480 likes | 722 Views
BAB 11. KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA. Oleh : Dr. Ir. Herien Puspitawati , M.Sc ., M.Sc. B L T Bantuan Langsung Tunai. KELUARGA RAPUH NEGARA RUNTUH. Keluarga merupakan pilar-pilar penyangga eksistensi suatu bangsa.
E N D
BAB 11 KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA Oleh:Dr. Ir. HerienPuspitawati, M.Sc., M.Sc. BLT BantuanLangsungTunai
KELUARGA RAPUHNEGARA RUNTUH • Keluarga merupakan pilar-pilar penyangga eksistensi suatu bangsa • PesandariBapakPresidenRepublik Indonesia padaHarganaske-XII: • “KekuatanBangsadan Negara terletakpadaketahananmasing-masingkeluarga. Keluargaadalahcerminkekuatanmasyarakat, bangsadannegara. Olehsebabitupatutdijaga, dipeliharadanditingkatkankualitasnya. Untukitusayamengajaksetiaporangtua agar dapatmembangunkeluarganyasebagaipilarpembangunan yang kokoh, agar Bangsa Indonesia semakinmantapmelangkahmenujuhariesok yang sejahteradanbermartabat di matadunia”.
AmanatUndang-UndangNomor 52 Tahun 2009 tentangperkembangankependudukandanpembangunankeluarga yang bertujuanuntukmeningkatkankualitaskeluarga agar dapattimbul rasa aman, tenteramdanharapanmasadepan yang lebihbaikdalammewujudkankesejahteraanlahirdankebahagiaanbatin. Pidato Vice President Dan Quayle (May 1992): “…The failure of our families is hurting America deeply. When families fail, society fail. The lack of structure… testament to how quickly civilization falls apart when the family foundation cracks. Children need love and discipline. They need mothers and fathers….(kegagalankeluargakitasangatmenyakitkan orang Amerika. Apabilakeluargagagal, makamasyarakatakangagal pula. Kekuranganstruktur … menjadisaksipadaseberapacepatruntuhnyamasyarakatapabiladasar-dasarkeluargaretak. Anak-anakmembutuhkan rasa cintadandisiplin. Merekamembutuhkanibudanayahnya…)”
“ ..And for those concerned about children growing up in poverty, we should know this: marriage is probably the best anti-poverty program of all…Marriage is a moral issue that requires cultural consensus, and the use of social sanctions..(…danbagi yang menaruhperhatianpadaanak-anak yang tumbuhdalamkemiskinan, kitaharustahubahwaperkawinanmungkinadalah program anti kemiskinan yang terbaik….perkawinanadalahsuatuisu moral yang membutuhkankonsensusbudaya, danpenggunaandarisangsisosial)” “..Bearing babies irresponsibly is, simply wrong. Failing to support children one has fathered is wrong.. (..memeliharabayitanpa rasa tanggungjawabadalahsalah. Gagaluntukmendukunganak yang tadinyapernahmempunyaiseorang ayah adalahsalah..)”
“…It’s time to talk again about family, hard work, integrity and personal responsibility. We cannot be embraced out of our belief that two parents, married to each other, are better in most cases for children than one (…sudahwaktunyamembicarakanlagitentangkeluara, bekerjakeras, integritasdantanggungjawab personal. Kita tidakdapatdipengaruhi di luarkepercayaankitabahwaduaorangtua, menikahsatudengan yang lain adalahlebihbaikdalambanyakkasusuntukanak-anakdibandingkandenganhanyasatuorangtuasaja)” (Quayle 1992, pp. 517-519).
