270 likes | 474 Views
Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA]. Instruktur: Hamdani M Syah (koordinator) Djoni Tanopruwito. Copy right R DT’04. SILABUS MATA KULIAH.
E N D
Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA] Instruktur: Hamdani M Syah (koordinator) Djoni Tanopruwito Copy right R DT’04
SILABUS MATA KULIAH Deskripsi mata kuliah: Akuntansi manajerial agribisnis merupakan matakuliah pendukung keakhlian manajemen didalam pengelola bisnis. Mata kuliah ini akan membahas/mempelajari perhitungan biaya dan harga pokok serta analisis lainnya didalam menunjang perencanaan danpengambilan keputusan oleh manajemen Literatur: 1. Garison/Norren , Managerial Accounting, Mc Grawhill Companies.Inc 2. Hansen, Don R., Management Accounting, PWS Konst Publishing Co, Boston 3. Atkinson, Anthony dkk, Management Accounting, Preticehall Inc 4. Usry Milton, F Hammer, Cost Accountng Planning and Control, South western Publshing Co Penilaian: 1. Paper/ partisipasi 20% 2. Ujian tengah Triwulan 40% 3. Ujian Akhir triwulan 40% Copy right R DT’04
MATERI KULIAH Instruktur : Djoni Tanopruwito Penjelasan Akuntansi manajerial / akuntansi keuangan Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya Perhitungan harga Pokok: Job Order Proses /Departemen Back flush Joint Cost Sistem standar Pengendalian Biaya (konvensional) Penetapan harga jual Harga pokok perusahaan lainnya Mengoptimalkan penggunakan Sumber daya Ek Analisis Biaya relevan didalam keputusan manajemen Instruktur: Hamdani M Syah Penjelasan Akuntansi Manajemen – Akuntansi Biaya Konsep Biaya dan Perilaku biaya Laba kontribusi Sistem Harga pokok Variabel Analisis Titik Impas dan Biaya Volume Laba Masalah Pajak didalam bisnis Akuntansi Pertanggung jawaban Sistem disentralisasi dan laporan segemen Sistem Harga transfer Biaya berbasis Aktivitas (AB Costing) Biaya target Pengendalian Biaya kontemporer Sistem Budget Vs AB Costing Program mengurangan Biaya Biaya Life cycle Biaya metode Kaizen Pengendalian perusahaan secara benar Copy right R DT’04
Topik 1Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan INPUT PROSES AKUNTANSI OUTPUT Dokumen transaksi keuangan yang berupa: Bon, Faktur, Sales Order, Purchase Order Material report Daftar Upah Delivery Order Dll. Menganallisis dokumen Jurnal Posting ke dalam Ledger Pembuatan Laporan Membuat Interpretasi Neraca (Balance sheet) Income Statement Capital Statement Cash Flow statement Copy right R DT’04
Perbandingan Akuntansi Keuangan vs Akuntansi Manajerial Aspek Akt.KeuanganAkt.Manajerial PenggunaKalangan Eksternal manajemen Kalangan Internal Manajemen Orientasi Informasi Kondisi masa lalu (historis)Kondisi masa depan (Projeksi) Tingkat ketelitianKetepatan secara matematis Mementingkan ketepatan Waktu Sifat Informasi Mementingkan pada ObjektifitasMementingkan Relevansi terhdp dan difersifikasi data keuangankeputusan yang diambil Cakupan InformasiMemberikan gambaran menyeluruh Memberi gambaran segmented Standar yg dipakai Terkiat pada PABUFleksibel tergantung manajemen ybs Keberadaan dlm bisnisMerupakan ‘Kewajiban’ Tidak Wajib Copy right R DT’04
Topik 2 KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA Apa yg dimaksud dgn; Biaya (Cost) , Beban (Expense) dan Kerugian (Loss) ? Proses terjadisifat terjadi Tujuan Terminology Mendapatkan barang/ jasa yang mempunyai manfaat dimasa datang (Future benefit) BIAYA / COST Sengaja dgn rencana Tanpa rencana/ tdk ter-kendali BEBAN / EXPENSE Pengorbahan Sumber daya Ekonomi Mendapatkan barang/ jasa yang langsung ‘habis’ dikonsumsi didalam kegiatan perusahaan dalam rangka menciptakan penghasilan KERUGIAN /LOSS` Copy right R DT’04
