190 likes | 510 Views
FOCUS GROUP DISCUSSION Kilas Balik Urgensi dan Proses Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Ruang Udara Nasional (RUU PRUN). Oleh : Oswar Mungkasa Direktur Tata Ruang dan Pertanahan,Bappenas. Jakarta, 07 Agustus 2014. Latar Belakang.
E N D
FOCUS GROUP DISCUSSIONKilasBalikUrgensidanProsesPenyusunanNaskahAkademisRancanganUndang-UndangPengelolaanRuangUdaraNasional (RUU PRUN) Oleh: OswarMungkasa Direktur Tata RuangdanPertanahan,Bappenas Jakarta, 07 Agustus 2014
LatarBelakangProsesInisiasi RUU PRUN..(1) • BKPRN (Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional) sebagai forum fasilitasi dan koordinasi bidang tata ruang telah melakukan serangkaian pertemuan guna menginisiasipenyusunan RUU PRUN sejakMaret 2014 hingga 15 Juli 2014. • Pokok-pokokhasilprosesinisiasisampaidengan 15 Juli 2014: • TelahdisusunNaskahAkademis RUU PRUN oleh LAPAN padatahun 2006 dalamrangkamenindaklanjutiamanat UU No.24 Tahun 1992 tentangPenataanRuang. • Kesepakatan bahwa penyusunan RUU PRUN hanya untuk mengatur hal-hal yang perlu dan belum diatur dalam peraturan perundang-undangan yang sudah ada
LatarBelakangProsesInisiasi RUU PRUN..(2) • Pokok-pokokhasilprosesinisiasisampaidengan 15 Juli 2014 (lanjutan): • Urgensi penyusunan RUU PRUN Perlunya dasar hukum mengenai ruang udara nasional untuk menjawab permasalahan berikut: • Belumsinerginyapemanfaatanruangudaralintassektor • Pelanggaranbataswilayahkedaulatanruangudara RI • Belumadanyapenentuan/pengaturanbatasataswilayahudara • Pencemaranudara yang bersifatlintassektor/lintasdaerah • Kesepakatan usulan pemrakarsa RUU PRUN: Kementerian Pertahanan • Sebelum dilakukannya penyusunan naskah akademik RUU PRUN, perlu dilakukan kajian sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan No. 2/Juklak/Sesmen PPN/03/2014 tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN
LatarBelakangProsesInisiasi RUU PRUN..(3) • Padatanggal 18 Juli 2014 dilakukanRapatKoordinasi BKPRN Tingkat Eselon I yang menyepakatidiperlukannyapembahasanlebihlanjutmengenai: • Penajaman urgensi penyusunan RUU PRUN (sebelum masuk ke dalam kajian penyusunan RUU PRUN) • Pihak yang akan menjadi pemrakarsa RUU PRUN yang didasarkan pada dominasi kepentingan sektor dalam PRUN.
TujuanRapat • Mendapatkan informasidanpembelajaranseputarNaskahAkademis RUU PRUN tahun 2006. • Mendapatkaninformasimengenaihal-halstrategisdanperkembanganterkiniterkaitruangudara.
HarapandariPertemuan..(1) • Pembelajaran (lessons learned) darinaskahakademik RUU PRUN Tahun 2006 baiksubstansimaupunprosespenyusunannya: • Urgensidantujuanpenyusunan RUU PRUN; • Substansidalamnaskahakademik RUU PRUN; • Prosespenentuanpemrakarsa; • Prosespenyusunannaskahakademik.
HarapandariPertemuan..(2) • Teridentifikasinyahal-halstrategisdanperkembanganterkiniterkaitruangudara: • Batas RuangUdara • DefinisiPengelolaan • SubjekdanObjekdalamPengelolaanRuangUdara • PemetaanRegulasiterkaitRuangUdara • Keterkaitanruangudaradenganruanglautdanruangdarat • PengelolaanRuangUdaraberdasarkanAspek: (a) PertahanandanKeamanan (Kedaulatan Negara); (b) KeselamatandanKeamananPenerbangan; (c) TeknisdanOperasional; (d) RegulasiInternasional; (e) Lingkungan; dan (f) PembagianKewenanganPemerintahPusatdenganPemerintah Daerah
www.bkprn.orgwww.scribd.com/Tata RuangdanPertanahanhttp://groups.google.com/d/forum/tata-ruang-dan-pertanahan tanahair.indonesia.go.id (INA GEOPORTAL) TerimakasihSekretariat BKPRN: Subsidiarity, Efficient, Effective
LAMPIRAN I. KRONOLOGI PEMBAHASAN RUU PRUN YANG TELAH DILAKUKAN OLEH SEKRETARIAT BKPRN
LAMPIRAN II. Langkah-langkah yang akanditempuhdalampenyusunanruuprun
SkemaPengintegrasianKerangkaKebijakandenganKerangkaRegulasi KERANGKA KEBIJAKAN KERANGKA REGULASI UU • PENGKAJIAN EVALUASI • PENELITIAN (CBA) • PEMBAHASAN REKOMENDASI ≠ REGULASI REGULATORY POLICY (UU) NASKAH AKADEMIK DAN RUU RUU ALTERNATIVE POLICY REKOMENDASI = REGULASI REGULATORY POLICY (PP KE BAWAH) NON REGULATORY POLICY Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Nomor 2/Juklak/Sesmen PPN/03/2014 tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN
Langkah-langkahPenyusunanRUU PRUN* • Kajianmengenai: (i) identifikasi masalah; (ii) penetapan tujuan; dan(iii) identifikasi regulasi yang ada; • Penelitian yang meliputikegiatanindepthanalysis, termasuk di dalamnya cost benefit analysis (CBA); • Perumusan alternatif kebijakan: (i) Membuat UU sebagaipayungseluruhaturansektoralpengelolaanruangudaranasional; (ii) Merevisi UU sektoralterkaitruangudara yang sudahada; atau (iii) Menyempurnakan UU sektoral yang adamelaluipenyusunanregulasiturunan; • Penyusunannaskahakademikolehpemrakarsa; • Penyusunan RUU PRUN; • Pembahasandanlegalisasi RUU PRUN menjadi UU PRUN. * BerdasarkanPetunjuk Pelaksanaan Nomor 2/Juklak/Sesmen PPN/03/2014 tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN ** Tahap no. 1 s.d 3 dilakukanolehtimtekniskajianpenyusunan RUU PRUN