430 likes | 1.29k Views
Filsafat eksistensialisme. Sejarah munculnya eksistensialisme. Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976) Eksistensialisme adalah merupakan filsafat dan akar metodologinya berasal dari metoda fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel (1859-1938)
E N D
Sejarah munculnya eksistensialisme • Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976) • Eksistensialisme adalah merupakan filsafat dan akar metodologinya berasal dari metoda fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel (1859-1938) • Munculnya eksistensialisme berawal dari ahli filsafat Kieggard dan Nietzche
Kiergaard Filsafat Jerman (1813-1855) filasafatnya untuk menjawab pertanyaan “Bagaimanakah aku menjadi seorang individu)” • Hal ini terjadi karena pada saat itu terjadi krisis eksistensial (manusia melupakan individualitasnya) • Kiergaard menemukan jawaban untuk pertanyaan tersebut manusia (aku) bisa menjadi individu yang autentik jika memiliki gairah, keterlibatan, dan komitmen pribadi dalam kehidupan
Nitzsche (1844-1900) filsuf jerman tujuan filsafatnya adalah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana caranya menjadi manusia unggul” • Jawabannya manusia bisa menjadi unggul jika mempunyai keberanian untuk merealisasikan diri secara jujur dan berani
Apakah eksistensialisme itu? • Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metedologi fenomenologi, atau cara manusia berada. • Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap materialisme dan idealisme • Pendapat materialisme terhadap manusia adalah manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah materi , manusia adalah sesuatu yang ada tanpa menjadi Subjek
Pandangan manusia menurut idealisme adalah manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai suatu kesadaran • Eksistensialisme berkayakinan bahwa paparan manusia harus berpangkalkan eksistensi, sehingga aliran eksistensialisme penuh dengan lukisan-lukisan yang kongkrit
Apakah eksistensi tu? • Eksistensi oleh kaum eksistensialis disebut Eks bearti keluar, sintesi bearti berdiri. Jadi ektensi bearti berdiri sebagai diri sendiri • Menurut Heideggard “Das wesen des daseins liegh in seiner Existenz • Da-sein adalah tersusun dari dad an sein. “Da” disana. Sein bearti berada. Artinya manusia sadar dengan tempatnya.
Menuut Sartre adanya manusia itu bukanlah “etre”” melainkan “ a etre. Artinya manusia itu tidak hanya ada tapi dia selamanya harus membangun adanya, adanya harus dibentuk dengan tidak henti-hentinya. • Menurut Parkay (1998) aliran eksistensialisme terbagi dua bersifat theistik (bertuhan) dan atheistik
Menurut eksistensialisme ada 2 jenis filsafat tradisional, filsafat spekulatif dan filsafat skeptif • Filsafat skepekulatif menyatakan bahwa pengalaman tidak banyak berpengaruh pada individu • Filsafat skeptif manyatakan bahwa semua pengalaman itu adalah palsu tidak ada sesuatu yang dapat kita kenal dari realita. Menurut mereka konsep metafisika adalah sementara
Bagaimanakah pandangan eksistensialis terhadap pendidikan? • Sikun Pribadi (1971) eksistensialisme sangat berhubungan dengan pendidikan. Karena pusat pembicaraan eksistensialisme adalah keberadaan manusia sedangkan pendidikan hanya dilakukan oleh manusia.
Bagaimanakah tujuan pendidikan menurut pandangan eksistensialisme? • Tujuan pendidikan adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri. • Implikasi filsafat eksistensialisme dalam pendidikan • Tujuan pendidikan • Memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan
Status siswa • Mahluk rasional dengan pilihan bebas dan tanggungjawab atau pilihan suatu komitmen terhadap pemenuhan tujuan pendidikan • Kurikulum • Yang diutamakan kurikulum liberal. Yaitu merupakan landasan bagi kebebasan manusia. Kebebasan memiliki aturan–aturan. Oleh karena itu disekolah harus diajarkan pendidikan sisial untuk mengajar respek rasa hormat terhadap kebasan untuk semua. • Proses belajar mengajar pengetahuan tidak ditumpahkan melainkan ditawarkan. Untuk menjadi hubungan antara guru dengan siswa sebagai suatu dialog.
Peranan guru • Melindungi dan memelihara kebebasan akademik. • Metode • Tak ada pemikiran yang mendalam tentang metode , tetapi metode apapun yang dipakai harus merujuk pada cara unik mencapai kebahagian dan karakter yang baik
Kesimpulan • Pandangan eksistensialisme dapat disimpulkan: • 1. menurut metafisika: (hakekat kenyataan) • pribadi manusia tak sempurna, dapat diperbaiki melalui penyadaran diri dengan menerapkan prinsip & standar pengembangan ke pribadian • 2. Epistimologi: (hakekat pengetahuan) • Data-Internal–pribadi, acuannya kebebasan individu memilih • 3. Logika: (hakekat penalaran) • Mencari pemahaman tentang kebutuhan & dorongan internal melaui analis & introfeksi diri
4. Aksiologi (hakekat nilai) • Standar dan prinsip yang bervariasi pada tiap individu bebas untuk dipilih-diambil • 5. Etika (hakekat kebaikan) • Tuntutan moral bagi kepentingan pribadi tanpa menyakiti yang lain • 6. Estetika (hakekat keindahan) • Keindahan ditentukan secara individual pada tiap orang oleh dirinya
7. Tujuan hidup • Menyempurnakan diri melalui pilihan standar secara bebas oleh tiap individu, mencari kesempurnaan hidup