220 likes | 395 Views
Pertemuan 3. OPERASI MASUKKAN-KELUARAN. MEMASUKAN DATA. Cara yang paling banyak digunakan untuk memasukkan data adalah dengan cara mengetikkannya lewat keyboard. Turbo Pascal menyediakan prosedur untuk memasukan data dengan READ dan READLN.
E N D
Pertemuan 3 OPERASI MASUKKAN-KELUARAN
MEMASUKAN DATA • Cara yang paling banyak digunakan untuk memasukkan data adalah dengan cara mengetikkannya lewat keyboard. Turbo Pascal menyediakan prosedur untuk memasukan data dengan READ dan READLN. • Prosedur READLN digunakan untuk memasukkan data perbaris, artinya setelah anda menekan ENTER maka akan ganti baris, sedangkan prosedur READ tidak ganti baris masih dalam baris yang sama.
MENAMPILKAN HASIL • Untuk menampilkan hasil dengan bahasa Pascal digunakan prosedur WRITE atau WRITELN. Perbedaannya adalah WRITE menampilkan hasil tanpa ganti baris dan tampilan berikutnya akan disambung dalam baris yang sama, sedangkan WRITELN digunakan untuk menampilkan tampilan perbaris, akan ganti baris untuk tampilan berikutnya
Contoh : PROGRAM KONSTANTA; USES CRT; VAR C, F : REAL; BEGIN CLRSCR; WRITE('Masukkan derajat Celcius :'); READLN(C); F:=1.8*C+32; WRITE(C:8:1,' Derajat Celcius sama dengan ', F:8:1,' derajat Fahrenheit'); READLN; END. • Hasil : Masukkan derajat Celcius :100 100.0 Derajat Celcius sama dengan 212.0 derajat Fahrenheit
TAMPILAN TERFORMAT • Parameter CH:N Digunakan untuk membentuk format tampilanCHAR selebar n karakter dengan blank dimuka sebanyak n-1 • Parameter S:N Digunakan untuk membentuk format tampilan STRING dengan lebar n karakter • Parameter I:N Digunakan untuk membentuk format tampilan INTEGER dengan lebar n digit • Parameter R:N atau R:N:M Digunakan untuk membentuk format tampilan numerik REAL dengan lebar n digit rata sebelah kanan, dengan m digit angka dibelakang koma tidak dalam bentuk eksponensial • Parameter B:N Digunakan untuk membentuk format tampilan BOOLEAN TRUE atau FALSE dengan lebar n karakter rata sebelah kanan
Contoh : PROGRAM TAMPIL; USES CRT; VAR KARAKTER : CHAR; KATA : STRING; BULAT : INTEGER; PECAHAN : REAL; LOGIKA : BOOLEAN; BEGIN CLRSCR; KARAKTER:='Y'; KATA:='PASCAL'; BULAT:=12345; PECAHAN:=-123.45; LOGIKA:=TRUE; WRITELN('FORMAT CHAR : ', KARAKTER:5); WRITELN('FORMAT STRING : ', KATA:10); WRITELN('FORMAT INTEGER : ', BULAT:6); WRITELN('FORMAT REAL : ', PECAHAN:5:1); WRITELN('FORMAT BOOLEAN : ', LOGIKA:7); READLN; END.
Hasil : FORMAT CHAR : Y FORMAT STRING : PASCAL FORMAT INTEGER : 12345 FORMAT REAL : -123.4 FORMAT BOOLEAN : TRUE
PROSEDUR CLRSCR • Digunakan untuk membersihkan layar dari tampilan-tampilan sebelumnya dan meletakkan kursor di posisi ujung kiri atas dari layar. Prosedur standar ini bila digunakan harus menyebutkan terlebih dahulu unit standar CRT.
PROSEDUR GOTOXY • Digunakan untuk meletakkan kursor di posisi layar yang ditunjukkan oleh nilai XPOS dan YPOS. Nilai XPOS menunjukkan posisi kolom dengan nilai 1 sampai dengan 80 sedangkan nilai YPOS menunjukkan posisi baris dengan nilai 1 sampai dengan 25. Prosedur ini harus melibatkan unit standar CRT
PROSEDUR CLREOL • Digunakan untuk menghapus semua karakter dalam satu baris disebelah kanan kursor tanpa merubah posisi dari kursor. Prosedur ini harus melibatkan unit standar CRT.
PROSEDUR DELLINE • Digunakan untuk menghapus sebuah baris diposisi kursor dan menggeser naik tampilan baris di bawahnya. Prosedur ini harus melibatkan unit standar CRT. Contoh : PROGRAM TAMPIL; USES CRT; VAR TOMBOL : CHAR; BEGIN CLRSCR; GOTOXY(5,7); WRITELN('SATU'); GOTOXY(5,8); WRITELN('DUA'); GOTOXY(5,9); WRITELN('TIGA'); GOTOXY(5,10); WRITE('Tekan sembarang tombol...!'); READ(TOMBOL); GOTOXY(5,10); CLREOL; GOTOXY(5,8); DELLINE; READLN; END.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN • Hampir setiap program yang komplek mengandung suatu penyelesaian kondisi untuk menentukan tindakan yang harus dikerjakan. Dalam Pascal, pengambilan keputusan dapat diimplementasikan dengan menggunakan pernyataan IF.
