1.28k likes | 2.95k Views
Skema Rangkaian Listrik. Rangkaian listrik ( circuit ). adalah susunan komponen-komponen listrik seperti sumber tegangan dan komponen listrik lainnya.
E N D
Skema Rangkaian Listrik Rangkaian listrik (circuit) adalah susunan komponen-komponen listrik seperti sumber tegangan dan komponen listrik lainnya. Suatu rangkaian listrik dapat berupa rangkaian sederhana yang terdiri atas satu lampu yang terhubung dengan satu baterai, tetapi dapat juga berupa alat-alat elektronik yang sangat rumit seperti TV atau komputer. Suatu rangkaian listrik sederhana
tembaga + Baterai Arah Aliran Arus Jika baterai dihubungkan dengan ujung-ujung kawat tembaga, maka elektron dalam tembaga akan ditarik ke sisi positif, mendapat tambahan energi di dalam baterai, elektron ke luar dari kutub negatif baterai, kemudian elektron kembali mengalir dalam kawat menuju kutub positif baterai. Demikian seterusnya sehingga elektron bergerak mengitari loop terus menerus. Aliran elektron (muatan negatif) ini disebut dengan arus listrik Arus Listrik
resistor + Baterai Arah Aliran Arus Elektron bergerak pada satu arah tetapi arus bergerak pada arah lain (berlawanan dengan arah gerak elektron).
Rangkaian Arus Searah (DC) 1.5 V Latihan: Diberikan satu baterai, kabel, bola lampu. Hubungkan ketiganya sehingga bola menyala. Kutub baterai (+/-) tidak masalah
Arus Searah Dalam arus searah (direct current ----> DC) arus selalu mengalir dalam arah yang sama. Arus tipe ini dapat diperoleh bila menggunakan baterai sebagai sumber tegangan. Kelistrikan yang diperoleh dari PLN adalah arus bolak-balik (AC).
Menghubungkan Batterai(Do’s And Don’ts) + Bateraiku Jangan hubungkan kutub + dan kutub – secara langsung, ini akan membuat hubungan pendek dan baterai menjadi panas dan memperpendek umur baterai. Do not do this
Mengadu batterai + + Bateraku Bateraiku Do not do this Baterai ini akan mendorong elektron dalam arah berlawanan ----> Bekerja berlawanan , baterai tidak berfungsi.
Koneksi yang Benar Baterai Baterai + + Hubungkan dua baterai 1.5 volt seperti ini menghasilkan 3.0 volts.
Koneksi yang Benar Baterai Baterai + + Hubungkan dua baterai 1.5 volt seperti ini menghasilakan 3.0 volts.
Batterai Terhubung Parallel Bateraiku Bateraiku + + 1.5 V D Cell Hubungan ini tetap menghasilkan tegangan 1.5 volts karena ada 2 baterai, tetapi akan dihasilkan arus lebih besar.
Daya yang Tahan Lebih Lama Bateraiku Bateraiku + + Bateraiku Bateraiku + + Koneksi ini menghasilkan 3 volt daya untuk waktu lebih lama.
Hukum Ohm menyatakan hubungan sederhana antara ketiga parameter penting rangkaian (arus, tegangan dan hambatan).
Hukum Ohm menyatakan hubungan sederhana antara ketiga parameter penting rangkaian (arus, tegangan dan hambatan). Pemakaian Hukum Ohm : ggl baterai I : arus yang mengalir dalam rangkaian Vab : tegangan terminal Vab = Vcd = IR ε= IR
Contoh Jika bola senter 3 volt mempunyai hambatan 9 ohms, berapa arus yang mengalir? I = V / R = 3 V / 9 = 1/3 A Bola senter yang membawa arus 2 A bila dihubungkan dengan rangkaian 120 volt, berapa hambatan bola senter tersebut? R = V / I = 120 V / 2 A = 60
Hambatan Dalam Baterai Sumber tegangan yang nyata, tidak berprilaku ideal dalam rangkaian. Beda potensial antara terminal sumber tegangan dalam rangkaian tidak sama dengan ggl yang tertulis. Beda potensial antara terminal sama dengan ggl hanya bila rangkaian dalam keadaan terbuka. Hal ini dapat terjadi karena sumber tegangan sendiri biasanya memiliki hambatan dalam. Skema sebuah Baterai Vab= - Ir : ggl baterai I : hambatan dalam baterai Vab : tegangan terminal Vcd= IR
Daya Vab = Vcd – Ir = IR Vab = hanya bila I = 0 (Rangkaian terbuka)
Hambatan Tersusun Seri Semua muatan yang melewati R1 juga akan melewati R2 (hanya ada satu jalan bagi muatan) sehingga I1 = I2 = I.
Hambatan Tersusun Paralel Muatan punya 2 alternatif jalan di titik a. Jumlah muatan yang melewati tiap jalan tidak sama (bergantung nilai R).
Resistors Terhubung Series and Parallel I4 I2 R2 R4 I3 I R3 DV Contoh 1 (Lanjutan)
Resistors Terhubung Series and Parallel Contoh 1 (Lanjutan)