580 likes | 1.17k Views
BAB 1. PERSAMAAN KEADAAN. OVERVIEW. Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable yang menggambarkan keadaan dari suatu sistem pada kondisi fisik tertentu. Temperatur Tekanan Density Enthalpy Entropy Kapasitas Panas Energi bebas Gibbs Fugasitas.
E N D
BAB 1 PERSAMAAN KEADAAN
OVERVIEW Persamaankeadaanadalahpersamaan yang menyatakanhubunganantarastate variable yang menggambarkankeadaandarisuatusistempadakondisifisiktertentu • Temperatur • Tekanan • Density • Enthalpy • Entropy • KapasitasPanas • Energibebas Gibbs • Fugasitas State variableadalah Property darisistem yang hanyatergantungpadakeadaansistemsaatini, bukanpadajalannyaproses.
GAS IDEAL HUKUM BOYLE (1662) • Merkuriditambahkan, volume gas diukurdenganteliti • Tekanandiukurberdasarkanbedapermukaanmerkuri PV = konstan
Pada tahun1834 ÉmileClapeyronmenggabungkanHukum Boyle danHukum Charles menjadi: HukumGas Ideal
Asumsi: • Molekul/atom gas identikdantidakmenempatiruang • Tidakadagayaantarmolekul • Molekul/atom penyusunnyamenabrakdindingwadahdengantabrakan yang elastissempurna Keberlakuan: P 0 (P < 1,5 bar)
P D liquid dew point liquid +vapor B C vapor bubble point A V GAS NYATA
Perbedaanantara gas ideal dan gas nyata Pideal gas > Prealgas Vreal, empty = Vcontainer – Vmolecule Perlufaktorkoreksiuntukmembandingkan Gas nyatadan gas ideal Copressilbility factor (Z)
Definisi compressibility factor Volume gas ideal Persamaankeadaan gas nyata
PERSAMAAN VIRIAL P > 1,5 bar Jarakantar atom << Interaksi >> Gas Ideal tidakberlaku
P C Pc T > Tc T = Tc T1 < Tc T2 < Tc Vc V Sepanjanggarisisotermal T1: P >> V << (Contohuntuk steam padatemperatur 200C)
Padacontohdiatas: PV = – 117,4 + 196,5 P – 65,37 P2 Secaraumum: PV = a + bP + cP2 + … Jika b aB’, c aC”, dst, maka PV = a (1 + B’P + C’P2 + . . . )
H2 N2 Udara PV (lbar mol-1) O2 (PV)t* = 22,7118 l bar mol-1 P UNIVERSAL GAS CONSTANT T = 273,16 K (Triple point air)
H2 N2 Udara PV (lbar mol-1) O2 (PV)*300K= 25 bar l mol-1 P T = 300 K
PV = 0,083145 T Slope = 0,083145 R = 0,083145 bar l mol-1 K-1
PV = a (1 + B’P + C’P2+ . . . ) PV = RT(1 + B’P + C’P2 + . . . ) Bentuk lain: PV = RT Untuk gas ideal: Z = 1
CONTOH SOAL Diketahuikoefisienvirialuntukuapisopropanolpada 200C: B = 388 cm3 mol1 C = 26.000 cm6 mol2 Hitung Z dan V dariuapisopropanolpada 200Cdan 10 bar denganmenggunakanpersamaansbb.: • Persamaankeadaan gas ideal • Persamaankeadaanvirialdengan 2 suku • Persamaankeadaanvirialdengan 3 suku
PENYELESAIAN T = 200C = 473,15K R = 83,14 cm3 bar mol1 K1 • Persamaan gas ideal Z = 1
c) Persamaanvirial 3 suku Persamaandiselesaikansecaraiteratif.
Iterasi 1: Sebagaitebakanawaldigunakan V0 = Vgas ideal = 3.934 Iterasi 2:
IterasiditeruskansampaiselisihantaraVi Vi-1sangatkecil, atau: Setelahiterasike 5 diperolehhasil: V= 3.488 cm3 mol1 Z = 0,8866
PERSAMAAN KEADAAN KUBIK: VAN DER WAALS Terobosanbaruterhadap pers. gas ideal van der Waals (1873): pengusulpertama persamaankeadaankubik • Molekuldipandangsebagaipartikel yang memiliki volume, sehinggaVtidakbolehkurangdarisuatunilaitertentu Vdigantidengan (V – b) • Padajaraktertentumolekulsalingberinteraksi mempengaruhitekanan, P digantidengan (P + a/V2)
Kondisikritikalitas: Derivatparsialpertamadari P terhadap V
Derivatparsialkeduadari P terhadap V Padatitikkritis, keduaderivatsamadengannol: Ada 2 persamaandengan 2 bilangananu (adanb)
Mengapa disebut persamaan kubik? Samakanpenyebutruaskanan: KalikandenganV2 (V – b): PV2 (V – b) = RTV2 – a (V – b)
V3 V1 V2 Vliq Vvap
Jikadikalikandengan (P/RT)3: dengan:
TEORI CORRESPONDING STATES TWO-PARAMETER THEOREM OF CORRESPONDING STATE SemuafluidajikadiperbandingkanpadaTrdan Pr yang samaakanmemilikifaktorkompresibilitas yang hampirsama, dansemuapenyimpangandariperilaku gas ideal jugahampirsama Inibenaruntukfluidasederhana (Ar, Kr, Xe), tapiuntukfluida yang lebihkomplek, adapenyimpang-an sistematik Pitzerdkk. mengusulkanadanya parameter ke 3, yaitufaktorasentrik,
Slope = - 2,3 (Ar, Kr, Xe) Slope = - 3,2 (n-Oktana) 1/Tr = 1/0,7 = 1,435 FAKTOR ASENTRIK
PERSAMAAN KEADAAN REDLICH-KWONG Redlich & Kwong (1949) mengusulkanperbaikanuntuk pers. kubiklainnya Persamaan RK inicukupakuratuntukprediksisifat-sifat gas untukkondisi:
PERSAMAAN KEADAAN SOAVE-REDLICH-KWONG Soave (1972)mengusulkanperbaikanpers. RK
PERSAMAAN KEADAAN PENG-ROBINSON Peng & Robinson (1976): mengusulkanpersamaan yang lebihbaikuntukmemenuhitujuan-tujuan: • Parameter-parameter yang adaharusdapatdinyatakandalamsifatkritisdanfaktorasentrik. • Model harusbisamemprediksiberbagaimacampropertydisekitartitikkritis, terutamauntukperhitunganfaktorkompresibilitasdan density cairan. • Mixing ruleharusmenggunakansatubinary interaction parameter yang tidaktergantungpada T, P, dankomposisi. • Persamaanharusberlakuuntuksemuaperhitungansemua property dalamproses natural gas.
TEKNIK PENYELESAIAN PERSAMAAN KUBIK METODA ANALITIK • Hitung parameter-parameter • Hitung diskriminan M = R2 – Q3
Jika M < 0 (R2 < Q3), maka persamaan kubik memiliki tiga akar riil • Hitung: • Hitung:
Jika M > 0 (R2 > Q3), maka persamaan kubik memiliki satu akar riil: • Hitung parameter • Hitung akar riil:
METODA NUMERIK (NEWTON-RAPHSON) garis tangen f0 f(x) f f f1 f2 x x0 x1 x2 x3 x
Pada titik (x0, f0) Secara umum Pada titik (x1, f1)
Keempat persamaan keadaan vdW, RK, SRK, dan PR, dapat ditulis dalam bentuk umum: dengan nilai c0, c1, dan c2 untuk kempat persamaan tersebut adalah
Untuk persamaan polinomial di atas: Penyelesaian dengan metoda Newton-Raphson adalah dengan menggunakan persamaan: Konvergensi metoda Newton-Raphson ini sangat ditentukan oleh penentuan nilai tebakan awal. Tebakan awal yang digunakan dalam hal ini adalah: • Untuk Zuap : tebakan awal Z0 = 1 • Untuk Zcair : tebakan awal
Algoritma: • i = 0 • Tebak nilai Z (= Z0) • Hitung f0 = f(Z0) dan f’0 = f’(Z0) • Jika f(Z0) = 0 (atau 1 10-8), menuju ke (10) • i = i + 1 • Hitung Zi • Hitung error/galat: Jika e toleransi (misal 10-4), menuju ke langkah (10) 8. Hitung fidan f’i 9. Kembali ke langkah (5) 10. Selesai