420 likes | 908 Views
Presentation : Tugas Resume Jurnal Sebelum UAS ( Pengendalian dan Penjaminan Mutu ). The Application Of Quality Function Deployment And Quality Control Circle In Increase The Product Quality In The Clay Roof-tile Production. Disusun Oleh : Widyawati (3333 080229) Kelas :
E N D
Presentation : Tugas Resume JurnalSebelum UAS (PengendaliandanPenjaminanMutu) The Application Of Quality Function Deployment And Quality Control Circle In Increase The Product Quality In The Clay Roof-tile Production
DisusunOleh : Widyawati (3333 080229) Kelas : A (Reguler)
1. Abstrak Proses Produksi yang dilakukan dalam produksi genteng tanah liat memiliki beberapa teknis dan masalah non teknis. Masalah ini menyebabkan beberapa cacat dalam produksi genteng seperti berpori, patah, retak, goresan, dan gosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki atap-ubin sistem produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan teknologi proses.Hasil QFD adalah model, skala, meja harus terbuat dari bahan yang baik,memperhatikan aksentual pada saat itu, keterampilan manusia, penggunaan ukuran tekan beton Alternatif perbaikan diperoleh dengan menggunakan GKM adalah rasio komposisi bahan, penggilingan dilakukan dengan 4 kali dalam satu adonan, adonan bahan pencampuran merata, perhatian untuk menekan sementara pencetakan, pengurangan kadar air, drainase atap genteng pada saat terbakar disesuai dengan standart tersebut. Kata kunci: Kualitas, Fungsi, Deployment, Kontrol, Gugus Kendali Mutu
2. Introduction (Pendahuluan) Industri Pusat genteng di Malang terletak di desa Wendit, produk ini lebih dikenal dengan nama genteng Wendit. Ini genteng dari Wendit kurang diminati, hal ini disebabkan oleh kualitas buruk sehingga tidak dapat berkompetisi dengan pasar domestik, konsumen lebih memilih untuk genteng produk dari distrik lain, salah satunya adalah genteng Tulungagung, dan Trenggalek. Jadi yang dibutuhkan adalah melakukan bisnis untuk menghasilkan produk atap genteng Wendit yang berkualitas baik pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing. Quality Function Deployment adalah desain metode yang efisien dalam mengidentifikasi konsumen kebutuhan dan menerjemahkan kebutuhan konsumer ke karakteristik kinerja (teknis respon). Sementara Metode control kualitasmenggunakanguguskendalimutudenganmelakukan persiap proses produksi sistematis dan berkelanjutan oleh menggunakan konsep Deming, bentuk kualitas tim kontrol, menemukan penyebab yang sangat berpengaruh, dan memperoleh perbaikan rencana berdasarkan keinginan konsumen disesuaikan dengan teknologi proses sehingga menghasilkan genteng Wendit dengan kualitas menurut konsumen memuaskan.
3. LandasanTeori Quality Function Deployment (QFD)Jenderal M Katz, QFD adalah suatu sistem untuk mengembangkan produksi baru yang mengarah kearah kualitas produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu QFD juga merupakan metodologi untuk menerjemahkan kebutuhan kebutuhan pelanggan ke dalam desain dan menghasilkan kebutuhan pelanggan. Inti dari QFD yang adalah matriks yang menghubungkan kebutuhan (Whats) dan bagaimana produk desain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (hows). Menurut Konsep Jepang Kualitas: "Kualitas kontrol adalah sistem sarana untuk ekonomi menghasilkan barang atau jasa yang memenuhi Persyaratan pelanggan“(quality control adalah sistem yang ekonomis menghasilkan barang atau layanan). Cohen (1995), mendefinisikan QFD adalah saluran pembuangan Metode yang digunakan indium struktur perencanaan proses dan pengembangan produk untuk menentukan spesifikasi dari keinginan pelanggan.
