260 likes | 529 Views
PENGELOLAAN PESISIR DAN LAUTAN ( BDI 315 ) P engelolaan W ilayah P esisir dan L aut an Terpadu. Abdullah Aman Damai Dep. Budidaya Perairan FP. UNILA 2012. URGENSI PENERAPAN PWPLT.
E N D
PENGELOLAAN PESISIR DAN LAUTAN (BDI 315) Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu Abdullah Aman Damai Dep. BudidayaPerairan FP. UNILA 2012
URGENSI PENERAPAN PWPLT • Di kawasanpesisirterdapatlebihdariduajenisekosistem, sumberdayaalam, dankegiatanpembangunan. • Terdapatketerkaitanekologis (fungsional) antar-ekosistem; danantardaerahlahanatas-kawasanpesisir-lautlepas • Banyaknyalembagadanperaturanperundangan yang terkaitdenganwilayahpesisir
Perencanaanpesisir (coastal planning) DEFINISI DAN PENGERTIAN • Perencanaanadalahsuatuprosesdidalammenetapkankegiatan-kegiatan yang akandatang • Karenaituperencanaanmemiliki 2 komponen: (1) penentuantujuan yang ingindicapai, dan (2) caraataulangkahuntukmencapaitujuan. • Perencanaan : (1) Perencanaanstrategis, dan(2) Perencanaanoperasional
Perencanaanstrategismenyediakankerangkasebagai basis untukpenyusunanperencanaan yang lebih detail (perencanaanoperasional) yang dirancanguntukmencapaitujuan yang lebihspesifik. • Perencanaanstrategismenetapkantujuan-tujuanumumdanpendekatan-pendekatanyang diperlukan. • Perencanaanstrategistidakmenetapkantujuan-tujuan yang detail/spesifik, dantidakmenjelaskanlangkahdemilangkahuntukmencapaitujuan.
Perencanaanstrategis yang relevandipesisir: • Perencanaankawasanterpadu (geographic focused) • Perencanaanstrategisberbasissektor (sector based strategy, focusing on one subject area or the activities of one government agency) (Sumber: Kay and Alder, 1999)
InisiatifProvLampung dalamPWPLT : Renstraadalahupayaawal yang baik! • Identifikasiisu: Atlas SWP Lampung • Perencanaan program: RenstraPesisir • Adopsi formal danpendanaan • Implementasi • Monitoring & evaluasi
PerencanaanOperasional • Dalamperencanaanoperasional, arahandanlangkah-langkahuntukmencapaitujuandirincisecara detail • Isimencakup: rancanganlokasi (site design), pekerjaankonstruksi (construction work), pembiayaan (costing), danjadwalkerja
PengelolaanPesisir (Coastal Management) • Manajemenberartikemampuanuntukmengatasisituasi • Manajemenmencerminkancontrol of power • Managers in business circlesare people who are in control of the organization • Manajemenadalahproses (kegiatan) untukmencapaitujuan yang diinginkanmelaluihasilkerjapihak (orang) lain.
Pengelolaanpesisirdapatdiartikansebagai: • Prosesuntukmengarahkankegiatanpembangunan (manusia) sehari-hari yang berlangsungdikawasanpesisir • The overall control of the government agencies (organizations) that oversee this day-to-day human activities taking place in the coastal area
DEFINISI DAN PENGERTIAN PWPLT • 1. “Prosespengelolaan yang mempertimbangkanhubungantimbal-balikantarakegiatanpembangunan (manusia) yang terdapatdiwilayahpesisirdanlingkunganalam (ekosistem) yang secarapotensialterkenadampakkegiatan-kegiatantersebut”. • Olehkarenaitu, secarageografisPWPLT mencakupDAS bagianhulu; lahanpesisir (pantai, dunes, lahanbasah, dll); perairanpesisirdanestuaria; danperairanlautlepas yang masihdipengaruhiataumempengaruhiwilayahpesisirsertasegenapkegiatan yang terdapatdidalamnya.
2. “Prosespenyusunandanpengambilankeputusanrasionaltentangpemanfaatanwilayahpesisirdan SDA-nyasecaraberkenjutan”. • Prosesinidirancanguntukmengatasipermasalahanfragmentasi yang secarainherentterjadipadapendekatanpengelolaansecarasektoral (sepertiperikanan, migas, perhubungan, pariwisata , dll); padaterpilahnyajurisdiksiantartingkatanpemerintahan, danpadainterface (peralihan) antaralahan (daratan) danperairandarat. • Tidakmenegasikan (menggantikan) peranpengelolaansektoral(perikanan, pengeloaankomoditas air, pertambangan, dll), tetapimenjaminbahwakegiatan-kegiatantersebutberfungsi/berlangsungsecaraharmonis.
3. “Suatuproseskontinudandinamisdalampenyusunandanpengambilankeputusantentangpemanfaatanberkelanjutandariwilayahpesisirbersertasegenapsumberdayaalam yang terdapatdidalamnya”. • PWPLT dirancanguntukmengatasipermasalahanfragmentasiantarsektordanjurisdiksiwilayahpengelolaanantarberbagaitingkatpemerintaan. • Fragmentasitersebutdapatdiatasimelaluipenjaminanbahwasemuakeputusandarisemuasektorpembangunandantingkatpemerintahharusdiserasikandansesuaidengankebijakanpesisir (kelautan) nasional. • KomponenterpentingdalamPWPLT adalahrancanganproseskelembagaan (institutional processes) untukmencapaiharmonisasi yang secarapolitisdapatditerima.
