660 likes | 1.29k Views
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN. Mochamad Ihwanul Muslimin FK UWKS Februari 2010. A. Anamnesis. Dari kata Yunani artinya mengingat kembali.
E N D
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN Mochamad Ihwanul Muslimin FK UWKS Februari 2010
A. Anamnesis Dari kata Yunani artinya mengingat kembali. Adalah : Cara pemeriksaan yang dilakukandenganwawancarabaiklangsungpadapasien ( Auto anamnese ) ataupadaorangtuaatausumber lain ( Alloanamnese ). 80% untukmenegakkandiagnosadidapatkandarianamnese.
Tujuan Anamnesis Untuk mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien Membantu menegakkan diagnosa sementara. Ada beberapa penyakit yang sudah dapat ditegaskan dengan anamnese saja Menetapkan diagnosa banding Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya
Langkah-langkahDalamPembuatan ANAMNESIS • Mula-muladipastikanidentitaspasiendenganlengkap • Keluhanutama : yang menyebabkanpenderitadatangberobatkemudianditanyakeluhantambahan • Riwayatperjalananpenyakitsekarang : Yaknisejakpasienmenunjukkangejalapertamasampaisaatdilkuakan anamnesis • Riwayatpenyakitterdahulu : Baik yang berkaitanlangsungdenganpenyakitsekarangmaupun yang tidakadakaitannya • Riwayatpasienketikadalamkandunganibu • Riwayatkelahiran • Riwayatmakanan • Riwayatimunisasi • Riwayattumbuhkembangdanriwayatkeluarga
Identitas Pasien • Nama • Umur • Jenis Kelamin • Nama Orang tua • Alamat • Umur, Penduduk, & Pekerjaan Orang Tua • Agama dan Suku Bangsa
Riwayat Penyakit • Keluhan utama yiatu : Keluhan yang menyebabkan pasien dibawa berobat. Keluhan utama ini tidak harus sejalan dengan diagnosa utama. Misal : Seseorang yang tidak bisa berjalan, ternyata dalam pemeriksaan selanjutnya menderita tumor ginjal
Riwayat Perjalanan Penyakit • Harus disusun secara kronologis, terinci dan jelas mengenai keadaan pasien sejak sebelum terdapat keluhan sampai dibawa berobat • Bila sudah berobat sebelumnya, ditanyakan kapan, dengan siapa, serta obat apa yang telah diberikan • Perkembangan penyakit kemungkinan terjadinya komplikasi, gejala sisa • Pada penyakit menular dikatakan apakah disekitar tempat tinggal anak ada yang menderita penyakit yang sama • Pada penyakit keturunsn perlu ditanyakan apakah saudara sedarah ada yang mempunyai penyakit alergi • Ditanyakan keadaan atau penyakit yang mungkin berkaitan dengan penyakit sekarang. Misal : Penyakit kulit yang mendahului penyakit ginjal atau infeksi tenggorokan yang mendahului penyakit jantung
Keluhandangejalatambahanditanyakansecarateliti • Perludiketahuimengenaikeluhan / gejalasbb : • Lamanyakeluhanberlangsung • Bagaimanasifat-sifatterjadinyagejala, apakahmendadak, perlahan-lahan, atauterusmenerus • Untukkeluhanlokalharusdirincilokalisasidansifatnya. Menetap, menjalar, menyebar • Beratringannyakeluhan. Apakahmenetap, bertambahberatatauberkurang • Apakahkeluhantersebutbarupertama kali / sudahpernahsebelumnya • Apakahterdapatsaudarasedarah yang menderitakeluhan yang sama
a. Keadaan Umum Pemeriksaan fisik harus selalu dimulai dengan penilaian keadaan umum yang mencakup : • Kesan keadaan sakit, termasuk fasies & posisi pasien • Kesadaran • Kesan status gizi B. PemeriksaanFisik
1. KesanKeadaanSakit Dinilai apakah sakit ringan, sedang atau berat
2. Kesadaran • Komposmentis • Apatik • Somnolen • Sopor • Koma • Delirium Here Here Nect
3. Status Gizi a. Secaraklinis : Denganinspeksidanpalpasi, inspeksilihatproporsitubhnyakurus/gemuk. Palpasidengancara cubit tebaljaringanlemaksubcutan b. Denganpemeriksaanfisik & antropometris ( BB, TB, Lingkaranlenganatas, teballipatankulit, lingkarkepala, dada & perut ) Nect
b. Tanda-tanda Vital • Nadi • Tekanan darah • Pernapasan • Suhu Nect
Mukosakulit / subkutis yang menyeluruh • Warnakulit • Sianosis • Ikterus • Kepucatan • Ekzema • Eritemakulit • Kelembapankulit • Turgorkulit • Perdarahankulit : petikei, ekimosis c. Status Generalis Nect
