720 likes | 3.17k Views
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Hipertensi. Emil Huriani, MN. Blood Pressure. Cardiac: Heart Rate Status Inotropik Neural Humoral. Symphatetic Nervous System: α adrenergic reseptor (vasoconstrictor) β adrenergic reseptor (vasodilator). Local Regulation: Vasodilators:
E N D
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Hipertensi Emil Huriani, MN
Blood Pressure Cardiac: Heart Rate Status Inotropik Neural Humoral Symphatetic Nervous System: α adrenergic reseptor (vasoconstrictor) βadrenergic reseptor (vasodilator) Local Regulation: Vasodilators: Prostaglandin EDRF Vasoconstrictors: Endothelin Blood Pressure Cardiac Output Systemic Vascular Resistance = x Renal: Renin-angiotensin Aldosteron Atrial Natriuretik factor Humoral: Vasoconstrictors Angiotensin Catecholamin
Hipertensi Tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg
Faktor Resiko Yang tidak dapat dikontrol • Umur : > 50 thn • Sex : Wanita > pria • Genetik • Etnik
Faktor Resiko Yang dapat dikontrol • Merokok • Dislipidemia/hiperkolesterol • Diabetes Mellitus: tjd hiperinsulinemia dan hipertropi struktural • Obesitas • Alkohol • Emosi: rangsangan SS Simpatis • Gaya hidup • Status sosial ekonomi
Jenis Hipertensi Hipertensi primer/esensial • Tidak diketahui penyebabnya • Biasanya dimulai sebagai proses intermitten pd individu > 30 thn • Contributing factor meliputi peningkatan aktifitas SS Simpatis, kelebihan produksi hormon vasokonstriktor dan pengikat natrium, intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM dan intake alkohol berlebihan
Jenis Hipertensi Hipertensi sekunder: bisa dikendalikan • Umumnya disebabkan oleh ggn pd fungsi ginjal dan hubungannya dengan jantung • Meningkatnya tahanan perifer total terjadi stlh hipertensi timbul dan bukan sebagai penyebab hipertensi • Penyebab hipertensi sekunder: penyempitan aorta, penyakit ginjal, kelainan endokrin, kelainan neurologis, obat-obatan (NSAID, estrogen, kontrasepsi) dan kehamilan
Manifestasi klinik • Sakit kepala • Keletihan • Penurunan toleransi aktifitas • Palpitasi • Angina • Dyspnea • Perdarahan hidung/epistaksis • Pusing • Insomnia • Asimptomatis, Kadang2 gejala timbul bila telah tjd komplikasi pada target organ: mata, ginjal, jantung, otak
Komplikasi hipertensi: Mata • Pandangan kabur • Perubahan pd retina spt perdarahan, eksudat • Penyempitan pembuluh darah • Edema papil • Retinopati hipertensi
Komplikasi hipertensi: Jantung(Hipertensive Heart Disease) • Penyakit arteri koronaria dan angina pektoris • Left Ventricular Hyperthrophy • Gagal jantung kiri
Komplikasi hipertensi: Ginjal • Nefrosklerosis • Nokturia • Azotemia • Insufisiensi ginjal
Komplikasi hipertensi: Otak • Stroke atau serangan iskemia transien • Hipertensive ensephalopathy • Paralisis sementara pd satu sisi/hemiplegia • Ggn ketajaman penglihatan
Komplikasi hipertensi: Vaskular • Atherosklerosis • Aneurisme aorta • Periferal vascular disease • Aortic disection
Komplikasi: Kedaruratan hipertensi • Terjadi bila peningkatan tekanan darah harus diturunkan dalam 1 – 24 jam yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan segera dalam perawatan intensif krn dapat menimbulkan kerusakan serius pada organ lain • Terjadi pada hipertensi tidak terkontrol dan penghentian pengobatan tiba-tiba
Komplikasi: Hipertensi maligna • Hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah segera (dalam hitingan menit – jam) untuk menghindari kelainan target organ yang menetap • Kelainan meliputi ensephalopati, perdarahan intrakranial, edema paru, kebutaan
Umur > 50 thn Genetik Sex Wanita Merokok Konsumsi alkohol Emosi Gaya Hidup Merangsang SS Simpatis Konsumsi makanan berlemak Perubahan membran PD Kerusakan endotel PD Perub fungsional PD perifer Pe↑an intake sodium Dislipidemia DM Obesitas Adhesi trombosit Retensi sodium di ginjal Pe↓an elastisitas PD Penumpukan lemak di PD Hiperinsulinemia TP ↑ CO ↑ TP ↑, CO ↓ Merusak endotel PD HIPERTENSI Atherosklerosis MK: intoleransi aktivitas Perubahan aliran darah perifer Pe↑an preload Nyeri suboksipital, kaku leher TP ↑ MK: Risti Pe↓ CO MK: Nyeri Keletihan, kelemahan, dyspnea Ketidakseimbangan suplai & kebutuhan WOC Hipertensi
