90 likes | 291 Views
PRESENTASI PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBER PASIR Oleh : Kelompok 7 ( Kelas 0 ).
E N D
PRESENTASI PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIANDI DUSUN KRAJAN DESA SUMBER PASIROleh :Kelompok 7 (Kelas 0)
Nama : H.AhmadFauziumur : 54 tahunpekerjaan: petanitingkatpendidikan: SMAjumlahkeluarga: 6 orangluaslahan: 2 hasaranatrnsportasi: 2 motor; 1 mobilkondisirumahpetani: luas 700 m2komoditas yang di tanam: padi Cara bercocok tanam: H.Ahmad F dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya. Satus sosial ekonomi: menengah keatas (berkecukupan), statusnya sebagai salah satu tuan tanah di desanya, Ketua gapoktan di desa Kelembagaan di desa: Gapoktan desa
Nama : bapakheldiumur : 30 tahunpekerjaan: petani (buruhtani)tingkatpendidikan: SD (tidaktamat)jumlahkeluarga: 3 orangluaslahan: 1/4 hasaranatrnsportasi: 2 sepedaontelkondisirumahpetani: luas 24 m2komoditas yang di tanam: cebe(lombok) Cara bercocok tanam: mengikuti mandor yang memperkerjakannya, sekarang cenderung ke arah yang agak organik karena dia adalah buruh dari paka alimin. Satus sosial ekonomi: menengah kebawah (kurang mamapu), statusnya sebagai buruh tani di desanya. Kelembagaan di desa: Gapoktan desa, penyuluhan PPL
Nama : bapakjoniumur : 25 tahunpekerjaan: petani (buruhtani), pedagangkolak.tingkatpendidikan: SD (tidaktamat)jumlahkeluarga: 3 orang(dia,dan 2 orang tuanya)luaslahan: 1/4 hasaranatrnsportasi: 2 sepedaontelkondisirumahpetani: luas70 m2komoditas yang di tanam: cebe(lombok) Cara bercocoktanam: mengikutimandor yang memperkerjakannya, sekarangcenderungkearah yang agakorganikkarenadiaadalahburuhdaripakaalimin. Satussosialekonomi: menengahkebawah (kurangmamapu), statusnyasebagaiburuhtani di desanya. Kelembagaan di desa: Gapoktandesa, penyuluhan PPL.
Nama : bapakaliminumur : 44 tahunpekerjaan: petani (tuantanah), satpam, Peternaktingkatpendidikan: SMAjumlahkeluarga: 4 orangluaslahan: 3/4 ha (sewa) saranatransportasi: 2 sepedaonteldan 1 motorkondisirumahpetani: luas160 m2komoditas yang di tanam: cebe(lombok), padi Cara bercocok tanam: mencoba teknik penanaman baru hasil pemikirannya yang lebih ke organik. Satus sosial ekonomi: menengah keatas( mampua),statusnya sebagai tuan tanah di desanya. Kelembagaan di desa: Gapoktan desa, penyuluhan PPL.
kesimpulan Kesimpulandaripraktikum fieldtrip sosiologipertanian kali iniadalahsebagaiberikut: • Dari keempat sampelpetani yang kami wawancarai kami mendaptkantuantanah (H.AhmadFauzi), tuantanah yang menyewatanah oaring lain (pakalimin), dan 2 orang buruhtani (pakheldidanpakjoni). • Tingkat pendidikanjugamenentukan status social bagipetanitersebut, semakintinggitingkatpendidikannya, maka status sosialnyajugasemakintinggi pula
Tidak semua petani yang kami wawancarai menanam atau mengolah di lahannya sendiri, entah itu tanah sewa, atau hanya bekerja untuk lahan milik orang lain. Contohnya bapak Ahmad Fauzi, tuan tanah yang mempunya lahan sawah seluas 2 ha yg merupakan warisan dari orang tuanya. Beliau tahu ilmu cara bercocok tanam yang baik, namun untuk teknisnya dilapang, ia serahkan semuanya kepada spekerjanya. Namun, tentu saja segala kegiatan pertanian tersebut berada di bawah kontrol/pengawasan dari beliau, dan beliau juga yang melakukan/memenuhi segala pemenuhan yang dibutuhkan untuk menggarap lahan sawahnya. • Cabe yang digunakan ialah cabe hibrida varietas Papyrus dan padi yang dibudidayakan adalah varietas ciherang.
Para petani membeli alat dan bahan untuk bercocok tanam di toko pertanian ataupun di industry rumahan sekitar desanya. • Untuk cara bercocok tanam yang dilakukan oleh pak alimin lebih mengarah pada pertanian yang organic, namun tidak 100% organic, sedangkan untu cara bercocok tanam H. Ahmad Fauzi, dia lebih memepercayakan kepada para buruh taninya. • Peran Gapoktan disana, kurang menyeluruh dalam prakteknya, dikarenakan dari pengakuan para buruh tani, mereka kurang mengetahui secara mendalam tentang Gapoktan itu sendiri.
Dusuntersebutjugapernah di datangioleh PPL. • Menurutpetanibanyakdampaksetelahrevolusihijaudilakukanyaitu, tanah di daerahsanalebihkerasdankurangsehat (dalamsegikandunganhara). • Menurutpetanidisana, untukmencaripekerjaatauburuhtanidisanasangatsulit, kaerena di daerahsanamasyarakatnyakurangberminatuntukmenjadiburuhtani, karenaupahnyaterbilangkecil. Sehingga, buruhtani yang bekerjadisanabiasanyaberasaldariluardusunkrajan.