4. “Suatuproseskontinudandinamis yang mempersatukan/mengharmoniskankepentinganantaraberbagai stakeholders (pemerintah, swasta, masyarakatlokal, dan LSM); dankepentinganilmiahdenganpengelolaanpembangunan, dalammenyusundanmengimplementasikansuaturencanaterpadu (integrated plan) untukmembangun (memanfaatkan) danmelindungiekosistempesisirbesertasegenapsumberdayaalam yang terdapatdidalamnya, bagikemakmuran/kesejahteraanumatmanusiasecaraadildanberkelanjutan.
5. “Suatukerangka (sistem) kerjapengelolaan yang meliputipenilaiansecarakomprehensif (comprehensive assessment), penentuantujuan, perencanaandanpengelolaanpembangunan (pemanfaatan) wilayahpesisirbesertasegenapsumberdayaalamnya, denganmemperhatikanperspektif (aspirasi) tradisional, budayadanhistorissertakonflikkepentingandanpenggunaan”.
Merupakan suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil antarsektor, antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UU 27 tahun 2007 tentang PWP2K
Aspek-aspek yang DikeloladalamPWPLT • Seberapaluasdaerah yang harusdicakup? • Sumberdayaalamdanjasa-jasalingkunganapasaja yang harusdicakup ? • Kegiatanpembangunanapasaja
Aspek-aspek yang Dikelola • PWPLT padaintinyaberfokuspadapengelolaankawasandanpengelolaaninteraksiantarberbagaiekosistemdankegiatanpembangunan yang terdapatdisuatukawasanpesisir.
PROSES PWPLT(Disadurdari: DahuridanWiryawan. BahanKuliah ICM, SPs IPB, 2003) Tahap1 IdentifikasidankajianIsu Tahap 2 PersiapandanPerencanaan Program Tahap6 Evaluasi Tahap 3 Adopsi Formal danPendanaan Tahap 5 Operasi Tahap 4 Pelaksanaan
Stage I. Identification and Assessment of Issues • The need for management action is recognized as a result of such factors as an environmental crisis, deteriorating resource conditions, or perceived economic opportunities in the coast or in the ocean. • Consultative meetings with key agencies and stakeholders confirm the presence of problems and/or opportunities and the need for action. • A concept paper outlining the need for ICM may be prepared. • A team is created to formulate an ICM plan.
Stage 2. Planning and Preparation • Necessary information and data on the physical, economic, and social characteristics of the coastal zone, as well as on existing political jurisdictions and on governance issues, are assembled. • A plan for public participation in the ICM process is developed. • Management problems (causes, effects, solutions) and development opportunities are analyzed. • Priorities are set for addressing problems and opportunities, taking into consideration technical and financial feasibility and availability of personnel. • Feasibility of new economic development opportunities is assessed.
Stage 2. Planning and Preparation • Appropriate coastal area management boundaries are considered. New management measures, such as zonation schemes, strengthened regulatory programs, and market-based incentives are considered. • Institutional capacities are assessed. Options for development of suitable governance arrangements, including intersectoral and intergovernmental coordination mechanisms, are developed. • Recommendations are made for policies, goals, and projects to include in the ICM management program. • Appropriate monitoring and evaluation systems are designed. • A timetable, a strategy, and a division of labor are established.
Stage 3. Formal Adoption and Funding • Policies, goals, new management measures, and initial projects are adopted. • Governance arrangements are established or improved, including establishment or strengthening of intersectoral and intergovernmental coordination mechanisms. • Coastal management policies, principles, boundaries, zoning schemes, and so forth are adopted, often by legislative action. • Staffing and required organizational changes are put into effect • Funding arrangements are put into effect.
Stage 4-6. Implementation, Operation, and Evaluation • Governance body begins oversight of the ICM process and programs. • New or revised regulatory programs come into effect- • Individual sectoral line agencies continue to perform their regulatory and management responsibilities but now as part of the overall ICM program. • Specific projects are designed and undertaken in connection with new economic opportunities in the coastal area. • A performance monitoring and evaluation program is initiated.
HubunganantaraPerencanaanEkonomi, FisikdanLingkungandalamKonteks Pembangunan Wilayah secaraBerkelanjutan Perekonomian PerencanaanEkonomi PerencanaanFisik PerencanaanLingkungan Pertumbuhan Konsentrasiaktivitasekonomi Kesenjangan OptimasiPenggunaanRuang KelangkaanRuang KualitasLingkunganUmummaupunTertentu Kelangkaanfungsi-fungsilingkungan
Terima Kasih A.A. Damai 2012 damaisasa@yahoo.com
TUGAS • Tugasdibuatsecarakelompok, mengikutipengelompokan yang telahadasebelumnya. • Dari informasitentangDerawandanPengalamandariProyekPesisir 1997-2002; SusunPerencanaanPengelolaan Wilayah PesisirTerpaduUntukKepulauanDerawan. • Tata caradan format penulisanmengikutibukupanduanUnila. • Dokumendiketikdenganukurankertas A4; font Time New Roman 12; spasi 1,5; • Jumlahkeseluruhandokumenmaksimal10halaman, di luarhalamanpemula (cover, daftarisi, dll). • File final dibuatdalam format PDF dandikirim via email kedamaisasa@yahoo.com • Tenggatpengumpulantugaspadaharisenin 17 Desember 2012 sampaidenganpkl. 24.00; pengumpulan yang lebihcepatdaritenggattersebutakansangatdihargai. • Selamatbekerja: A.A. Damai