220 likes | 1.14k Views
Kelompok 2. Liliana Jusnita A (12011002 54 ) Laeli Mahfiroh (1201100262) Dwi Ana Yulianti (1201100273) Nur Issusilaningtyas (1201100289). PASANG SURUT SEJARAH ISLAM. A. KHALIFAH RASYIDAH Abu Bakar Umar bin Khattab Usman Ali bin Abi Thalib. B. KHILAFAH BANI UMAYYAH
E N D
Kelompok 2 • LilianaJusnita A (1201100254) • LaeliMahfiroh(1201100262) • Dwi Ana Yulianti(1201100273) • Nur Issusilaningtyas (1201100289)
PASANG SURUT SEJARAH ISLAM A. KHALIFAH RASYIDAH • Abu Bakar • Umar bin Khattab • Usman • Ali bin Abi Thalib
B. KHILAFAH BANI UMAYYAH • Kemajuan-kemajuan di berbagai bidang mulai diraih kekhalifahan Islam diantaranya adalah: 1. Bidang ekspansi wilayah 2. Bidang bahasa dan sastra Arab 3. Bidang pembangunan fisik sarana prasarana penunjang kebudayaan dan pemerintahan seperti masjid-masjid, istana-istana peristirahatan • Ada beberapa faktor yang menyebabkan Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran • Sistem khalifah melalui garis keturunan • Latar belakang terbentuknya dinasti Umayyah tidak lepas dari konflik-konflik politik yang terjadi dimasa Ali • Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah • munculnya kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan Al-Abbas
C. KEKHALIFAHAN ABBAS • Kemajuan • Lembaga-lembaga perpustakaan dan akademi • Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lain • Gerakan terjemahan yang berlangsung dalam tiga fase • Kemunduran • Faktor Internal Kemunduran Dinasti Abbasiyah • Faktor Eksternal Kemunduran Dinasti Abbasiyah
Faktor Internal Kemunduran Dinasti Abbasiyah • Kemunduran Politik • Kemerosotan Ekonomi • Konflik Keagamaan • Faktor Eksternal Kemunduran Dinasti Abbasiyah • Perang Salib • Serangan Tentara Mongol ke wilayah Kekuasaan lslam
D. DINASTI FATIMIYAH • Kepemimpinan sebelum Al-Aziz -> kesulitan mecari pemimpin sepeninggal Jafar As-Shadiq. • Masa kepemimpinan Al-Aziz -> berhasil mengatasi persoalan keamanan di wilayah Suriah dan Palestina. Bahkan, pada masanya ini pula, ia membangun istana kekhalifahan yang sangat megah hingga mampu menampung tamu sebanyak 30 ribu orang. Tempat-tempat ibadah, pusat perhubungan, pertanian maupun industri mengalami perkembangan pesat, berhasil meredam berbagai upaya pemberontakan yang terjadi di wilayah-wilayah kekuasaannya.
E. DINASTI JENGISKHAN Dari Bagdad pasukan Mongolia menyebrangi sungai Eufrat menuju Syria, kemudian melintasi Sinai. Pada tahun 1260 M. mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza. Begitu pula daerah-daerah lain yang dilaluinya dapat ditaklukkan kecuali Mesir, yang tentunya kehadiran mereka lebih banyak membawa kehancuran dan kemunduran dunia Islam selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti Ilkhan
F. DINASTI TIMUR LENK Kedatangan Timur Lenk ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran, bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskan atau Hulagukhan. Berbeda dengan Jengiskan atau Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut agama “Islam”. Banyak melakukan pembantaian saat menguasai suatu daerah dan banyak membangun menara, piramida dari mayat ataupun bagian tertentu tubuh mayat tersebut. Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati para ulama. Ketika ia berusaha menaklukkan Syria utara, ia menerima dengan hormat sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun yang diutus Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian. Kota Samarkhand diperkaya dengan bangunan-bangunan dan masdjid yang megah dan indah.
