250 likes | 478 Views
Perkembangan Data Pengangguran di Jawa Timur dan Proyeksinya disampaikan oleh Gantjang Amannullah , MA Kepala Bidang Statistik Sosial , BPS Prop. Jawa Timur. RAKOR PENANGANAN TKIB DARI MALAYSIA TAHUN 2014 Royal Orchids Garden Hotel – Kota Batu , 3 0 April 20 14. Pendahuluan.
E N D
Perkembangan DataPengangguran di JawaTimurdanProyeksinyadisampaikanolehGantjangAmannullah, MAKepalaBidangStatistikSosial, BPS Prop. JawaTimur RAKOR PENANGANAN TKIB DARI MALAYSIA TAHUN 2014Royal Orchids Garden Hotel – Kota Batu, 30 April 2014
Pendahuluan • Data yang digunakan mengacu pada data ketenagakerjaan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyakdua kali setiaptahun, yaitupadabulanFebruari (AngkaNasionaldanProvinsi) danAgustus (AngkaNasional, Provinsi, danKab/Kota) • Untuk dapat memahami istilah setengah pengangguran atau istilah-istilah lainnya yang berkaitan dengan indikator ketenagakerjaan maka perlu dipahami apa makna dari pada indikator tersebut, bagaimana cara menghitungnya, dan apa kegunaan dari pada indikator-indikator tersebut, serta akan diterangkan konsep- konsep yang digunakan di dalam masalah ketenagakerjaan
Konsep Ketenagakerjaan • Kegiatan Penduduk berumur 15 tahun ke atas: dibagi menjadi penduduk yang termasuk angkatan kerja dan penduduk bukan angkatan kerja • Angkatan kerja adalah mereka yang selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik yang bekerja maupun sementara tidak bekerja karena cuti atau menunggu panen. Termasuk mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan atau mengharap mendapatkan pekerjaan. • Bukan angkatan kerja adalah mereka yang selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, dan tidak melakukan kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan. • Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada framework berikut
PENDUDUK Umur 15 th + Umur < 15 th Labour Force Framework Bukan Angkatan Kerja Angkatan Kerja Bekerja Mencari kerja Secara aktif Masih mencari kerja secara aktif atau bersedia menerima kerja Tidak mencari kerja Bekerja < 35 jam/minggu Bekerja 35 jam/minggu Bekerja <35 jam/minggu Bekerja 35 jam/minggu
Konsep Bekerja • Bekerja adalah bermaksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu dan tidak boleh terputus. • Termasuk bekerja adalah mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari satu jam, tetapi mereka adalah : pekerja tetap yang sedang cuti, sakit, mogok, atau mangkir, atau perusahaan menghentikan kegiatannya sementara; atau petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja karena panenan atau menunggu hujan untuk menggarap sawah, atau orang2 yang bekerja di bidang keahlian tertentu (dokter, dalang, tukang cukur, tukang pijat, dsb)
Konsep Pengangguran dan Setengah Pengangguran • Mencari pekerjaan atau pengangguran terbuka: adalah kegiatan seseorang yang tidak bekerja dan pada saat survei orang tersebut sedang mencari pekerjaan, seperti : (1) mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan, (2) mereka yang sudah pernah bekerja karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan, dan sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan, (3) mereka yang belum bekerja, tetapi sedang mempersiapkan usaha, (4) mereka yang sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja pada saat pencacahan, dan (5) mereka yang ingin bekerja, tetapi merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan • Setengah pengangguran (under-employment), ada dua yaitu visible dan invisible under-employment. • Visible under-employment dapat terjadi ketika seseorang yang bekerja di bawah jam kerja normal dan mencari atau mau menerima pekerjaan tambahan • Invisible under-employment dapat terjadi jika jam kerja seseorang adalah tidak di bawah jam kerja normal, tetapi pekerjaannya tidak cukup, ditinjau dari : (1) ketika pekerjaannya tidak mengijinkan untuk menggunakan seluruh kapasitas atau keahliannya; (2) ketika pendapatan yang diperoleh dari bekerja relatif rendah/kecil; dan (3) ketika Ia bekerja di suatu tempat pekerjaan yang produktifitasnya rendah
Indikator Ketenagakerjaan • Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK): adalah perbandingan antara penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan terhadap penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). TPAK dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial-demografis, antara lain umur, jenis kelamin, tipe daerah tempat tinggal, dan tingkat pendidikan Misalnya dari hasil Sakernas Agustus 2013 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Jatim tercatat sebanyak 20137795 jiwa, sementara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas tercatat sebanyak 28801883 jiwa, maka diperoleh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja sebesar 69,92 persen. Jadi, dari 100 penduduk usia 15 tahun ke atas terdapat 69 - 70 orang diantaranya yang termasukke dalam angkatan kerja, atau diartikan hanya sekitar 69 - 70 persen penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomis
Indikator Ketenagakerjaan (lanjutan) 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT): Dihitung dengan membuat perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Tingkat pengangguran terbuka biasanya lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan di daerah pedesaan, lebih tinggi untuk mereka yang berpendidikan tinggi dibandingkan yang berpendidikan rendah. Misalnya data Sakernas menunjukkan jumlah pencari kerja pada bulanAgustus 2013 tercatat sebanyak 871338 jiwa, sementara jumlah angkatan kerja tercatat sebanyak 20137795 jiwa, maka besarnya tingkat pengangguran terbuka adalah 4,33 persen. Jadi, dari 100 orang penduduk yang termasuk angkatan kerja, secara rata-rata 4 orang diantaranya adalah pencari kerja (penggangguran)
Indikator Ketenagakerjaan (lanjutan) 3. Tingkat Setengah Pengangguran : Merupakan rasio jumlah penduduk yang termasuk dalam kelompok setengah pengangguran terhadap banyaknya angkatan kerja. Tingkat setengah pengangguran lebih tinggi di daerah pedesaan dibandingkan di daerah perkotaan, lebih tinggi untuk mereka yang berpendidikan rendah dibandingkan untuk yang berpendidikan tinggi Misalnya : data sakernas Agustus 2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang termasuk dalam kelompok setengah penganggur sebanyak 2190893 orang, sementara jumlah angkatan kerja tercatat sebanyak 20137795 jiwa, maka besarnya tingkat setengah pengangguran terpaksa 10,88 persen. Jadi dari 100 penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja, secara rata-rata terdapat 10– 11 orang yang termasuk dalam setengah penganggur (bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan).
