370 likes | 889 Views
PENGEMBANGAN KURIKULUM PPG. Tim Program PPG. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI. Model Kurikulum PPG.
E N D
PENGEMBANGAN KURIKULUM PPG Tim Program PPG KEMENTERIANPENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Model Kurikulum PPG *) Lulusan S1/DIV Non Kependidikan dapat mengikuti Program PPG jika kompetensi Akademik Kependidikan dan Akademik Bidang Studi sama dengan S1 Kependidikan
SistemPembelajaran Program PPG • Perkuliahandalambentukworkshop SSP(subject specific pedagogy)untuk menyiapkan perangkat pembelajaran di sekolah (RPP, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, EvaluasiPembelajaran, dsb), dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dengan pemantauan langsung secara intensif oleh dosen yang ditugaskan khusus untuk kegiatan tersebut, dinilai secara objektif dan transparan. • Praktek pengalaman lapangan program PPG dilaksanakan berorientasi pada pencapaian kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, serta melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Workshop SSP(subject specific pedagogy) Workshop SSP adalah suatu pembelajaran berbentuk lokakarya yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik Program PPG agar mampu mengemas materi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy), sehingga peserta PPG dinyatakan siap untuk melaksanakan tugas Program Pengalaman Lapangan Kependidikan. Workshop SSP menghasilkan: • RPP, • Bahan Ajar, • Media Pembelajaran, dan • pendukung pembelajaran lainnya, serta • kemampuan menampilkan kinerja calon guru profesional.
Pleno I • Workshop SSP (subject specific pedagogy) diawali dengan pleno yang diikuti oleh seluruh peserta PPG yang dibuka dan diarahkan oleh Pimpinan Fakultas dan difasilitasi oleh dosen pembimbing PPL, dosen pengampu kegiatan PPG, dan guru pamong. • Pleno 1 bertujuan untuk membekali peserta didik tentang: 1) hakikat, tujuan, dan ruang lingkup Program PPG, 2) pola pembelajaran dalam PPG, 3) PPL, 4) sistem evaluasi, dan 5) penyusunan proposal PTK
LanjutanPleno 1….. • Selanjutnya dosen pembimbing (DP), dosen pengampu kegiatan (DPBS), dan guru pamong (GP) memimpin brain storming untuk menelaah kurikulum dan menganalisis materi, sistem pembelajaran matematika, dan evaluasi sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan peserta PPG matematika, sekaligus mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran matematika yang akan dijadikan penelitian tindakan kelas masing-masing peserta PPG. • Waktu pelaksanaan Pleno I disesuaikan dengan kebutuhan
DiskusiKelompok • Untuk membahas hasil pleno 1, antara lain sinkronisasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), memilih pendekatan, strategi dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta identifikasi masalah PTK. • Diskusi kelompok difasilitasi oleh Dosen Pembimbing dan Dosen Pengampu Kegiatan dengan guru pamong atau tanpa guru pamong. • Jika dalam diskusi kelompok teridentifikasi peserta didik kurang dan atau mengalami kekeliruan konseptual materi, maka dosen pengampu kegiatan segera melakukan pendalaman dan atau pelurusan konseptual. • Hasil dari diskusi kelompok adalah kesiapan peserta didik dalam hal menentukan materi pembelajaran, pendekatan, dan metode pembelajaran, rancangan bahan ajar, dan media pembelajaran yang akan digunakan untuk pengembangan RPP, bahan ajar, dan media pembelajaran, alat evaluasi dan proposal PTK. • Waktu pelaksanaan diskusi kelompok disesuaikan dengan kebutuhan.
KerjaKelompok/Mandiri • Dalam tahap ini mahasiswa secara kelompok dan atau mandiri menyusun: • RPP • Bahan ajar • Media pembelajaran • Instrumenevaluasi • Pendukungpembelajaranlainnya • Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Pleno 2 • Hasildarikerjakelompok dan ataumandiriselanjutnyadibawakedalam pleno tahap 2 yang bertujuanuntuk: • Memaparkanhasilkerjakelompok dan ataumandiri. • Melaksanakanpeer teachingsebagaiwahanalatihanmengajar para peserta. • MendapatkanumpanbalikdariDosenPengampuKegiatan, DosenPembimbing dan teman sejawat.
