130 likes | 242 Views
Politik Pemberitaan dalam Menyiarkan Berita tentang Konflik. o leh Ana Nadhya Abrar. Dari diskusi kelas yang lalu , kita mengerti bahwa :
E N D
Politik Pemberitaan dalam Menyiarkan Berita tentang Konflik oleh Ana NadhyaAbrar
Dari diskusikelas yang lalu, kitamengertibahwa: • Media massa yang andal, akurat, danobjektifbisamencegahdanmenyelesaikankonflik. Media massa, bahkanbisamenciptakanintegrasisosial.
Secarakonseptual, kitajugamengertibahwa media massabisa: • Mempertajamisu(issue intensifier) yang berakhirpadamempertajamkonflik. • Mencegahkonflik (conflict diminisher). • Menyelesaikankonflik (conflict resolution).
Makaterpulangkepada media massauntukmemposisikannyadalamkonflik. Nah, posisiitudiaturolehpolitikpemberitaan media massabersangkutan. Biladilihatlebihjauh, sebenarnyapolitikpemberitaan media persmerupakanwujuddarikebijakanredaksionalnya.
Kebijakanredaksional merupakangabungankondisi objektifkhalayaksebuah media persdancita-citainstitusional media pers. Kondisiobjektif khalayakberkaitandengan status sosial-ekonomidankebutuhan informasimereka.
Denganposisi media dalam memberitakankonfliktidak pernahlepasdarisikap khalayaknya. Sayangnya, mahasiswaselalumelihatdari sisi media persnyasaja.
PolitikPemberitaan yang bisamencegahkonflik: • Yang berpihakpadakebenarandanhanyamemberitakankebenaran. • Lalu, apasebenarnyapegangan para wartawandalammemperoleh kebenaran?
Peganganmereka, kata AshadiSiregar (2009), adalah: Pertama, benarsecaraontologis. Kebenaraninibisadiperolehkalaufakta memilikisumberberita. Faktatersebutbisa dilacaksumbernya. Kedua, benarsecarahukum formal. Kebenaraninibisadiperolehkalaufakta tidakmelanggarundang-undang. Faktaitu tidakbermasalahketika dikonfirmasikandenganundang-undang.
Ketiga, benarmenuruthakasasimanusia. Kebenaraninibisadiperolehkalaufaktatidakmelanggarhakasasimanusia. Dalamkonteksini, wartawanperlumenghayatiUndang-Undang No.39 Tahun 1999 tentangHakAsasiManusia. Keempat, benarkarenadianggapbenarolehmasyarakat. Kebenaraninibisadiperolehkalaufaktanyasudahmenjadisesuatu yang dianggapbenardalammasyarakat. Faktatersebutsudahmenjadiwacanadalamkehidupanmasyarakat.
Menyiarkanberitatentangkorbankonflik. Bagaimanacaranya? Mempraktikkankonsepframingyang mengacupadaperspektifdarmaturgi.
Dramaturgiadalahsebuahkerangkarangkaanalisisdaripresentasisimbol yang mempunyaiefekpersuasif. Dramaturgimelihatrealitassepertilayaknyasebuah drama, masing-masingaktormenampilkandanberperanmenurutkaraktermasing-masing. Manusiaberprilakulaksanasebuahpanggung.
Pendekatandramaturgimempunyaiciri, yakni: • Melihatrealitasdanaktor yang menampilkandirinyadengansimbol. Dalamkaitanini media persdilihatmelaluiaktoryang menampilkandirinyalengkapdengansimboldancitra yang ingindihadirkannya. • Melihathubunganinteraksionisantarakhalayakdenganaktor (penampil). Realitasyang terbentukkarenanya, dilihatsebagaihasiltransaksiantarakeduanya.