440 likes | 1.04k Views
Tindak Pidana Tertentu. HARYANTO DWIATMODJO, SH. MHum. Materi Mata Kuliah Tindak Pidana Tertentu (TPT). Kejahatan terhadap Kesusilaan ( Misdrijven Tegen De Zeden ). 2. Delik terhadap Harta Kekayaan ( Vermorgens Delicten ).
E N D
Tindak Pidana Tertentu HARYANTO DWIATMODJO, SH. MHum
Materi Mata KuliahTindakPidanaTertentu (TPT) • KejahatanterhadapKesusilaan(MisdrijvenTegen De Zeden). 2. DelikterhadapHartaKekayaan(VermorgensDelicten). • KejahatanTerhadapTubuh/BadanManusia(MisdrijvenTegen het Lijf). • KejahatanterhadapJiwaManusia(MisdrijvenTegen het Leven). • Kejahatan yang ditujukanterhadapJiwaManusiapadaumumnya • Kejahatan yang ditujukanterhadapJiwaseorangAnak/Bayi • PengguguranKandungan (AbortusProvocatus) 5. Kejahatan yang mebahayakanKeamananUmumbagiOrang atauBarang.
GBPP MATA KULIAH TPT • Mata Kuliah : TINDAK PIDANA TERTENTU • Kode: HKK 30.. • Pngg.Jawab : HARYANTO DWIATMODJO, SH, MHum • Diskripsi : Mata kuliahinimembahasisipasal-pasalyang adadalam Buku II (misdrijven) maupunBuku III (overtredringen) KitabUndang- undangHukumPidana (KUHP) yang memuatperumusandelik- delikkhusus (specialedelicten) yang melanggarberbagai kepentingan yang dilindungiolehhukum (rechtsbelangen); yaitu baikkepentinganindividu-individu,kepentinganmasyarakatserta kepentingannegara. • TIU : Setelah mengikuti kuliah pd akhir Semester mahasiswa mampu menganalisis berbagai kasus kejahatan maupun pelanggaran berbagaikepentingan yang dilindungiolehhukum ( rechtsbelangen)
Dalam Perkawinan (Ps. 288 ) Dengan Persetujuan (Ps. 284; 287) Normal Di luar Perkawinan Tanpa Persetujuan (Ps. 285; 286 ) Sexual Intercourse Homosexual (Ps. 292) Abnormal Incest/Pbt.Sumbang (Ps. 294)
1. KEJAHATAN TERHADAP KESUSILAAN Pengaturannya dalam KUHP : ●Titel XIV Buku II KUHP Kejahatan-kejahatan melanggar kesopanan ●Titel VI Buku III KUHPPelanggaran-pelanggaran tentang kesopanan
Prof . Wiryonodlm. Bukunya mempertanyakanmengapadigunakankata “melanggar” dalamBuku II titel XIVsedangkandalamBuku IIItitel VI digunakankata “tentang” padahaltidakadaperbedaansifatdiantarakeduatitelitutetapimasing-masingsama-samamemuatduamacamtindakpidana, yaitu : • Ke 1. Tindakpidanamelanggarkesusilaan (Zedelijkheid) • Ke 2. Tindakpidanamelanggarkesopanan (Zeden) yang bukankesusilaan. • Kejahatan-kejahatan yang masukgolongan 1 termuatdalamPasal 281 s/d 299 KUHP • Kejahatan-kejahatan yang masukgolongan 2 termuatdalamPasal 300 s/d 303 KUHP • Pelanggaran-pelanggaran yang masukgolongan 1 termuatdalamPasal 532 s/d 535 KUHP • Pelanggaran-pelanggaran yang masukgolongan 2 termuatdalamPasal 536 s/d 547 KUHP
Kesusilaanitu dipengaruhi oleh agama, kebudayaan adat istiadat sebagaimana yang terdapat dalam masyarakat dan (: Pak Wiryono menambahkan ) khususnya sedikit banyak mengenai kelamin (sex) seseorang Sedangkan “kesopanan” (zeden) pada umumnya mengenai adat kebiasaan yang baik dalam hubungan antar anggota masyarakat.
KEJAHATAN MELANGGAR KESUSILAANPasal 281 KUHP Kesusilaan yang dilanggar adalah apa yang dirasakan sebagai rasa susila oleh masyarakat atau setiap orang dalam masyarakat tertentu. Artinya kalau perasaan susila kitapun menjadi tersinggung dengan perbuatan atau tingkah laku orang itu maka orang itu juga telah melanggar kesusilaan sebagaimana masyarakat waktu itupun menjadi tersinggung. Dan rasa susila itu kebanyakan menjadi tersinggungjustru karena perbuatan orang itu dilakukan “di muka umum” atau “dihadiri oleh orang”. Sifat-sifat merusak kesusilaan terhadap perbuatan tertentu itu tergantung pendapat umum pada waktu dan tempat itu.tanpa kemauannya”.
Misalnya : 1. Suami Isteri yg sedang berhubungan 2. Mandi Pengertian “dimuka umum” : tidak harus di tempat- tempat umum seperti: jalan, pasar, akan tetapi juga meliputi tempat yang perbuatannya itu dapat dilihat dari tempat umum. Dihadiri orang lain diluar kemauannya Kata “hadir” diartikan secara luas yaitu meliputi semua perbuatan yang dapat dilihat orang yang ada di situ tanpa kemauan orang itu. Misalnya: bersetubuh yang kelihatan dari jalan.
Sedangkan hadir diluar kemauannya tidak mungkin ada apabilaatas inisiatif orang itu sendiri ingin melihat sesuatu hal. Kriteria yang dapat membuat orang lain tersinggung perasaan kesopanannya tidak menunjuk pada adanya kehadiran secara fisik dariorang-orang yang melihat di situ, tetapi adanya kemungkinan orang lainitu melihat perbuatan-perbuatan tersebut.
supayaseseorangdapatdikenaipasalinimaka: Orang tersebut harus sengaja merusak kesopanan (kesusilaan) umum artinya perbuatan merusak kesopanan (kesusilaan) umum sengaja dilakukan di tempat yang dapat dilihat atau dihadiri atau didatangi orang banyak. Sengaja merusak kesopanan di muka orang lain (tidak perlu orang banyak, cukup seseorang) yang hadirnya di situ tanpa kemauannya sendiri. Dan orang lain ini tidak menghendaki adanya perbuatan itu.
Wiryono mempertanyakan mengapa dalam KUHP Belanda tidak disyaratkan kesengajaan, sedangkan dalam KUHP Indonesia harus ada unsur kesengajaan. • Beliau memaklumi apabila unsur kesengajaan ini tidak ada atau tidak dimuat dlm KUHP Indonesia sebab orang-orang yang mandi di pinggir sungai (mekong) akan dikenai Pasal 281 KUHP juga . Untuk menghindari penghukuman bagi mereka maka dalam KUHP Indonesiaditambahkan “unsur kesengajaan” .
PORNOGRAFIPasal 282 KUHP Porno : Melanggar kesusilaan atau cabul Grafi : Tulisan, gambar, patung Pornografi: Berarti tulisan, gambar atau patung barang sesuatu yang pada umumnya berisi atau menggambarkan sesuatu hal yang menyinggung rasa susila dari orang yang membaca atau melihatnya.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI Pasal 1 : Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.
Ada 3 kelompokperbuatan yang dilarangolehketentuanPasal 282 ayat (1) KUHP: • Menyiarkan, mempertunjukkanpadaumumataumenampilkansuatugambar, tulisanataubarang. • Membuat, membawamasuk, mengirimkanlangsung, membawakeluarataumenyediakantulisan, gambarataubarangdsbuntukdisiarkan, dipertontonkanatauditempelkansecaraterang-terangan. • Denganterang-teranganataudenganmenyiarkansesuatutulisanmenawarkantulisan, gambarataubarang, menunjukkanbahwatulisan, gambarataubarangitudapatdiperoleh.
