410 likes | 1.12k Views
Tindak Pidana Terhadap Nyawa. Surastini-2012. Kejahatan Terhadap Nyawa. Diatur dalam Bab XIX Buku II KUHP Terdiri dari : - Pembunuhan biasa / tidak direncanakan ( Psl 338 KUHP) - Pembunuhan diikuti , disertai atau didahului tindak pidana lain ( Psl 339 KUHP)
E N D
Tindak Pidana Terhadap Nyawa Surastini-2012
KejahatanTerhadapNyawa • DiaturdalamBab XIX Buku II KUHP • Terdiridari: - Pembunuhanbiasa/tidakdirencanakan (Psl 338 KUHP) - Pembunuhandiikuti, disertaiataudidahuluitindakpidana lain (Psl 339 KUHP) - Pembunuhanberencana (Psl 340 KUHP) - Pembunuhananak (olehibu) (Psl 341 KUHP) - Pembunuhananakberencana (Psl 342 KUHP) - Pembunuhanataspermintaansikorban (Psl 344 KUHP) - Membujukataumenolongorangbunuhdiri (Psl 345 KUHP) - Penggugurankandungan (aborsi) Psl 346 – Psl 349 KUHP
Pembunuhan (doodslag) Pasal 338 KUHP • Unsur-unsurnya: - dengan sengaja - menghilangkan - nyawa - orang lain Unsur kesengajaan ada di depan unsur-unsur menghilangkan, nyawa, orang lain. Jadi PU harus membuktikan opzet pelaku terhadap unsur-unsur yang mengikutinya
Harus dibuktikan bahwa pelaku: • Telah menghendaki dilakukannya tindakan menghilangkan (yang dapat menghilangkan nyawa) tsb. dan ia pun harus mengetahui bahwa tindakannya itu adalah tindakan (yang dapat) menghilangkan nyawa orang lain • Telah menghendaki dan mengetahui bahwa yang akan dihilangkan adalah nyawa • Telah mengetahui bahwa yang hendak ia hilangkan adalah nyawa orang lain
Opzet dalam pembunuhan • Opzet dalam arti luas: meliputi 3 bentuk kesengajaan (+ dolus eventualis) • Dolus eventualis (voorwaardelijk opzet): berperilaku secara tertentu dan dalam berperilaku tsb. dengan sengaja tidak peduli terhadap kemungkinan timbulnya suatu akibat tertentu yang dilarang dan diancam pidana oleh UU
Menghilangkan Nyawa Orang Lain • Tidak harus dengan kekerasan • Tidak harus dengan perbuatan aktif (ingat: delik omisi tidak murni/delicta Commissionis per ommissionem commissa)
Pembunuhan diikuti, disertai atau didahului tindak pidana lain (Psl 339 KUHP) • Disebut gequalificeerde doodslag (pembunuhan dengan keadaan-keadaan yang memberatkan) • Pembunuhan harus diartikan sama dengan Pasal 338 KUHP: sengaja menghilangkan nyawa orang lain • Unsur yang harus dibuktikan untuk pembunuhan sama dengan Pasal 338 KUHP: • opzet (dalam arti luas) • menghilangkan nyawa orang lain
Dengan maksud (oogmerk): • untuk menyiapkan atau memudahkan pelaksanaan dari TP itu sendiri atau • untuk menjamin tidak dapat dipidananya diri sendiri atau lain peserta dalam TP ybs. atau • untuk menjamin tetap dapat dikuasainya benda yang telah diperoleh secara melawan hukum , dalam hal ia (pelaku) atau mereka kepergok pada waktu melakukan TP
Kepergok (tertangkap basah)/ betrapping op heterdaad • Ketahuan pada waktu sedang melakukan tindak pidana • Lebih sempit daripada tertangkap tangan (ontdekking op heterdaad) yang diatur dalam KUHAP Pasal 1 angka 19
Pasal 365 ayat (3) VS Pasal 339 • Perbedaan pada kesengajaan sehubungan akibat hilangnya nyawa orang - Pasal 365 ayat (3): ada orang yang hilang nyawanya akibat dari kekerasan atau ancaman kekerasan yang dilakukan dengan kesengajaan - Pasal 339: hilangnya nyawa orang akibat dari kesengajaan untuk menghilangkan nyawa orang
Pembunuhan Berencana (Moord)Pasal 340 KUHP • Unsur-unsur: • dengan sengaja • dengan direncanakan lebih dulu • menghilangkan • nyawa • orang lain
