500 likes | 1.28k Views
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIO VASKULAR CI TEAM Oleh : Ambarukmi. Tujuan 1. mendapatkan keterangan dan data klinis tentang keadaan penyakit seorang pasien.
E N D
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIKSISTEM KARDIO VASKULAR CI TEAMOleh : Ambarukmi
Tujuan 1. mendapatkan keterangan dan data klinis tentang keadaan penyakit seorang pasien. 2. Perawat mengenal dan mengetahui gejala-gejala klinis dan tanda-tanda gangguan setiap sistem organ tubuh manusia
ANAMNESIS 1.Keluhan utama 2.Keluhan tambahan/Riwayat penyakit sekarang 3.Riwayat penyakit dahulu 4.Riwayat keluarga 5.Riwayat sosio-ekonomi
Hal-hal yang perluditanyakan • sesak napas • Takipneu • Dispneu • Ortopneu • PND • Kesukaran bernapas saat aktifitas
2. EDEMA • Edema dependen • Edema unilateral • Edema menyeluruh • Edema setempat 3. sianosis Adalah keadaan kebiruan pada selaput lendir dan kulit Penyebab sianosis: • Kelainan Hb. • Kelainan jantung bawaan • Respiratory distres • Sirkulasi perifer yang tidak memadai
4. Nyeri dada • Lokasidanpenjalarannyeri • Kualitasnyeri • Lama nyeri • Pencetusnyeri • Penghilangnyeri • Responterhadapnyeri Sifatnyeri • Gerakannapas → proses pleura • Gerakanlengan → gangguansaraftepi • Nyeri angina → aktifitasfisik, perubahanemosional
5. Berdebar • Palpitasi • Bradikardi • Fibrilasi • Ekstrasistol Bisa disertai dengan rasa cemas, keringat dingin atau lemas.
6.Dizziness, fainting, Sinkop • Keadaan kehilangan kesadaran karena aliran keotak yang berkurang, baik karena hilangnya tonus vaskuler maupun menurunnya curah jantung. • Penyebab diluar jantung: - sinkop vaso vagal pada penderita muda - penggunaan obat berlebih/tak tepat - diet rendah garam terlalu ketat - dehidrasi - TIA • Sinkop kardiak keadaan dimana pasien secara mendadak jatuh terlentang disertai kehilangan kesadaran untuk sementara waktu tetapi akan cepat pulih kembali.
7. Hemoptisis • Batuk yang disertaipengeluarandahak yang mengandungdarah (blood expectorantion) • Macam-macamhemoptisis; 1. blood streaked sputum 2. blood tinged sputum 3. foamy pink fluid
Pemeriksaanfisik Tujuan : 1. untukmenentukankelainankardio - vaskuler primer 2. menemukankelainansistemikdengan akibat /konsekwensikardiovaskuler 3. menemukanpenderitadengangejala dankeluhanmenyerupai, namuntanpa kelainankardiovaskular 4. Untukskriningkelainankardiovaskular
Keadaanumum 1. Kelainan dan usia pasien 2. Tampak sakit atau tidak 3. Kesadaran dan keadaan emosi 4. Dalam kondisi comfort atau distres 5. Sikap dan tingkah laku pasien
Posturtubuh 1. Beratbadan 2. Tinggibadan 3. Bentukbadansecarakeseluruhan • syndrom down • Syndrom turner • Syndrom hurler • Dresden china • Syndrom rubella • Elfin appearance 4. Texture jaringan / warnakulit • turgor • tonus jaringan • sianosis • anemia • ikterus
5. kepala • mata konjungtiva, sklera, pupil, gerakan bola mata, kelopakmata , fundoskopi ) • mulut selaputlendirbibirdanlidah, gigigeligi ,gusi rahang,palatum , orofaring, tonsil • kuping bentukdansekretdalamtelinga • muka /wajah expresi ( sianotik, pucat, puffy face)
