170 likes | 1.78k Views
TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: www.grisamesin.wordpress.com Facebook: Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi. MEMAHAMI DASAR KEKUATAN BAHAN DAN KOMPONEN MESIN. Kompetensi dasar:
E N D
TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: www.grisamesin.wordpress.com Facebook: Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi MEMAHAMI DASAR KEKUATAN BAHAN DAN KOMPONEN MESIN Kompetensi dasar: Menjelaskan komponen/elemen mesin Oleh: HOIRI EFENDI, S.Pd.
SAMBUNGAN KOMPONEN MESIN PRINSIP KERJA: Menyambung dua atau lebih komponen mesin baik secara permanen (las) maupun tidak (baut, keling) MACAM-MACAM SAMBUNGAN: • Sambungan Mur baut • Sambungan Keling • Sambungan Las
SAMBUNGAN MUR BAUT Sekrup atau baut adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya.
SAMBUNGAN MUR BAUT Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua obyek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Ulir digolongkan menurut bentuk profil penampangnya diantaranya: ulir segitiga, persegi, trapesium, gigi gergaji dan bulat. Baut, mur dan screw digolongkan menurut bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi enam dan kepala persegi.
SAMBUNGAN KELING (RIVET) Sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat- pelat alumnium. Pengembangan penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil.
SAMBUNGAN KELING Cara pemasangan paku keling : • Tidak terlalu berdekatan dan berjauhan jaraknya • Jika jarak antar paku terlalu besar dapat terjadi buckling. Jarak maksimum biasanya adalah 16 x tebal plat. • Jarak dan pusat paku keling dengan sisi plat tidak boleh terlalu kecil, sebab dapat terjadi kegagalan.
SAMBUNGAN LAS (WELDING) • Proses pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan menggunakan energi panas • Sambungan las mempunyai tingkat kerapatan yang baik serta mempunyai kekuatan sambungan yang memadai • Tingkat efisiensi kekuatan sambungan yang relatif lebih baik • Operasional pengerjaan sambungan konstruksi las lebih sederhana dan relatif murah
SAMBUNGAN LAS (WELDING) MACAM JENIS PENGELASAN: • Las Resistansi Listrik (Tahanan) adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrik.
SAMBUNGAN LAS (WELDING) 2. Las Resistansi Listrik (Tahanan) Energi masukan panas las busur listrik bersumber dari energi listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las 2000-3000ºC. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses pengelasan ini melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam lasan.
SAMBUNGAN LAS (WELDING) 3. Las Oxy-Asetilen Pengelasan dengan gas oksi-asetilen dilakukan dengan membakar bahan bakar gas C2 H2 dengan O2, sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencair logam induk dan logam pengisi.
SAMBUNGAN LAS (WELDING) 4. Las TIG (Tungsten Inert Gas)/ GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) Pengelasan pengembangan dari pengelasan secara manual yang khususnya untuk pengelasan non ferro (alumunium, magnesium kuningan) Tidak menggunakan proses elektroda sekali habis (non consumable electrode). Gas pelindung adalah untuk menghidari terjadinya oksidasi udara luar terhadap cairan logam yang dilas.
SAMBUNGAN LAS (WELDING) 5. Las MIG (Metal Inert Gas Arc Welding)/ Gas Metal Arc Welding (GMAW) Gas Metal Arc Welding (GMAW) adalah proses pengelasan yang energinya diperoleh dari busur listrik. Busur las terjadi di antara permukaan benda kerja dengan ujung kawat elektroda yang keluar dari nozzle Bersamasama dengan gas pelindung.
DAFTAR PUSTAKA Faridah, Anni. 2008. TEKNIK PEMBENTUKAN PELAT. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan