840 likes | 1.67k Views
PENGAMBILAN RISIKO. “Mau mengenal pedasnya cabai ? Jangan didiskusikan , tetapi digigit !”. BERANI MENGAMBIL RISIKO. Berani mengambil risiko kesiapan menghadapi segala akibat yang mungkin akan timbul atau akan dialami dari sikap atau perbuatan .
E N D
PENGAMBILAN RISIKO “Mau mengenalpedasnyacabai? Jangandidiskusikan, tetapidigigit!”
BERANI MENGAMBIL RISIKO • Beranimengambilrisiko kesiapanmenghadapisegalaakibat yang mungkinakantimbulatauakandialamidarisikapatauperbuatan. • Beranimengambilrisikodenganpenuhperhitungan menyukaitantangan.
BERANI MENGAMBIL RISIKO • Beranimengambilrisikodanmenyukaitantangan mampumengambilrisiko yang wajar. • Beranimengambilrisiko salah satu nilai hakiki dalam kewirausahaan, individu yang tidakberanimengambilrisikotidakakanberaniuntukberinisiatif.
PENGAMBILAN RISIKO • Sifatpengambilanrisiko tidakkhawatirakanmenghadapisituasi yang serbatidakpastidanusahanyabelumtentumembuahkankeberhasilan. • Individuberanimengambilrisikokegagalandanselaluantisipatifterhadapkemungkinan-kemungkinankegagalan. • Segalatindakan yang dilakukanselaludiperhitungkansecaracermat.
PERILAKU PENGAMBILAN RISIKO • Perilaku pengambilanrisiko keikutsertaanindividu yang disadariataupuntidakdisadaridalammengontrolsebuahperilakudanmengambilkeputusandenganpenerimaantentangketidakpastianmengenaisuatuhasil.
KEBERANIAN MENGAMBIL RISIKO • Keberanianmengambilrisiko kesiapanmenghadapisegalakemungkinan yang akanterjadiatauakandialamidarisikapataupunperbuatan.
JENIS-JENIS RISIKO • Risiko non-entrepreneurial • Risiko entrepreneurial
Risiko non-entrepreneurial • Risiko non-entrepreneurial risiko yang tidak diakibatkan oleh pengambilan keputusan kewirausahaan yang diambil individu. • Individu cenderung memanfaatkan jasa asuransi yang merupakan salah satu cara melindungi usaha dari risiko.
Risiko entrepreneurial • Risiko entrepreneurial risiko yang diakibatkan oleh pengambilan keputusan kewirausahaan yang diambil individu. • Jika mengambil keputusan bisnis yang tidak tepat mengalami kerugian yang signifikan. • sebaliknya jika mengambil keputusan bisnis dengan tepat individu akan mengalami keuntungan.
RISKTAKER • Pemimpinsejati memilikikeberanianmenghadapirisikodanselaluberhitungdalamsetiapkeputusan. • Pemimpin tidakmengambilkeputusandenganemosionalapalagidalamsuasanapenuhamarah.
RISKTAKER • Pemimpin merenungdanberpikirdenganpenuhperhatiandanmenghubungkandiridengan sang ilahi. • Pemimpin sadarbahwakeputusandilakukanakibatnyaakanmembawadampak yang menentukanhidupnyadimasadepan.
RISKTAKER • Pemimpin ideal membuatsimulasidalampikirannyadenganbertanyaWHAT, WHY, and WHAT IF.
RISKTAKER • Sebenarnyaapa (what) yang sedangterjadi? Sepertiaparealitas yang dihadapisaatini? • Mengapa (why) haliniterjadi? Apapenyebabnya? • danterakhiraparisikonya (what if) bilakeputusaninidilakukanatauterdapatalternatif lain yang lebihbaikuntukmeminimalkanrisikodanmeningkatkankeuntungan.
Karakteristik Pengambil Risiko • Tidakmudahmengalami kepanikan (Low arousability): • Rendahnya rasa takut (Lack of fear)
Low arousability • Pengambilrisiko (risk taker) pada dasarnya memiliki tingkat arousability yang rendah. Risk taker tidak mudah menunjukkan kepanikan jika diberikan rangsangan-rangsangan negatif. Sehingga seorang pengambil risiko sulit untuk dirangsang.
Lack of fear • Risk taker suka dengan sesuatu hal yang baru sebagai pengalaman bagi dirinya. Perilaku pengambilan risiko yang muncul berasal dari dalam diri risk taker sendiri sehingga rasa takut dengan kegagalan yang muncul akan sangat rendah. Misalnya, beranimenginvestasikan modal yang besar agar usahasemakinmaju.
Mengapa orang takut mengambil risiko? • Seseorang tidaktahuapasebenarnyatantangan yang akandihadapipadasaatmemutuskanuntukberadadizonaamanatauakankeluardarizonaaman, apalagiketikamemasukisituasibaru yang belumdikenal. • Tidakmengenaldirisendiridenganbaiksehinggatidakmemahamikelebihandanketerbatasanyang dimiliki, terutamasaatberhadapandengansituasi yang mengandungbanyakrisiko. • Terpengaruholehceritaorang laintentangbetapaberatnyamenghadapirisikopadasituasitertentu. Beratnyarisiko yang dihadapiolehorang lain kemudian diadaptasikandenganrisiko yang akandihadapi.
Mengapa orang takut mengambil risiko? • Berlebihandalammemperhitungkankemungkinanterburukpadasaatberhadapandengansesuatu yang mengandungrisiko, sehinggatidakpernahmemikirkansolusi yang akandilakukanuntukmengatasikemungkinanterburuktersebut. • Tidakjujurdantidakproporsionaldalammenilaikelemahandankekuatanhanyauntukmelindungikewibawaandimataorang lain. Seringberusahamembesar-besarkankekuatandanmengecilkankelemahan, sehinggamembodohidirisendiri.
Hal yang harus dilakukan jika ingin mengambil risiko • Perkirakan sebanyakmungkinrisiko yang akandihadapi. • Buatlahkeputusanuntukmenghadapinyadengankekuatan yang dimiliki. • Menyadaridanmewaspadaibahwaapapuntindakan yang dilakukanselaluadakemungkinanberakhirdengankegagalandankekalahan. • Tentukansikapterhadapbobotrisiko tersebut. Jikamerasarisikoituterlaluberatmelebihiapa yang telahdipersiapkan, sebaiknyamenunda langkah untuk mempersiapkan dengan lebih matang. Sebaliknya, jika yakinbahwarisikoitulebihkecildibandingkankekuatanyang dimiliki, lanjutkanrencanatersebut.
Tips menghadapi risiko • Menentukandanmengenalisituasi yang akandihadapi. • Daftarsemuarisiko yang mungkinterjadisebelumhaltersebutbenar-benarterjadi. • Mengenalikarakteristikrisikodanmenentukanstrategiuntukmenghadapinya. • Mengenalikekuatandanketerbatasankemampuan yang dapatdigunakanuntukmenghadapirisiko. • Memberanikandiriuntukkeluardarizonaamandanmenyiapkandiriuntukmenerimarisiko.
Tips menghadapi risiko • Menguatkandiridenganberfokuspadapengendalianreaksi. Setiap orang harustahukapansaat yang tepatuntukmenghadapirisiko, dankapanmeninggalkannya. • Meninggalkanrisikokalauitumelebihikemampuandanmenghadapirisikoitukalaudibawahatausetaradengankemampuanyang dimiliki. • Mengoptimalkankeberaniansecaramati-matiandengandoa, kejujuran, kebenaran, sertaberorientasipadarisiko. Menghadapirisikoapapundengankonsentrasitinggi.