E N D
| Latar Belakang | Bagaimana membuat sekecil cerita menjadi sebesar inspirasi? Jawabannya singkat, menulislah. Bila ingin berkaca sejenak, sesungguhnya inspirasi itu berserakan di mana-mana. Dari hasil pengamatan, pengalaman, membaca, dan sebagainya. Menulis seperti menghimpun lembar-lembar inspirasi, saat memperoleh gagasan dalam kondisi “mengalir deras” rasanya tak sabar ingin segera menuangkannya dalam karya. Namun sayang, terkadang kecepatan tangan tidak bisa mengimbangi kecepatan pikiran dengan segudang gagasan yang lalu lalang. Betapa pentingnya tulisan, sehingga digambarkan sebagai media komunikasi yang mengabadi. Dalam dunia Antropologi dikenal pemeo: Sebagaimana Bahasa membedakan manusia dari binatang, begitu pula tulisan membedakan manusia beradab dari manusia biadab. Sungguh besar manfaat melahirkan tulisan yang kemudian menjadi karya dan rujukan untuk membangun sosial. Sebutlah Buya Hamka yang menggoreskan tinta emas peradaban, melalui roman “Di Bawah Lindungan Ka’bah”, karyanya mampu menembus sekat perbedaan antar rumpun, buah karya dari pemikiran yang cemerlang ini pun diterima di Negeri Jiran hingga sastrawan dan budayawan mancanegara menjadikannya sebagai cita rasa sastra melayu yang kental dengan pesan moral. Kemudian beralihlah kita pada karya zaman ini, mudah rasanya menemukan penulis-penulis berbakat sarat pengalaman, seperti Habiburrahman El-Sirazy dengan “Ayat-Ayat Cinta”, dimana melalui karya MEGA BEST-SELLER ini masyarakat seperti diajak kembali mengenal Cinta Hakiki sehingga menjadi medium jiwa untuk bermotivasi. Kemudian karya yang mendapatkan perhatian luarbiasa di Malaysia “Ketika Allah Menguji Kita” : Syed Alwi Alatas, turut pula kisah seorang muslimah sekaligus artis yang menginspirasi kaula muda, Oki Setiana Dewi (Anna Althafunnisa) dalam Melukis Pelangi, dan tidak ketinggalan penulis masyhur dari negeri serumpun Fatimah Syarha dengan judul Pemilik Cintaku Setelah Allah dan Rasul, karya-karya mereka adalah pentas sastra, persembahan anak negeri untuk menghidupkan kembali jalinan kasih dan Cinta kepada Allah dalam kehidupan yang harmoni. Pada akhirnya menikmati sastra bukan sekedar kepandaian mengolah kata, namun menguak makna dan mengasah kepekaan rasa. Utamanya, sastra adalah wahana untuk mencari kesejatian cinta. Cinta yang memperkuat jiwa, cinta pada sang penguasa hati. Adanya seminar kepenulisan ini akan menyatukan dua bangsa serumpun untuk bersama mengukir karya, membawa misi yang sama : Melangitkan karya, membumikan cinta.
| tujuan| Dalam rangka mempersembahkan kegiatan penulisan karya sastra sekaligus membedah karya fenomenal di dua-negara (Indonesia-Malaysia), maka Forum Tarbiyah (FOTAR) IIUM tergerak untuk menyatukan kegiatan Seminar Penulisan Karya Sastra dan Bedah Film dalam nuansa serumpun. Adapun tujuan dari SerumpuN ini adalah : 1. Menjalin hubungan erat serumpun dalam ikatan karya, rasa, dan cita 2. Memberikan pengetahuan bagi partisipan yang belum berpengalaman dalam menulis karya sastra, khususnya bagi penulis muda. 3. Mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kualitas penulisan karya sastra. 4. Mendorong dan meningkatkan jumlah karya penulis muda.
|tema & bentuk kegiatan| Tema SerumpuN ini adalah “Melangitkan Karya Membumikan Cinta” Bentuk Kegiatan SerumpuN adalah : • Seminar Menulis Pembicara : • Alwi Alatas, Penulis Buku Best Seller | Ketika Allah Menguji Kita • Fatimah Syarha, Penulis Mashyur Malaysia | Pemilik Cintaku Setelah Allah dan Rasul • Oki Setiana Dewi, Penulis &Artis | Melukis Pelangi, • Bedah Film “Dalam Mihrab Cinta” Habiburrahman El-Shirazy
| sasaran & waktu kegiatan | Sasaran SerumpuN ini adalah Pelajar Indonesia, Pelajar Malaysia dan Masyarakat Umum Rencana Penyelenggaraan SerumpuN ini pada 8 Oktober 2011 Main Auditorium International Islamic University Malaysia
| pelaksana kegiatan | Kegiatan Serumpun (Seminar Penulisan untuk Putra Putri Nusantara) ini diinisiasi oleh Forum Tarbiyah (FoTar) IIUM, bekerja sama denganSenior Representative Council (SRC) IIUM.
| anggaran biaya| Anggaran Pendapatan
| penutup| Demikianlah proposal kegiatan ini kami sampaikan. Kami berharap seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar dan sukses mencapai tujuan awal dengan dukungan penuh dari berbagai pihak yang terkait. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Panitia SerumpuN Fauzul Azmi Zen, S.EI Ratih Febrian Ketu a Panitia Sekretaris