4. MetodeologiPenelitian Pada Tahap pertama dengan menggunakan akan QFD adalah mengidentifikasi persyaratan konsumen dan diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis.Pada tahap ini akan dibuat House of Quality (HOQ) untuk menentukan:Tingkat kepentingan dan kepuasan masing-masing kebutuhan konsumen.Seberapa besar kinerja teknis kinerja (prioritas respon teknis). Adapun langkah-langkah dalam metodology penelitiun ini adlah : • Menentukan kebutuhan pelanggan • Membuat Matriks Perencanaan • Merubah dari bahas pelanggan menjadi bahasa teknis, • Menghubungkan antar bahasa teknis dengan kebutuhan pelnggan • Menentukan hubungan antara bahasa teknis • Menentukan prioritas utama dari respon teknis.
5. Langkah-langkahGugusKendaliMutu • Mengidentifikasi cacat yang Kritis UntukKualitas berdasarkan pada diagram pareto • Menganalisis penyebab cacat dengan kausalitas Diagram (Diagram Tulang Ikan), • mengkompilasi faktor sistematis – penyebab cacat penampilan yang tergolong sebagai CTQ. • Kausalitas Gram dibuat berdasarkan pengintai data dan diskusi denganahli, penyebab cacat akan dianalisis dari beberapa faktor yaitu: manusia, material,mesin, metode kerja dan area. • Mengidentifikasi modus kegagalan yang merupakanakar penyebab dari cacat terjadi, mengatur tentang FMEA adalah dipandu dengan diagram menggunakan kausalitas mana faktor - faktor dari diagram kausalitas adalah kegagalan modus atau mekanisme Kegagalan diFMEAkecepatan terakhir adalah menghitung RPN (Risiko Prioritas Nomor) yang adalah perkalianantara nilai-nilai, Kejadian Keparahan dan deteksi. • Output yang dihasilkan dalam penelitian ini adalahmengkompilasi rencana penyempurnaan dengan mengembangkan alternatif perbaikan dengan tujuan untuk mengurangi Kegagalan nilai RPN tertinggi pada FMEA.Penentuan ini ditentukan alternatifdengan braestorming antara ahli.
6.Hasil danPenyelesaian Hasilperhitunganolehkonsumendalammembeligentengberdasarkannilaidaripentingnyapelangganadalahsebagaiberikut: • 1. Model Konsumeningin model yang tidakmonotonsehinggadapatbervariasisesuaidenganselerakonsumenatauKeinginan model ubin yang diinginkan, atributinicukuppentingdiperhatikankarenamemilikinilai 9.23. • 2. Keren/bagus Sedangkannilaiatributkeren/bagusadalahbernilai 9.21 point denganmnempatikdudukankedua. Kerenuntukubinmemilikipemahamanbahwadengantanahliatkedirgantaraangentengkamar indium terasadinginsehinggakonsumenmerasanyamandaripadagentengbetondalamhalinidipengaruhiolehperbedaanbahanditerapkanantaraubintanahliatdanbeton. • 3. Ukuran Ukuranmerupakanurutanketiga, dengannilai 9.19 point
6.Goal/Tujuan Tujuannya adalah untuk menentukan dan membandingkan nilai pentingnya pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan dan pesaing. Penentuan bidang ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja Wendit ubin untuk constomer.penentuan nilai bidang tujuan tertentu oleh kasim dari Wendit ubin antara yang terbatas, dari hal ini dimaksudkan bahwa konsumen genteng wendit terpuaskan dengan kualitas ubin.
7. Kesimpulan Perencanaan genteng dengan kualitas diperlukan perhatian yang erfokus pada keinginan konsumen dan penyempurnaan proses produksi pada basis berkelanjutan. Penyempitan yang perlu adalah Perhatian indium perencanaan ubin dengan kualitas misalnya penyempurnaan model menurut pasar, adaptasi skala,perangkat printer atau meja harus terbuat dari material terbaik, orang yang melakukan membagi katup pada saat pencetakan, pria yangm elakukan proses pencetakan harus berpengalaman, disesuaikan untuk skala tekan beton, perbandingan ketepatan komposisi bahan blok sudut standar, kibbling dilakukan dengan 4 kali indium satu adonan, campuran aksentual merata, memperhatikan bahan baku adonan pada saat pencetakan, pengurangan air kelas, drainase genteng diwaktu ace baking sesuai dengan standart.
