870 likes | 1.27k Views
Memberikan pengetahuan tentang konsep dasar matematika Distribusi Frekuensi dan Grafik Pengukuran Kecenderungan Sentral Standar Deviasi (Penyimpangan) Kurva Normal. tatistik. S. b. _. Analisis Korelasi (Korelasi, Regresi, & Prediksi) Analisis Komparasi (Uji t Student, Anova)
E N D
Memberikan pengetahuan tentang konsep dasar matematika Distribusi Frekuensi dan Grafik Pengukuran Kecenderungan Sentral Standar Deviasi (Penyimpangan) Kurva Normal tatistik S b _
Analisis Korelasi (Korelasi, Regresi, & Prediksi) Analisis Komparasi (Uji t Student, Anova) Penerapan Analisis Komputer (SPSS-Statistical Pakage for Social Sciencies) tatistik S b _
PENGANTAR DATA DISTRIBUSI FREKUENSI KECENDERUNGAN SENTRAL STANDAR DEVIASI KURVA NORMAL tatistik S b _
Semula Statistik merupakan kumpulan angka-angka yang disusun, diatur atau disajikan dalam bentuk daftar atau tabel Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar-gambar yang biasanya disebut dengan diagram atau grafik tatistik S Arti k b _
Statistik yang menjelaskan sesuatu hal tertentu biasanya disebut: Statistik Penduduk Statistik Pendidikan Statistik Kelahiran Statistik Produksi Statistik Pertanian Statistik Kesehatan dsb. tatistik S Arti k b _
Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan data, pengolahan (analisis), penarikan kesimpulan, atas data yang berbentuk angka, dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu. tatistik S Arti k b _
Jika ingin membahas Statistik secara mendasar, mendalam dan teoretis, maka yang dipelajari digolongkan kedalam Statistik Matematis atau Statistik Teoretis. Diperlukan dasar matematis yang kuat dan mendalam, yang dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus dan/atau menciptakan model. tatistik S b _ 2 Cara MEMPELAJARI Pertama
Jika Statistik dipelajari semata-mata dari segi penggunaannya, maka rumus-rumus atau dalil-dalil yang diciptakan diambil dan digunakan dalam berbagai bidang pengetahuan tatistik S b _ 2 Cara MEMPELAJARI Kedua
adalah langkah awal dalam pemakaian statistik, dalam hal ini pemakai tidak dapat mengambil kesimpulan yang bisa digeneralisasikan, karena statistik ini terbatas pada gambaran yang ada saja tatistik S b _ II. Fungsi Statistik Deskriptif
tatistik S b _ II. Fungsi Contoh Statistik Deskriptif: • Berdasarkan sebuah pencatatan di registrasi pada sebuah Perguruan Tinggi diketahui jumlah mahasiswa sebanyak 12.000 orang yang terdiri dari 7.550 perempuan dan yang lainnya adalah laki-laki. Jika ditinjau dari jenis pekerjaan ortu-nya ternyata datanya sebagai berikut:
tatistik S b _ II. Fungsi Contoh Statistik Deskriptif:
tatistik S b _ II. Fungsi Contoh Statistik Deskriptif:
tatistik S b _ II. Fungsi Statistik Inferensial merupakan pengembangan dari fungsi statistik deskriptif. Pemakai statistik inferensial akan bisa berbicara lebih banyak tentang data yang dianalisisnya
tatistik S b _ II. Fungsi Statistik Inferensial Oleh karena Statistik Inferensial sifatnya lebih baik dari Statistik Deskriptif, maka langkah analisisnya lebih kompleks dari analisis deskriptif.
tatistik S b _ II. Fungsi Contoh Statistik Inferensial
DISTRIBUSI FREKUENSI
DISTRIBUSI FREKUENSI Ditinjau dari Nyata atau Tidaknya Frekuensi: a. Distribusi Frekuensi Absolut b. Distribusi Frekuensi Relatif Ditinjau dari Jenisnya : a. Distribusi Frekuensi Numerik b. Distribusi Frekuensi Kategorikal Ditinjau dari Kasatuannya : a. Distribusi Frekuensi Satuan b. Distribusi Frekuensi Komulatif
DISTRIBUSI ABSOLUT & RELATIF FREKUENSI
NUMERIK DIURUTKAN DISTRIBUSI FREKUENSI
NUMERIK DISTRIBUSI FREKUENSI
DISTRIBUSI NUMERIK FREKUENSI Tabel
MENGUBAH Kategorikal Numerik MENJADI Menentukan jumlah KATEGORI/Kelompok sbb: k = Jumlah Kategori n = Jumlah Responden k = 1 + 3,3 log150 k = 1 + 3,3 . 2,17609 k = 8,18 ~ 9 PANJANG KELAS
MENGUBAH Kategorikal Numerik MENJADI Menentukan Interval Kelas : Note: a = Skor tertinggi b = Skor terendah k = Jumlah kategori 95 - 10 Int Kls = ----------------------- 9 = 9,44 ~ 10 INTERVAL KELAS
DISTRIBUSI Kategorikal FREKUENSI
DISTRIBUSI Kategorikal FREKUENSI
CONTOH PIE CHART PROPORSI ANGGARAN PROGRAM PUSAT & DAERAH TAHUN 2007 DIREKTORAT PEMBINAAN TK DAN SD PUSAT Rp. 250.163.833.000 Dana Pusat untuk Subsidi Ke Daerah Rp. 230.605.000.000 DAERAH Rp. 1.138.372.167.000 PUSAT DAN DAERAH: Rp. 1.614.141.000.000
CONTOH PIE CHART PROPORSI ANGGARAN PROGRAM AKSES, MUTU & TATA KELOLATAHUN 2007 DIREKTORAT PEMBINAAN TK DAN SD TATAKELOLA Rp. 141.836.897.000,- MUTU Rp. 492.163.503.000 AKSES Rp. 980.140.600.000,- AKSES + MUTU + TATAKELOLA : Rp. 1.614.141.000.000
ata D b _ PROSES PENGUKURAN danSKALA KUANTITATIF KUALITATIF • Adalah fakta yg dipresentasikan dalam bentuk angka : • Misal : • Penghasilan (Rp) • Berat Badan (Kg) • Tinggi Pohon (M) • Umur Lampu (Jam) • Usia (Thn) • Adalah fakta yg dinyatakan dlm bentuk sifat (bukan angka) • Misal : • Profesi : Pedagang, Guru, dll • Agama : Islam, Kristen, Hindu.
ata D b _ PROSES PENGUKURAN danSKALA CARA MENG- DATA KUANTITATIF KUALITATIF KAN ADALAH : Memberi skor, Rangking dengan skala
ata D b _ PROSES PENGUKURAN danSKALA CARA MENG- DATA KUANTITATIF KUALITATIF KAN ADALAH : Memberi skor, Rangking dengan skala
SKALA 1. Nominal 2. Ordinal 3. Interval 4. Ratio
kala S b _ 1. Skala Nominal : => klasifikasi • Pengukuran yg paling rendah tingkatannya, dimana lambang digunakan untuk mengidentifkasikan atau mengklasifikasikan objek, atau benda. • Atau variabel yg tidak dapat membedakan nilai dari objek yg diteliti. • Contoh : • Variabel warna : merah, kuning, hijau, dsb. • Jenis Pekerjaan : Pedagang, Petani, Buruh, Wartawan dsb. • Dalam Skala Nominal hanya dapat dilihat perbedaannya saja • Titik skalanya => kelas atau kategori
kala S b _ 2. Skala Ordinal : => Ranking • Selain dapat membedakan dalam bentuk kategori, juga dapat dalam bentuk nilai, tetapi yg bersifat kualitatif (belum dapat membedakan nilai objek secara kuantitatif). • Selain membedakan dalam kategori juga mempunyai hubungan satu sama lainnya, mis : lebih tinggi, lebih sulit, lebih disenangi. Contoh : • Variabel penddikan : TK, SD, SMP, SMA, PT. dsb. • Keadaan rumah : Permanen, Semi Permanen, Darurat. Nilai objek sdh dapat dibedakan (diklasifikasikan) dan dirangking tetapi belum dapat dilakukan operasi hitung (x, :, +, -).
