290 likes | 1.18k Views
Perilaku Antar Kelompok dan MENGELOLA KONFLIK. KONFLIK ?. Berasal dari k a t a con-fligere atau conffictum artinya : semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi, dan interaksi2 yang antagonis bertentangan.
E N D
PerilakuAntarKelompokdanMENGELOLA KONFLIK BUDIARSA DHARMATANNA
KONFLIK ? • Berasal dari kata con-fligere atau conffictum artinya : semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi, dan interaksi2 yang antagonis bertentangan. • KONFLIK adalah relasi2 psikologis yang antagonis, berkaitan dengan tujuan2 yang tidak bisa disesuaikan, interest2 yang eksklusif dan tidak bisa dipertemukan, sikap2 emosional yang bermusuhan, dan struktur2 nilai yg berbeda. • Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih, yang dapat terjadi antarindividu, antarkelompok kecil, bahkan antarbangsa dan negara (Sarlito W. Sarwono, 1999). BUDIARSA DHARMATANNA
Konflik harus/dapat dihindari Konflik disebabkan olehkesalahan manajemen dalammerancang dan memimpinorganisasi. Konflik mengacaukan organisasidan mencegah pencapaian tujuanyang optimal Manajemen bertugasmengeliminir konflik Untuk mencapai kinerja yangoptimal maka konflik harusdihilangkan Konflik tidak dapat dihindari Konflik disebabkan olehbanyakfaktor:struktur organisasi, perbedaantujuan, persepsi, nilai-nilai, dsb. Konflik mengurangi kinerjaorganisasi dalam pelbagaitingkatan Manajemen bertugas mengeloladan mengatasi konflik, sehinggatercapai kinerja yang optimal Untuk mencapai kinerja yangoptimal membutuhkan tingkatkonflik yang moderat Pandangan Mengenai Konflik PANDANGAN TRADISIONAL PANDANGAN MODERN Cara Pandang Penyebab Pengaruh Fungsi Mjn Perlakuan BUDIARSA DHARMATANNA
TAHAP-TAHAP KONFLIK konflik ESKALASI KONFLIK Konfrontasi akibat Pasca konflik Pra konflik Periode waktu BUDIARSA DHARMATANNA
JENIS-JENIS KONFLIK • KONFLIK DALAM DIRI INDIVIDU • KONFLIK ANTAR INDIVIDU • KONFLIK ANTAR INDIVIDU-KELOMPOK • KONFLIK ANTAR KELOMPOK. BUDIARSA DHARMATANNA
Konflik Intra Individu • Konfik yang dihadapiataudialamiolehindividudengandirinyasendiri • KonflikAntarIndividu • konflik yang terjadiantaraindividu yang beradadalamsatukelompok / individu yang beradadikelompokygberbeda • KonflikAntarKelompok • konflik yang bersifatkolektifantarasatukelompokdengankelompok yang lain • 4. KonflikOrganisasi BUDIARSA DHARMATANNA
DEFINISI KONFLIK dilihat dari akibatnya… • FUNCTIONAL CONFLICT • Adalahmenggambarkankonfrontasiantarakelompok-kelompok yang mempertinggidanmenguntungkanhasilkaryaorganisasiatauKonflik yang mendukungtujuankelompokdanmemperbaikikinerjakelompok. Konfliksepertiinidiperlukandidalamsuatukelompok/organisasikarenasangatmenguntungkan • DYSFUNCTIONAL CONFLICT Adalahsetiapkonfrontasiatauinteraksiapa pun yang timbuldiantarakelompok-kelompok yang merintangi • tercapainyatujuanorganisasi, atauKonflik yang merintangikinerjakelompok. • Konflikdisfungsionaliniharusdihindarididalamsuatukelompok/organisasikarenamerugikan BUDIARSA DHARMATANNA
HASIL KARYA ORGANISASI Situasi II Tinggi KONFLIK KELOMPOK Rendah Situasi I Tinggi Situasi III OPTIMAL KONFLIK ANTAR KELOMPOK & HASIL KARYA BUDIARSA DHARMATANNA
TINGKAT KONFLIK ANTAR KELOMPOK BUDIARSA DHARMATANNA
PENYEBAB KONFLIK ANTAR-KELOMPOK • Saling ketergantungan • Perbedaan dalam tujuan • Perbedaan dalam persepsi • Terbatasnya sumber daya • Struktur imbalan yg berbeda antar Kelompok BUDIARSA DHARMATANNA
Saling ketergantungan • Kesalingtergantungantersatukan • Apabiladuakelompokberjalandalam • ketergantunganrelatiftetapikeluarangabungan • merekamenyokongtujuankeseluruhanorganisasi • Kesalingtergantunganberurutan • Satukelompokbergantungpadasuatukelompok • lain untukmasuknyatetapiketergantuganituhanya • satuarah • Kesalingtergantungantimbalbalik • Dimanaperbedaankelompok-kelompokbertukar • masukandankeluaran BUDIARSA DHARMATANNA
Perbedaan dalam tujuan & persepsi Perbedaan tujuan dapat disertai dengan persepsi yang berbeda tentang suatu realita, dan ketidaksepakatan terhadap penyebab realita itu akan menimbulkan konflik. Hal ini banyak ditemui dalam organisasi BUDIARSA DHARMATANNA