G. KAUM MAMLUK DI MESIR Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia (Hulagukhan) Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan diberbagai bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya. Dinasti ini juga dapat melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang ekonomi, ia membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia. Demikain pula dalam bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-bangunan yang megah seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa-villa, kubah dan menara masjid.
Mamalik ini berakhir tahun 1517 disebabkan banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudian dapat memenangkan perang melawan tentara Mamalik. Kemudian Mesir ini dijadikan salah satu propinsi kerajaan Usmani di Turki.
H. SPANYOL Di belahan Barat (eropa) berdiri megah Khalifah Umayah di Spanyol dengan sebelumnya tentara Islam pimpinan Thariq Ibnu Ziyad pada tahun 711 M menaklukkan kerajaan Visigothic yang diperintah oleh raja Roderickdalam memperluas wilayah kekuasaan kekuatan Islam Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M), selain itu Cordova dan Sevila telah jatuh ke tangan Kristen. Kemunduran Islam disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan. Di lain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri. kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia.
I. KERAJAAN USMANI Pendiri kerajaan ini bernama Usman I, seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropa. Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sovia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan di Eropa, karena Paus mengobarkan semangat perang untuk memukul mundur pasukan Usmani. Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropa tersebut. Kemudian Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara Timur Lenk dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri ditawan musuh. Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani mengalami kemunduran, sampai diselematkan kembali oleh putranya Muhammad
Kekuasaan dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451) lalu oleh Muhammad II (1451-1481) yang dikenal dengan muhammad Al Fatih. Pada masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel ditaklukkan (1453 M). Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M) untuk mengatur pemerintahan negara disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama Multaqa al –Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19. Bidang politik maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas. • Bidang Militer adalah terbentunkya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau Inkisyariah. Bidang arsitek misanya banyak dibangun bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam, jembatan dan masjid-masjid. bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar. Fatwa-fatwa ulama sangat berperan dalam mengambil kebijakan negara.
Faktor kemunduran kerajaan Usmani • Budaya pungli setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang • Pemberontakan tentara Jenissari • Kemorosotan ekonomi • Wilayah kekuasaan yang sangat luas • Kelemahan penguasa sepeninggal Sulaiman al-Qanuni
J. KERAJAAN SAFAWI DI PERSIA Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi tentara. Ismail (1501-1524 M). Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawi di kota Tabriz dan menguasai seluruh wilayah Persia. Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai beberapa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M). Kemajuan Safawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, selain itu di bidang fisik dan seni
Kepemimpinan dan Kemuduran • Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah olehSafi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan. Abbas II adalah raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika juga menyenangi kehidupan malam beserta. Sedangkan Husein adalah seorang raja yang sangat diskriminatif. Selain itu, faktor lain adalah konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani, dekadensi moral dikalangan pembesar-pembesar kerajaan, dan juga konflik interen di kalangan mereka dalam rangka memperebutkan kekuasaan
K. KERAJAN MUGHAL DI INDIA Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah satu dari cucu Timur Lenk. Babur meninggal pada tahun 1530 M. diganti oleh anaknya Humayun. Setelah Humayun meninggal diganti oleh anaknya, Akbar yang mempunyai pendapat yang libral dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga menerapkan politik Sulakhul. Sultan-sultan yang besar setelah Akbar antara lain Jehangir (1605-1627 M) dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb (1659-1707 M). Sesudah Aurangzeb adalah Sultan-sultan yang lemah yang tidak dapat mempertahankan kelanjutan kerajaan Mughal.
Beberapa kemajuan kerajaan Mughal antara lain dalam bidang pertaniandan Hasil karya seni kerajaan Mughal. • Faktor kelemahannya yang menyebabkan kehancurannya pada tahun1858 : • Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran • Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar kerajaan • Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb • Semua pewaris tahta kerajaan terakhir kekuasaan Mughal adalah orang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan