420 likes | 1.14k Views
Sosialisasi Pedoman Uji Kompetensi , Sertifikasi dan Registrasi serta Pedoman Kerja MTKP. Dr. Arum Atmawikarta , MPH Ketua Divisi Profesi MTKI. Disampaikan didalam Pertemuan Institusi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan dan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP)
E N D
SosialisasiPedomanUjiKompetensi, SertifikasidanRegistrasisertaPedomanKerja MTKP Dr. Arum Atmawikarta, MPH KetuaDivisiProfesi MTKI DisampaikandidalamPertemuan Institusi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan dan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) Grand Royal Panghegar, Bandung 4 – 6 Oktober 2012
OUTLINE • Bab I : Pendahuluan • Bab II : UjiKompetensi • Bab III : Sertifikasi • Bab IV : Registrasi • Bab V : PedomanPemberian STR PadaMasaPeralihan • Bab VI : Penutup
Bab I: Pendahuluan • LatarBelakang • Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional • Dibutuhkan upaya peningkatan profesionalisme di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kesehatan • Perlu didukung komitmen yang tinggi oleh semua pihak terhadap profesionalisme dan etika tenaga kesehatan dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan. • Sebagaisuatunegara yang meratifikasikesepakatanWorld Trade Organization (WTO), Indonesia terikatuntukmelaksanakan proses globalisasidanberkewajibanmembukaperekonomiannasional • Salah satubagiandarikesepakataniniadalah proses globalisasi di bidangjasakesehatanmelalui proses ”Mutual Recognition Arrangement” (MRA)yaitu proses pengakuanterhadapkompetensiprofesikesehatan.
Bab I: Pendahuluan • Seorang tenaga kesehatan harus benar-benar teruji kompetensinya melalui uji kompetensi yang dilaksanakan oleh MTKI. • Tenaga kesehatan yang telah lulus dalam proses tersebut akan diberikan Sertifikat Kompetensi sebagai bukti pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki, dan menjadi landasan registrasi dan lisensi/perizinan untuk melakukan pekerjaan profesi. • Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), mengatur tentang penjenjangan kualifikasi yaitu mulai jenjang kualifikasi 1 (jabatan operator) sampai dengan jenjang kualifikasi 9 (jabatan ahli).
Bab I: Pendahuluan • Tujuan Tujuan yang ingindicapaidariditerbitkannyapedomanujikompetensi, sertifikasidanregistrasitenagakesehatanadalah: • Digunakannyapedomaninidalampelaksanaankegiatanujikompetensitenagakesehatansesuaidenganketentuan yang berlaku. • Digunakannyapedomaninidalampelaksanaankegiatansertifikasitenagakesehatansesuaidenganketentuan yang berlaku. • Digunakannyapedomaninidalampelaksanaankegiatanregistrasitenagakesehatansesuaidenganketentuan yang berlaku.
Bab I: Pendahuluan Sasaran SemuatenagakesehatanselainDokter, Dokter Gigi danTenagaKefarmasian, meliputi 21 tenaga kesehatan: Perawat Bidan Fisioterapis Perawat Gigi RefraksionisOptisien TerapisWicara Radiografer OkupasiTerapis AhliGizi PerekamMedisdanInformasiKesehatan Teknisi Gigi Sanitarian Elektromedis AnalisKesehatan PerawatAnestesi AkupunkturTerapis FisikawanMedis OrtotisProstetis TeknisiTranfusiDarah Teknisi Kardiovaskuler Ahli Kesehatan Masyarakat
Bab I: Pendahuluan • RuangLingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi : • Uji kompetensi, sertifikasi dan registrasi bagi peserta didik di perguruan tinggi bidang kesehatan dan/atau tenaga kesehatan lain yang diusulkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan, termasuk Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan luar negeri. • Sertifikasi, bagi tenaga kesehatan yang sudah pernah memiliki sertifikat kompetensi dalam rangka memperpanjang masa berlakunya sertifikat kompetensi. • Registrasi, bagi tenaga kesehatan yang sudah pernah memiliki surat tanda registrasi dalam rangka memperpanjang masa berlakuknya surat tanda registrasi. • Pemberian surat tanda registrasi pada masa peralihan bagi tenaga kesehatan lulusan sebelum tahun 2013. • Pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi uji kompetensi, sertifikasi dan registrasi tenaga kesehatan.
