400 likes | 1.97k Views
HUKUM PIDANA. PENGERTIAN: Hukum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum, perbuatan mana diancam dengan hukuman yang merupakan suatu penderitaan atau siksaan
E N D
HUKUM PIDANA PENGERTIAN: Hukum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum, perbuatan mana diancam dengan hukuman yang merupakan suatu penderitaan atau siksaan pelanggaran-2 + kejahatan-2 thd norma-2 hk mengenai kepentingan umum Yang termasuk kepentingan umum: Badan + peraturan perundang negara lembaga-2 negara, pejabat negara, pegawai negeri Kepentingan hukum tiap manusia jiwa, raga, kemerdekaan, kehormatan, hak milik, harta benda
Pidana Kegunaan hukum pidana: preventif & represif Sifat -> publik -> merugikan 1 orang -> menyinggung nurani anggota masyarakat harus memenuhi unsur-unsur peristiwa pidana • Hukum pidana material + formal • Ius punale • #perbuatan2 apa saja yg dpt dihukum • #siapa saja yang dapat dihukum • #hukuman apa saja yg dpt diterapkan • Hukum subyektif (ius puniendi) • Hak negara memberikan hukuman • Hak jaksa untuk menuntut • Hak hakim memutus perkara tindak pidana (delik)
Jenis-jenis delik: (a) dolus (b) culpa Cara penuntutan: ** aduan ** biasa Jumlah tuntutan: # tunggal # jamak Delik: formal – yg dilarang perbuatannya (pencurian) material – yg dilarang akibatnya (pembunuhan) • SUBYEK HUKUM: • ORANG • BADAN HUKUM
Syarat peristiwa sbg peristiwa pidana Syarat peristiwa sbg peristiwa pidana • perbuatan • memenuhi unsur2 berdasar hk yg berlaku • kesalahan yg dpt dipertanggungjawabkan • bertentangan dg hukum yg berlaku • ada sanksi Sistematika KUHP Bk I ketentuan umum (algemene leertrukken ps 1-103) Bk II kejahatan (misdrijven ps 104-448) Bk III pelanggaran (over stredingen – ps 448-569)
Asas-asas Hukum Pidana Asasberlakunyahukumpidana (ps 1 ayat (1)) AsasLegalitasnullumdelictumnulapuna sine praevialegapunali (hkpidanatidakberlakusurut – tiadahukumantanpaperaturanygmengaturnya) AsasRuangLingkupBerlakunyaHukumPidana 1. Asasteritorial (pasal 2 + 3 KUHP perluasan) • Berlakudiwilayah Indonesia (darat, laut, udara, kapal-kapalberbendera Indonesia) • Siapasaja yang adadiwilayah (WNI ataubukan) • Dasarnyaadalahtempatdimanaperbuatanpidanaterjadi • Pengecualianasasteritorial: pejabatnegaraasing yang beradadi Indonesia, duta (keluargadan pegawai-2nya, anakbuahkapalperangasing, walaupunadadiluarkapal, tentaraasing yang mengunjungi Indonesia, sekjen PBB)
2. Asas nasional aktif (pasal 5 ayat (1) sub b): hukum pidana Indonesia berlaku bagi orang Indonesia yang melakukan kejahatan tertentu di luar Indonesia harus ada ekstradisi) 3. Asasnasionalpasif (pasal 4 ayat (1,2,3), 7 dan 8) Hukumpidana Indonesia berlakubagisetiaporang, jugadiluar Indonesia yang melakukanperbuatanpidana yang mengganggukeselamatannegara Indonesia (memalsukanuang, meterai, lambangnegara, stempelnegara, surathutang yang ditanggungpemerintahInd) 4. Asasuniversalitas (pasal 4 ayat 4) Hukumpidana Indonesia berlakubagipelakuperbuatanpidana yang merugikankeselamatanInternasional, yang terjadididaerah yang tidakbertuan: pembajakan, pemalsuanuang
Sistemhukuman: hukumanpokok – mati, penjara,kurungan, dendahukumantambahan: pencabutan hak2 ttt; perampasan barang2 ttt, paksaanutkmelakukankonsultasipadapsikiater; pengumumanputusan hakim SISTEM HUKUMAN Deel neming: pleger (yg melakukan) doen pleger (yg menyuruh) mede pleger (turut melakukan) uit lokker (membujuk melakukan)
RESIDIVE - mengulang Residive yang umum – syarat-syarat: • Mengulang kejahatan yang sama (dianggap sama) • Antara kejahatan yang 1 dengan yg lain sudah ada putusan hakim yg dijatuhkan dengan hukuman penjara • Antara yang 1 dengan yg lain tidak lebih dari 5 tahun Residive yang khusus – diatur khusus dalam pasalnya masing-masing