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA a.Berdasarkan fungsi Manufacturing Cost (Biaya pabrik) : Biaya bahan langsung (direct material) Biaya Upah langsung (direct labor) Biaya Overhead pabrik (factory overhead) Non Manufacturing Cost : Biaya pemasaran (marketing) Biaya umum dan Adm (general administratif) b. Berdasarkan pelaporan akuntansi : Product Cost Period Cost c. Berdasarkan perilaku : Biaya Tetap Biaya variabel : - True Variable - Semi variable - Step variable Copy right R DT’04
PERILAKU BIAYA Hubungan fungsional Y=f(x) , antara total biaya (Y) dengan pemicu biaya (x) True Variable Semi Variable Fixed Cost 1600 800 500 1000 500 50 120 50 150 50 80 Y Step Variable X Copy right R DT’04
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA d. Menurut Objek biaya : Biaya langsung Biaya Tidak langsung e. Untuk pengambilan keputusan : Biaya diferensial Biaya incremental Biaya kesempatan (Oportunity cost) Biaya terbenam (sunk cost) f. Untuk pertanggung jawaban : Biaya terkendali (Controllable cost) Biaya tidak terkendali (Un-controlable) Copy right R DT’04
LATIHAN KE 1 BIAYA VARIABEL DAN BIAYA TETAP Copy right R DT’04
Total Biaya berubah2 Beban per unit “Tetap” Copy right R DT’04
Total Biaya “Tetap” Beban per unit ber-ubah2 Copy right R DT’04
Perubahan Biaya produksi per unit dari 7,700 menjadi 8,025 disebabkan karena pembebanan ‘BOP Tetap’ kedalam tiap unit yang ber ubah2 sbg pengaruh dari Volume Makin besar volume prod makin kecil biaya per unit nya dan sebaliknya Makin kecil volume prod makin besar biaya per unit nya Copy right R DT’04
Topik 3 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Apa yang di maksud dengan Harga pokok produksi ? Harga pokok produksi (Cost of Goods manufactured) ialah biaya yang terserap oleh produk ketika produk itu selesai diproses. Biaya yang terserap terdiri dari 3 komponen yaitu : Biaya Bahan langsung Biaya upah langsung Biaya overhead pabrik Apakah Harga pokok produksi “BEDA” dengan Biaya produksi ? Secara prinsip “Beda”… Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dimasukkan kedalam proses ketika produk itu dibuat, jika diterapkan untuk satu buah produk nilai kedua nya adalah sama besar. Prod Selesai = Rp. 180.000.000 Biaya Prod = Rp. 250.000.000 = H Pk Produksi PROSES PRODUKSI Blm selesai = Rp. 70.000.000 Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Apa Manfaat Harga pokok produksi didalam bisnis ? 1. Sebagai dasar didalam menentukan harga jual 2. Sebagai alat kontrol (feed back) atas kinerja yang dilakukan 3. Sebagai alat motivasi untuk meningkatkan produktivitas. Kapan sebaiknya perusahaan menghitung harga pokok produksi ? Tergantung kepada pola bisnis, jenis komoditi , pola persaingan. Secara umum dpt dikategorikan kedalam (1) product price taker dan (2) produk price maker Price maker: perusahaan harus menentukan harga sendiri, untuk dapat bersaing maka setiap saat perusahaan harus selalu memonitor perkembangan harga pokok produksi nya (perlu menghitung setiap saat). Price taker : Harga jual ditentukan oleh pasar, perusahaan tidak perlu menentukan harga sehingga didalam proses produksi perusahaan tidak perlu setiap saat menghitung harga pokok produksi nya. Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi ? Menghitung Harga pokok Produksi dapat dilakukan menurut “SISTEM” dan “METODE” yang digunakan oleh perusahaan Sistem = tata cara / prosedur Metode = teknik menghitung Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Biaya apa saja yang termasuk dalam Harga pokok produksi? 