300 likes | 988 Views
KEPEMIMPINAN TSANSAKSIONAL, TRANSFORMASIONAL, DAN VISIONER. HANDOUT 11 LD. Kepemimpinan Transaksional. Kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan.
E N D
KEPEMIMPINAN TSANSAKSIONAL, TRANSFORMASIONAL, DAN VISIONER HANDOUT 11 LD
Kepemimpinan Transaksional • Kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan. • Lebih difokuskan pada peranannya sebagai manajer karena ia sangat terlibat dalam aspek-aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik. • Tidak mengembangkan pola hubungan laissez fair atau membiarkan personel menentukan sendiri pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yang perlu pembinaan, pola ini dapat menyebabkan mereka menjadi pemalas dan tidak jelas apa yang dikerjakannya. • Dalam kontsak kerja disepakati bersama reward dan punishment
Pemimpin mengidentifikasi apa yang mesti dikerjakan Bawahan untuk mencapai Hasil yang ingin dicapai Pemimpin mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh bawahannya Pemimpin memperjelas Bagaimana kebutuhan bawahan Akan dipenuhi, sebagai imbalan Atas apa yang dikerjakaannya Dala pencapaian hasil yang ditargetkan Pemimpin memperjelas Peran bawahannya Pemimpin mengidentifikasi apa yang mesti dikerjakan Bawahan untuk mencapai Hasil yang ingin dicapai Pemimpin mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh bawahannya Bawahan termotivasi untuk Meraih hasil yang diinginkan Tersebut (expected effort) Sumber: Hoover (1991) dan Leitwood (1992) Model Kepemimpinan Transaksional
keterangan • Bawahan berupaya menghindari pekerjaan apabila ada kesempatan sehingga apabila dibiarkan mereka akan merasa senang dengan tanpa pekerjaan/tanggungjawab. • Pemimpin harus mengontrol, mengarahkan, dan jika perlu memberikan ancaman agar bawahan produktif. • Bawahan cenderung lebih senang diarahkan menjadi pekerja yang ditentukan prosedurnya dan pemecahan masalahnya dari pada harus memikul sendiri tanggungjawab atas segala tindakan dan keputusan yang diambil. • Bawahan tidak cocok diserahi tanggungjawab merancang pekerjaan secara inisiatif.
Kepemimpinan Transformasional • Didasarkan pada kebutuhan akan penghargaan diri, tetapi menumbuhkan kesadaran pada pemimpin untuk berbuat yang terbaik sesuai dengan kajian perkembangan manajemen dan kepemimpinan yang memandang manusia, kinerja, dan pertumbuhan sebagai sisi yang saling berpengaruh. • Burn (1978) menyatakan bahwa pada kepemimpinan ini, “para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi.
Model Kepemimpinan Transformasional Pemimpin Mengangkat nuasa Kebutuhan bawahan Ketingkat yang lebih Tinggi para hirarki motivasi Pemimpin Membangun rasa Percaya diri pada bawahan Pemimpin Mentransformasikan Perhatian kebutuhan bawahan Pemimpin Memperluas Kebutuhan bawahan Pemimpin Mempertinggi probabilitas keberhasilan yang subjektif Pemimpin Mempertinggi nilai Kebenaran bawahan TRANSFORMASIONAL ORGANISASI Makin meningginya motivasi Bawahan untuk mencapai hasil Dengan upaya tambahan Kondisi sekarang dan upaya Yang diharapkan bawahan Bawahan menghasilkan kinerja Sebagaimana yang diharapkan Bawahan mempersembahkan kinerja Melebihi apa yang diharapkan Sumber: Bass dan Aviola (1994)
Pemimpin Transformasional • Memiliki wawasan jauh ke depan (visioner) dan berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi dimasa datang. • Agen perubahan dan bertindak sebagai katalisator (memberi peran mengubah sistem ke arah yang lebih baik). • Memiliki visi yang jelas, gambaran holistik tentang bagaimana organisasi di masa depan ketika semua tujuan dan sasarannya telah tercapai (Covey [1989] dan Petters (1992) • Memandang nilai-nilai organisasi sebagai nilai luhur yang perlu dirancang dan ditetapkan oleh seluruh staf sehingga mempunyai rasa memiliki dan komitmen. • Makna simbolis dari tindakan lebih penting dari paa tindakan aktual (Sergiovanni, 1990:21) • Memiliki keahlian diagnosis, meluangkan waktu dan mecncurahkan perhatian untuk memecahkan masalah.
Dimensi Kepemimpinan Tranformasional • Idealiced influence, prilaku yang menghasilkan rasa hormat (respect) dan rasa percaya diri (trust) dari orang yang dipimpinnya. • Inspirational motivation, menyediakan tantangan bagi pekerjaan yang dilakukan staf dan memperhatikan makna pekerjaan bagi staf. • Intellectual stimulation, pemimpin yang mempraktekkan inovasi-inovasi. • Individualized consideration, pemimpin merefleksikan dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalam mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan, ide, harapan-harapan, dan segala masukan yang diberikan staf.