kala S b _ 3. Skala Interval: • Dapat membedakan nilai dari objek secara kualitatif atau kuantitatif. • Pengukuran dapat dicapai dgn persamaan/perbedaan (kasifikasi), urutan (rangking), dan jarak (interval) antara dua kelas yg berbeda. Contoh : • Variabel Umur : 5 th, 10 th, 15 th, dsb. • Berat badan : 25 kg, 50 kg, 75 kg, dsb.
kala S b _ 3. Skala Interval: • Dalam Skala Interval disamping dapat diklasifikasikan, dirangking, juga dapat dilakukan operasi hitung. • Titik nol dan unit pengukuran adalah sembarangan (arbitary) misal: Mengukur temperatur, seperti skala Celcius atau Fahrenheit • Unit pengukuran & titik nol dlm mengukur temperatur adalah sembarangan, tetapi kedua skala tsb memuat informasi yg sama, karena ada hubungan linear kedua skala tersebut.
kala S b _ 4. Skala Ratio: • Mempunyai sifat : • Klasifikasi • Perbedaan (peringkat atau rangking) • Jarak (interval) dan • Ratio (titik nol Absolut atau murni) • Contoh : • Skala untuk mengukur berat, panjang, isi, mempunyai titik nol yang berarti (tidak sembarangan)
C C entral Tendency • MEAN (Rata-rata) adalah nilai rata-rata : Σfx M = ------------- N • MODE : adalah skor yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam sekumpulan distribusi atau skor yang sering muncul
C C entral Tendency • MEDIAN : adalah skor yang membagi distribusi frekuensi menjadi 2 bagian yang sama besar : Median = Bb + i/fm (1/2 n - Fkb) • Note : • Md = Median • Bb = Batas bawah kelas interval yg mengandung median • i = interval kelas • fm = frekuensi interval kelas yang mengandung median • n = Jumlah frekuensi • Fkb = Frekuensi komulatif di bawah inteval kelas yg mengandung Median
Md = Bb + i/fm (1/2 n - Fkb) Md = 36 + 10/30 (1/2 . 150 – 66 ) = 36 + 1/3 ( 75 – 66) = 36 + 1/3 ( 9 ) = 36 + 3 = 39
S S tandar Deviasi • Adalah rata-rata penyimpangan dari setiap skor terhadap skor rata-rata (nilai mean).
S S tandar Deviasi • Langkah perhitungan: • Hitung rata-rata skor (nilai mean) • Hitung perbedaan masing2 skor dgn skor rata-rata • Selisih masing2 skor dgn skor rata-rata dikuadratkan dan dijumlahkan • Hasil penjumlahannya (jumlah selisih skor dgn skor rata-rata) dibagi dgn n-1, disebut dgn VARIANCE • Akar dari VARIANCE merupakan Standar Deviasi
S S tandar Deviasi Langkah perhitungan: Rerata = 150 : 5 = 30
D D eskripsi Data Langkah perhitungan:
47022 abcde 74054 abcde 85136abcde • 1. 5a • 2. 7b • 3. 6c • 4. 8d • 5. 5e • 6. 5a • 7. 7b • 8. 6c • 9. 8d • 10. 5e • 11. 5a • 12. 7b • 13. 6c • 14. 8d • 15. 5e • 16. 5a • 17. 7b • 18. 6c • 19. 8d • 20. 5e • 21. 5a • 22. 7b • 23. 6c • 24. 8d • 25. 5e • 26. 5a • 27. 7b • 28. 6c • 29. 8d • 30. 5e
Apabila dalam kasus ini ditetapkan nilai standar (rata-rata stand) 50 dan Standar Dev 5. Bandingkanlah kesemua nilai tsb !,mana yg paling baik ?