160 likes | 389 Views
KELOMPOK 5. KETUA : AGUNG DWI NUGRAHA ANGGOTA : ANANDA SURYA PUTRI NIKE DWI EVRILIANI LUPITA SARI DENA DESTRIANI FICKY ZULFIKAR IKBAL NURDIANSYAH M. RIFALDY.
E N D
KELOMPOK 5 KETUA : AGUNG DWI NUGRAHA ANGGOTA : ANANDA SURYA PUTRI NIKE DWI EVRILIANI LUPITA SARI DENA DESTRIANI FICKY ZULFIKAR IKBAL NURDIANSYAH M. RIFALDY
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasia. Kehidupan kota yang lebih modernb. Sarana dan prasarana kota lebih lengkapc. Banyak lapangan pekerjaan di kotad. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasia. Lahan pertanian semakin sempitb.Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnyac. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desad. Terbatasnya sarana dan prasarana di desaDiusir dari desa asale. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasia. Memoderenisasikan warga desab. Menambah pengetahuan warga desac. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerahd. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urabnisasia. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kotab. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)c. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatand. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
DampakurbanisasiDampakurbanisasi yang biasanyamenjadiperhatianadalahmasalahkemiskinankota. Potretiniumumnyaterekammelaluiwajahperkotaan, dengansudut-sudutpemukimankumuh. Hal ini, dikarenakansebagianbesarkaum urban adalahtenagatakterdidik yang biasanyamenjadiburuhkasardanmemperolehpenghasilan minim. Akibatnya, merekahanyamamputinggaldikawasankumuhdengansegalapermasalahannya.
Akhirnyaurbanisasiadalahmasalahbersama. Beberapadampakpositif, khususnyadalamkonteksekonomidapatterusdioptimalisasikan. Namun, dampak-dampaknegatif yang munculmestinyamenjadiperhatianserius. Bukansajamenjaditanggungjawabkementerianterkaitditingkatpusat, tetapijugamemerlukandukungandankapasitaspemerintahandidaerah. Apalagi, jikamenyangkutmasalahkaummiskinkota. Pemerintahdaerahdituntutuntuklebihresponsifdalammenanganimasalahinitanpadiskriminasi.
PerkembanganurbanisasiDi masamendatang, paraahlikependudukanmemperkirakanbahwaprosesurbanisasidi Indonesia akanlebihbanyakdisebabkanmigrasidesa-kota. Perkiraaninididasarkanpadamakinrendahnyapertumbuhanalamiahpendudukdidaerahperkotaan, relatiflambannyaperubahan status daridaerahpedesaanmenjadidaerahperkotaan, sertarelatifkuatnyakebijaksanaanekonomidanpembangunan yang “urban bias”, sehinggamemperbesardayatarikdaerahperkotaanbagipenduduk yang tinggaldidaerahpedesaan . Itulahsebabnyadimasamendatang, isuurbanisasidanmobilitasataumigrasipendudukmenjadisulituntukdipisahkandanakanmenjadiisu yang pentingdalamkebijaksanaankependudukandi Indonesia.
Jikadimasalaludandewasaini, isukelahiran (fertilitas) dankematian (mortalitas) masihmendominasikebijaksanaankependudukan, dimasamendatangmanakalatingkatkelahirandankematiansudahmenjadirendah, ukurankeluargamenjadikecil, dansebaliknyakesejahteraankeluargadanmasyarakatmeningkat, makakeinginanuntukmelakukanmobilitasbagisebagianbesarpendudukakansemakinmeningkatdanterutama yang menujudaerahperkotaan.Jikapadatahun 1980 migrandi Indonesia berjumlah 3,7 jutajiwa, makaangkatersebutmeningkatmenjadi 5,2 jutajiwapadatahun 1990 dansedikitmenurunmenjadi 4,3 jutajiwapadaperiode 1990-1995. Secarakumulatifdiketahuibahwasampaitahun 1980, jumlahpenduduk Indonesia yang pernahmelakukanmigrasiadalah 11,4 jutajiwa, sedangkanpadatahun 1990 angkatersebutmeningkatmenjadi 17,8 jutajiwa.
Lebihlanjut, data surveipendudukantarsensus (Supas) 1995 memperlihatkanbahwatingkaturbanisasidi Indonesia padatahun 1995 adalah 35,91 persen yang berartibahwa 35,91 persenpenduduk Indonesia tinggaldidaerahperkotaan. Tingkat initelahmeningkatdarisekitar 22,4 persenpadatahun 1980 yang lalu. Sebaliknyaproporsipenduduk yang tinggaldidaerahpedesaanmenurundari 77,6 persenpadatahun 1980 menjadi 64,09 persenpadatahun 1995.