Pemeriksaan Diagnostik • Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik • Urinalisis rutin • Elektrolit dan uric acid serum • BUN dan kreatinin • Glukosa darah • Hitung darah lengkap • Lipid serum, kolesterol dan trigliserida • EKG • Ekhokardiografi
Penatalaksanaan Non farmakologi/gaya hidup • Kurangi intake garam • Kendalikan berat badan • Hindari rokok, alkohol dan stress • Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid • Pembatasan kafein • Kendalikan gula darah • Modifikasi makanan berlemak • Olah raga/aerobik • Teknik relaksasi • Suplemen Kalium, kalsium, magnesium
Penatalaksanaan Farmakologi • Diuretik: tiazid, furosemid, spironolakton menurunkan volume darah, tekanan darah dan curah jantung • Beta blokker: atenolol, nadolol menekan sekresi renin • Kalsium antagonis: Nifedipin, diltiazem, verapamil menghambat pengeluaran kalsium, menyebabkan vasodilatasi • ACE inhibitor: captoril, lisinopril, Quinapril menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II • Vasodilator
Prioritas Keperawatan • Mempertahankan /meningkatkan fungsi kardiovaskular • Mencegah komplikasi • Memberikan informasi tentang proses dan program pengobatan • Mendukung kontrol aktif pasien terhadap kondisi
MASALAH KEPERAWATAN • Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif b.d adanya hambatan, kurangnya dukungan sosial, ketidakpercayaan terhadap pengobatan atau personel kesehatan • Tidak efektif dalam mempertahankan kesehatan b.d kurangnya sumber informasi, ketidakmampuan untuk mengambil keputusan, kurang pengetahuan tentang patologi, komplikasi dan manajemen penyakit • Kecemasan b.d penatalaksanaan yang kompleks, kemungkinan komplikasi, perubahan gaya hidup
MASALAH KEPERAWATAN • Disfungsi seksual b.d gangguan struktur atau fungsi tubuh • Gangguan gambaran diri b.d diagnosis penyakit • Perfusi jaringan tidak efektif (cerebral, kardiovaskular, renal) b.d interupsi aliran darah
Rencana Keperawatan Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif Mendengar aktif • Tentukan tujuan interaksi • Tunjukkan ketertarikan terhadap pasien • Dukung untuk mengemukakan perasaan • Perhatikan adany perasaan yang atau pesan yang tidak disampaikan • ………………... Modifikasi perilaku • Identifikasi motivasi pasien untuk berubah • Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan dan beri reinforcement • Perkenalkan pasien pada kelompok yang telah sukses dalam kasus yang sama • Dukung keputusan konstruktif tentang kebutuhan kesehatan • Susun program perubahan perilaku • ……………… Identifikasi resiko Petunjuk sistem kesehatan
Rencana Keperawatan Resiko tinggi penurunan curah jantung Intervensi Kolaborasi: • Berikan obat-obatan sesuai indikasi • Diuretik • Inhibitor simpatis • Vasodilator • Agen anti adrenergik • Agen anti angiotensin • Calcium channel blocker • Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi • Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi
Tugas Individu • Buatlah rencana keperawatan lengkap (3 dx kep) pada pasien dengan gagal jantung meliputi • Diagnosa Keperawatan, etiologi dan gejala • Kriteria Hasil • Intervensi dan aktivitas Dengan merujuk pada NANDA, NOC dan NIC
Daftar Referensi • Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical surgical nursing: Clinical management for positive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders Company. • Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004). Medical surgical nursing: Assessment and management of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc. • McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophisiology: The biologic basic for disease in adults & children (4th ed.). Missouri: Mosby Inc. • Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000). Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.