1.18k likes | 1.68k Views
Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor. ( Rangkaian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Keadaan Mantap ). Isi Kuliah :. Fasor Pernyataan Sinyal Sinus Impedansi Kaidah Rangkaian Teorema Rangkaian Metoda Analisis Sistem Satu Fasa Analisis Daya Penyediaan Daya
E N D
Sudaryatno Sudirham AnalisisRangkaianListrikdi KawasanFasor (RangkaianArusBolak-Balik Sinusoidal KeadaanMantap)
Isi Kuliah: Fasor PernyataanSinyal Sinus Impedansi KaidahRangkaian TeoremaRangkaian MetodaAnalisis SistemSatuFasa AnalisisDaya PenyediaanDaya SistemTiga-fasaSeimbang
Fasor Mengapa Fasor?
Sudutfasa Amplitudo Frekuensi sudut Di kawasanwaktubentukgelombang sinus dinyatakansebagai Analisisrangkaianlistrik di kawasanwaktumelibatkanoperasidiferensialdan integral, karenahubunganarus-teganganelemen-elemenadalah
Bentukgelombang sinus sangatluasdigunakan Energilistrik, dengandayaribuankilo watt, disalurkanmenggunakanbentukgelombang sinus. Siaran radio jugadipancarkandenganmenggunakanbentukgelombang sinus. Pekerjaananalisisrangkaian, dimanapeubahrangkaiannyaberbentukgelombang sinus, akansangatdipermudahjikaoperasi-operasidiferensialdapatdihindarkan.
FungsiEksponensial Dalammatematikaadasebuahfungsi yang turunannyaberbentuksamadenganfungsiitusendiri, yaitu Jikasinyal sinus dapatdinyatakandalambentukfungsieksponensial, makaoperasidiferensialdan integral akanterhindarkan
Identitas Euler Hal itudimungkinkankarena adahubunganantarafungsi sinus danfungsieksponensialyaitu Bagiannyatapernyataankompleksini yang digunakanuntukmenyatakansinyal sinus Ini adalah fungsi eksponensial kompleks Berikutinikitaakanmelihatulangbilangankompleks
PengertianTentangBilanganKompleks x BilanganKompleks TinjauPersamaan: Akarpersamaanadalah: Bilangan tidak nyata(imajiner) Takadanilaiuntuknegatif
(sumbuimajiner) Im s = a + jb jb Re a (sumbu nyata) Bilangankompleksdidefinisikansebagai dengan a dan badalahbilangannyata bagian nyata dari s Re(s) = a bagian imajiner dari s Im(s) = b
RepresentasiGrafisBilanganKompleks (sumbu imajiner) Im Im S = a + jb S = a + jb jb jb | S | a a Re Re (sumbu nyata) θ=tan1(b/a) |S|cosθ = Re (S) |S|sinθ = Im (S) S =|S|cosθ + j|S|sinθ Bilangankompleks bagiannyatadariS bagian imaginer dariS
Contoh Im 3 + j4 = 5cos + j5sin 4 3 2 1 -1 -2 -3 5 Re -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Operasi-OperasiAljabarBilanganKompleks - - Pengurangan Penjumlahan + Perkalian Pembagian
Contoh diketahui: maka:
BentukSudutSikudanBentuk Polar Ini identitas Euler dan Fungsi eksponensial bilangan kompleksdidefinisikan sebagai dengan e adalah fungsi eksponensial riil Denganidentitas Euler inibilangankomleks yang dituliskansebagai: dapat dituliskan sebagai: Penulisan bilangan kompleks di atas adalah penulisan dalam bentuk sudut siku yang juga dapat dituliskan dalam bentuk polar yaitu:
Contoh S= 10 e j0,5 |S| = 10 sudut fasa:θ= 0,5 rad Bentuk Polar Bentuk Sudut Siku S = 3+ j4 Bentuk Sudut Siku S = 5e j0,93 Bentuk Polar S = 3j4 Bentuk Sudut Siku S = 5ej0,93 Bentuk Polar
KompleksKonjugat Im Im Re Re S = a + jb S* = p + jq S*= ajb S= pjq BilangankompleksSmempunyaikonjugatS* KonjugatdariS = a + jbadalahS* = a - jb Suatu bilangan kompleks dan konjugatnya mempunyai hubungan-hubungan berikut:
PernyataanSinyal Sinus Dalam Bentuk Fasor
Fasor Sinyal Sinus di kawasanwaktu : sehingga dapat ditulis dalam bentuk: v = Re(V) = Re ( A e j t e j θ) Re dan e j tidakditulislagi dan sinyal sinus V= A e j θ dapat ditulis dalambentuk eksponensialkompleks : Inilah yang disebutFasor Mengingatrelasi Euler, fungsiinibisadipandang sebagai bagian riil dari suatu bilangan kompleks A e j(t+)= A {cos(t + θ) + j sin(t + θ)} = V Jika seluruh sistem (rangkaian) mempunyai bernilai sama maka ejt bernilai tetap sehingga tak perlu selalu dituliskan hanyaamplitudo A dan sudut fasa θyang diperhatikankarena diketahuisamauntukseluruhsistem