1. Bahan langsung : Bahan baku yang secara nyata dipergunakan untuk membuat produk 2. Upah langsung : Upah yang dibayarkan untuk membuat produk yang hitungan per unitnya dapat di tentukan secara jelas dan tepat. 3.Biaya Overhead Pabrik: Biaya-biaya lainnya yang terjadi di pabrik yang sifatnya memberikan ‘bantuan’ didalam proses pembuatan produk Contoh Biaya overhead pabrik ..? Upah tidak langsung Bahan tidak langsung Supervisi(mandor) Biaya utilitas Biaya Depresiasi Biaya Supplies Biaya pemeliharaan Biaya Reparasi Biaya bahan bakar Biaya Asuransi Biaya Desain produk Biaya Pelumasan Biaya Lembur Biaya sara produksi Biaya pengolah limbah Biaya rupa-rupa pabrik. Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Ada berapa macam sistem perhitungan harga pokok? SISTEM PERIODIK : Perhitungan harga pokok dilakukan setiap akhir periode akuntansi Didasarkan kepaa nilai persediaan akhir yang tersisa di akhir periode Perhitungan (inventarisasi) fisik menjadi sangat dominan didalam perhitungan SISTEM PERPETUAL : Perhitungan dilakukan setiap saat (setiap kali terjadi mutasi) Nilai perhitungan selalu bersifat Up-todate Inventarisasi fisik pada akhir periode hanya merupakan alat uji ketepatan hitung. Apa kebaikan dan kelemahan dari kedua sistem tersebut? SISEM PERIODIK: (+) Mudah dilaksanakan karena perhitungan dilakukan hanya di akhir periode (-) Ketelitian penghitungan biaya kurang akurat SISTEM PERPETUAL: (+) Perhitungan lebih teliti dan up to date (-) Membutuhkan tenaga/ peralatan yang lebih banyak karena harus melakukan perhitungan setiap saat Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Ada berapa macam metode yang tersedia? 1. Back flush costing 4. Job Order Costing 2. Process Costing 5. Joint Costing 3. Preditermined Costing 6. Standard Costing Bagaimana sifat biaya yang di terkandung didalam Harga pokok produk ? METODE HPP Biaya Bahan Biaya Upah Biaya Overhead Bach flush/ Fisik AKTUAL AKTUAL AKTUAL Hybride/ Perpetual AKTUAL AKTUAL ESTIMATE ESTIMATE ESTIMATE Estimate / Standar ESTIMATE Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Apa yg dimaksud dengan “COST FLOW” ? COST FLOW adalah aliran biaya yang terjadi didalam sebuah pabrik, yang dimulai sejak transaksi terjadi biaya, sampai dengan produk dihasilkan (selesai) Barang Jadi PERSEDIAAN. BAHAN Brg dlm proses Beli. 80.000 Selesai 173.750 173.750 Dipakai 75.000 Bhn L 65.000 Uph L 80.000 Biaya Overhead Pabr. BOP 85.000 Bhn TL 10.000 Uph TL 20.000 Alokasi 85.000 Upah langsung Depresiasi Supplies rupa2 Bayar 100.000 Alokasi100.000 Dalam sistem periodik Biaya overhead dipindahkan secara total pada akhir tahun menurut biaya yg sebenarnya Dalam sistem perpetual, biaya overhead dipindahkan ke Brg dl proses sebesar taksiran biaya (tarif X aktivitas yang terpakai) Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI: [SISTEM PERIODIK] LAPORAN Laba/Rugi Penjualan 18.500.000 Beban Pokok Penjualan: Persed. Brg jadi (awal) 425.000 Harga pokok produksi13.525.000 Brg tersedia untuk dijual 13.950.000 Persed. Brg jadi (akhir) . 700.000 Beban pokok penjualan 13.250.000 Laba Kotor penjualan 5.250.000 Beban Penjualan: 1.124.000 Beban Umum Adm 1.300.000 Total Beban usaha 2.424.000 Laba Usaha 2.826.000 Bahan Baku: Persediaan awal : 175.000 Pembelian 5.655.000 (+) Bahan tersedia 5.830.000 Persediaan akhir . 350.000 (- ) Bahan yang dipakai 5.280.000 Upah langsung4.125.000 Biaya Overhead Pabrik (total) 4.165.000 (+) Total Biaya produksi 13.570.000 Brg dalam proses (awal) 180.000 (+) Brg dalam proses (akhir) . 225.000 (-) Harga Pokok Produksi 13.525.000 Copy right R DT’04
LATIHAN 2 MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI SISTEM PERIODIK Copy right R DT’04