TujuanPembentukkanKeluarga(Hughes & Hughes 1995) 1 4 5 2 6 3 7
NILAI/ NORMA KELUARGA K E L U A R G A K U A T & S E H A T KeluargaSebagaiPondasiMasyarakat KeluargaSebagaiPilarBangsa Keluargasebagaiwadahpembentuk SDM Bangsa KualitasSumberdayaManusiaTinggi • Demokratis • Terbuka • Jujur • Bertanggungjawab • Handal, Terjamin • Bijaksana • PekerjaKeras • PecintaSejati • Bertaqwa CINTA KOMITMEN TANGGUNGJAWAB MENGHORMATI KEBERSAMAAN KELUARGA HUBUNGAN SOSIAL HARMONIS PendekatanTeoriKeluargadalamMemahamiKesejahteraandanKetahananKeluarga KONSENSUS STABIL, LINGKUNGAN KONDUSIF HIDUP ORANGTUA UNTUK KELUARGA IKATAN EMOSI KUAT Gambar11.1. Pendekatanteoristrukturalfungsionaluntukmemahamiperandanfungsikeluargadalammencetaksumberdayamanusiasuatubangsa (Megawangi 2003; catatankuliahPengantarIlmuKeluarga)
PendekatanTeoriKeluargadalamMemahamiKesejahteraandanKetahananKeluargaPendekatanTeoriKeluargadalamMemahamiKesejahteraandanKetahananKeluarga SOCIAL EXCHANGE SAYA (ME) VS ORANG LAIN (OTHERS) -Saya memberi vs Dia memberi/saya menerima -Saya mencintai vs Dia mencintai/saya dicintai -Saya setia vs Dia setia -Saya berkorban vs Dia berkorban -Senang sama-sama, sengsara sama-sama UANG TENAGA CINTA PERHATIAN WAKTU SEKSUAL S U A M I I S T R I PENGABDIAN/LOYALITAS TENAGA UTK DOMESTIK CINTA TULUS PERHATIAN WAKTU SERVICE SEKSUAL MENGASUH & MENDIDIK ANAK INTROSPEKSI DIRI MASING-MASING INDIVIDU 'DEMI ANAK' HARUS DIJADIKAN KOMITMEN KOKOH LANDASAN AGAMA, NORMA, KELUARGA BESAR YG KOKOH DAPATKAN DUKUNGAN DAN PERTOLONGAN KELUARGA BESAR DAPATKAN PERTOLONGAN SECARA PROFESIONAL HINDARI PERCERAIAN SEBISA MUNGKIN ALTRUISM Masihadakah??? Gambar 11.2. Pendekatanteoripertukaransosialuntukmemahamikeharmonisansuamiistridan proses penanggulanganpermasalahankeluarga (Ilustrasi: Puspitawati 2006b)
PendekatanTeoriKeluargadalamMemahamiKesejahteraandanKetahananKeluargaPendekatanTeoriKeluargadalamMemahamiKesejahteraandanKetahananKeluarga PERSONALITY INDIVIDU SUAMI ISTRI KURANG COCOK • Feminin vs Maskulin • Introvert vs Extrovert LANDASAN PERKAWINAN KURANG KOKOH KENDALA SOSIAL EKONOMI INDIVIDU/KELUARGA LATAR BELAKANG KELUARGA ASAL SANGAT BERBEDA MANAJEMEN KELUARGA TIDAK BAIK • Tidakadatransparansi • Coping Strategitidakefektif • Kemitraan gender rendah • ManajemenSumberdayaKeluargaTidakEfektifdanEfisien • Berpeluangtidakmampuuntukmemenuhikebutuhankeluarga P H E A R R K M A O W N I I N S T I D A K K T E I L D U A A K R G S A E J K A O H N T F E L R I A K D A N HUBUNGAN ANTAR KELUARGA BERMASALAH • Suamiistritidakharmonis • Komunikasitidakefektif • Ikatanemosirapuh • Pengasuhantidakefektif • Berpeluangkekerasandalamrumahtangga • KetidakharmonisanHubungan Kekerabatan dengankeluargasuami/istri • AksesInformasiTerbatas • Adat/normakurangdapatmemfasilitasipersoalankeluarga • Kebijakan Pemerintahkurangmemfasilitasipersoalankeluarga • Pengaruhnegatifdari media Gambar11.3. Pendekatanteorisosialkonflik: Faktor-faktor yang menentukankesejahteraankeluarga
