1.35k likes | 3.01k Views
Pendahuluan. Material Teknik. Buku Pustaka. Materials Science and Engineering, An introduction, William D. Callister Jr, Wiley, 2004 Ilmu dan Teknologi Bahan, Lawrence H. Van Vlack (terjemahan), Erlangga, 1995 Pengetahuan Bahan, Tata Surdia dan Shinroku Saito, Pradnya Paramita, 1995
E N D
Pendahuluan Material Teknik
Buku Pustaka • Materials Science and Engineering, An introduction, William D. Callister Jr, Wiley, 2004 • Ilmu dan Teknologi Bahan, Lawrence H. Van Vlack (terjemahan), Erlangga, 1995 • Pengetahuan Bahan, Tata Surdia dan Shinroku Saito, Pradnya Paramita, 1995 • Principle of Materials Science and Engineering, William F. Smith, Mc Graw Hill, 1996
Pokok Bahasan • Pendahuluan • Struktur dan ikatan atom • Struktur dan cacat kristal • Sifat mekanik • Diagram fasa • Proses anil dan perlakuan panas • Logam besi • Logam bukan besi • Keramik • Polimer • Komposit
Material • Material adalah sesuatu yang disusun/dibuat oleh bahan. • Material digunakan untuk transfortasi hingga makanan. • Ilmu material/bahan merupakan pengetahuan dasar tentang struktur, sifat-sifat dan pengolahan bahan.
Jenis Material • Logam Kuat, ulet, mudah dibentuk dan bersifat penghantar panas dan listrik yang baik • Keramik Keras, getas dan penghantar panas dan listrik yang buruk • Polimer kerapatan rendah, penghantar panas dan listrik buruk dan mudah dibentuk • Komposit merupakan ganbungan dari dua bahan atau lebih yang masing-masing sifat tetap
Struktur dan Ikatan Atom Material Teknik
Pendahuluan • Atom terdiri dari elektron dan inti atom • Inti atom disusun oleh proton dan neutron • Elektron mengelilingi inti atom dalam orbitnya masing-masing • Massa elektron 9,109 x 10-28 g dan bermuatan –1,602 x 10-19 C • Massa proton 1,673 x 10-24 g dan bermuatan 1,602 x 10-19 C • Massa neutron 1,675 x 10-24 g dan tidak bermuatan • Massa atom terpusat pada inti atom • Jumlah elektron dan proton sama, sedangkan neutron neutral, maka atom menjadi neutral
No. Element K L M N O P Q 1 2 3 4 5 6 7 s s p s p d s p d f s p d f s p d f s 1 H 1 2 He 2 3 Li 2 1 4 Be 2 2 5 B 2 2 1 6 C 2 2 2 7 N 2 2 3 8 O 2 2 4 9 F 2 2 5 10 Ne 2 2 6 11 Na 2 2 6 1 12 Mg 2 2 6 2 13 Al 2 2 6 2 1 14 Si 2 2 6 2 2 15 P 2 2 6 2 3 16 S 2 2 6 2 4 17 Cl 2 2 6 2 5 18 Ar 2 2 6 2 6 19 K 2 2 6 2 6 - 1 20 Ca 2 2 6 2 6 - 2 21 Sc 2 2 6 2 6 1 2 22 Ti 2 2 6 2 6 2 2 23 V 2 2 6 2 6 3 2 24 Cr 2 2 6 2 6 5* 1 25 Mn 2 2 6 2 6 5 2 26 Fe 2 2 6 2 6 6 2 27 Co 2 2 6 2 6 7 2 28 Ni 2 2 6 2 6 8 2 29 Cu 2 2 6 2 6 10 1* 30 Zn 2 2 6 2 6 10 2 31 Ga 2 2 6 2 6 10 2 1 32 Ge 2 2 6 2 6 10 2 2 33 As 2 2 6 2 6 10 2 3 34 Se 2 2 6 2 6 10 2 4 35 Br 2 2 6 2 6 10 2 5 36 Kr 2 2 6 2 6 10 2 6 Konfiguration elektron unsur *Note Irregularity
Struktur dan Cacat Kristal Material Teknik
a b c d a b x Pendahuluan z • Kristal adalah susunan atom-atom secara teratur dan kontinu pada arah tiga dimensi • Satuan sel adalah susunan terkecil dari kristal • Parameter kisi struktur kristal • Panjang sisi a, b, c • Sudut antara sumbu a, b, d y
z [111] y c a [110] b x Sistem Kristal Parameter kisi diklasifikasikan dalam tujuh sistem kristal dan empat belas kisi kristal • Arah kristal dinyatakan sebagai vektor dalam [uvw] • uvw merupakan bilangan bulat • Himpunan arah <111> terdiri dari [111], [111], [111], [111], [111], [111], [111], [111] [100]
