1.17k likes | 2.14k Views
OUTLINE. Proses Penyusunan RPJMD sesuai Permendagri 54 Tahun 2010Substansi Perda tentang RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015Permasalahan dan Isu-isu StrategisVisi, Misi, Tujuan dan SasaranKebijakan Umum dan Program Pembangunan DaerahKerangka Pendanaan RPJMD 2010-2015Indikator Kinerja Daeraha. Aspek Kesejahteraan Masyarakatb. Aspek Pelayanan Masyarakatc. Aspek Daya Saing.
E N D
1. PAPARAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Pada Acara: 1
2. OUTLINE Proses Penyusunan RPJMD sesuai Permendagri 54 Tahun 2010
Substansi Perda tentang RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015
Permasalahan dan Isu-isu Strategis
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Kerangka Pendanaan RPJMD 2010-2015
Indikator Kinerja Daerah
a. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
b. Aspek Pelayanan Masyarakat
c. Aspek Daya Saing 2
3. Proses Penyusunan RPJMD sesuai Permendagri No 54 Tahun 2010 3
4. 4
5. 5
6. Substansi Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015 6
7. Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang RPJMD Prov. Kalteng Tahun 2010-2015 ini meliputi Batang Tubuh, Penjelasan dan Lampiran (Substansi RPJMD) sebagai berikut:
BATANG TUBUH
BAB I Ketentuan Umum
terdiri dari 1 pasal (Pasal 1)
BAB II Ruang Lingkup RPJM Daerah
terdiri dari 2 pasal (Pasal 2 dan Pasal 3)
BAB III Sistematika RPJM Daerah
terdiri dari 2 pasal (Pasal 4 dan Pasal 5) 7
8.
BAB IV Pengendalian dan Evaluasi
terdiri dari 1 pasal (Pasal 6)
BAB V Perubahan Rencana Pembangunan Daerah
terdiri dari 3 pasal (Pasal 7, 8 dan Pasal 9)
BAB VI Ketentuan Penutup
terdiri dari 2 pasal (Pasal 10 dan Pasal 11)
8
9. B. PENJELASAN
I. Umum
II. Pasal demi pasal
LAMPIRAN (Substansi RPJMD)
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KERANGKA PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PENUTUP
9
10. 10
11. 11
12. 12
13. 13
14. Permasalahan dan Isu Strategis 14
15. 15
16. 16
17. 17
18. 18
19. 19
20. 20
21. 21
22. 22
23. 23
24. 24
25. 25
26. 26
27. 27
28. 28
29. 29
30. 30
31. 31
32. 32
33. 33
34. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 34
35. 35
36. 36
37. 37
38. 38
39. 39
40. 40
41. 41
42. 42
43. 43
44. 44
45. 45
46. 46
47. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah 47
48. 48
49. 49
50. 50
51. 51
52. 52
53. 53
54. 54
55. 55
56. 56
57. 57
58. 58
59. 59
60. 60
61. 61
62. 62
63. 63
64. 64
65. 65
66. 66
67. 67
68. 68
69. 69
70. 70
71. 71
72. 72
73. 73
74. 74
75. 75
76. 76
77. 77
78. Kerangka Pendanaan RPJMD 2011-2015 78
79. Kerangka Pendanaan untuk lima tahun ke depan (Periode 2011-2015) Berdasarkan realisasi pelaksanaan APBD beberapa tahun sebelumnya, maka prediksinya adalah sebagai berikut:
Pendapatan
Pendapatan diprediksi dan diupayakan untuk tumbuh sebesar 15%, untuk memenuhi kebutuhan belanja, baik langsung maupun tidak langsung,
Belanja
Belanja Tidak Langsung,
Pemenuhan akan belanja tidak langsung harus diprioritaskan , karena merupakan belanja wajib. Nilainya selalu meningkat, karena adanya kebijakan baik nasional maupun daerah, seperti kenaikan gaji dan kenaikan-kenaikan tunjangan pegawai negeri lain. Belanja tidak langsung diprediksikan naik sebesar 15%,
Belanja Langsung
Besarnya belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan, besarnya tergantung pada besarnya belanja tidak langsung dan kebijakan adanya defisit atau surplus. Dengan tingkat pendapatan meningkat sebesar 15% dan belanja tidak langsung sebesar 15%, maka belanja langsung yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai pembangunan akan semakin berkurang jumlahnya (dapat dilihat pada tabel berikut)
Pembiayaan
Kebijakan defisit masih diperlukan untuk dapat memperbesar kapasitas belanja langsung dalam rangka membiayai program/kegiatan sesuai visi dan misi daerah lima tahun ke depan.
79
80. 80
81. Kapasitas riil kemampuan keuangan merupakan hasil dari Pendapatan ditambah dengan besarnya defisit (untuk anggaran defisit) dikurangi dengan belanja tidak langsung, belanja langsung bidang pendidikan (yg diprediksikan 13% dari belanja), belanja langsung wajib untuk pembayaran listrik, telepon, PDAM dan lain-lain serta belanja makan dan minum pegawai.Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dapat ditingkatkan dengan:1. meningkatkan pendapatan daerah terutama dari PAD, memanfaatkan peluang karena telah dikeluarkannya Undang-undang Noomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang telah ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah,2. menekan kenaikan belanja tidak langsung. 81
82. 82
83. Indikator Kinerja Daerah 83
84. 84
85. 85
86. 86
87. 87
88. 88
89. 89
90. 90
91. 91
92. 92
93. 93
94. 94
95. 95
96. 96
97. 97
98. 98
99. 99
100. 100
101. 101
102. 102
103. 103
104. 104
105. 105
106. 106
107. 107
108. 108
109. 109
110. 110
111. 111
112. 112
113. 113
114. 114
115. 115
116. 116
117. SEKIAN DANTERIMA KASIH 117