250 likes | 433 Views
Pengembangan KTSP & Kebutuhan Belajar Siswa CIBI Oleh Nugroho. PENGUATAN MANAJEMEN CIBI PROPINSI JATENG 28 SEPTEMBER 2011. Lingkungan. Standar Isi. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Standar Sarana dan Prasarana. Standar Kompetensi Lulusan. Peserta Didik.
E N D
Pengembangan KTSP & KebutuhanBelajarSiswa CIBIOlehNugroho PENGUATAN MANAJEMEN CIBI PROPINSI JATENG 28 SEPTEMBER 2011
Lingkungan Standar Isi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Kompetensi Lulusan Peserta Didik Standar Proses Pembelajaran Dampak Standar Pembiayaan Standar Pengelolan Standar Penilaian Sistem Pembelajaran Ditinjau dari Standar Proses Pembelajaran Tim Standar Proses
PRINSIP PENDIDIKAN Proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, di dalamnya harus ada pendidik yang memberikan: • keteladanan • mampu membangun kemauan • mengembangkan potensi dan karakteristik peserta didik. Tim Standar Proses
PertanyaanFilosofisPerekayasaanKurikulum & Pembelajaran 1. Apa yang harusdiajarkankepadasiswa? 2. Siswa yang sepertiapa yang perlumempelajarihaltersebut ? 3. Mengapasiswaharusmempelajarihaltersebut? 4. Bagaimanaparasiswatersebutharusdifasilitasiuntukbisabelajar ? 5. Berapa lama prosespembelajaranituakanberlangsung ? 6. Sumber-sumberbelajar yang sepertiapa yang dibutuhkansiswa ? 7. Situasipembelajaran yang sepertiapa yang dibutuhkanolehsiswa ? 8. Apaindikatorkeberhasilanprosespembelajaran yang digunakan
ManajemenKurikulumSekolahInklusi (1) Modifikasikurikulumnasionalsesuaidengankemampuanawaldankarakteristiksiswa (anakluarbiasa); (2) Menjabarkankalenderpendidikan; (3) Menyusunjadwalpelajarandanpembagiantugasmengajar; (4) Mengaturpelaksanaanpenyusunan program pengajaranpersemesterdanpersiapanpelajaran; (5) Mengaturpelaksanaanpenyusunan program kurikulerdanekstrakurikuler; (6) Mengaturpelaksanaanpenilaian; (7) Mengaturpelaksanaankenaikankelas; (8) Membuatlaporankemajuanbelajarsiswa; (9) Mengaturusahaperbaikandanpengayaanpengajaran.
MENGENALI KECERDASAN MAJEMUK cerdas cerdas alam bahasa cerdas cerdas diri logika cerdas cerdas bergaul gambar cerdas cerdas musik tubuh
KECERDASAN MAJEMUK & BAKAT? Kecerdasan majemuk terwujud dalam aplikasi konkret dalam bidang bakat tertentu.
SQ CQ AQ Pendidikan Manusia Seutuhnya IE IQ
Type Personality • Climbers : Pendaki (Bismilillah) • Champers: Berlindung (Audzubillah) • Follower : Mengekor (Allhamdulillah)
Kecenderungan Perilaku Belajar Anak Berbakat Created by Nugroho, UNNES 2009
Pengembangan RPP • Masih terdapat guru yang tidak membuat RPP dengan berbagai alasan antara lain: - belum mengetahui bahwa setiap guru wajib menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 41/2007 tentang Standar Proses. - Belum dapat menggunakan komputer. - Kurang waktu untuk mengerjakan RPP - Kepala Sekolah tidak pernah memberikan tugas menyusun RPP dan juga tidak pernah menegur guru yang tidak membuat RPP atau memberikan reward bagi guru yang telah membuat RPP. KTSP-TimNas,230209
Rekomendasi • .Guru wajibmembuat RPP dalambentukdokumentertulis, baiktulistanganmaupuncetak (menggunakanmesintik/komputer). • RPP harusdibuatuntuksetiap KD yang dilengkapidenganmateripembelajaran, metode/desainpembelajaran (TM/PT/TMTT) danpenilaian (butirsoaldanpedomananalisishasilulangan/ujian). • SeluruhwargasekolahtermasukKepalaSekolahharusmemahamibahwapenyiapanperangkatpembelajaranoleh guru sangatpenting, danperludifasilitasiprosespenyusunannya, antara lain melalui workshop danpenugasankepada guru yang bersangkutan. CATATAN: • Dalammenyempurnakansubstansimateri RPP danmembuatcontoh RPP agar mengacupadaLampiranPermendiknas No. 41/2007 tentangStandarProses (khususnyatentang RPP) - Kumpulan Permendiknas (BukuPutih) halaman 424. KTSP-TimNas,230209
B. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 8
Pembelajaran TM, PT, dan KMTT • Dalam dokumen Panduan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP, antara lain ditetapkan bahwa SMA dapat memanfaatkan alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstrukutur (KMTT) dalam sistem paket sebesar 0 % - 60 % dari waktu kegiatan Tatap Muka (TM) untuk mata pelajaran yang bersangkutan. • Direktorat PSMA telah menyusun Panduan Pelaksanaan TM, PT dan KMTT dan Panduan Remedial dan Pengayaan, meskipun belum lengkap. KTSP-TimNas,230209
