170 likes | 416 Views
PERAN KKN-PPL DALAM PEMBENTUKAN PROFESIONALISME GURU. Burhan Nurgiyantoro LPM-UNY 28 Januari 2009. PENDAHULUAN. Sejak kelahirannya tahun 60-an, yang ketika itu bernama IKIP Yogyakarta, UNY adalah sebuah LPTK Tugas utama sebuah LPTK adalah menghasilkan tenaga keguruan
E N D
PERAN KKN-PPL DALAM PEMBENTUKANPROFESIONALISME GURU Burhan Nurgiyantoro LPM-UNY 28 Januari 2009
PENDAHULUAN • Sejak kelahirannya tahun 60-an, yang ketika itu bernama IKIP Yogyakarta, UNY adalah sebuah LPTK • Tugas utama sebuah LPTK adalah menghasilkan tenaga keguruan • Sejalan dengan tuntutan zaman, pada akhir abad ke-20, IKIP Yogyakarta berubah statuta menjadi universitas, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) • Dengan statuta yang baru, UNY memiliki wider mandate, yaitu selain menghasilkan sarjana keguruan (kependidikan), juga sarjana keilmuan yang berstatus nonkependidikan • Tugas pertama diemban lewat program kependidikan, sedang yang kedua program nonkependidikan
Pendahuuan lanjutan … • Hal itu tidak berarti program kependidikan dianaktirikan, tetapi sebaliknya dicarikan saudara kandung biar semakin berkompetitif • Dunia teknologi dan informasi yang berkembang kian cepat, yang sebenarnya juga merupakan salah satu dampak keberhasilan pendidikan, menuntut dunia pendidikan mengikutinya • Jika tidak, dipastikan kita mesti ketinggalan zaman, dan itu berarti ditinggalkan orang • Untuk itu, UNY mesti mampu menghasilkan tenaga keguruan yang profesional, profesional sebagai guru dan pendidik • Tenaga profesional kependidikan yang mampu menjawab tantangan zaman • Salah satu yang ditempuh UNY adalah pengintensifan pelaksanaan KKN-PPL secara terpadu
MENGAPA KKN-PPL • Hal ini tidak lepas dari kebijakan UNY • Program KKN UNY: sejalan dengan program perkuliahan yang diselenggarakan yang mencakup dua program: • kependidikan: KKN-PPL Terpadu • nonkependidikan: KKN masyarakat
KKN-PPL Terpadu • KKN program kependidikan dikemas secara terpadu dengan pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) dan diberi nama KKN-PPL Terpadu • Pelaksanaan KKN-PPL Terpadu di sekolah dengan mencakup dua misi sekaligus, yaitu pengabdian (KKN) dan profesionalisme mengajar (PPL) • Agar tujuan yang kedua tercapai, kegiatan KKN mesti terkait dengan kegiatan PPL • Wujud KKN: membantu mengerjakan pekerjaan administrasi sekolah, pengembangan media pembelajaran, pemberdayaan masyarakat sekolah, dll (KKN PPM juga) • Wujud PPL: praktik mengajar di kelas dengan seluruh rangkaian prosesnya dengan misi utama capaian profesionalisme membelajarkan siswa • Pelaksanaan KKN selama dua bulan, sedang PPL ditambah dua/tiga minggu (ke depan diwacanakan satu semester)
KKN Masyarakat • KKN program nonkependidikan: KKN masyarakat atau biasa disebut secara singkat: KKN • KKN dilaksanakan di masyarakat dengan kelompok sasaran sesuai dengan tema dan program yang dipilih • Misi KKN: pembinaan dan pemberdayaan masyarakat lewat transfer teknologi sesuai dengan kompetensi mahasiswa • Dilihat dari segi bentuk dan program: • KKN Reguler • KKN Mandiri • KKN Wajar (berakhir 2008) • KKN PBA (akan berakhir 2009)
MENGAPA KKN-PPL lanjutan … • Ketika datang dan mengemban misi KKN yang notabene adalah pengabdian ─maka dapat disebut KKN Tematik atau KKN-PPM (pembelajaran dan pembrdayaan Masyarakat)─ mahasiswa berlaku sebagai fasilitator, motivator, inovator, penggerak, dan sekaligus pelaku dan pendamping • Ketika datang sebagai praktikan yang membutuhkan pengalaman lapangan, mahasiswa adalah pihak yang membutuhkan dan perlu diberdayakan agar benar-benar memperoleh pengalaman profesionalitas • Kedua misi yang berbeda tersebut dipadukan untuk mencapai misi yang lebih besar, yang antara lain adalah pemberdayaan pendidikan di sekolah dan pemberdayaan para mahasiswa peserta KKN-PPL itu sendiri • Kegiatan yang termasuk lingkup KKN diarahkan ke pengabdian yang juga berkaitan dengan dunia kependidikan, sedang PPLdiarahkan ke pelatihan pengalaman profesionalisme pembelajaran
Mengapa KKN-PPL lanjutan … • Jadi, kedua kegiatan itu saling mendukung dan menunjang ke capaian tujuan pemberdayaan dan profesionalisme • Fokus kegiatan adalah hal-hal yang berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas pendidikan di sekolah, baik yang berupa berbagai kegiatan yang bakal dilaksanakan di kelas ketika mahasiswa praktik membelajarkan siswa maupun hal-hal yang di luar kelas yang secara langsung atau tidak langsung menunjang peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan • Lewat berbagai kegiatan itu diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis, mencari solusi, dan sekaligus membantu menangani berbagai persoalan yang secara konkret dihadapi di dunia pendidikan sekolah • Di pihak lain, sekolah juga diharapkan memperoleh masukan dan bantuan dari mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan dan memberdayakan sekolah
MISI PEMBENTUKANPROFESIONALISME GURU • Dewasa ini merupakan era profesional, ada tuntuan profesionalitas dalam semua lapangan pekerjaan • Juga di dunia pendidikan, ada tuntutan profesionalisme pendidik, guru, juga dosen • Guru dan dosen dituntut mampu mengajar secara profesional sesuai dengan bidangnya • Guru dan dan dosen dewasa ini dinilai profesionalismenya lewat program sertifikasi guru dan dosen lewat penilaian portofolio • Guru dan dosen yang lolos dinyatakan profesional, dan artinya berhak memperoleh imbalan dari pekerjaannya sebagaimana pekerja profesional lainnya • Kegiatan ini dalam banyak hal dapat memacu motivasi guru dan dosen untuk meningkatkan kompetensi kependidikannya
Misi Pembentukan lanjutan … • Bagi calon guru, usaha pembentukan profesionalitas mesti terkait dengan lembaga yang menghasilkannya • Maka, alamat berikutnya yang dituntut untuk profesional adalah LPTK penghasil tenaga keguruan • Maka, bagaimana dapat menghasilkan lulusan keguruan yang profesional jika “produsen”-nya belum profesional • Inilah akar permasalahannya: sarjana keguruan lulusan LPTK umumnya belum siap mengajar, belum profesional • Salah satu cara meraih lulusan yang profesional adalah denganmeningkatkan praktik mengajar para mahasiswa lewat KKN-PPL • Mahasiswa dihadapkan langsung dengan kondisi nyata di lapangan: menemukan masalah, menganalisis, menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas, dll yang terkait langsung atau tidak langsung dengan kegiatan pembelajaran • Dengan KKN-PPL mahasiswa dihadapkan pada pengalaman kerja secara konkret
Profesional: Memiliki Kompetensi • Seseorang, dalam pekerjaan apa pun, dikatakan profesional jika memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerjanya • Guru profesional: memiliki sejumlah standar kompetensi yang diperlukan dalam tugasnya sebagai seorang guru • Kompetensi: pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dasar yang terrefleksi dalam berpikir dan bertindak • Kompetensi: seperangkat tindakan cerdas untuk berpikir dan bertindak • Standar kompetensi: batas dan arah kemampuan yang harus dikuasai • Kompetensi dasar: kemampuan minimal yang harusdikuasai dan dijabarkan langsung dari standar kompetensi