Bagian-bagian Yang Diperiksa • Kepala • Muka • Mata • Telinga • Mulut • Leher • Thorax • Paru – paru • Jantung • Abdomen • Hati • Limpa • Ginjal • Genitalia Externa • Anus • Ekstremitas Nect
a. Komposmentis Pasien sadar sepenuhnya dan memberi respon adekuat terhadap semua stimulus yang diberikan b. Apatik Pasien dalam keadaan sadar, tetapi acuh tak acuh terhadap keadaan sekitarnya. Ia akan memberikan respon yang adekuat bila diberikan stimulus c. Somnolen Yakni takut kesadaran dimana pasien tampak mengantuk. Selalu ingin tidur, ia tidak respon terhadap stimulus ringan, tetapi memberikan respon terhadap stimulus yang agak keras, kemudian tertidur lagi Back
d. Sopor Pasien tidak memberikan respon ringan ataupun sedang. Tetapi masih memberi sedikit respon terhadap stimulus yang kuat. Reflek pupil terhadap cahaya masih (+) e. Koma Pasien tidak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun, refleks pupil terhadap cahaya (-). Ini adalah takut kesadaran yang paling rendah f. Delirium Keadaan kesadaran yang menurun serta kacau, biasanya disertai disorientasi. Iritatif & halusinasi Back
1) Nadi • Frekuensi nadi • Irama • Kualitas nadi • Ekualitas nadi (pada keadaan normal nadi keempat extremitas sama, tapi koartasi aorta atas lebih kuat dari bawah ) Back
2) Tekanandarah • Waktumengukurhendaknyadicatatapakahwaktududuk, berbaring / tidur Back
3) Pernapasan • Frekuensi pernapasan • Irama / keteraturan • Kedalaman • Type / Pola pernafasan 4) Suhutubuh Back
Kepala • Bentuk : Normal, hidrocephalus, mikrosephalus • Rambut ( warna, mudah dicabut / tidak ) • UUB ( cekung, menonjol, menutup/belum ) Back
Muka • Simetris • Mongoloid • Paralisis Back
Mata • Palpebrae ( edema ) • Konjunctiva ( anemis ) • Sclera ( ikterus ) • Pupil : Reflex cahaya ( miosis, midriasis ) • Cornea Back
Telinga • Bentuk • Liang telinga ( Membrane thympani ) • Mastoid Back
Mulut • Bibir : Kering, sianosis, simetris • Gigi : Selaput lendir ( stomatitis ) • Lidah : papil atrofi • Faring, tonsil, dan tenggorokan Back
Leher • Bentuk • Bendungan vena • Trachea ( simetris / tidak ) • Tortikolis • Kelenjar gondok • KGB • Kaku kuduk Back
Thorax Nect
Paru – paru • Palpasi • Perkusi • Auskultasi Back
Jantung • Inspeksi • Palpasi • Perkusi • Auskultasi Back
Abdomen • Inspeksi • Palpasi Back
Hati • Digunakan ujung jari • Digunakan patokan 2 garis, yaitu : 1) Garis yang menghubungkan pusar dengan titik potong garis mid calvicula kanan dengan arcus aorta 2) Garis yang menghubungkan pusar dengan processus kifoideus • Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini dinyatakan dengan beberapa bagian dari kedua garis tersebut. ( 1/3 – ½ ). Harus pula dicatat : Konsistensi, tepi, permukaan dan terdapatnya nyeri tekan Back
Limpa • Padaneonatus : Normal masihterabasampai 1 – 2 cm • Dibedakandenganhatiyaitudengan : 1)Limpasepertilidahmenggantungkebawah 2)Ikutbergeerakpadapernapasan • Mempunyaiinsuralienalis, sertadapatdidorongkearah medial, lateral danatas. Besarnyalimpadiukurmenurut SCHUFFNER, yaitu : untukJarak maximal daripusarkegarissinggungpadaarcus costae kiridibagi 4 bagian yang sama. Garisiniditeruskankebawahsehinggamemotonglipatpaha. Garisdaripusatkelipatpaha pun dibagi 4 bagian yang sama • Limpa yang membesarsampaipusardinyatakansebagai S.IV sampailipatpaha S.VIII Back
Ginjal • Dalam keadaan normal ginjal tidak teraba, kecuali pasien neonatus. Dapat diraba dengan cara Ballotement. Yaitu dengan cara meletakkan tangan kiri pemeriksa dibagian posterior tubuh pasien sedemikian rupa, sehingga jari telunjuk berada di angulus costovertebralis. Kemudian jari telunjuk ini menekanorgan keatas. Sementara itu tangan kanan melakukan palpasi secara dalam dari anterior dan akan merasakan organ tersebut menyentuh Nect
Genitalia Externa • Pada Pria -Ukuran, bentuk penis dan testis • Apakah ada : Hipospadia, epispodia, pseudohermaphrodit • Pada Wanita : Bayi kurang bulan labium minora & klitoris lebih menonjol Back
