230 likes | 644 Views
UJI KOMPETENSI NASIONAL BAGI TENAGA KESEHATAN. MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA. Urgensi ujian nasional. Uji nasional adalah proses standarisasi penilaian kemampuan Menegakan akuntabilitas profesional Menegakan standard dan ethik profesi Melindungi kepercayaan publik
E N D
UJI KOMPETENSI NASIONAL BAGI TENAGA KESEHATAN MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA
Urgensi ujian nasional Uji nasional adalah proses standarisasi penilaian kemampuan Menegakan akuntabilitas profesional Menegakan standard dan ethik profesi Melindungi kepercayaan publik Melindungi pemberi jasa
Tujuan TujuanUtama Untukmelindungimasyarakatdenganmenjaminbahwatenagakesehatanpadaentry-level registeredmemilikikompetensi yang dipersyaratkanuntukdapatmenjalankanpraktiksecaraamandanefektif
Sistem Uji Kompetensi • Prinsip KBK harusdisertaievaluasihasilbelajarberbasiskompetensi (perubahanmind-set). • Ujikompetensi = competence-based assessmentsebagailongitudinal assessment, ujianstandarisasinasional/ ujikompetensi) bagian integral dankomplementerterhadapsistemujiankompetensidiinstitusi.
Uji Kompetensi sebagai sebuah Sistem - Implementasi KBK - 80% isi kurikulum - Syarat kelulusan Ujian Standarisasi Nasional - Implementasi KBK - Fase akademik (pre-diagnostik/treatment) - Fungsi formatif Benchmarking Regional - Implementasi KBK - 100% isi kurikulum - Syarat kelulusan Sistem Ujian Institusi
Tahapan uji nasional Pembentukandanvalidasistandarkompetensioleh stakeholders Menentukankompetensidasar yang diujikan Pembuatan blue print sesuaikompetensi Menentukan model test yang efektifdanefisien Membuat instrument test yang valid/reliable (psychometric principles) Membuat standard setting danprosespengambilanputusan
LangkahPengembanganuji menyusunspesifikasi test, menulissoal, menelaahsoal test, melakukanujicoba test, menganalisisbutirsoal, memperbaiki test, marakit test, melaksanakan test, menafsirkanhasil test
TahapPenjaminanMutu Input Process • Review Process • Try-out • Examination guideline • Report on Examination • Feedback process. • Item Bank Output • Criterion-reference. • Standard setting exercise • Blueprinting • Item Writer Standard • Item Reviewer Standard • ICT support
Untuk melihat kemampuan keterampilan profesi yang berbasis kompetensi maka harus dilakukan uji kompetensi, untuk mendapatkan bahan uji kompetensi, profesi harus memiliki pedoman.
Pedoman yang dimaksud adalah “Blue Print atau Cetak Biru atau Kisi-kisi”. Isi blue print terdapat 7 (tujuh) tinjauan penilaian, dimana jumlah ranah penilaian untuk masing-masing profesi tidak akan sama minimal 3 (tiga) tinjauan penilaian dan maksimalnya sampai dengan 7 (tujuh) tinjauan penilaian kemampuan.
Blue Print (Cetak Biru) yang akan digunakan adalah hasil kesepakatan/konsensus antara Organisasi Profesi dengan Institusi Pendidikan Kesehatan, Asosiasi Pendidikan Profesi Kesehatan dan Institusi Pelayanan.
Hasil blue print yang sudah disepakati maka akan ditetapkan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) dan akan digunakan untuk jangka waktu tertentu dalam penyusunan soal uji kompetensi (Item Development).
Aplikasi blue print profesi ke dalam soal uji kompetensi • Presentase tiap bagian dari masing-masing tinjauan yang disesuaikan dengan kemampuan/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh calon tenaga kesehatan. • Aplikasi blue print profesi ke dalam soal uji kompetensi yang disesuaikan dengan jumlah presentasi sesuai yang teraplikasi dalam blue printdan kemampuan penulis soal peserta sekaligus mereview soal yang sudah dibuat dalam template dilihat dari kaidah membuat soal uji kompetensi.