Standar Kompetensi Lulusan Calon Guru: • Memahami karakteristik peserta didik dan mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang mendidik • Memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia • Menguasai keilmuan, kajian kritis dan pendalaman isi dalam konteks kurikulum sekolah • Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik, kolega, dan masyarakat
Tuuan Utama KKN-PPL: • Mengabdikan sebagian kompetensi mahasiswa untuk membantu lebih memberdayakan masyarakat sekolah demi tercapainya keluaran sekolah yang lebih berkualitas • Melatih kemampuan profesionalisme mengajar mahasiswa secara konkret • Kedua tujuan utama inilah yang kemudian harus dijabarkan menjadi program-program khusus secara konkret dan sekaligus disusun indikator kadar ketercapaiannya • Kedua tujuan utama itu harus pula dipakai sebagai sarana berlatih untuk mencapai keempat kompetensi lulusan calon guru di atas • Di pihak lain, program dan tujuan setiap sekolah tentu juga untuk menghasilkan kualitas lulusan yang lebih baik • Jadi, diusahakan titik temu yang maksimal antara tujuan pembentukan profesionalisme lulusan calon guru dan tujuan program sekolah • Harapannya: terbentuk lulusan calon guru yang profesional
Berhasilkah? Efektifkah? • Pertanyaan yang tidak pernah usang: berhasilkah dan efektifkah usaha pembentukan profesionalisme guru lewat pelaksanaan KKN-PPL Terpadu? • Tidak mudah untuk menjawab secara singkat: berhasil dan efektif, atau tidak berhasil dan tidak efektif • Ada banyak faktor yang terlibat di dalamnya dan cukup kompleks karena minimal melibatkan keseluruhan sistem pendidikan di sebuah PT • Ditambah berbagai faktor lain yang terkait langsung atau tidak langsung • Namun, usaha ke arah perbaikan yang secara teoretis lebih menjanjikan harus dilakukan • Secara teoretis, dengan menggabungkan tugas pembentukan profesionalisme guru dan tugas pengabdian sekaligus diharapkan cara itu dapat memberikan dampak yang lebih positif • Pengabdian berintikan pemberdayaan berbagai komponen sekolah yang saling memberi dan menerima
Beberapa Faktor Penentu Keberhasilan KKN-PPL Ada banyak faktor penentu keberhasilan, tetapi yang lebih konkret dan perlu mendapat perhatian di antaranya sbb: • Kompetensi awal mahasiswa (terutama kompetensi akademik) • Kreativitas mahasiswa • Kedisiplinan dan kesungguhan mahasiswa • Waktu dan kesempatan mahasiswa untuk praktik mengajar • Guru pembimbing dan unsur sekolah yang lain • Dosen pembimbing • Sarana dan prasarana yang ada (termasuk anggaran yang disediakan, misalnya untuk Hr guru, kepala sekolah, dan dosen pembimbing)
Faktor Dosen Pembimbing • Kompetensi akademik (satu jurusan dengan mahasiswa yang dibimbing, atau minimum satu rumpun keilmuan) • Kompetensi metodologis pembelajaran (termasuk pemahaman karakteristik peserta didik) • Kemampuan berempati terhadap mahasiswa (juga memahami kebutuhan mahasiswa, mudah dan mau ditemui) • Kedisiplinan, kerajinan, ketekunan, kesungguhan membimbing • Kemampuan menilai masalah yang dihadapi mahasiswa dan menyarankan solusi • Kemampuan menjalin komunikasi dengan mahasiswa dan semua unsur yang terkait • Dll.