Tambahan Mengenai House of Quality (HOQ)
Dr. YojiAkao Definisi QFD : HOQ QFD Jepang Dikembangkan pada tahun 1972’
Quality function deployment (QFD) dikembangkandiJepangolehYojiAkaopadatahun 1972. Untukmenerjemahkanvoice of customer kedalamprosespengembanganproduk, QFD menggunakan format matrik. QFD adalahsebuahsistempengembanganproduk yang dimulaidarimendesain, prosesmanufaktursampaiproduktersebutketangankonsumen, dimanapengembanganprodukberdasarkankepadakehendakkonsumen. Definisi QFD (2) : HOQ
QFD merupakan metodologi untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis dan karakteristik kualitas tertentu (Akao, 1990; Urban, 1993). QFD adalah metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perancangan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Cohen, 1995). QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk, proses manufaktur, sampai produk tersebut ke tangan konsumen, dimana pengembangan produk berdasarkan keinginan konsumen (Djati, 2003). Definisi QFD Menurut Para Ahli: HOQ
Manfaat QFD : HOQ Desain, Pemasok Material mentah, Produksi/ manufaktur, distribusi, pelayananproduk Quality Function Deployment meliputisemuaelemen Disamping! Disesuaikan dengan keahlian dan pengalaman didalam mengembangkan produk secara keseluruhan untuk memenuhi Customer needs dan harapan-harapan konsumen
Manfaat QFD : HOQ Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan konsumen.
Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan QFD dalam proses perancangan produk adalah (Dale, 1994) : Meningkatkan keandalan produk Meningkatkan kualitas produk Meningkatkan kepuasan konsumen Memperpendek time to market Mereduksi biaya perancangan Meningkatkan komunikasi Meningkatkan produktivitas Meningkatkan keuntungan perusahaan Manfaat QFD (2) : HOQ
Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu : Tahap Perencanaan Produk (House of Quality) Tahap perencanaan komponen (Part Deployment) Tahap perencanaan proses (Proses Deployment) Tahap perencanaan produksi (Manufacturing/production Planning) Hierarki Matrik QFD : HOQ
Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu : Tahap Perencanaan Produk (House of Quality) Tahap perencanaan komponen (Part Deployment) Tahap perencanaan proses (Proses Deployment) Tahap perencanaan produksi (Manufacturing/production Planning) Hierarki Matrik QFD : HOQ
Hierarki Matrik QFD (2) : HOQ Policy formulation Opportunity identification Strict development Manufacturing QFD mengintegrasikan proses pengembangan produk
1 Tahap 1- House Of Quality (HOQ) TahapPerencanaanProduk
House of Quality (HOQ) HOQ Tahappertama Voice of customer => spesifikasi teknis spesifikasiteknis => prosesmanufaktur Benchmarking
Rumahkualitasataubiasadisebutjuga House of Quality (HOQ) merupakantahappertamadalampenerapanmetodologi QFD. Secaragarisbesarmatriksiniadalahupayauntukmengkonversikan voice of customer secaralangsungterhadappersyaratanteknisatauspesifikasiteknisdariprodukataujasa yang dihasilkan. Perusahaan akanberusahamencapaipersyaratanteknis yang sesuaidengan target yang telahditetapkan, dengansebelumnyamelakukanbenchmarkingterhadapprodukpesaing. Benchmarkingdilakukanuntukmengetahuiposisi-posisirelatifproduk yang adadipasaran yang merupakankompetitor. House of Quality (HOQ) – (2) HOQ