KetahanandanKerapuhanKeluarga Jenis-jenisAncaman (UNDP 2000) Kerapuhanaspekekonomi Kerapuhanaspeklingkungan Kerapuhanaspeksosial Ancaman: sulitmencaripekerjaan, tingginyaangkakemiskinan, marjinalisasikehidupankemanusiaan, rawanbencana, inflasiekonomitinggi, tingginyabiayahidup, ekamananpanganygtidakterjamin
RekapitulasiKomponenKetahananKeluarga KetahanandanKerapuhanKeluarga
K O M P O N E N K E T A H A N A N K E L U A R G A (Yang DitawarkanPenulis) I N P U T OUTCOME/DAMPAK P R O S E S O U T P U T • Sejahtera fisik. • Sejahtera sosial. • Sejahtera ekonomi. • Sejahtera psikologi/mental. • Sejahtera spiritual. • Berkarakterindividu yang baik. • Bahagiadanpuasterhadapsemua yang dimilikidandihasilkanolehindividu/keluarga. • Memeliharakerukunandanhidupharmonisdalamkeluargadanmasyarakat. • Mandirisecarasosialdanekonomi. • Hidupberkesetaraandanberkeadilandalamkeluargadanmasyarakat. • Kontribusipadakeluarga, masyarakatdanbangsa. • Hidupbergunabagikeluarga, masyarakatdanbangsa. • Bertaqwa kepada Tuhan YME dan taat pada nilai-nilai/norma. • Punya wawasan ke depan & wawasan gender. • Mempunyai pengetahuan ilmu pengetahuan. • Mempunyai semangat hidup untuk maju. • Mampu akses terhadap sumberdaya dan informasi • Menjalankan fungsi-fungsi keluarga (keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi & pendidikan, ekonomi & pembinaan lingkungan). • Punya manajemen sumberdaya keluarga dan manajemen ekonomi rumahtangga (manajemen waktu & pekerjaan, manajemen keuangan, mengolah stres, perencanaan jumlah anak). • Melakukan kemitraan gender yang adil dan setara (pengambilan keputusan, pengelolaan sumberdaya, saling menghormati dan membutuhkan). • Mempunyai bonding yang kuat antar anggota keluarga, komunikasi dan interaksi yang baik. • Saling berkomitmen untuk tujuan bersama. Keluargasebagai unit sosialterkecildalammasyarakat Keluargasebagaisumberketahanansosialmasyarakat KeluargasebagaipilarpembangunandanpondasiBangsa
KetahanandanKerapuhanKeluarga • 22 indikator (PenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS) (berdasarkanKeputusanMenteriSosialRepublik Indonesia Nomor 80 I HuiTahun 2010 TentangPanduanPerencanaanPemibiayaanPencapaianStandarPelayananMinimal (SPM) BidangSosial Daerah Provinsidan Daerah Kabupaten/ Kota): • Anakbalitaterlantaradalahanak yang berusia 0-4 tahunkarenasebabtertentuorangtuanyatidakdapatmelakukankewajibannya yang dikarenakanbeberapakemungkinan: miskin/ tidakmampu, salahseorangsakit, salahseorang/ kedua-duanya, meninggal, anakbalitasakit, sehinggaterganggukelangsunganhidup, pertumbuhan, danperkembangannyabaiksecarajasmani, rohanidansosial. • Anakterlantaradalahanakberusia 5-18 tahun yang karenasebabtertentuorangtuanyatidakdapatmelakukankewajibannya yang dikarenakanbeberapakemungkinansepertimiskinatautidakmampu, salahseorangdariorangtuanyaataukedua-duanyasakit, salahseorangataukedua-duanyameninggal, keluargatidakharmonis, tidakadapengasuh/ pengampu, sehinggatidakdapatterpenuhikebutuhandasarnyadenganwajarbaiksecarajasmani, rohanidansosial.