Kepemimpinan visionerMengapa harus visioner? • Perubahan paradigma pendidikan dari sentralistis ke desentralisasi. • Adanya pelimpahan wewenang yang luas kepada sekolah atas dasar pertimbangan profesional dan pertanggungjawaban publik. • Adanya kerja sama antara pejabat pemerintahan dengan pemimpin pendidikan dalam membangun pendidikan yang bermutu Derek Esp & Rene Saran (1995: 32)
Konsep Kepemimpinan Visioner • Harus memahami konsep visi • Harus memahami karakteristik dan unsur visi • Harus memahami tujuan visi.
Konsep Visi • Visi adalah suatu gambaran mengenai masa depan yang kita inginkan bersama. • Visi adalah daya pandang jauh ke depan, mendalam dan luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik, waktu, dan tempat (Gaffar, 1995:22) • Visi adalah pandangan yang merupakan kristalisasi dari intisari kemampuan (competency), kebolehan (ability), dan kebiasaan (self efficacy) dalam melihat, menganalisis dan menafsirkan.
Karakter dan ciri-ciri visi • Memperjelas arah dan tujuan • Mudah dimengerti dan diartikulasikan • Mencerminkan cita-cita tinggi dan menetapkan standard of excellence. • Menumbuhkan inspirasi, semangat, kegairahan, dan komitmen • Menciptakan makna bagi anggota organisasi • Merefleksikan keunikan atau keistimewaan organisasi • Menyiratkan nilai-nilai yang junjung tinggi oleh organisasi • Kontekstual
Unsur-unsur visi • Basic value (nilai-nilai dasar atau falsafah yang dianut) • Mission (operasional dari visi yang merupakan pemikiran seseorang tentang organisasinya, meliputi pertanyaan; mau menjadi apa organisasi ini dikemudian hari dan akan berperan sebagai apa? • Objective (tujuan-tujuan yang merupakan arah ke mana organisasi di bawa yang meliputi pertanyaan, mau menghasilkan apa, untuk siapa, dan dengan mutu yang bagaimana?
Tujuan visi • Memperjelas arah umum perubahan kebijakan organisasi • Memotivasi karyawan untuk bertindak dengan arah yang benar • Membantu proses mengoordinasi tindakan-tindakan tertentu dari orang yang berbeda-beda. • Menyelesaikan masalah-masalah yang dihdapi organisasi melalui pendekatan yang mendasar • Memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi
FILOSOFI CORE VALUES VISI MISI Hubungan Misi, Visi, Core Beliefs, dan Core Values Filosofi membandingkan Semangat tinggi terhadap Usaha perwujudan visi Perwujudan visi dilaksanakan Dengan perilaku yang dilandasi Filosofi dan core value Core values memberikan Makna terhadap pekerjaan Sebagai pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa Visi dirumuskan Berdasarkan paradigma
Langkah-langkah kepemimpinan visioner • Penciptaan visi • Perumusan visi • Transformasi visi • Implementasi visi
Tahapan Penciptaan Visi • Trend watching, adalah kemampuan tingkat tinggi dalam penciptaan visi, yaitu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang melalui kepiwaiannya dalam bidang yang digeluti serta kepekaan terhadap signal-signal alam dan perubahannya. • Envisioning, adalah kemampuan pimpinan untuk merumuskan visi berdasarkan hasil pengamatan trend perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Perumusan visi • Pembentukan dan perumusan visi oleh anggota tim kepemimpinan • Merumuskan strategi secara konsensus • Membulatkan sikap dan tekad sebagai total commitment untuk mewujudkan visi menjadi suatu kenyataan.
Transformasi Visi • Merupakan kemampuan membangun kepercayaan melalui komunikasi yang intensif dan efektif sebagai upaya shared vision pada stakeholders sehingga diperoleh sense of belonging dan sense of ownership. • Visi mesti ditransformasikan dengan melakukan upaya berbagi visi dan diharapkan terjadi difusi visi dan menimbulkan komitmen seluruh personal. • Dalam proses tranformasi ini kadang visi suatu organisasi gagal karena antara lain: kerancuan visi dan misi, visi tersebut tidak didambakan, tidak mencerminkan penderitaan dan harapan, tidak diyakini dapat dicapai, tidak fleksibel, dan tidak didukung oleh strategi organisasi.
Implementasi visi • Merupakan kemampuan pemimpin dalam menjabarkan dan menerjemahkan visi dalam tindakan. • Visi merupakan peluru bagi kepemimpinan visioner. • Visi berperan dalam menentukan masa depan organisasi apabila diimplementasikan secara konprehensif.