STATEMEN IF • Bentuk penulisan : IF ungkapan THEN statemen; • Ungkapan adalah kondisi yang akan diseleksi oleh oleh statemen if. Jika kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka statemen yang mengikuti then akan diproses sedangkan bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses adalah statemen berikutnya. • Contoh : PROGRAM KONDISI; USES CRT; VAR NILAI : REAL; KET : STRING[11]; BEGIN CLRSCR; KET := 'Tidak Lulus'; WRITE('Masukkan nilai ujian : '); READLN(NILAI); IF NILAI >=60 THEN KET :='Lulus'; WRITELN('Anda ', KET); READLN; END. Hasil : Masukkan nilai ujian : 5 Anda Tidak Lulus
STRUKTUR IF THEN ELSE • Bentuk penulisan : IF kondisi THEN Statemen1; ELSE Statemen2; • Statemen1 dapat berupa blok statemen yang akan diproses bila kondisi yang diseleksi benar sedangkan statemen2 akan diproses bila kondisi yang diseleksi tidak terpenuhi. Bila terdapat lebih dari satu statemen maka statemen tersebut ditulis diantara blok BEGIN dan END;
Contoh : PROGRAM KONDISI; USES CRT; VAR NILAI : INTEGER; NAMA : STRING; BEGIN CLRSCR; WRITE('Masukkan nama siswa : '); READLN(NAMA); WRITE('Masukkan nilai ujian : '); READLN(NILAI); WRITELN; IF NILAI >=60 THEN BEGIN WRITELN('Nama Siswa : ', NAMA); WRITELN('Nilai Ujian : ', NILAI); WRITELN('Anda Lulus...!'); END ELSE BEGIN WRITELN('Nama Siswa : ', NAMA); WRITELN('Nilai Ujian : ', NILAI); WRITELN('Anda Tidak Lulus...!'); END; READLN; END.
Hasil : Masukkan nama siswa : Aditya Masukkan nilai ujian : 60 Nama Siswa : Aditya Nilai Ujian : 60 Anda Lulus...!
STRUKTUR IF TERSARANG • Bentuk penulisan : IF kondisi1 THEN IF kondisi2 THEN Statemen1 ELSE Statemen2; ELSE Statemen3;
STATEMEN CASE • Statemen CASE dapat berbentuk struktur CASE-OF atau CASE-OF-ELSE. Bentuk penulisan : CASE ungkapan OF Daftar case-label1 : statemen1; Daftar case-label2 : statemen2; Daftar case-labeln : statemenn; END; • Daftar case dapat berupa sebuah konstanta atau range dari konstanta yang bukan bertipe real. Contoh : 1 : nilai integer 1 1,2,3,4 : nilai integer 1,2,3,4 1..5 : nilai integer 1,2,3,4,5 ‘A’ : nilai karakter A ‘A’, ‘B’ : nilai karakter A dan B ‘A’..‘D’ : nilai karakter A, B, C dan D ‘*’ : nilai karakter *
STATEMEN CASE OF ELSE • Bentuk ini merupakan pengembangan dari struktur case of dan juga merupakan pengembangan dari standar Pascal. Dalam struktur ini, bila tidak ada kondisi yang terpenuhi, maka statemen yang akan diproses adalah yang berada pada else. Contoh : PROGRAM RESTORAN; USES CRT; VAR PILIH : BYTE; BEGIN CLRSCR; WRITELN('MENU RESTAURANT MC-YAI'); WRITELN('---------------------------'); WRITELN('1. Nasi Goreng Informatika'); WRITELN('2. Nasi Soto Ayam Internet'); WRITELN('3. Gado-gado Disket'); WRITELN('4. Bubur Ayam LAN'); WRITELN('---------------------------'); WRITE('Masukkan pilihan Anda : [1-4] ? '); READLN(PILIH); CASE PILIH OF
1 : BEGIN • WRITELN('Nasi Goreng Informatika Rp. 6.000'); • END; • 2 : BEGIN • WRITELN('Nasi Soto Ayam Internet Rp. 5.000'); • END; • 3 : BEGIN • WRITELN('Gado-gado Disket Rp. 4.000'); • END; • 4 : BEGIN • WRITELN('Bubur Ayam LAN Rp. 3.000'); • END; • ELSE • BEGIN • WRITELN('Pilihan Hanya 1, 2, 3 dan 4'); • WRITELN('Pilihan Menu Tidak Ada...!'); • END; • END; • READLN; • END. • Hasil : • MENU RESTAURANT MC-YAI • --------------------------- • 1. Nasi Goreng Informatika • 2. Nasi Soto Ayam Internet • 3. Gado-gado Disket • 4. Bubur Ayam LAN • --------------------------- • Masukkan pilihan Anda : [1-4] ? 3 • Gado-gado Disket Rp. 4.000
LATIHAN • Buat program dengan menggunakan if-else untuk proses berikut : ..:: M E N U P I L I H A N ::.. 1. Menghitung Luas Lingkaran 2. Menghitung Luas Segitiga 3. Menghitung Luas BujurSangkar 0. Selesai Masukkan pilihan Anda : [0-3] ! 4 PILIHAN ANDA SALAH...!