Anus • Pemeriksan Colok dubur terutama pada bayi baru lahir Back
Ekstremitas • Simetris • Kelainan kongenital • Edema Back
Dalamkeadaandiam • Bentuk : Normal, simetris, barrel chest ( cembung ), pigeon chest / dada burung ) • Retraksi : Suprasternal, intercostales, substernal • Kulit : Emfisema subcutis • Sela iga melebar / tidak Back
Dalamkeadaanbergerak • Normal • Cheyne – Stokes • Cepatdandalam, diikutiolehperiodepernafasan yang lambatdandangkal. Diakhiriapnoebeberapasaat. Normal terdapatbayi premature. • Kussmaul : Cepat & dalam Pada asidosis metabolic • Biot : Samasekalitidakteratur ( kadanglambat, kadangcepat, dalam, dangkal, kadangapnoe ). Padapenyakit SSP ( encephalitis ) Back
Tonsil • Periksa: ukuran, warna, kelainan • normal: T1-T1, bila setelah diangkat T0-T0 • Peradangan tonsil membesar, merah, mungkin ada detritus Back
Pharynx • Periksa warna, kelainan peradangan, merah dengan bercak-bercak kotoran (detritus) difteri, seperti membrane putih kelabu yang melekat erat (sulit dilepaskan dari dinding pharynx dan mudah berdarah. Back
Palpasi • Telapaktangandiletakkandatarpada dada & merabadengantelapaktangandanujungjari. Dinilai : fremitussuara ( waktuanakmenangis / disuruhmengatakan “ tujuh-tujuh” • Normal akanterabagerakan yang samapadakeduatelapaktangan • Meninggibilaadakonsolidasi ( pneumonia ) • Berkurangbilaadaobstruksijalannapas ( atelektasis, pleuritis, tumor, efusi pleura ) • Krepitasisubcutis : Menunjukkanadanyaudaradibawahjaringankulit Nect
Perkusi • Normal : Sonor • Redup : Tidak ada udara misal pada tunor yang luas pada paru • Hypersonor : Udara lebih banyak dapat padat misal pada emfisema, pnemothorax • Thympani : Pada hernia diphragmatika Back
Auskultasi • Pada paru – paru didengarkan suara : napas dasar dan napas tambahan Back
Perkusi • Menentukan besar dan batas jantung secara kasar • Normal : • Batas atas : Intercostalis II parasternal kiri • Batas Kanan : Intercostalis IV garis parasternal kanan • Batas Kiri : Intercostalis IV garis midclavicula kiri • Perkusi dilakukan pada sela iga ketiga, keempat dan kelima dari garis aksilaris anterior kiri ke garis aksilaris anterior kanan. Biasanya ada perubahan dari perkusi dari sonor ke redup kira-kira 6 cm disebelah lateral kiri sternum. Redup ini disebabkan adanya jantung. Back
Suara Napas Dasar • Suara nafas vesikuler : Adalah suara nafas normal, dimana suara inspirasi lebih keras dan panjang dari ekspirasi • Suara nafas bronkhial : Inspirasi keras yang disusul oleh ekspirasi yang lenih keras. Hanya ada didaerah parasternal atas dada sepad dan interscapular belakang Back
Suara napas tambahan • RonkiBasah • RonkiKering • Wheezing ( Mengi ) • Krepitasi - Suaramembukanya alveoli ( pnemoniaLobaris ) • Pleural Friction Rub ( bunyigesekan pleural : Padapleuritis ) • Sukusio Hippocrates • Kalau dada digerak-gerakkan terdengar suara kocokan : Pada seropneumothorax Back
Inspeksi • Pericordial bulging ( ada pembesaran ventrikel kanan ) • Iktuscordis ( Sela iga V garis midclavicula kiri ) Back
Palpasi • Iktus cordis dapat diraba dengan palpasi, kuat angkat, luas serta frekuensi dan kualitas • Getaran ( Thrill ) : Terdapat kelainan katup Back
Auskultasi a. Lokasi - Iktuscordis : padaselaiga V garismidclaviculakiri ( katup mitral ) b. P : Selaiga II kiri sternum c. A : Selaiga II kanan sternum d. T : Selaiga IV parasternalkiribawah e. M : Dari apeks - Menentukanbungijantung : BJ I. BJ II -BJ I : Terjadibersamaandengantertutupnyakatup mitral dantrikuspid -BJ II : Terjadibersamaandengantertutupnyakatup aorta danpulmonal -Intensitaspadakualitas BJ -BJ III dan BJ IV -Bilaada : Akanterdengarderapkuda ( GaikeRytoe ) yang menunjukkanadanyakegagalanjantung Nect
Inspeksi • Datar, cembung, tegang atau cekung • Simetris • Umbilikus ( hernia ) • Gambaran vena Back