KetahanandanKerapuhanKeluarga • Anaknakaladalahanak yang berusia 5-18 tahun yang berperilakumenyimpangdarinormadankebiasaan yang berlakudalammasyarakat, lingkungannyasehinggamerugikandirinya, keluarganyadan orang lain, sertamenggangguketertibanumum, akantetapikarenausiabelumdapatdituntutsecarahukum. • Anakjalananadalahanak yang berusia 5-18 tahun yang menghabiskansebagianbesarwaktunyauntukmencarinafkahdanberkeliaran di jalananmaupuntempat-tempatumum. • Wanitarawansosialekonomiadalahseorangwanitadewasaberusia 19-59 tahunbelummenikahataujandadantidakmempunyaipenghasilancukupuntukdapatmemenuhikebutuhanpokoksehari-hari. • Korbantindakkekerasanadalahseseorang yang terancamsecarafisikataunonfisik (psikologis) karenatindakkekerasan, diperlakukansalahatautidaksemestinyadalamlingkungankeluargaataulingkungansosialterdekatnya, dalamhalinitermasukanak, wanitadanlanjutusiakorbantindakkekerasan.
KetahanandanKerapuhanKeluarga • Lanjutusiaterlantaradalahseseorang yang berusia 60 tahunataulebih, karenafaktorfaktortertentusehinggatidakdapatmemenuhikebutuhandasarnyabaiksecarajasmani, rohanimaupunsosial. • Penyandangcacatadalahsetiap orang yang mempunyaikelainanfisikatau mental yang dapatmenggangguataumerupakanrintangandanhambatanbagidirinyauntukmelakukanfungsi-fungsijasmani, rohanimaupunsosialnyasecaralayak, yang terdiriataspenyandangeacatfisikdanpenyandangeacat mental, dalamhalinitermasukanakcacat, penyandangcacat, danpenyandangcacatekspenyakitkronis. • Tuna susilaadalahseseorang yang melakukanhubunganseksualdangansesamaataulawanjenissecaraberulang-ulangdanbergantiandiluarperkawinan yang sahdengantujuanmendapatkanimbalanuang, materi, ataujasa. • Pengemisadalah orang-orang yang mendapatpenghasilanmeminta-mintaditempatumumdenganberbagaicaradenganalasanuntukmengharapkanbelaskasihan orang lain.
KetahanandanKerapuhanKeluarga • Gelandanganadalah orang-orang yang hidupdalamkeadaan yang tidaksesuaidengannormakehidupan yang layakdalammasyarakatsetempat, sertatidakmempunyaipencahariandantempattinggal yang tetapsertamengembara di tempatumum. • BekaswargabinaanLembagaKemasyarakatan, untukselanjutnyadisebut BWBLK, adalahseseorang yang telahselesaiataudalam 3 (tiga) bulansegeramengakhirimasahukumanataumasapidananyasesuaidengankeputusanpengadilandanmengalamihambatanuntukmenyesuaikandirikembalidalamkehidupanmasyarakat, sehinggamendapatkesulitanuntukmendapatkanpekerjaanataumelaksanakankehidupannyaseeara normal. • Korbanpenyalahgunaannarkotika, psikotropika, danzat-zatadiktif (NAPZA), untukselanjutnyadisebutkorbanpenanggulangan NAPZA, adalahseseorang yang menggunakannarkotika, psikotropikadanzat-zatadiktiflainnyatermasukminumankerasdiluartujuanpengobatanatautanpasepengetahuandokter yang berwenang.
KetahanandanKerapuhanKeluarga • Keluarga fakir miskinadalahseseorangataukepalakeluarga yang samasekalitidakmempunyaisumbermatapencahariandanatautidakmempunyaikemampuanuntukmemenuhikebutuhanpokokatau orang yang mempunyaisumbermatapencaharianakantetapitidakdapatmemenuhikebutuhanpokokkeluarga yang layakbagikemanusiaan. • Keluargaberumahtaklayakhuniadalahkeluarga yang kondisiperumahandanlingkungannyatidakmemenuhipersyaratan yang layakuntuktempattinggalbaiksecarafisik, kesehatan, maupunsosial. • Keluargabermasalahsosialpsikologisadalahkeluarga yang hubunganantaranggotakeluarganyaterutamaantarasuami-istrikurangserasi, sehinggatugas-tugasdanfungsikeluargatidakdapatberjalandenganwajar.