6. Leher • JVP (jugularis vena pressure) • Arteri karotis • Kelenjar thyroid • Kelenjar getah bening 7. Dada • funnel chest • pigeon breast • voussure cardiaque • Flat chest • pulsasi apex
Barel chest Funnel chest Kifoskoliosis Pigeon chest
ABDOMEN Perhatikan besar, bentuk, konsistensi, serta mencari ada tidaknya nyeri tekan 1. asites - penimbunanan cairan dalam rongga intraperotoneal - dalam sikap baring perut akan membuncit kesegala arah - cara memeriksa dengan shiffting dullness 2. perabaan pembesaran hati dan limpa - perhatikan besarnya, permukaan , konsisitensi - pulsasi hati terjadi pada insufisiensi tricuspid caranya kedua telapak tangan , satu dibagian dorsal dan satu diventral hati dipermukaan perut
3. hepato jugular reflux - Menekan perut dikwadran atas, maka akan menambah bendungan vena 4. Pitting edema sub cutan - Terjadi pada asites yang besar
9. extrimitas kiri dan kanan • Lengan tangan - Bentuk , gerakan , reflek fisiologis maupun patologis - Kondisi persendian (peradangan sendi) - Warna dan texture kulit (edema sub cutis) - Kelenjar getah bening sub kutan (benjolan granulasi) - Pemeriksaan jari (deformitas jari, persendian jari, sianosis, clubing finger) - Bandingkan denyut nadi arteri radialis kiri dan kanan
Rheumatoid artritis Clubbing fingger
Tungkai – Kaki - Bentuk , gerakan , reflek fisiologis dan patologis - Tanda peradangan - Warna dan texture kulit - Edema tungkai, edema pretibial, edema pergelangan kaki (ankle edema) - Jari kaki - Perabaan denyut nadi arteri femoralis, a.Politea , a. dorsalis pedis. - Tanda fenomena trombo emboli pada tungkai - Vena tungkai bawah (varises, trombo flebitis)
2. Tanda-tanda vital Tekanan darah Tekanan pada dinding arteri (arteri bracial) Sikap berbaring tenang(keadaan basal) Manset dipompa 20-30 mmhg . Lebih tinggi dari tekanan maximal(dalam keadaan ini tidak teraba denyut dibagian distal manset) Stetoskop diletakkan tepat distal dari manset Tekanan darah dalam manset kemudian dikempiskan perlahan –lahan 2-3 mmhg. Perdetik Tekanan systole , saat bunyi pertama terdengar (fase1) Dyastolik diambil saat bunyi yang terdengar hilang (fase V)
Attention Harus dilakukan dengan betul terutama pada pasien gemuk dan anak-anak. Ukuran manset 13 x 20 cm. (20% lebih besar dari diameter lengan) Untuk pasien Hipertensi pengukuran dilakukan pada kedua lengan dan kedua tungkai Ukuran lebar manset Usia < I tahun : lebar cekungnya < 2.5cm. 1-4 tahun : lebar 5 cm. 4-8 tahun : lebar 9 cm.
NADI Kriteria keadaan nadi: Frekuensi Regularitas Amplitudo Bentuk/contour isi/volume Perabaan arteri
Jenis-jenis nadi 1. Nadi keras Kekakuan dinding arteri/keadaan sirkulasi yang hyperdinamik 2. Nadi lemah /kecil Curah jantung rendah 3. Pulsus alternans Nadi yang relatif kuat diselingi nadi yg. lebih lemah 4. Pulsus bigeminus 5. Pulsus defisit dll.
