230 likes | 394 Views
Managemen Risiko. (Cari alasan legal terkait). Definisi. P rosedur sistematis yang digunakan untuk menganalisis sistem dalam rangka mengidentifikasi dan mengevaluasi karakteristik hazard dan keselamatan (Harm-Ringdahl, 2001) Kualitatif Kuantitatif
E N D
Managemen Risiko (Cari alasan legal terkait)
Definisi • Prosedur sistematis yang digunakan untuk menganalisis sistem dalam rangka mengidentifikasi dan mengevaluasi karakteristik hazard dan keselamatan (Harm-Ringdahl, 2001) • Kualitatif • Kuantitatif • Standar IEC (1995) menyatakan bahwa analisis risiko adalah penggunaan secara sistematis atas informasi yang tersedia oleh sistem untuk mengidentifikasi hazard serta memperkirakan risiko-nya terhadap individu, populasi, asset properti maupun lingkungan.
Definisi (Cont...) • HSG 65 menyatakan bahwa penilaian risiko (risk assessment) adalah meto-de yang digunakan dalam rangka pemrioritasan dan penetapan sasaran eliminasi hazard dan pengurangan risiko. Sejauh mungkin risiko dihilangkan melalui pemilihan dan perancangan fasilitas, peralatan dan proses. Jika risiko tidak dapat dihilangkan maka risiko tersebut dapat diminimasi dengan menggunakan pengenda-lian fisik dan sebagai langkah terakhir bisa menggunakan sistem kerja dan PPE (Hughes & Ferret, 2006)
Definisi (Cont...) • Analisis risiko juga dikenal sebagai probabilistic safety analysis (PSA), probabilistic risk analysis (PRA), quantitative safety analysis, dan quantitative risk analysis (QRA)(Harm-Ringdahl, 2001).
Metode • Terdapat beberapa metode analisis keselamatan yang mungkin diterapkan. • Metode yang ada secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu metode yang berorientasi sistem dan metode yang berorientasi teknis.
Metode (Cont...) • Metode yang berorientasi sistem antara lain, job safety analysis (JSA), deviation analysis, task analysis dan safety fuction analysis • Metode yang berorientasi teknis antara lain: energy analiysis, hazard and operability studies (Hazop) dan fault tree analysis (FTA) (Harm-Ringdahl, 2001)
Managemen Risiki • Identifikasi Bahaya • Menentukan Risiko • Menyusun Proritas Tindak Lanjut • Memilih Sasaran Penting (Pemrioritasan) • Indikator Kesuksesan (Jika Memungkinkan) • Membuat Program • Tinjauan
Identifikasi Bahaya (Cont..) (Taylor dkk., 2004): • Inspeksi ke area kerja • Diskusi (supervisor/ pekerja) • Audit independen • Job safety analysis • Studi hazard dan operability • Diskusi anatara P2K3 dengan pengusaha • Menggunakan data-data dari serikat pekerja setempat