KetahanandanKerapuhanKeluarga • Komunitasadatterpenciladalahkelompok orang ataumasyarakat yang hidupdalamkesatuan-kesatuansosialkecil yang bersifatlokaldanterpencil, danmasihsangatterikatpadasumberdayaalamdanhabitatnyasecarasosialbudayaterasingdanterbelakangdibandingdenganmasyarakat Indonesia padaumumnya, sehinggamemerlukanpemberdayaandalammenghadapiperubahanlingkungandalamartiluas. • Korbanbencanaalamadalahperorangan, keluargaataukelompokmasyarakat yang menderitabaiksecarafisik, mental maupunsosialekonomisebagaiakibatdariterjadinyabencanaalam yang menyebabkanmerekamengalamihambatandalammelaksanakantugas-tugaskehidupannya. Termasukdalamkorbanbencanaalamadalahkorbanbencanagempabumitektonik, letusangunungberapi, tanahlongsor, banjir, gelombangpasangatau tsunami, anginkencang, kekeringan, kebakaranhutanataulahan, kebakaranpermukiman, kecelakaanpesawatterbang, keretaapi, perahudanmusibahindustri (kecelakaankerja).
KetahanandanKerapuhanKeluarga • Korbanbencanasosialataupengungsiadalahperorangan, keluargaataukelompokmasyarakat yang menderitabaiksecarafisik, mental maupunsosialekonomisebagaiakibatdariterjadinyabencanasosialkerusuhan yang menyebabkanmerekamengalamihambatandalammelaksanakantugas-tugaskehidupannya. • Pekerjamigranbermasalahsosialadalahseseorang yang bekerja di luartempatasalnyadanmenetapsementara di tempattersebutdanmengalamipermasalahansosialsehinggamenjaditerlantar. • Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)adalahseseorang yang denganrekomendasiprofesional (dokter) ataupetugaslaboratoriumterbuktitertular virus HIV sehinggamengalamisindrompenurunandayatahantubuh (AIDS) danhidupterlantar. • Keluargarentanadalahkeluargamuda yang barumenikahsampaidengan lima tahunusiapernikahan, yang mengalamimasalahsosialdanekonomi, berpenghasilansekitar 10 (sepuluh) persen di atasgariskemiskinan, sehinggakurangmampumemenuhikebutuhandasarkeluarga.
KesejahteraanKeluarga Tingkat kesejahteraanKeluarga (Puspitawati 2005) Psychological/ spiritual mental: sakit jiwa, tingkatstres, tingkatbunuh diri, tingkatperceraian, tingkataborsi, tingkatkriminaltingkatkebebasanseks Physical Well-being: status gizi, status kesehatan, tingkatmortalitastingkatmorbiditas Social well-being: Tingkat pendidikan, status danjenispekerjaan Economic Well-being: GNP, GDP, pendapatan per kapita per bulan, nilaiasset.
KesejahteraanKeluarga KesejahteraanKeluargamenurutFerguson, Horwood dan Beutrais (diacu dalam Sumarwan & Tahira (1993)
KesejahteraanKeluarga KonsepKebutuhan Maslow: Self-Actualization: Vitality Self-Suffiency Authenticity Playfulness Meaningfulness Self-Esteem Love and Belongingness Safety and Security Physiological Needs: Air, water, food, shelter, Sleep, sex
KesejahteraanKeluargaObjektif Data jumlahpendudukmiskindaritahun 2006-2011 menurut BPS. Sumber : Data Susenas, BPS (2006-2011)
KesejahteraanKeluargaObjektif 3 • Luaslantaibangunantempattinggalkurangdari 8 m2 per orang • Jenislantaibangunantempattinggalterbuatdaritanah/ bambu/ kayumurahan. • Jenisdindingtempattinggalterbuatdaribambu/ rumbia/ kayuberkualitasrendah/ temboktanpadiplester. • Tidakmemilikifasilitasbuang air besar/ bersama-samadenganrumahtangga lain. • Sumberpeneranganrumahtanggatidakmenggunakanlistrik. • Sumberair minumberasaldarisumur/ mata air tidakterlindung/ sungai/ air hujan.
