300 likes | 737 Views
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengembangan Kurikulum 2013. Penyegaran Instruktur PLPG untuk Implementasi Kurikulum 2013. Rancang ulang bangunan kurikulum. Perkembangan Kurikulum di Indonesia. 1975 Kurikulum Sekolah Dasar . 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
E N D
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pengembangan Kurikulum 2013 Penyegaran Instruktur PLPG untuk Implementasi Kurikulum 2013
Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1994 Kurikulum1994 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 2013 ‘Kurikulum 2013’ 1985 1965 1945 1955 1975 1995 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar Materi pengetahuan Produk 3
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum * tidak pernah berhenti belajar Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Peserta Didik Lulusan yang Kompeten Pembelajaran Pembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian Manajemen dan Kepemimpinan Kurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Iklim Akademik dan Budaya Sekolah Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru 4
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA: MATERI PROSES KOMPETENSI LUUSAN PENILAIAN • Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan • Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta • Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta • Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel • Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning • Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan • Konstruski yang holistik • Didukung oleh Semua Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal • Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan • Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS) 5
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills danhard skills1 PT Skill Knowledge Attitude SMA/K SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 6
STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013 BUKU TEKS PELAJARAN SKL PROSES BELAJAR MATERI AJAR KOMPETENSI INTI PENILAIAN KOMPETENSI DASAR
Pergeseran Paradigma Pembangunan s/d Dekade 1980an Dekade 1990an-2010an Dekade 2020an dst Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan Peradaban sebagai Modal Pembangunan Pendidikan Pendidikan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Peradaban Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut 8
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Model Pembelajaran Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah 9
Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK • Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: • Berkemampuan kreatif - kritis • Berkarakterkuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] • Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 10
Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 • Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif • Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik • Membolehkan pengembangan portofolio siswa Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai • Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur • Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas • Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia • Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online 11
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif 12 Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas • Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing [mengamat] • Questioning [menanya] • Experimenting [mencoba] • Associating [menalar] • Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 13
Refleksi dari Hasil PISA 2009 Matematika IPA Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum Bahasa 14
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 15
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 16
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebihdari50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 17
Model Soal TIMSS TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: • Low mengukur kemampuan sampai level knowing • Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying • High mengukur kemampuan sampai level reasoning • Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information 18
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi 2006 2013 Creating PT Characterizing/ Actualizing Evaluating Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing SMA/K Analyzing Associating Analyzing SMP SD Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom) 19
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013 SI Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson SD/MI SMP/MTs SMA/MA/ SMK/MAK 20
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 SKL • GradasiantarSatuanPendidikanmemperhatikan; • Perkembanganpsikologisanak • Lingkupdankedalamanmateri • Kesinambungan • Fungsisatuanpendidikan • Lingkungan 21
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 22