160 likes | 446 Views
HASRAT UNTUK BERUBAH. Kenali Diri Mau Mendengar Mau Berbagi Mau Istiqomah. Tri Daya Sukses. Malu berpakaian yang tidak Islami Malu Berpenampilan yang merendahkan diri Malu tidak berprestasi. PROSES PEMBELAJARAN. Pengakuan Masyarakat. Leader. LAPANGAN. Dosen - pengelola.
E N D
HASRAT UNTUK BERUBAH • KenaliDiri • Mau Mendengar • Mau Berbagi • Mau Istiqomah
Tri DayaSukses • Maluberpakaian yang tidakIslami • MaluBerpenampilan yang merendahkandiri • Malutidakberprestasi
PROSES PEMBELAJARAN Pengakuan Masyarakat Leader LAPANGAN Dosen - pengelola Dokumen Kurikulum Pegawai Organisasi Pustaka Dana Lab BERUBAH SISTEM PERGURUAN TINGGI BIDANG KEHIDUPAN ? Masyarakat akademik Kebutuhanpendidikan Resources
Kurikulum yang disarankanoleh IBE UNESCO The International Bureau of Education UNESCO (The International Comission on Education for the 21 st Century) Life long learning
(Pengetahuan) KOGNITIF KEMAMPUAN (BLOOM) PengertianKompetensidalampendidikan KOMPETENSI AFEKTIF (sikap,nilai,minat) PSIKOMOTOR (ketrampilan)
A simple model of competence DOES BEHAVIOR SHOW HOW KNOWS HOW COGNITION KNOWS Sebuah Model Kompetensi-bidangkedokteran Profesional authenticity Miller GE. The assessment of clinical skills/ competence/ performance. Academic Medicine (Supplement) 1990; 65 : 563.57.
Profillulusan VALUES (UNIVERSITAS) SCIENTIFIC VISION MARKET SIGNAL (Stakeholders & Alumni) (Program Studi) KOMPETENSI Kompetensiditurunkandariprofildenganmeninjau 3 unsur
TINGKAT-TINGKAT PERKEMBANGAN KONSELOR Level satu: Perkembanganawal Level dua: Coba-cobadanhambatan Level tiga: Tantangan-tantangandanPertumbuhan
TAHAP PERKEMBANGAN Goal: Konselor Profesional Tantangan dan Pertumbuhan Coba-coba dan hambatan Perkembangan awal konselor
Level Satu: Perkembangan Awal Karakteristik: Cenderung kurang memiliki kesadaran diri Berpikir kategoris, dengan pengalaman terbatas Motivasi tinggi untuk berbuat yang terbaik Kecemasan tinggi terkait dengan kerja keras Berpusat pada perolehan keterampilan Ketergantungan tinggi pada supervisor
Level Satu: Perkembangan Awal Lingkungan Supervisi bagi Konselor Level Satu Memberikan struktur untuk memelihara tingkat kecemasan agar tetap rendah Memberikan balikan positif terkait kemampuan konselor Berpusat pada data ketimbang konselor yang disupervisi
Level Dua: Coba-coba dan Hambatan Karakteristik: Motivasiberubah-ubah, berusahauntukmemperolehkebebasan, menjadilebihasertifdankurangimitatif Konflikketergantunganvskebebasan Masamembingungkan Keterampilan, kekuatan, kelemahankonselor yang disupervisimenjadibuktipenting Mulaimenyadaribahwatidakadapekerjaan yang menyusahkanhati Merealisasikankonselinglebihdarisekedarteknik (motif altruistikdikedepankan) Berhubungandenganetikaprofesional Kesadaanadanyaketerbatasanproseskonselingdenganklientertentu Rasa takutterhadapkasusmulaimenjadiracun (semakindijauhi) Menanganikasus-kasussecaraemosional Otonomimeningkatsehinggakonselor yang disupervisitidakmemintapandangan-pandanganatau saran-saran lagidari supervisor
Level Dua: Coba-coba dan Hambatan Lingkungansupervisipada level 2: Supervisor cenderungkurangmemberikansugestievaluatif-kritisterhadapklien Hubungansupervisikuranghirarkis, danhaliniharusdisupport.
Level 3: Tantangan dan Pertumbuhan Karakteristik: Memperolehidentitaspribadikonselordanpercayadiri Motivasilebihstabil Otonomibukanmenjadiancaman yang menakutkan Kesadarandiridankesadaanakanorang lain mulaimeningkat (dasarterjadinyaempati) Mampuberhubunganbaikdengankonseliwalaubelumdikenalsebelumnya Padaumumnyamenyadarikekuatandankelemahannya Dapatmemikirkanadanyaperbedaan-perbedaan individual konseli Memahamietikadanperspektifprofesional
Level 3: Tantangan dan Pertumbuhan • Lingkungansupervisi yang diharapkanpada Level 3 • Kebebasandankekuatan-kekuatancalonkonselorperludikenalidandidukung • Akuntabilitasperludiperhatikandalamkonteksini. • Calonkonselordapatmencaribantuandari supervisor lain untukkasuskhusus. Adakebutuhanbagisupervisiuntukmeningkatkandarikebiasaanmemakaisatuteoritunggal. Fokusnyaharusdiletakkanpadaintegrasisemuaaspekpribadikonselor.
ABSTRACT CONCEPTUALIZATION pengabstraksiansecarakonseptualmaknapengalaman yang diperolehitumenjadisemacam “teoripribadi” atauhipotesis ACTIVE EXPERIMENTATION dicobakandalampelaksanaanpekerjaanpadahari-hariberikutnya CONCRETE EXPERIENCE rekamanfaktadaripengalamankerja REFLECTIVE OBSERVATION emberianmaknaterhadappengalamantersebutmelaluirefleksi CYCLICAL EXPERIENTIAL LEARNING MODEL