PerbedaanantaraPasal 282 ayat 1 danayat 2 KHUP adalah: • Ayat 1 : orang yang berbuatharusmengetahuibahwaisinyadsb. itumelanggarkesopanan. • Ayat 2 orangtersebuttidakperlumengetahuibahwaisinyadsb. itumelanggarkesopanan, sudahcukupapabila yang bersangkutanitupatutmenduga-duga (culpa) bahwatulisanituisinyadapat melanggarperasaankesopanan.
“Sifatcabulatau porno inijugaditentukanolehpendapatumumyang berlaku, tiap-tiapperistiwaharusditinjausendiri-sendiridantentunyaamattergantungpadaadatistiadatlingkunganitu. misalnya:turisasing yang berjalankepantaiKutaBali untukmandimatahari yang dari hotel sudahdenganpakaianrenangataupantai. • Dalam perkembangannyaterutamadikota-kotabesardi Indonesia mulaiditerimatulisanataugambar-gambarataupatungataubenda-benda lain yang memangsengajadibuatnamundimaksudkanuntukkepentinganseni; barang-barang Souvenir
Beberapa Arrest Hoge Raad di Negeri Belanda : • Arrest HR 21 April 1908 : Kartu Pos yang bergambarlaki-lakidalamposisimemelukperempuan-perempuansetengahtelanjangadalahcabul/porno. 2. Arrest HR 29 Maret 1909 :menentukanbahwadaftar-daftarbuku yang menyebutkantitel-titeldaribuku-bukuitudalamkalimatsedemikianrupasehinggamenimbulkanrangsangan sexual adalahcabul/porno. 3. Arrest HR 21 November 1927 :menentukanbahwagambarseorangperempuansetengahtelanjangdimanabuahdadanyatidaktertutupsertakelihatanputingsusunyadalamsikaptertentu yang merangsang, digolongkansebagaigambar porno.
Mempertunjukkan : • Maksudnya adalah segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menempatkan / menggantungkan suatu tulisan / gambar, sedangkan melekatkan / menempelkan adalah menempatkan sesuatu lukisan/gambar pada suatu benda yang lain. • Pasal 283 KUHP ( Sudah di Dekriminalisasi) Tindak pidana yang dilarang Sepertiyg diatur Pasal 282 KUHP, hanya dalam pasal ini Ditambahtentang alat-alat untuk mencegah kehamilan atau menggugurkan kandungan.
ZINAH (Overspel /Adultery)Pasal 284 KUHP • Zinah adalah persetubuhan antara laki-laki/perempuan yang telah menikah dengan perempuan/laki-laki yang bukan istri/suaminya. • Persetubuhan mana harus dilakukan atas dasar suka sama suka, tidak boleh ada paksaan dari salah satu pihak. Apabila ada paksaan maka salah satu pihak (yang dipaksa) tidak dapat dianggap melakukan kejahatan tetapi sebaliknya bahkan menjadi obyek kejahatan (perkosaan).
Persetubuhan: bertemunya anggota kelamin laki-laki dengan perempuan yang biasa dilakukan untuk mendapatkan keturunan. • (Menurut Susilo sebagaimana dimaksud Arrest HR 5 Februari 1912 : anggota kelamin laki-laki disamping masuk ke dalam anggota kelamin perempuan disyaratkanharus mengeluarkan mani).
Menurut Hukum Barat “perbuatan zinah” adalah hubungan kelamin (sexual intercourse) yang : 1. Kedua-duanya masih terikat dalam hubungan perkawinan dengan teman kawinnya masing-masing. 2. Salah satu pihak dari padanya yang bersuami/beristri dengan pihak yang masih janda/gadis, bujangan/duda. • Menurut Hukum Adat dan Hukum Islam: perbuatan zinah adalah setiap hubungan kelamin di luar perkawinan.
Zinah sebagai perbuatan pidana baru dapat dituntut jika ada pengaduan dari suami/istri yang dirugikan ( termasuk Delik Aduan Absolut). • Dalam hal delik aduan ini ada pertentangan antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat dan di sini kitapun melihat adanya penghargaan dari pembentuk UU pada kepentingan individu ini.
Pengaduan atas perbuatan zinadapat dicabut/ditarik kembali ? Bisaselama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai. • Kenyataannya dalam praktek: bahwa hakim selalu memberi kesempatan pada pihak pengadu yakni suami/istri yang dirugikan ituakan tetap meneruskan pengaduannya itu atau mencabutnya.
Keputusan perdata terhadap kasus perceraian atas dasar perbuatan zinah yang telah mempunyai kekuatan hukum yang pasti/tetap, sekali-kali tidak dapat digunakan sebagai alat bukti dalam proses perkara pidananya (:zinah), bahwa telah terjadi tindak pidana perzinahan. • Hak penuntutan delik perzinahan akan hapus/hilang karena Verjaring, dalam waktu 6 thsejak delik itu dilakukan. Namun hak penuntutan tersebut tidak menangguhkan Verjaring/daluwarsa karena adanya proses perdata (perceraian) yang mendahuluinya.
PERKOSAAN UNTUK BERSETUBUH (VERKRACHTING)Pasal 285 KUHP • Verkrachting dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “perkosaan” saja. ( Terjemahan ini hanya mengenai nama tindak pidana). • Prof. Wiryono menganggapterjemahan itu tidak tepat, sebab Verkrachting dalam pengertian orang-orang Belanda adalah perkosaan untuk bersetubuh. • Penggunaan paksaan/kekerasan atau ancaman terhadap wanita untuk bersetubuh dengannya di luar perkawinan merupakan perbuatan yang dilarang menurut ketentuan pasal ini.
Mirip dengan perbuatan ygang diatur dalam k Pasal 285 KUHP ini adalah Pasal 289 KUHP : “dengan kerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang melakukan atau membiarkan dirinya dilakukan perbuatan cabul (ontuchtige handlingen). • Perbuatan Cabul : segala perbuatan yang melanggar kesusilaan/kesopanan sebagaimana diatur Pasal 289 KUHP adalah pengertian umum yang meliputi pula perbuatan persetubuhan sebagaimana diatur dalam Pasal 285 KUHP.
Perbedaan Pasal 285 KUHP dan Pasal 289 KUHP : • Perkosaan untuk bersetubuh - hanya dapat dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap seorang perempuan, sedang perkosaan untuk berbuat cabul juga dapat dilakukan oleh seorang perempuan terhadap seorang laki-laki. • Perkosaan untuk bersetubuh hanya dapat dilakukan di luar perkawinan, sehingga seorang suami boleh saja memperkosa istrinya untuk bersetubuh, sedang perkosaan untuk berbuat cabul juga dapat dilakukan di dalam perkawinan, sehingga tidak boleh seorang suami memaksa istrinya untuk berbuat cabul aau seorang istri memaksa suaminya untuk cabul.
HOMOSEXUALPasal 292KUHP • Kejahatan ini dilakukan oleh orang dewasa terhadap orang yang belum dewasa. • Jadi dua orang yang semua belum dewasa atau sebaliknya dua orang yang sama-sama dewasa melakukan perbuatan tersebut tidak dapat dihukum • Yang diancam hukuman hanyalah perbuatan cabul dari orang yang dewasa terhadap orang yang belum dewasa. Meskipun perbuatan ini selalu harus dilakukan oleh dua orang secara bersama-sama (homo/lesbi) namun yang dihukum hanyalah seorang saja yaitu mereka yang sudah dewasa.
Rasio dari ketentuan ini sebenarnya adalah untuk melindungi kepentingan dari orang yang belum dewasa terhadap perbuatan-perbuatan a moral yang dilakukanorang dewasa, sehingga kesehatan jiwa orang yang belum dewasa itu akan terganggu sebagai akibat perbuatan homosexual itu. • Menurut Wiryono ketentuan ini ganjil yaitu dengan dibolehkannya homosexual ini untuk dua orang yangbelum dewasa. Karenanya ketentuan Pasal 292 KUHP ini memang demikian (baca lagi). Oleh karena itu menurut Wiryono, homosexual dijadikan tindak pidana saja tanpa pembatasan.