PenulisandanPenggambaranFasor Im V jb |A| a Re Karena hanya amplitudo dan sudut fasa saja yang diperhatikan maka
Contoh menjadi: menjadi: Pada frekuensi = 500 menjadi: menjadi: Pada frekuensi = 1000 Penulisansinyal sinus dalambentukfasor
FasorNegatifdanFasorKonjugat Im maka negatif dari A adalah A jb |A| a a dan konjugat dari A adalah Re A |A| jb A*
Operasi-OperasiFasor Jika diketahui : maka : Perkalian Pembagian Penjumlahan dan Pengurangan
Contoh Diketahui: Im 216,9o -4 Re 5 -3 I3 maka :
fasortegangan fasorarus impedansi Impedansi di KawasanFasor Impedansisuatuelemenrangkaian di kawasanfasoradalahperbandinganantara fasortegangandanfasoraruselementersebut Catatan: Ada pengertianimpedansi di kawasans yang akankitapelajarikemudian
iR + vR Resistor Kawasanwaktu Kawasanfasor resistansi resistor di kawasanwaktu bernilaisamadengan impedansinya di kawasanfasor Impedansi
Induktor + vL iL Kawasanwaktu Kawasanfasor hubungan diferensial hubungan linier Impedansi
Kapasitor + vC ` iC Kawasanwaktu Kawasanfasor hubungan diferensial hubungan linier Impedansi
ImpedansidanAdmitansi Perhatikan: relasiiniadalahrelasi linier. Di kawasanfasorkitaterhindardariperhitungandiferensial. Impedansi: Z Admitansi: Y = 1 / Z
ImpedansiSecaraUmum • Perhatian : Walaupun impedansi merupakan pernyataan yang berbentuk kompleks, akan tetapi impedansi bukanlah fasor. Impedansi dan fasor merupakan dua pengertian dari dua konsep yang berbeda. • Fasor adalah pernyataan dari sinyal sinus • Impedansi adalah pernyataan elemen.
Hubungan Seri I jL R + VL + VR j/C I R + VC + VR
KaidahPembagiTegangan I j/C jL + VL + VC
KaidahPembagiArus Itotal I3 I2 I1 jL j/C R
ArusdanTeganganpadaInduktor Im Re Di kawasan waktu: VA vL(t) 100 iL(t) detik L = 0,5 H , iL(t) = 0,4cos(1000t) A Misalkan VL Arus 90odi belakang tegangan IL Arus dijadikan referensi (sudut fasa = 0)
ArusdanTeganganpadaKapasitor Im Re Di kawasan waktu: vC(t) V mA 10 iC(t) C = 50 pF , iC(t) = 0,5cos(106t) mA Misalkan IC arus 90o mendahului tegangan VC detik Arus dijadikan referensi (sudut fasa = 0)
BebanKapasitif Im Re Pada sebuah beban : v(t) =120cos(314t +10o) V i(t) = 5cos(314t + 40o) A arus mendahului tegangan V I
BebanInduktif Im Re V arus tertinggal dari tegangan I Pada sebuah beban : v(t) =120cos(314t + 20o) V i(t) = 5cos(314t 40o) A
BebanRLC Seri, kapasitif 100 20F vs(t) = 250 cos500t V 50mH 100 j100 Vs= 2500oV j25 + + Im I V Re Transformasirangkaiankekawasanfasor Beban RLC seriinibersifatkapasitif |ZC| > |ZL| arusmendahuluitegangan Jikakitakembalikekawasanwaktu i(t) = 2 cos(500t + 36,87o) A
FasorTeganganTiapElemen VR = RI Im VC =jXCI I 100 j100 Vs= 2500oV Vs j25 Re VL = jXLI + Fasorteganganrangkaianmengikutihukum Kirchhoff
BebanRLCseri, induktif 100 j25 Vs= 2500oV j100 Im + Re V I Padabebankapasitif |ZL| > |ZC| arustertinggaldaritegangan
BebanRLC Paralel I j25 Vs= 2500oV j100 100 Im I + V Re
PrinsipProporsionalitas Y = fasor keluaran, X= fasor masukan, K = konstanta proporsionalitas yang pada umumnya merupakan bilangan kompleks
PrinsipSuperpossi Prinsip Superposisi selalu berlaku di kawasan waktu dan berlaku di kawasan fasor bilafrekuensi sama
Contoh 3H 8 + 20cos4t V io _ 3cos4t A j12 Io1 8 + 200o _ j6 j12 Io2 8 j6 30o
TeoremaThévenin A A ZT RT VT vT B + + B Kawasanwaktu Kawasanfasor
ContohRangkaianEkivalenThévenin A B 10 2045o V 100 j100 0,190o A ` + + A B ZT VT