z Proyeksi pd sb y: b Proyeksi pd sb x: a/2 c y a b x Menentukan Indeks Miller Arah Kristal • Prosedur menentukan arah kristal x y z Proyeksi a/2 b 0 Proyeksi (dlm a, b, c) ½ 1 0 Reduksi 1 2 0 Penentuan [120]
z Bid (110) mengacu titik asal O y c a b x Bid. (110) ekivalen z Bid (111) mengacu titik asal O y c a b x Bid. (111) ekivalen Bidang Kristal • Dinyatakan dengan (hkl) • hkl merupakan bilangan bulat
Menentukan Indeks Miller Bidang Kristal z z’ • Prosedur menentukan bidang kristal x y z Perpotongan ~a -b c/2 Perpotongan (dlm a, b dan c) ~ -1 ½ Resiprokal 0 -1 2 Penentuan (012) c y a b x x’ bid.(012)
Kristal Kubik Berpusat Muka • Faktor tumpukan padat = total volum bola / total volum satuan sel = Vs/Vc = 4x(4/3 r3)/16r32 = 0,74 • Kerapatan = A / VcNA = (4x63,5) / (162x (1,28x10 -8)x(6,02x 1023)) g/cm3 = 8,89 g/cm3.
Cacat Kristal • Cacat Kristal • Cacat titik • Kekosongan • Pengotor • Pengotor Intersisi • Pengotor Subtitusi • Cacat garis (dislokasi) • Dislokasi garis • Dislokasi ulir • Cacat bidang • Batas butir • Permukaan • Cacat volum
Sifat Mekanik Material Teknik
Sifat Mekanik • Material dalam pengunanya dikenakan gaya atau beban. • Karena itu perlu diketahuo kharater material agar deformasi yg terjadi tidak berlebihan dan tidak terjadi kerusakan atau patah • Karakter material tergantung pada: • Komposisi kimia • Struktur mikro • Sifat material: sifat mekanik, sifat fisik dan sifat kimia Gaya/beban Material
Sifat mekanik • Kekuatan (strength): ukuran besar gaya yang diperlukan utk mematahkan atau merusak suatu bahan • Kekuatan luluh (yield strength): kekuatan bahan terhadap deformasi awal • Kekuatan tarik (Tensile strength): kekuatan maksimun yang dapat menerima beban. • Keuletan (ductility): berhubungan dengan besar regangan sebelum perpatahan
Sifat Mekanik • Kekerasan (hardness): ketahanan bahan terhadap penetrasi pada permukaannya • Ketangguhan (toughness): jumlah energi yang mampu diserap bahan sampai terjadi perpatahan • Mulur (creep) • Kelelahan (fatique): ketahanan bahan terhadap pembebanan dinamik • Patahan (failure)
Konsep tegangan (stress) dan regangan (strain) F • Pembebanan statik: • Tarik • Kompressi • Geser F F F F Beban kompressi Beban tarik F Beban geser
Uji tarikStandar sampel untuk uji tarik • Tegangan teknik, = F/Ao (N/m2=Pa) • Regangan teknik, = (li-lo)/lo • Tegangan geser, = F/Ao 2¼’ 0,505’ ¾’ 2’ R 3/8’
Deformasi elastis Beban dihilangkan • Pada pembebanan rendah dalam uji tarik, hubungan antara tegangan dan regangan linier Teg. Modulus elastis Pembebanan Reg.
Deformasi elastis • Hubungan tsb masih dalam daerah deformasi elastis dan dinyatakan dengan • Hubungan diatas dikenal sebagai Hukum Hooke • Deformasi yang mempunyai hubungan tegangan dan regangan linier (proporsional) disebut sebagai deformasi elastis
Hubungan tegangan geser dan regangan geser dinyatakan dengan = G • Dengan = teg.geser = reg.geser G = modulus geser
Sifat elastis material Z • Ketika uji tarik dilakukan pada suatu logam, perpanjangan pada arah beban, yg dinyatakan dlm regangan z mengakibatkan terjadinya regangan kompressi pada x sb-x dan y pada sb-y • Bila beban pada arah sb-z uniaxial, maka x = y . Ratio regangan lateral & axial dikenal sebagai ratio Poisson z y x Z
= x/y • Harga selalu positip, karena tanda x dan y berlawanan. • Hubungan modulus Young dengan modulus geser dinyatalan dengan E = 2 G (1 + ) • Biasanya <0,5 dan utk logam umumnya G = 0,4 E