Revisi • Jikadari pleno 2 RPP dan kelengkapannyadinyatakanharusdirevisi, makapesertadidikdiberikesempatanuntukmerevisi
Persetujuan RPP • Jika RPP dan kelengkapannyadinyatakanbenar dan layakdigunakanuntuk PPL, maka DPK, DPL dan GP mengesahkan RPP.
Microteaching danatauPeerteaching • Kegiataninidilakukandenganmenghadirkansiswadalamjumlahterbataskelaboratoriummicroteaching yang bertujuanuntukmemantapkanketrampilandasarmengajar • Jikatidakmemungkinkan bisa digantikandenganpeerteaching • Microteaching/peerteachingdilakukansetelahselesaiworkshopmengemas/mengembangkanperangkatpembelajaran • Catatan: • UntukPolaBloksetiapselesaimicroteaching/peerteachingdilanjutkankeworkshoppengembanganperangkatpembelajaranlingkupmateriberikutnya • UntukPola Non Blok, setelahselesaimicroteaching/peerteachinglangsungdilakukan PPL
RefleksidanRevisi • Hasilpengamatandalammicroteachingbaik secara langsungmaupunmelaluirekamandibahasbersamauntukmemperolehmasukan dan perbaikandaridosenpembimbing, gurupamong dan teman sejawatuntukperbaikanunjukkerja, RPP dan perangkatpembelajaran
Kampus Sekolah ......n .....n PPL RPP 4 WS RPP 4 PPL RPP 3 WS RPP 3 PPL RPP 2 WS RPP 2 PPL RPP 1 WS RPP 1 PPL POLA NON BLOK
PPL POLA BLOK (36 – 40 SKS) PPL SEMESTER II WORKSHOP SSP SEMESTER I
PPL POLA BLOK PPG SD, PAUD, dan PLB (18 – 20 SKS) WORKSHOP SSP PPL
ContohKurikulum PPG Matematika SMP/MTs Pola Blok (DalamJabatan)
CatatanPengembanganKurikulum • Dalam Workshop SP: Pengembanganperangkatpembelajarandituliskansecaraeksplisitlingkuppembelajarandanataumateri……… • PPL dituliskandengan: Implementasiperangkatpembelajaran ……. Kelas….. Semester…… • UntukKurikulum PPG DalamJabatan, WS SSP disertaidenganPemantapandanpengembanganperangkatpembelajaranlingkupmateri………..
Terkaitdengan PTK • PTK akanmudahdilaksanakanjikapola PPG Non Blok, saat PPL menemukanmasalahpembelajaran yang selanjutnyadibawakedalam workshop untukmengembangkanperangkatpembelajaran yang implementasinyamelalui PTK • JikaPola Blok, makaimplementasi “semi” yaitublok yang diperjalanannyadiseladengan workshop untukmerancangpembelajaran yang impelentasinyamelalui PTK
Penetapan T, P, danL danPenghitungan SKS • Pengalamanbelajarpadatahap T (Teori) adalahpemerolehanpengalamanbelajar yang disampaikansecaradeklaratif, padaumumnyapadatataranpengetahuandanpemahaman, penepatanwaktudihitung 1 jam tatapmuka = 50 menit • Pengalamanbelajarpadatahap P (Praktik), adalahuntukmemberikanpengalamanbelajarmelaluiprosesmengalamilangsung, sepertipraktikum, modelling, eksperimen yang memerlukankemampuanprosedural, penepatanwaktudihitung 1 jam tatapmuka = 100 menit • Pengalamanbelajarpadatahap L (lapangan) adalahuntukmemberikanpengalamanlangsungpadatataranempirikdanataulapangan/setting sesungguhnya, penetapanwaktudihitung 1 jam tatapmuka = 200 menit • Penetapanpenghitungan SKS: