130 likes | 345 Views
Peran Perguruan Tinggi Dalam Membentuk Pribadi Mahasiswa Yang Tangguh Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional. Kelompok 2 : Catherina R. K. Horo/18148 Giandy Octa Pratama/18451 Inneke Kusuma Ratna Sari/18445 Polikarpus V. W. Ninu/18053 Kadek Dwi Sancaya/18177.
E N D
Peran Perguruan Tinggi Dalam Membentuk Pribadi Mahasiswa Yang Tangguh Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional Kelompok 2 : Catherina R. K. Horo/18148 Giandy Octa Pratama/18451 Inneke Kusuma Ratna Sari/18445 Polikarpus V. W. Ninu/18053 Kadek Dwi Sancaya/18177
Ketahanan Nasional hanya dapat terwujud apabila ditopang oleh pribadi-pribadi tangguh. • Dalampribadi-pribaditangguhterdapatantara lain keuletandankejuangan, sehinggadapatmengatasiAncaman-Tantangan-Hambatan-Gangguan (ATHG), baikdaridalamdiripribadimaupundariluarpribadi, baiklangsungmaupuntidaklangsung yang sangatdibutuhkan demi terwujudnyaketahanannasional.
Pribadi tangguh seperti diuraikan di atas dibutuhkan oleh mahasiswa. Apabila hal tersebut diimiliki, maka mahasiswa akan menjadi pribadi yang tangguh. • Peran Perguruan Tinggi sangat penting, karena di PerguruanTinggi (PT), mahasiswamendapatpenggemblengan, baikdarisegikecerdasan, ketrampilanmaupun mental.
Peran serta perguruan tinggi dalam membentuk pribadi mahasiswa yang tangguh dapat secara langsung melalui keteladanan yang diberikan oleh pimpinan Perguruan Tinggi, para dosen dan semua yang terlibat di dalamnya. • PerguruanTinggimemilikikekuatandankelemahandalammelakukanperannyasebagaipembentukpribadi yang tangguh.Untukitudiperlukankebijaksanaan, upaya, sertastrategi yang tepatuntukmengimplementasikannya.
Apa saja ATHG yang dihadapi mahasiswa dalam rangka memperkuat ketahanan nasional? • Bagaimana peran pemerintah, yayasan, pimpinan perguruan tinggi, peran sivitas akademisi dan mahasiswa dalam membentuk pribadi mahasiswa untuk memperkuat ketahanan nasional? Permasalahan
Ancaman, sesuatu yang aktif dan membahayakan dari eksternal. • Tantangan, sesuatu yang tidak membahayakan, pasif, tapi harus dilakukan untuk menjaga kestabilan. • Hambatan, sesuatu yang tidak menyerang tapi mempengaruhi pencapaian tujuan. • Gangguan, sesuatu yang pasif dari internal. Ancaman,Tantangan,Hambatan dan Gangguan (ATHG) sebagai mahasiswa
Peran pemerintah, yayasan, pimpinan perguruan tinggi, peran sivitas akademisi (dosen dan mahasiswa) dalam membentuk pribadi mahasiswa untuk memperkuat ketahanan nasional
Pemerintah : Peran pemerintah adalah membina perguruan tinggi dengan memperhatikan tema pokok kebijaksanaan pendidikan tinggi, yaitu pemerataan dan efisiensi untuk menunjang peningkatan mutu dan relevansi dengan pembangunan. • Yayasan : Yayasan dalam menyelenggarakan PTS mengacu pada misi umum yaitu pemerataan dan efisiensi untuk menunjang peningkatan mutu, dan relevansi dengan pembangunan, sehingga dapat membentuk pribadi mahasiswa yang tangguh, di mana bekal ilmu yang diperoleh (IPTEK) seimbang dengan sikap perilaku individu (intelektualitas), sehingga dapat mewujudkan ketahanan nasional.
Peran Pimpinan Perguruan Tinggi : Pemimpin perguruan tinggi tidak kalah pentingnya dalam melakukan perannya membentuk pribadi mahasiswa yang tangguh. Hal ini mengingat bekal ilmu yang diperoleh (IPTEK) seimbang dengan sikap perilaku individu (intelektualitas), sehingga dapat mewujudkan ketahanan nasional. • Peran Sivitas Akademika : 1) Peran Dosen • Keberadaan dosen sangat menentukan pembentukan pribadi mahasiswa yang tangguh seperti yang telah diuraikan atau dijelaskan sebelumnya. Sekalipun dosen lebih banyak berperan sebagai informator, transmitter, motivator, katalisator, moderator, dan fasilisator dalam proses belajar mengajar, namun perannya sangat menentukan bagi kemajuan Perguruan Tinggi.
Solusi/Jalan keluar terhadap masalah : • Guna mewujudkan terbentuknya pribadi mahasiswa yang tangguh, diperlukan beberapa langkah perbaikan antara lain: • 1. Hilangnya kepercayaan mahasiswa terhadap pimpinan, perlu dipulihkan kembali, termasuk dalam kapasitas dan kredibilitas pemerintah. • 2. Para penyelenggara dan pengelola perguruan tinggi sebaiknya meningkatkan diri dan mempunyai wawasan luas. • 3. Matakuliah budipekerti tidak perlu diberikan tersendiri, tetapi diintegrasikan dengan disiplin ilmu. • 4. Perlu ditambah mata kuliah etika umum untuk menanamkan nilai-nilai moral. • 5. Pengabdian kepada masyarakat, seperti kuliah kerja nyata (KKN) supaya diaktifkan kembali, sebab dapat menumbuhkan rasa kesetiakawanan dan rasa percaya diri. • 6. Bidang ekonomi supaya dipulihkan, sehingga dosen tidak perlu mengaja dibeberapa perguruan tinggi, dan mahasiswa yang putus kuliah dapat kembali kurangi.
Kesimpulan : • Berdasarkan kajian dan analisis di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: • 1. Peran perguruan tinggi dalam membentuk pribadi mahasiswa yang tangguh harus melibatkan banyak pihak, bersifat komprehensif integral. • 2. Untuk membentuk pribadi mahasiswa yang tangguh perlu keteladanan, baik di lingkungan kampus maupun dari para pimpinan bangsa. • 3. Diprperlukan kondisi yang memungkinkan agar mahasiswa tidak takut untuk menampilkan dirinya sendiri, sehingga menumbuhkan rasa percaya diri, dan berani mengemukakan pendapat secara jujur. • 4. Diperlukan suasana disiplin, sebab dengan adanya peraturan secara tertulis akan mendorong mahasiswa melatih diri untuk disiplin dan tanggung jawab. • 5. Pengaruh global menyebabkan mahasiswa dapat mengembangkan dirinya, dan berwawasan luas. Untuk itu perlu kerja sama antar instansi, baik swasta maupun pemerintah, baik dalam maupun luar negeri.