choroidoretinitis konvulsi kalsifikasi cerebral TOKSOPLASMOSIS DIDAPAT • Sering asimptomatis, : limfadenitis, demam pembesaran kel.limfe tanpa simptom bentuk cerebrospinal kongesti paru, myokarditis, liver dsb

  14. HIDROSEFALUS KONGENITALTOKSOPLASMOSIS

  15. DIAGNOSIS • LABORATORIS Isolasi Toxoplasma gondii dari : sekret, cairan tubuh dan jaringan hasil biopsi, darah & cairan cerebrospinal • SEROLOGIS : Deteksi Ig M & Ig G , berseri min 2 X Titer naik 16 X dalam 2-4 minggu  AKUT

  16. Ig M POSITIF TITER TINGGI TITER RENDAH DIDAPAT BELUM LAMA TIDAK MENENTU ASIMTOMATIK SIMTOMATIK HAMIL BARU LAHIR MUNGKIN ADA HUB. PENYAKIT TERAPI TERAPI

  17. Ig GNEGATIF Ig G menurun Ig G stabil Ab ditransfer secara pasif Infeksi didapat jauh sblmnya dalam uterus transfusi penyakit dengan gejala asimptomatik tidak ada hub. imunosupresi dengan Ab. Waspada relaps

  18. TERAPI • Kombinasi Sulfadiazine dan Pyrimetamin • Sulfadiazine : 500mg/4x1 selama beberapa minggu/bulan • Pyrimetamin :75 mg (3 hari pertama), mulai hari ke 4, 25 mg • Pyrimetamin dapat diganti trimetoprim WANITA HAMIL DGN INFEKSI AKTIF • 3 gram Spiramisin/hari selama 3 minggu, diulang dengan interval 2 minggu sampai aterm

  19. CONGENITAL TOXOPLASMOSIS Terapi 1 seri (20 hari) : Sulfadiazin : 100-500mg/kg BB/hr dan Pirimetamin : 0,5-1mg/kg BB tiap 2-4 hari dan injeksi asam folat 5mg/2-4 hari Terapi antara 2 seri : Spiramisin 100 mg/kg BB selama 30-45 hari Terapi dihentikan setelah pengobatan 1 tahun

  20. PENCEGAHAN • Memasak & cuci sayuran / buah dengan baik • Oosista mati pada pemanasan 90C , 30 mnt • Oosista dapat hidup di tanah lembab s.d 1 tahun • Memasak daging sempurna. • Sista jaringan dpt tahan dalam daging yang disimpan di suhu ruangan / lemari pendingin selama beberapa hari. Sista mati pada 60°C  perubahan warna daging • Skrening serologis pada wanita

More Related