30 likes | 266 Views
14 FUNGSI VIRTUAL & POLIMORFISME 14.1 Fungsi Virtual Fungsi virtual atau Metode Virtual merupakan bagian penting dalam pemrograman berorientasi objek karena mendukung Polyimorfisme. Fungsi virtual merupakan bagian dari kelas dan fungsi tersebut dapat didefiniskan ulang pada
E N D
14 FUNGSI VIRTUAL & POLIMORFISME 14.1 Fungsi Virtual Fungsi virtual atau Metode Virtual merupakan bagian penting dalam pemrograman berorientasi objek karena mendukung Polyimorfisme. Fungsi virtual merupakan bagian dari kelas dan fungsi tersebut dapat didefiniskan ulang pada kelas – kelas turunannya. Untuk mendefinisikan sebuah fungsi virtual adalah dengan mnggunakan kata Virtual, yaitu dengan menempatkannya di depan pendeklarasian fungsi tersebut. Seperti yang terlihat pada contoh dibawah ini class Binatang { public: virtual void Makan() { cout << "Makan seperti binatang pada umumnya." << endl; } }; Pendefinisian fungsi virtual biasanya tidak begitu berarti, artinya kode – kode yang terdapat pada fungsi virtual sifatnya general. Selanjutnya kelas turunan akan mendefiniskan ulang fungsi visrtual tersebut. Apabila ada kelas turunan yang tidak mendefinisikan ulang fungsi virtual tersebut maka fungsi yang digunakan adalah fungsi virtual. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh program dibawah ini . #include <iostream.h> class Binatang { public: virtual void Makan() { cout << "Makan seperti binatang pada umumnya." << endl; } }; http://www.mercubuana.ac.id1Modul Bahasa C++, harni_kus@yahoo.com
Apabila kata virtual kita hilangkan maka hasil yang diberikan adalah Makan seperti binatang pada umumnya. Makan seperti binatang pada umumnya. Makan seperti binatang pada umumnya. Makan seperti binatang pada umumnya. Perbedaan fungsi virtual dengan fungsi lainnya adalah terdapat pada cara pemanggilan fungsi tersebut. Pemanggilan fungsi virtual adalah pada saat program sedang jalan (run-time), sedangkan pemanggilan fungsi lainnya dilakukan pada saat compile. 14.2 Polimorfisme Polimorfisme sesuai dengan asal usul kata pembentuknya, berarti “mempunyai banyak bentuk”. Dalam wujudnya polimorfisme dapat beroperasi pada dua aras, yaitu saat pengompilasian dan saat pengeksekusian. Overlooding terhadap fungsi dan operator merupakan bentuk polimorfisme saat pengompilasian. Polimorfisme merupakan fitur pemrograman berorientasi objek yang penting setelah pengkapsulan dan pewarisan. Polimorfisme berasal dari bahasa Yunani, poly (banyak) dan morphos (bentuk). Polimorfisme menggambarkan kemampuan kode C++ berperilaku berbeda tergantung situasi pada waktu run (program berjalan). Konstruksi ini memungkinkan untuk mengadakan ikatan dinamis (juga disebut ikatan tunda, atau ikatan akhir). Kalau fungsi-fungsi dari suatu kelas dasar didefinisikan ulang atau ditindih pada kelas turunan, maka objek-objek yang dihasilkan hirarki http://www.mercubuana.ac.id 3Modul Bahasa C++, harni_kus@yahoo.com
class mamalia:public mahluk { public : void informasi() { cout<<"informasi() pada mahluk..."<<endl; } void keterangan() { cout<<"Keterangan() pada mamalia..."<<endl; } }; class sapi : public mamalia { public : void informasi() { cout<<"informasi() pada Sapi..."<<endl; } void keterangan() { cout<<"Keterangan()pada Sapi..."<<endl; } }; void main() { clrscr(); mamalia mamalia; sapi sapi_sumba; mahluk*binatang; cout<<endl<<endl; binatang = &mamalia; binatang-> informasi(); binatang ->keterangan(); http://www.mercubuana.ac.id 5Modul Bahasa C++, harni_kus@yahoo.com