Apabila model pembelajaran PT dan KMTT diterapkan dengan benar, akan menghasilkan berbagai model pembelajaran yang bervariasi, dan mengurangi kejenuhan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. • Sebagian besar guru telah memahami hakekat pembelajaran tuntas dan remedial, dan telah melaksanakan kegiatan remedial ?. KTSP-TimNas,230209
Dalam Standar Proses yang diterbitkan melalui Permendiknas No. 41/2007, sama sekali tidak mengatur tentang pelaksanaan Model Pembelajaran PT dan TMTT. • Artinya, butuh kreativitas guru dg tetap memperhatikan konidisi siswa • Secara umum guru memahami manfaat penggunaan model PT dan KMTT, namun mereka kesulitan dalam merancang RPP dan melaksanakan pembelajarannya, karena belum ada Panduan Teknis dan Contoh konkrit dari kedua model pembelajaran dimaksud ?. KTSP-TimNas,230209
Rekomendasi • Materi tentang Pembelajaran PT dan KMTT yang telah disusun perlu segera disempurnakan, dengan menambahkan beberapa hal penting antara lain : Pengertian, Strategipelaksanaan PT dan KMTT, apakahmasukdalam jam tatapmukaatautidak (mohonbisadicarireferensinya) • Untukmemanfaatkanwaktu PT dan KMTT, terlebihdahuluharusdilakukananalisisterhadap SK, KD danketersediaanbebanbelajar yang tercantumdalamstrukturkurikulum, untukmengetahuikecukupanwaktubagipesertadidikdalammencapaikompetensisetiap SK dan KD yang dibelajarkanmelaluipembelajaran TM , meskipuntidaksemua KD harusdibelajarkandenganTatapMuka. KTSP-TimNas,230209
Pembelajaran TM dan PT dicantumkan dalam dokumen silabus, sedangkan pembelajaran KMTT tidak perlu dicantumkan. • Sedangkan dalam RPP, baik TM, PT maupun KMTT seluruhnya harus dicantumkan (termasuk penilaian untuk masing-masing model pembelajaran). • Pembelajaran pada KD tertentu yang dilaksanakan melalui pendekatan TM, PT dan KMTT harus dilaksanakan secara terpadu (menjadi satu kesatuan) baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar peserta didik. • Pelaksanaan pembelajaran dan penilaian ketiga model dimaksud dapat dilaksanakan melalui PORTOFOLIO . KTSP-TimNas,230209
Pembelajaran Tuntas, Remedial dan Pengayaan • Ruang lingkup materi yang diremidi harus sesuai dengan KD yang belum tuntas. Oleh karena itu, setiap butir soal ujian/ulangan harus jelas merepresentasikan KD tertentu, untuk memudahkan guru dalam meng-indentifikasi ketuntasan belajar peserta didik untuk setiap KD yang diujikan. • Bebarapa hal penting yang perlu di-sampaikan kepada para guru, bahwa pelaksanaan remedial dapat dilaksanakan melalui berbagai cara. KTSP-TimNas,230209
Bagaimana menyikapi peserta didik yang telah diremidi berkali-kali tetapi tetap tidak dapat mencapai ketuntasan belajar sampai akhir semester yang sedang berlangsung • Meskipun sebagian besar guru telah melaksanakan remedial bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan, namun terdapat beberapa hal yang masih membingungkan antara lain: Berapa kali peserta didik dapat mengikuti remidial, Apakah nilai remedial bisa melebihi nilai KKM, Apakah pengayaan dapat menambah nilai peserta didik KTSP-TimNas,230209
Dalam Permendiknas No. 20/2007 tentang Standar Penilaian, butir D. 12, telah diatur bahwa ”Hasil Ulangan harian” diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi”. Apabila guru melaksanakan penilaian sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar Penilaian, maka pada akhir semester tidak akan terdapat peserta didik yang tidak tuntas pada mata pelajaran tertentu. Karena setiap KD sudah diujikan melalui ulangan harian. • Penugasan mandiri yang diakhiri dengan ujian (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 5 orang. • Penugasan kelompok diakhiri dengan ujian individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remidi > 5 orang < 50 % dari jumlah peserta/kelas. • Pembelajaran ulang bila jumlah peserta didik yang mengikuti remidi ≥ 50 %. KTSP-TimNas,230209