Indikator Ketenagakerjaan (lanjutan) 4. Tingkat Kesempatan Kerja (TKK). Kesempatan kerja adalah banyaknya penduduk usia kerja yang terserap dalam pasar kerja, atau penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja. Komplemen dari Tingkat Pengangguran Terbuka adalah Tingkat Kesempatan Kerja, atau TKK = 1 – TPT Diketahui bahwa tingkat pengangguran terbuka tercatat 9,11 persen. Ini berarti TKK = (100 – 4,33) persen = 95,67 persen Menunjukkan bahwa tingkat kesempatan kerja yang tersedia sebesar 95,67 persen atau dari 100 orang angkatan kerja, sekitar 96 orang diantaranya sudah bekerja.
PendudukUsia 15 TahunKeAtas di JatimMenurutKegiatanAgustus 2011 – Agustus 2013 (Orang)
PendudukUsia 15 TahunKeAtas Yang BekerjaMenurutLapanganPekerjaanUtama di JawaTimurAgustus 2011 – Agustus 2013 (Orang)
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia,1986 - 2013
BanyaknyaPengangguran di Indonesia, 1986 – 2013(Jutaan Orang)
Tingkat Pengangguran Terbuka MenurutProvinsi, Februari 2013(Sumber : Sakernas, Februari 2013)
Tingkat Pengangguran Terbuka MenurutJenisKelamin, Agustus 2010 – Agustus 2013, di JawaTimur(Sumber : Sakernas, Agustus 2010 – Agustus 2013)
Tingkat Pengangguran Terbuka MenurutJenisKelamin, Agustus 2010 – Agustus 2013, di JawaTimur(Sumber : Sakernas, Agustus 2010 – Agustus 2013)
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Daerah TempatTinggal, Agustus 2010 – Agustus 2013, di JawaTimur(Sumber : Sakernas, Agustus 2010 – Agustus 2013)
Tingkat Pengangguran Terbuka MenurutPendidikanTertinggi Yang Ditamatkan, Agustus 2012 – Agustus 2013, di JawaTimur
Tingkat Pengangguran Terbuka MenurutKelompokUmur, Agustus 2012 – Agustus 2013, di JawaTimur
Tingkat Pengangguran Terbuka MenurutKab/Kota di JawaTimur, Agustus 2013
Tingkat SetengahPengangguran di JawaTimur, Agustus 2011 – Agustus 2013(Sumber : Sakernas)
PROYEKSI PENGANGGURAN BPS Prop. JawaTimurtidak (belum) menghitungproyeksipengangguran Untukmenghitungperludilakukankoordinasiantar SKPD, sepertiBappeda, DinasKependudukan, DinasKetenagakerjaan, DinasKesehatandan BKKBN, serta BPS Tahun 2004-2005, Tim BPS RI bersamaBalitfoKemenakertrans RI membuat “PerencanaanTenagaKerjaNasional 2004-2009” yang dilaunchingolehPresiden RI (Ibu Megawati SoekarnoPutri) di Istana Negara. Pekerjaaninilebihbersifatteknisakademis, yang menjaditanggungjawabKemenakertrans RI
PERLUNYA MEMBUAT PTKD JATIM 2014 - 2019 Langkahteknis yang harusdilakukan : 1. MembuatProyeksiPendudukJatim 2014 – 2019 2. MembuatProyeksiAngkatanKerjaJatim 2014 – 2019 3. MembuatProyeksiPertumbuhanEkonomi 2014 – 2019 Keterangan : Langkah 1 dan 2 : supply side Langkah 3 : demand side Denganmemadukan supply dan demand side, makasebagaihasilnyaakandiketahuiberapabesarnyakebutuhantenagakerja yang diperlukan, dansekaligusdiketahuiberapapengangguran yang masihada