KebijaksanaanurbanisasidiIndonesiaAdaduakelompokbesarkebijaksanaanpengarahanurbanisasidi Indonesia yang saatinisedangdikembangkan.Pertama, mengembangkandaerah-daerahpedesaan agar memilikiciri-cirisebagaidaerahperkotaan. Upayatersebutsekaranginidikenaldenganistilah “urbanisasipedesaan “.Kedua, mengembangkanpusat-pusatpertumbuhanekonomibaru, ataudikenaldenganistilah “daerahpenyanggapusatpertumbuhan”.Kelompokkebijaksanaanpertamamerupakanupayauntuk “mempercepat” tingkaturbanisasitanpamenunggupertumbuhanekonomi, yaitudenganmelakukanbeberapaterobosan yang bersifat “non-ekonomi”. Bahkanperubahantingkaturbanisasitersebutdiharapkanmemacutingkatpertumbuhanekonomi. Untukituperludidorongpertumbuhandaerahpedesaan agar memilikiciri-ciriperkotaan, namuntetap “dikenal” padanuansapedesaan. Dengandemikian, pendudukdaerahtersebutdapatdikategorikansebagai “orangkota” walaupunsebenarnyamerekamasihtinggaldisuatudaerah yang memilikinuansapedesaan .
Dampaknegatifurbanisasibagidesa yang ditinggalkan, diantaranyaadalahsebagaiberikut:1}. Terhambatnyapembangunandesakarenadesakekurangantenagakerja. Biasanya, orang-orangmuda yang pindahkekotamerupakanorang-orangmuda yang berpendidikandansangatdibutuhkanpotensinyauntukmembangundesa.2}. Akibatdari yang pertamadiatasakanberdampaklebihlanjutterhadapmenurunnyaproduktifitas sector pertanian yang menjaditumpuanhidupsebagianbesarmasyarakatdesa.3}. Masuknyabudayakota yang kurangbaikkedesa, sepertimabuk-mabukan, pergaulanbebas, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang menyebabkanurbanisasiUrbanisasidapatdisebabkanolehdua factor yaitu factor yang mendukung (push factor) pendudukdesa yang meninggalkandesanyadan factor yang menarik (pull factors) pendudukdesauntukpindahdanmenetapdikota.Faktor-faktor yang mendorongpendudukdesameninggalkandesaadalaha. Di desa-desa, lapanganpekerjaanumumnya relative terbatas. Hal inimengakibatkantimbulnyapengangguran (disguised unemployment).b. Pendudukdesaterutamamudamudimerasatertekanolehadatistiadat yang ketat yang mengakibatkancarahidup yang monoton.c. Di desa-desatidakbanyakkesempatanuntukmemperolehpengetahuan.
#. Dampaknegatifurbanisasibagikota yang didatangi, diantaranyaadalahsebagaiberikut:1}. Meningkatnyakerawanankeamanandikotakarenasemakinmerajalelanyakejahatan, sepertipencopetan, penodongan, pencurian, dan lain-lain. Hal inibisasajadisebabkankarenapendudukdesa yang pindahkekotagagalmencaripekerjaandikotasehinggamenjadipenggangguran. Orangpengangguranbiasanyacukupmudahtergodauntukberbuatkejahatan.2}. Terjadinyakemacetanlalulintas, ketidakseimbanganantarapenggunajasaangkutandenganjumlahangkutan, danmeningkatnyakecelakaanlalulintas. Hal inibisadisebabkankarenaterjadinyaketidakseimbanganantarapertambahanpendudukdenganpertambahansaranadanprasaranatransportasi. Pertambahanpenduduksebagaiakibatdaritransportasi. Pertambahanpendududksebagaiakibatdariurbanisasi, jauhlebihcepatdaripadapertumbuhansaranadanprasaranatransportasi.
3}. Meningkatnyakerawanan social disebabkankarenameningkatnyajumlahpengemis, gelandangan, parapengamenjalanan, wanitaparapekerjasekskomersial, dan lain-lain. Hal inibisadiakibatkanolehbanyaknyapendudukdesa yang pindahkekotadantidakberhasilmendapatkanpekerjaan yang layakdikota.4}. Meningkatnyapermasalahanlingkungankarenabanyaknyagubuk-gubuk liar dandaerahpemukimankumuh yang sangatmenganggukeindahan, kenyamanan, dankebersihankota.5}. Semakinmeningkatnyapengangurandikotadansemakintingginyatingkatkepadatandikota.