Perbedaan doodslag dan moord • Modderman: sama sekali bukan terletak pada jangka waktu tertentu yang terdapat antara waktu pengambilan keputusan dengan pelaksanaannya, melainkan pada sikap kejiwaan atau pemikiran tentang perilaku selanjutnya dari pelaku setelah pada dirinya timbul maksud untuk melakukan sesuatu
Modderman • suatu jangka waktu tertentu dapat merupakan petunjuk yang berharga tentang ada atau tidaknya suatu perencanaan lebih dulu, tetapi bukan merupakan bukti tentang kenyataannya. • Barang siapa dengan segala ketenangannya memutuskan utk membunuh orang lain, dan setelah mempertimbangkan kembali kemudian segera melaksanakannya, maka ia melaksanakan pembunuhan dengan rencana
Pembunuhan Anak (Kinderdoodslag) Pasal 341 Unsur-unsurnya: • Takut diketahui telah melahirkan anak • Dengan sengaja • Seorang ibu • Menghilangkan • Nyawa • Anaknya • pada waktu atau • Segera setelah • kelahirannya
Takut diketahui telah melahirkan anak • Khawatir akan mendapat malu karena telah melahirkan anak • Awalnya untuk pelaku yang melahirkan anak di luar perkawinan, tetapi menurut Langemeijer dapat juga diberlakukan bagi wanita yang telah menikah asalkan ia punya alasan merasa takut akan diketahui orang bahwa ia telah melahirkan anak
Opzet • Harus timbul pada waktu atau segera setelah ia melahirkan anaknya • Bila timbul sebelum ia melahirkan anaknya, maka merupakan kindermoord, meskipun dilakukan pada waktu atau segera setelah melahirkan
Segera setelah dilahirkan Noyon-Langemeijer: • Selama ibu tsb. belum mengurus sendiri anaknya yang telah ia lahirkan • Segera setelah ia menerima (kelahiran) anaknya, maka pengaruh dari kelahiran anaknya telah terputus -- tertutup kemungkinan utk menggunakan Pasal 341
van Bemmelen dan van Hattum: Pendapat Noyon-Langemeijer terlalu sempit, karena mungkin saja si ibu sangat sayang pada anaknya dan setelah menerima anaknya itu kemudian mengurusnya dan mungkin saja pernah menyusuinya sebelum ia menyadari bahwa apabila anaknya itu dibiarkan hidup maka ia akan mendapat malu karena akan diketahui oleh orang lain bahwa ia telah melahirkan seorang anak
Simons • Pembunuhan anak pada umumnya dilakukan oleh seorang ibu dengan motif tersendiri dan dilakukan dalam keadaannya yang kurang dapat dipertanggungjawabkan (verminderde aansprakelijkeheid) sebagai akibat dari kegoncangan jiwa (gemoedsbeweging)
Pembunuhan Anak yang direncanakan lebih dulu (Kindermoord) Pasal 342 • Unsur-unsurnya : • Takut diketahui mengenai melahirkan anaknya yang akan datang • Dengan sengaja • Seorang ibu • Untuk melaksanakan • Keputusan yang telah diambil • Menghilangkan • Nyawa • Anaknya
Dengan rencana • Telah dilakukan untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sebelum ibu tersebut melahirkan anaknya dan • Keputusan tersebut telah diambil oleh ibu yang bersangkutan yakni terdorong oleh perasaan takut akan diketahui bahwa ia melahirkan seorang anak
Penyertaan dalam Tindak Pidana Pembunuhan Anak • Pidana yang lebih ringan dibandingkan Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP tidak berlaku terhadap peserta lain • Bagi mereka yang berlaku adalah Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP • Permasalahan terkait Pasal 58 KUHP: turut serta, membantu Pasal 342, apakah pelaku lain serta merta dikenai Pasal 340?