Pernafasan Untuk menilai nafas perlu diperhatikan 1. Posisi badan , untuk menilai ortopnea 2. Ekspresi muka, untuk menilai keadaan emosi atau stress pada pernapasan 3. Tanda-tanda obyektif dyspneu 4. Pernapasan pada saat aktifitas dan istirahat
Kriteria pemeriksaan pernapasan 1. irama pernapasan • frekuensi pernapasan Bradipnea : < 16 siklus permenit Takipnea : > 24 siklus permenit Normopnea: 16-24 x permenit • Regularitas pernapasan Reguler : pernapasan berlangsung secara teratur Iregular : pernapasan tidak teratur 2. Amplitudo pernapasan • apnea , normopnea, hyperpnea
Suhubadan • Alirandarahmelaluisistemkardiovaskuler berperanuntukmendistribusikanpanas keseluruhtubuh • Padagangguansistemkardiovaskuler, distribusidarahdanperfusijaringan mengalamigangguan ,sehinggasuhubadan menjadicenderungturun
Pemeriksaankhusus Inspeksi 1. Area prekordial : - depresi - penonjolan asimetris 2. Tentukan lokasi kelainan pada permukaan dada : - garis tengah sternal / MSL - garis tengah clavicular / MCL - garis anterior aksilair / AAL - garis para sternal kanan dan kiri / PSL
Palpasi Letakkan telapak tangan dan jari diatas prekordium , lakukan perabaan di ictus kordis Adakah pulsasi ventrikel kiri Pulsasi ventrikel kanan Getar jantung ( cardiac thrill)
Perkusi menetapkanbatasjantungterutamapadapembesaranjantungataumenetapkanadanyakonsolidasijaringanparupadakeadaandekompensasi , emboli paru ,effusi pleura • LBCD (left border of cardiac dullness ) Dilakukandari lateral kemediadimulaidariselaiga 5,4,3 LBCD akanterdapatkuranglebih 1-2 cm. medial dari lineaklavikulariskiridanbergeserlebihkemedial 1cm. padaselaiga 4 dan 3 • RBCD Dilakukandenganperkusibagian lateral kanandari sternum . Normalnyaadadalambatasdalam sternum Retrosternal dullness Mempunyailebarkurangdari 6 cm. padaorangdewasa
Auskultasi Merupakan cara pemeriksaan dengan mendengar bunyi akibat vibrasi(getaran suara) yang ditimbulkan karena kejadian dan kegiatan jantung dan kejadian hemodinamik darah dalam jantung Bagian stetoskop - ear piece - tubing - chest piece Macam chest piece - bowl type dengan membran - bel type
Bunyi jantung 1. bunyi jantung normal (S1 dan S2) terdengar sangat baik dengan menggunakan diafragma stetoskop 2. S3 dan S4 terdengar sangat baik dengan menggunakan bell stetoskop Bunyi jantung tambahan 1. Early sistolik click 2. Murmur 3. Friction rub
Bunyi jantung pertama ( S1 ) 1. Berhubungan dengan nadi karotis dan komplek QRS 2. Menunjukkan penutupan katup mitral dan trikuspid serta permulaan sistole 3. Terdengar jelas pada apex jantung ( lub) Bunyi jantung kedua (S2) 1. Mengikuti S1 (dub) 2. Terjadi disekitar puncak gelombang T 3. Menunjukkan penutupan katup mitral dan aorta akhir sistole 4. Terdengar jelas pada dasar jantung
Bunyi jantung ketiga (S3) 1. terdengar tepat setelah S2 pada sepertiga diastole 2. disebabkan masuknya darah keventrikel dengan peningkatan volume residu , menimbulkan vibrasi 3. terdengar jelas pada apex atau sepanjang batas bawah sternum kiri 4. normal pada anak-anak , suatu tanda distres pada px. Dengan penyakit jantung 5. lebih signifikan jika disertai tachicardi dan denyut atrium prematur atau fibrilasi atrium 6. disebut gallop ventrikel jika frekuensi jantung meningkat
Bunyi jantung keempat (S4) 1. Terdengar pada sepertiga akhir diastole. tepat sebelum S1 2. disebabkan oleh darah memasuki ventrikel yang non kompliance seperti pada hypertensi, hypertropi ventrikel, IMA, selama atrium berkontraksi 3. terdengar pada apex 4. irama tidak terdengar selama kontraksi atrium tidak ada atau terjadi selama atau setelah kontraksi ventrikel (fibrilasi atrium) 5. disebut gallop atrium bila frekuensi jantung meningkat
Murmur 1. mungkin sistolik /diastolik 2. dapat bervariasi dalam waktu dan juga intensitas Intesitas murmur
Friction rub perikardial 1. dapatdidengarselamasistoledan diastole karenacairanpadakantungperikardialataukeradanganperikardium 2. bisinggesekanperikardialsepertiadakulitdengankulit/nyaring , danbertepatandengannadi 3. gesekan pleura terdengarpadasaatinspirasi , bilaragumintapx. Untukmenahannapasmakagesekanakanmenghilang. - bisasatu ,duakomponen - bisasementaraatauintermiten - paling baikdidengardenganpasiencondong kedepanatauberbaring miring kekiri