KesejahteraanKeluargaObjektif 3 • Bahanbakaruntukmemasaksehari-hariadalahkayubakar/ arang/ minyaktanah. • Hanyamengkonsumsidaging/ susu/ ayamsatu kali dalamseminggu. • Hanyamembelisatustelpakaianbarudalamsetahun • Hanyasanggupmakansebanyaksatu/ dua kali dalamsehari. • Tidaksanggupmembayarbiayapengobatan di puskesmas/poliklinik. • Sumberpenghasilankepalarumahtanggaadalah: petanidenganluaslahan 0,5 ha, buruhtani, nelayan, buruhbangunan, buruhperkebunan, ataupekerjaanlainnyadenganpendapatan di bawahRp. 600.000 per bulan. • Pendidikantertinggikepalakepalarumahtangga: tidaksekolah/ tidaktamat SD/ hanya SD. • Tidakmemilikitabungan/ barang yang mudahdijualdengannilaiRp. 500.000, seperti: sepeda motor (kredit/ non kredit), emas, ternak, kapal motor ataubarang modal lainnya.
KesejahteraanKeluargaObjektif Stategipemerintahdalammenurunkanjumlahpendudukmiskindanjumlahpenganggurandigolongkankedalampelaksanaan program tigaklaster
KesejahteraanKeluargaObjektif *Sumber : Analisisdanevaluasihasilpendataankeluargatahun 2010 (BKKBN)
KasusPengukuranKesejahteraanKeluargaSubyektif • Keadaan makanan keluarga. • Keadaan tempat tinggal keluarga. • Keadaan materi/ aset keluarga. • Keadaan spiritual/ mental suami/istri. • Keadaan kesehatan fisik suami/ istri. • Survival strategi yang dilaksanakankeluarga. • Gaya manajemen waktu suami/ istri. • Gaya manajemen keuangan suami/ istri. • Gaya menejemen stress suami/ istri. • Gaya manajemen pekerjaan suami/ istri. • Hubungan/komunikasidenganorangtua/ mertua. • Hubungan/komunikasidengansaudara/ kerabat. • Hubungan/komunikasi dengan tetangga. • Optimisme menyongsong masa depan. • Pembagian peran antara suami-istri. • Keterlibatansuami/ istridalamaktivitasekonomikeluarga
KasusPengukuranKesejahteraanKeluargaSubyektif • Keterlibatandalamperkumpulandesa. • Pengetahuan dan keterampilan yang suami/ istri miliki. • Perasaan suami/ istri terhadap kebersihan rumah. • Perasaansuami/ istri terhadapkesehatanfisikanak. • Perasaansuami/ istri terhadapkesehatan mental anak. • Perasaansuami/ istri terhadapsekolahanak. • Perasaan suami/ istri terhadap perilaku sosial anak. • Perasaan suami/ istri terhadap kebersihan halaman/ pekarangan rumah. • Perasaan suami/ istri terhadap hasil panen tanaman. • Perasaansuami terhadapkesehatanfisiksuami. • Perasaanistriterhadappenghasilansuami. • Perasaaan istri terhadap kesehatan mental suami. • Perasaan istri terhadap komunikasi dengan suami • Perasaanistriterhadapkebutuhan sexual dengansuami • Perasaanistriterhadapperilakusuamidalammembantupekerjaan di rumahtangga.
NEGARA ADIL DAN MAKMUR = KELUARGA SEJAHTERA + RELASI GENDER HARMONIS DI SEMUA LAPISAN MASYARAKAT “Keluarga merupakan pilar-pilar penyangga eksistensi suatu bangsa. Apabila pilar-pilar tersebut keropos, maka bangunan suatu bangsa tidak akan mempunyai landasan yang kokoh”. ”Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat diharapkan menjadi keluarga yang sehat yaitu yang dapat menciptakan konsensus apabila ada konflik, keluarga yang stabil, dan dapat memperkirakan lingkungannya apabila terjadi sesuatu, dan dapat memotivasi orangtua untuk mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan bonding emosional yang kuat diantara anggota keluarganya”.