HASIL RISET • Hasil karya meningkat apabila ada konflik dalam kelompok daripada apabila konflik itu kecil atau tidak ada sama sekali. • Bahwa semakin banyak ragam kelompok dalam hal kepribadian, latar belakang, sikap, dll, maka semakin besar kemungkinan bahwa hasil karya kelompok baik • Dalam praktek kebanyakan manajer menghilangkan/ menghindari konflik, hal ini karena adanya : Doktrin nilai-nilai anti konflik dalam masyarakat dan doktrin agama.. BUDIARSA DHARMATANNA
Konflik dalam kelompokkerja • Konflik antar bawahan di bagian yang sama dalamsebuah organisasi • Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian yangsama dalam sebuah organisasi • Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda dalamsebuah organisasi • Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian yangberbeda dalam sebuah organisasi • Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda dalamsebuah organisasi. BUDIARSA DHARMATANNA
Integrating (problem Solving) • Pihak-pihak yang berkepentingan secarabersama-sama mengidentifikasikan masalahyang dihadapi, kemudian mencari,mempertimbangkan dan memilih solusi alternatifpemecahan masalah • Gaya ini cocok untuk memecahkan isu-isukompleks yang disebabkan olehkesalahpahaman, tetapi tidak sesuai untukmemecahkan masalah yang disebabkan sistemnilai yang berbeda. • Kelemahan utamanya adalah memerlukanwaktu yang lama dalam penyelesaian masalah. BUDIARSA DHARMATANNA
Obliging (Smoothing) • Lebih memusatkan perhatian pada upaya untukmemuaskan orang lain daripada diri sendiri. • Gaya ini sering disebut smoothing (melicinkan),karena upayamengurangi perbedaanperbedaandan menekankan pada persamaanatau kebersamaan diantara pihak-pihak yangterlibat. • Kekuatan strategi ini terletak pada upaya untukmendorong terjadinya kerjasama. • Kelemahannya, penyelesaian konflik bersifatsementara dan tidak menyentuh masalah pokokyang ingin dipecahkan. BUDIARSA DHARMATANNA
Dominating • Orientasi pada diri sendiri yang tinggi, dan rendahnyakepedulian terhadap kepentingan orang lain, mendorongseseorang untuk menggunakan taktik “saya menang, kamukalah”. • Gaya ini sering disebut juga memaksa (forcing) karenamenggunakan legalitas formal dalam menyelesaikanmasalah. • Gaya ini cocok digunakan jika cara-cara yang tidak populerhendak diterapkan dalam penyelesaian masalah, masalahyang dipecahkan tidak terlalu penting, dan waktu untukmengambil keutusan sudah mepet. Tetapi tidak cocok untukmasalah yang menghendaki partisipasi dari mereka yangterlibat. • Kekuatan utamanya terletak pada minimalnya waktu yang diperlukan. • Kelemahannya, sering menimbulkan kejengkelan atau rasaberat hati untuk menerima keputusan oleh mereka yang terlibat BUDIARSA DHARMATANNA
Avoiding • Taktik menghindar (avoiding) cocok digunakanuntuk menyelesaikan masalah yang sepele atauremeh, atau jika biaya yang harus dikeluarkanuntuk konfrontasi lebih besar daripadakeuntungan yang diperoleh. • Gaya ini tidak cocok untuk menyelesaikanmasalah-masalah yang sulit “buruk”. • Kekuatan dari strategi penghindaran adalah jikakita menghadapi situasi yang membingungkanatau mendua (ambigu). • Kelemahannya, penyelesaian masalah hanyabersifat sementara dan tidak menyelesaikanpokok masalah. BUDIARSA DHARMATANNA
Compromising • Gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat,yang secara seimbang memadukan antara kepentingansendiri dan kepentingan orang lain. • Ini merupakan pendekatan saling memberi danmenerima dari pihak yang terlibat. • Cocok digunakan untuk menangani masalah yangmelibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan berbedatetapi memiliki kekuatan yang sama. • Kekuatan utama adalah pada prosesnya yangdemokratis dan tidak ada pihak yang merasadikalahkan. • Tetapi, penyelesaian konflik kadang bersifat sementaradan mencegah munculnya kreativitas dalampenyelesaian masalah BUDIARSA DHARMATANNA
ASPEK POSITIF DALAMKONFLIK • Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dankreativitas yang positif apabila dikeloladengan baik. • Membantu setiap orang untuk salingmemahami tentang perbedaan pekerjaan dantanggung jawab mereka. • Memberikan saluran baru untuk komunikasi. • Menumbuhkan semangat baru pada staf. • Memberikan kesempatan untuk menyalurkanemosi. • Menghasilkan distribusi sumber tenaga yanglebih merata dalam organisasi. BUDIARSA DHARMATANNA