140 likes | 566 Views
MENGOMUNIKASIKAN AJARAN ISLAM SEBAGAI INSPIRASI PRILAKU HIDUP SEHAT. Oleh: M. Tata Taufik Kontak Pribadi: 081324180112 E-mail:mtata 66 @ gmail.com SEMINAR NASIONAL “Penguatan Peran Ulama dalam penaggulangan HIV AIDS dan Penyalahgunaan Norkoba Lembah Ciremai Kuningan 14 juni 2007.
E N D
MENGOMUNIKASIKAN AJARAN ISLAM SEBAGAI INSPIRASI PRILAKU HIDUP SEHAT Oleh: M. Tata Taufik Kontak Pribadi: 081324180112 E-mail:mtata66@gmail.com SEMINAR NASIONAL “Penguatan Peran Ulama dalam penaggulangan HIV AIDS dan Penyalahgunaan Norkoba Lembah Ciremai Kuningan 14 juni 2007
الصحةالعالمية تعتمدالختانوسيلةللوقايةمنالإيدز WHO Mengandalkan khitanan sebagai pencegah penularan AID www.aljazeera.net
Latar Belakang • Kalau diteliti secara cermat mengapa ajaran Islam secara detail membahas masalah bersuci? • Secara sederhana bisa dijawab bahwa kehidupan gurun pasir saat itu menuntut upaya revolusi budaya. Budaya hidup dari kondisi padang pasir pada kondisi keidupan yang maju dan menetap. Ciri kehidupan maju adalah budaya hidup sehat di kalangan anggota masyarakatnya. • Dalam Islam revolusi budaya hidup tersebut dirancang dari masalah yang sagat pribadi dan merupakan kebutuhan pribadi sampai pada masalah sosial. • Secara peradaban bisa dilihat bahwa hadits tersebut mengandung makna pembuatan tabir untuk buang hajat, dalam peradaban manusia kemudian berkembang dari masa ke masa sesuai dengan kemajuan teknologi, pembuatan WC atau jamban, mulai dari yang sederhana sampai yang mewah. Secara filosofis, ide dasar pembuatan ruangan khusus untuk WC atau jamban adalah hadits tersebut.
Realita • Walaupun demikian tidak berarti setiap muslim secara otomatis bisa berprilaku sehat, kenyataannya, ajaran bahwa “kebersihan sebagian dari pada iman” belum bisa menjamin kebersihan di WC atau kamar mandi mesjid. • Slogan tentang kebersihan masih terus tertera dan bahkan ditulis di lokasi-lokasi yang menuntut kebersihan, seperti MCK yang banyak tersedia di berbagai lokasi, serta menjadi salah satu bagian kelengkapan mesjid atau mushala, madrasah maupun pesantren.
Masalah Kita • Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai tingkat yang diharapkan, disampingkan itu ancaman penyakit terhadap peserta didik masih tinggi seperti adanya penyakit endemis dan kekurangan gizi. • Masalah-masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan yang masih memprihatinkan, seperti: • Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan; • Jamban; dan • Air bersih. Masih belum merata baik secara kuantitas maupun kualitas di seluruh Indonesia. • Meningkatnya pecandu narkoba dikalangan peserta didik, serta kecenderungan perokok, pada anak dan remaja yang meningkat sehingga untuk itu diperlukan upaya-upaya: • Pendekatan kesehatan dalam mongomunikasikan hukum halal dan haram serta makruh dalam ajaran Islam. • Pengawasan yang ketat, bila perlu dilakukan “sweeping” secara berkala pada lokasi-lokasi tertentu. • Melibatkan peran orang tua / Tokoh Msyarakat (Ulama dan Umara), dan lembaga pendidikan. • Masalah-masalah Kesehatan Reproduksi • Kehamilan remaja dan • Aborsi. • Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS.
Ajaran Islam " نعمتانمغبون فيهما كثير من الناس الصحة والفراغ " ADA DUA NI’MAT YANG BANYAK MEMPERDAYA ORANG; KESEHATAN DAN KESEMPATAN (Hadits)
Menjaga kesehatan terletak pada: • Pengaturan makan dan minum • Pakaian • Tempat tinggal (rumah dan lingkungan) • Udara • Tidur dan bangun tidur • Gerak dan diam • Jika semuanya bisa diatur dengan adil dan seimbang akan dapat memelihara kesehatan dengan kontinyu.
Tabel 1Macam Penyakit [i] Yahya al-Gautsâni, “Mafhûm al-Shihah al-nafsiyyah fi al-Islâm,” www.yah27.com
Kesimpulan • Masalah AID dan Narkoba harus dilihat secara holistik, tidak partial: • Kesehatan Mental • Kesehatan Jasmani • Kesehatan Identitas • Kesehatan Lingkungan • Kesehatan sosial • Pendekatan Agama: sosialisai dimensi kesehatan ajaran Islam dalam berbagai level dan segi kehidupan. • Kampanye= Pengajaran Ajaran dengan pendekatan sosial.
Langkah-langkah • Perlu pengomunikasian ajaran Islam dari sisi kesehatan kepada masyarakat. • Perlu sosialisasi betapa Islam memperhatikan kesehatan memanfaatkan berbagai media yang ada. • Perlu tindak lanjut dengan menggunakan pendekatan opinion leader dalam mengomunikasikan prilaku hidup sehat, seperti penataran kesehatan bagi para da’i, kader-kader generasi muda dan kajian-kajian kesehatan terhadap ajaran agama Islam. • Sosialisasi kesehatan reproduksi bagi masyarakat dan generasi muda. • Amar ma’ruf Nahi Mungkar.