Cara mengumpulkankeinginancustomer interview customer observasi customer dll… STEP 1 – Menentukan keinginan customer HOQ
Menyebarkankuesionerkepadapelangganuntukmengidentifikasitingkatkepentinganpelangganuntukmasing-masingdimensimutu. Denganasumsi data sudah valid dan reliable, masukkannilai-nilaitersebutkedalamkolomtingkatkepentinganpadarumahkualitas STEP 2 – Menyebarkan Kuesioner HOQ
Menerjemahkanseluruhtingkatkebutuhandankeinginanpelangganataurequirements (whats ) kedalamkarakteristikdesain yang dapatdiukur (Hows), yang menunujukkanbagaimanamanajemenperusahaanmelakukantahapdesaingunamemenuhipermintaankonsumenterhadapprodukataujasa. STEP 3 – Menerjemahkan HOQ
Terjemahkan WHATs kedalam HOWs Nilaikekuataninteraksi Interaksikuat (9) Interaksibiasa (3) Interaksilemah (1) Matrix interaksimenentukanprioritasuntukproduct development STEP 4 – Membuat matrix interaksi HOQ
Menentukanterhadapmasing-masingkarakteristikdesain yang ada, yang akandiusahakanpencapaiannyagunamemenuhikeinginandankebutuhankonsumen. Target perusahaan yang telahditentukandapatditingkatkanatauditurunkansesuaidenganperkembangan yang diinginkan. Untukmemenuhikebutuhanakaninformasitersebut, dapatdigunakantandapanahsebagaiberikut : Berartisemakinbesarnilai, semakinbaik Berartisemakinkecilnilai, semakinbaik Berartinilai target yang telahditentukanadalahterbaik STEP 5 – Menentukan target HOQ
Membentuk matriks korelasi yang menunjukkan hubungan antar masing-masing karakteristik desain yang ada. Adapun hubungan/korelasi yang dapat terjadi diuraikan berikut ini, dengan masing-masing lambang penulisan yang berbeda-beda : Korelasi sangat positif Korelasi positif Korelasi sangat negatif Korelasi negatif Korelasi yang diperoleh digambarkan pada bagian atas dari rumah kualitas yang berbentuk segitiga simetri (atap rumah) STEP 6 – Corelation Matrix HOQ
Menentukantingkatkesulitanmanajemendalammelaksanakankarakteristikdesainbeserta target yang ada. Tingkat kesulitaninimenggunakanskala 1 sampaidengan 5, yang diletakkandibawahhubunganantarakarakteristikdesaindengankarakteristikkonsumenpadarumahkualitas. STEP 7 – Tingkat Kesulitan HOQ
Menetukkanperbandinganantaraperusahaankitadenganperusahaanpesaingberdasarkankarakteristikkebutuhanpelanggan yang adasehinggadiketahuimana yang lebihbaikdanmana yang kurangbaik. Informasiinidiperolehdenganmenyebarkankuesionersecaralangsungkepadapelanggan yang mengenaldenganbaiksemuaperusahaan yang ersangkutantersebut. Butir-butirpertanyaankuesionersamadenganbutir-butirkuesionerdalam survey tingkatkepentingan. Data inidiletakkanpadabagiankanandarirumahkualitas. STEP 8 – Membandingkan HOQ
Perhitungan beberapa parameter pada bagian kanan dari rumah kualitas yaitu : Goal Improvement ratio Sales point Row Weight Normalized row weight STEP 9 – Parameter HOQ
Denganmenempatkannilai-nilai yang berupaangkapadamatrikshubunganwhatsdenganhows, makaseluruhpenilaiandapatdisusunberdasarkankepentinganrelatifdarisetiapkeinginankonsumen. Pengurutanpenilaian-penilaianiniakanmenunjukkan item-item mana yang paling pentingmenurutpendapatkonsumendan item-item mana yang harusdiberikanperhatianpenuhberdasarkanpertimbanganpadatahapini. STEP 10 – Matrik Hubungan Whats Dengan Hows HOQ