10 likes | 185 Views
perlakuan tidak meriyenangkan dari orang lain, seperti olokan, pengabaian bahkan ejekan, selain itu ada juga yang merasa kasihan terhadap cacat tubuhnya, sehingga dapat membuat perkembangan dirinya terganggu karena akan menimbulkan perasaan kurang percaya diri.
E N D
perlakuan tidak meriyenangkan dari orang lain, seperti olokan, pengabaian bahkan ejekan, selain itu ada juga yang merasa kasihan terhadap cacat tubuhnya, sehingga dapat membuat perkembangan dirinya terganggu karena akan menimbulkan perasaan kurang percaya diri. Kepercayaan diri sendiri dapat dijelaskan sebagai kemampuan dan keyakinan seseorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kartono (1985) menjelaskan kondisi fisik yang kurang sempurna menimbulkan min- kompleks yaitu rasa rendah diri, tidak mempunyai kepercayaan diri dan merasa diri selalu gagal dalam segala urusan sehingga tidak pernah timbul keberanian untuk berbuat, patah semangat, ambisinya musnah dan bahkan keberaniannya hilang sama sekali karena selalu dibayang-bayangi ketakutan. Suhartono (1987) mengatakan bahwa penyandang cacat cenderung mempunyai masalah yang lebih besar, individu merasa cacat yang dialami merupakan penghambat dalam melaksanakan tugas dan aktivitas sehingga mengakibatkan penyandang cacat merasa cemas, menarik diri dari lingkungan dan menjadi tergantung. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa orang yang mempunyai kelainan fisik atau cacat tubuh mudah dihinggapi rasa minder, rendah diri dan merasa dirinya diabaikan dalam lingkungan sosialnya, sehingga jika gejala-gejala seperti ini terus menghinggapi pada diri seseorang akan menghambat seseorang dalam membangun kepercayaan diri, apa yang akan dilakukan seseorang dalam kehidupannya akan menjadi terganggu jika seseorang tidak memiliki kepercayaan diri sehingga dapat disimpulkan kelainan fisik atau cacat tubuh yang dimiliki menimbulkan perasaan rendah diri yang