120 likes | 679 Views
PENGANTAR HUKUM ISLAM. M. Sularno Prodi Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. II. SUMBER HUKUM ISLAM, ILMU PENUNJANG, DAN OBYEK BAHASANNYA. A. SUMBER (MASADIR) HUKUM ISLAM
E N D
PENGANTAR HUKUM ISLAM M. Sularno Prodi Hukum Islam FakultasIlmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
II SUMBER HUKUM ISLAM, ILMU PENUNJANG, DAN OBYEK BAHASANNYA
A. SUMBER (MASADIR) HUKUM ISLAM Kata sumber merupakan terjamah dari lafaz masdar (mufrad), atau masadir (jamak). Sumber Hukum Islam= masadir al-ahkam syari’ah. Sumber hukum berarti suatu wadah yg dari padanya ditimba dan ditemukan norma hukum Sumber hukum Islam hanya mungkin digunakan untuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah, karena dari keduanyalah dapat ditimba dan ditemukan hukum Islam. Di kalangan fuqaha’ terjadi kesepakatan bhw Al-Qur’an dan Sunnah menjadi sumber hukum Islam. Namun ada perbedaan pendapat tentang Ijmak dan Qiyas ; sebagian ulama memandang sbg sumber hk Islam, sebagian yg lain memandang sbg dalil hukum Islam. Fuqaha’ yg memandang sbg sumber berlandasan QS.An Nisa 59 : Hai orang yg beriman, taatlah kamu kpd Allah, kepada Rasulullah, dan kpd Ulil amri, jika kamu berselisih dlm suatu masalah, kembalilah kepada Allah dan Rasulullah.
Di samping kata sumber, terdapat kata dalil hukum Islam yg dapat diartikan sebagai sesuatu yang menunjuki dan membawa dapat ditemukannya hukum Islam. Selain Al-Qur’an dan Sunnah, yang termasuk dalil hukum Islam adalah Ijmak,Qiyas/ al-Ra’yu/ Al-Ijtihad.Al-Syatibi memberikan prinsip mengenai dalil, yakni :1. Tidak bertentangan dengan akal sehat2. Menempatkan perbuatan manusia mukallaf dalam perhitungan nya3. Bersifat kulli4. Terbagi kepada Qat’i dan Zanni5. Terdiri dari naqli dan ‘aqli.
B. ILMU PENUNJANG 1. ILMU FURUQ : Ilmu yg membahas perbedaan yg terdapat pada masalah yg serupa pada lahirnya, padahal hukumnya berbeda, seperti: menyusu satu hisapan dlm hal mahram. 2. Ilmu ahkam al-Sultaniyah: Ilmu yg bahas masalah kenegaraan dan kemasyarakatan yg selalu berubah selaras dg kemaslahatan yg timbul. 3. Ilmu Bida’ : Ilmu yg bahas dasar untuk mempertahankan sunnah dan menolak bid’ah 4. Ilmu Adab : Ilmu yg bahas tentang tata susila yg berkaitan dgn hukum / norma. 5. Ilmu Khilaf : Ilmu yg bahas kaidah yg digunakan tuk mempertahankan hukum yg diistinbatkan seorang imam, atau untuk membantahnya. 6. Muqaran al-Mazahib : Ilmu yg bahas perbandingan mazhab 7. Ilmu Sosiologi 8. Ilmu Hukum, Ulumul Qur’an, Ul Hadis, Nahwu, Filsafat, dll.
C. OBYEK BAHASANObyek bahasan Hukum Islam adalah segala perbuatan, perkataan dan tindakan orang mukallaf dari segi hukum, termasuk hukum yg mensifati perbuatan mukallaf tsb, seperti : wajib, sunnah, mubah, makruh, haram, sah, batal, ada’, qada’, dsb. Menurut M. Salam Madkur, hukum amaliyah yg timbul dari perbuatan mukallaf secara garis besar ada dua : 1. Perbuatan, perkataan, tindakan mukallaf yg berkaitan dgn hubungan antar mukallaf dgn Allah (ibadah)2. Perbuatan, perkataan, tindakan mukallaf yg berkaitan dgn sesama manusia, baik individu maupun sosial.(mu’amalah). Dari dua bagian tersebut, beliau memerinci menjadi:1. Ibadat, 2. Al-Ahwal al-Syakhsiyah, 3. Al-Muamalat al_maliyah, 4. Al-Jinayat wa al-Uqubat, 5. Al-Ahkam al-Murafa’at. Sebagai tambahan, obyek bahasan Hk. Islam, antara lain topik-topik yg termasuk dalam Silabi / SAP.