260 likes | 1.07k Views
KONSEP PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Disusun oleh : Ika Putri Prasetyowati (11008120) Turaningsih (11008131) Teguh SutRisno (11008132) Haryadi (11008147) Dwi Indiyani Manurung ( 11008 153).
E N D
KONSEP PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Disusun oleh : • Ika Putri Prasetyowati (11008120) • Turaningsih (11008131) • Teguh SutRisno (11008132) • Haryadi (11008147) • Dwi Indiyani Manurung (11008153)
Konsep bararti rancangan buram, atau rancangan dari sebuah tulisan. Asumsi yang melandasi keberhasilan pendidikan Islam dapat diformulasikan sebagai berikut: “Penduduk muslim akan berhasil menjalankan tugas kependidikan bilamana ia memiliki kompetensi personal religius dan kompetensi profesional religius”. Karena proses pendidikan lebih penting, maka seorang pendidik harus memperkuat kompetensi yang relevan dengan tugas mendidik. Bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Konsep Pendidik Dalam konteks pendidikan Islam “pendidik” sering disebut dengan “murabbi, mu’alim, mu’addib”. Ketiga istilah tersebut mempunyai penggunaan tersendiri menurut peristilahan yang dipakai dalam “Pendidikan dalam konteks Islam”. Disamping itu, istilah pendidik kadang kala disebut melalui gelarnya “al-ustadz dan Syaikh” Pendidik adalah salah satu unsur penting dari proses kependidikan. Pendidikan merupakan cultural transition yang bersifat dinamis ke arah suatu perubahan secara kontinyu, sebagai sarana vital bagi membangun kebudayaan dan peradaban umat manusia. Dalam hal ini, pendidik bertanggungjawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik spiritual, intelektual, moral, estetika maupun kebutuhan fisik peserta didik.
. Secara umum,pendidik adalah orang yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik. Sementara secara khusus pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Islam mengajarkan bahwa pendidik pertama dan utama adalah orang tua sendiri yang bertanggungjawab terhadap perkembangan anak kandungnya (peserta didik). Firman Allah Swt; يا ايها الذين امنوا قوا انفسكم واهليكم نارا (التحريم : ) Artinya ; “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluargamu dari api neraka ...” (QS. At-Takhrim 66 ;6)
Dalam terminologi pendidikan modern, para pendidik disebut orang yang memberikan pelajaran kepada anak didik dengan memegang satu disiplin ilmu disekolah. Selain itu semua orang yang terlibat dalam proses pendewasaan anak melalui pengembangan jasmani dan rohaninya selain orang tua dan guru disekolah, dalam konsep Islam adalah Pendidik. Dalam pandangan Islam, pendidik mempunyai kedudukan yang tinggi, sesuai hadits Rasulullah Saw yang artinya : “Tinta seorang ilmuwan (ulama) lebih berharga daripada darah para syuhada”.
Tugas Pendidik dalam Pendidikan Islam Dalam Islam, tugas pendidik dipandang sebagai sesuatu yang sangat mulia. Allah Swt berfirman ; يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتوالعلم درجات والله بما تعملون خبير (المجادلة : ) Artinya: “ ... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadalah: 11) Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali mengemukakan bahwa tugas utama Pendidik adalah: a. Menyempurnakan b. Membersihkan c. Menyucikan, serta d.Membawakan hati manusia untuk bertaqarrub kepada Allah Swt.
Karakteristik dan Kompetensi-kompetensi Pendidik dalam Pendidikan Islam. An-Nahlawi membagi karakteristik pendidik muslim dalam beberapa bentuk: a. Mempunyai watak dan sifat rabbaniyah yang terwujud dalam tujuan, tingkah laku dan pola pikirnya. b. Bersifat ikhlas, melaksanakan tugasnya semata-mata untuk mencari keridhaan Allah dan menegakkan kebenaran. c. Bersifat sabar dalam mengajarkan berbagai pengetahuan kepada peserta didik. d. Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya. e. Senantiasa membekali diri dengan ilmu, kesediaan diri untuk terus mendalami dan mengkajinya lebih lanjut. f. Mampu menggunakan metode mengajar secara bervariasi, sesuai dengan prinsip-prinsip penggunaan metode pendidikan. g.Mampu mengelola kelas dan peserta didik, tegas dalam bertindak dan profesional. h. Mengetahui kehidupan psikis peserta didik. i. Tanggap terhadap berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang dapat mempengaruhi jiwa, keyakinan atau pola berfikir peserta didik. j. Berlaku adil terhadap peserta didiknya.
Sementara Al-Abrasy memberikan batasan tentang karakteristik pendidik adalah; a. Seorang pendidik hendaknya memiliki sifat zuhud. b. Seorang pendidik hendaknya bersih fisiknya dari segala macam kotoran dan bersih jiwanya dari segala macam sifat tercela. c. Seorang pendidik hendaknya ikhlas dan tidak riya’ dalam melaksanakan tugasnya. d. Bersikap pemaaf terutama terhadap peserta didiknya, sabar dan sanggup menahan amarah, senantiasa membuka diri dan menjaga kehormatannya. e. Mampu mencintai peserta didiknya sebagaimana ia mencintai anaknya sendiri. f. Mengetahui karakter peserta didiknya, seperti; pembawaan, kebiasaan, perasaan, dan berbagai potensi yang dimilikinya. g. Menguasai pelajaran yang diajarkannya dengan baik dan profesional.