Pembunuhan atas permintaan korban (Pasal 344 KUHP) • Unsur-unsur: • Menghilangkan • Nyawa • Orang lain • Atas permintaan • Secara tegas atau sungguh-sungguh • Tidak tercantum secara tegas unsur opzet, tapi dianggap ada sebagaimana disyaratkan bagi jenis pembunuhan
Unsur adanya permintaan secara tegas atau sungguh-sungguh dari korban merupakan dasar peringan pidana
Sengaja Mendorong Orang Lain Untuk Bunuh Diri (Pasal 345 KUHP) • Unsur-unsur: • Dengan sengaja • Mendorong • Orang lain • Untuk melakukan bunuh diri • Dengan sarana-sarana • Mengusahakan • Pada waktu melakukan bunuh diri • Untuk melakukan bunuh diri
Pelaku hanya dapat dihukum bila orang yang didorong untuk bunuh diri benar-benar mati karena bunuh diri • Bila korban mencoba bunuh diri, maka pelaku tidak dapat dihukum
Pengguguran Kandungan • ABORTUS SPONTANEUS (alamiah) • ABORTUS PROVOCATUS: • Abortus Medicinalis: • Therapetis: menjaga kesehatan Ibu/bayi • Eugenetis: mendapatkan keturunan yg normal/baik • Abortus Criminalis (Pasal 346 – Pasal 349 KUHP)
Jenis-jenis Pengguguran Kandungan (menurut KUHP) • Pasal 346 KUHP: seorang perempuan yang menggugurkan kandungannya • Pasal 347 KUHP: Barang siapa yang menggugurkan kandungan seorang perempuan tanpa persetujuan si perempuan • Pasal 348 KUHP: Barang siapa yang menggugurkan kandungan seorang perempuan dengan persetujuan si perempuan • Pasal 349 KUHP: Tabib, dukun, juru obat yang melakukan atau membantu melakukan pengguguran kandungan
Meski Demikian Aborsi tetap banyak dilakukan dengan alasan.. • Menyelamatkan nyawa ibu • Alasan Kesehatan Fisik • Alasan Kesehatan Psikis/Jiwa • Perkosaan atau incest • Dugaan Lahir cacat • Alasan Ekonomi & Sosial • Atas permintaan • dll
Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa, membolehkan praktik aborsi untuk korban pemerkosaan (Sumber : Kartini, No. 2141 tahun 2005) Dengan syarat : Usia janin belum 40 hari dan hanya bagi korban perkosaan saja.
Aborsi • KUHP: dilarang dengan alasan apapun • RKUHP: Tidak dipidana, Dokter yang melakukan tindakan medis tertentu dalam keadaan darurat untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya.
UU Kesehatan (UU N0. 36 tahun 2009) • Pasal 75: • Aborsi dilarang • Tapi dapat dikecualikan berdasarkan: • indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan • kehamilan akibat perkosaan - Tindakan aborsi dapat dilakukan setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang
Pasal 76 • Aborsihanyadapatdilakukan: • Sebelumkehamilanberumur 6 minggudihitungdariharipertamahaidterakhir, kecualidalamhaldaruratmedis • Olehtenagakesehatan yang memilikiketerampilandankewenangan yang memilikisertifikat yang ditetapkanolehmenteri • Denganpersetujuanibuhamilybs. • Denganizinsuami, kecualikorbanperkosaan • Penyedialayanankesehatan yang memenuhisyarat yang ditetapkanolehmenteri
Pengguguran Kandungan(Pasal 346 – Pasal 348 KUHP) • Arrest HR 12 April 1898: • Pengguguran itu artinya memisahkan janin atau anak dari tubuh ibu sebelum waktunya • Pada waktu melakukan pengguguran, janin harus dalam keadaan hidup • Sebagai akibat dari pemisahan sebelum waktunya dari tubuh ibunya, janin atau anak tersebut tidak perlu harus menjadi mati
Kejahatan pengguguran kandungan dipandang telah selesai dilakukan, yakni segera setelah janin atau anak yang berada dalam kandungan ibu berhasil dipisahkan sebelum waktunya dari tubuh ibu, baik dalam keadaan hidup maupun dalam keadaan mati • Undang-undang tidak memperhatikan apakah janin atau anak yang hidup dalam kandungan ibunya itu tumbuh dengan sempurna atau tidak