Bab I: Pendahuluan • LandasanHukum • Undang-UndangNomor 8 Tahun 1999 tentangPerlindunganKonsumen; • Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional; • Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah sebagaimanatelahdiubahterakhirdenganUndang-UndangNomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahanKeduaAtasUndang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah; • Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan; • Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentangRumahSakit; • PeraturanPemerintahNomor 32 tahun 1996 tentangTenagaKesehatan; • Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; • PeraturanPemerintahNomor 38 tahun 2007 tentangPembagianUrusanPemerintahanantaraPemerintah, PemerintahProvinsidanPemerintahKabupaten/Kota; • PeraturanPemerintahNomor 41 tahun 2007 tentang Tata LaksanaOrganisasi Daerah; • PeraturanPresidenNomor 8 Tahun 2012 tentangKerangkaKualifikasiNasional Indonesia (KKNI); • Peraturan Menteri Kesehatan No.317/MENKES/PER/III/2010 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing di Indonesia; • PeraturanMenteriKesehatanNomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011 tentangRegistrasiTenagaKesehatan.
Bab I: Pendahuluan • Pengertian • Kompetensi Kemampuan yang dimiliki seseorang tenaga kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional untuk dapat menjalankan praktik dan/atau pekerjaan keprofesiannya. • TenagaKesehatan Setiap orang yang mengabdikandiridalambidangkesehatansertamemilikipengetahuandan/atauketerampilan melaluipendidikan di bidangkesehatan yang untukjenistertentumemerlukankewenanganuntukmelakukanupayakesehatan, yang dalampedomaninidikecualikantenagamedis (dokter, doktergigi) dantenagakefarmasian. • Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing(TK-WNA) Warga negara asing pemegang izin tinggal terbatas yang memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan dan bermaksud bekerja atau berpraktik di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Indonesia. • Sertifikasi Proses pemberiansertifikatkompetensikepadatenagakesehatan yang dilakukansecarasistematisdanobyektifmelaluiujikompetensiberdasarkanstandarkompetensitenagakesehatan.
Bab I: Pendahuluan • Registrasi Pencatatanresmiterhadaptenagakesehatan yang telahmemilikisertifikatkompetensidantelahmempunyaikualifikasitertentulainnyasertadiakuisecarahukumuntukmenjalankanpraktikdan/ataupekerjaanprofesinya. • UjiKompetensi Ujian yang dilaksanakan di akhirmasapendidikantenagakesehatan, sebelumpelaksanaansumpahprofesiuntukmenilaipencapaiankompetensiberdasarkanstandarkompetensidalamrangkamemperolehsertifikatkompetensi. • Exit-Exam Uji Kompetensi yang dilaksanakan oleh MTKI yang merupakan bentuk uji bagi peserta didik setelah evaluasi akhir program pendidikan. • Standard Setting Suatu proses untuk menetapkan nilai batas lulus peserta uji kompetensi menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan yang dilakukan oleh MTKI. • StandarProfesi Pedoman yang ditetapkanolehorganisasiprofesisebagaipetunjukdalammenjalankanprofesi.
Bab I: Pendahuluan • Standar Kompetensi Kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan yang meliputi afektif, kognitif dan psikomotor yang ditentukan oleh organisasi profesi. • SertifikatKompetensi Surattandapengakuanterhadapkompetensiseseorangtenagakesehatanuntukdapatmenjalankanpraktikdan/ataupekerjaanprofesinya di seluruh Indonesia setelah lulus ujikompetensi. • MajelisTenagaKesehatan Indonesia(MTKI) Lembaga yang berfungsiuntukmenjaminmututenagakesehatan yang memberikanpelayanankesehatan. • MajelisTenagaKesehatanProvinsi(MTKP) Lembaga yang membantupelaksanaantugas MTKI di Provinsi. • Perizinan Proses untukmendapatkanSuratIzinPraktek (SIP) atauSuratIzinKerja (SIK) bagitenagakesehatan yang telahmemilikisurat tanda registrasidanmemenuhipersyaratan lain sesuaiketentuan yang berlaku. • KerangkaKualifikasiNasionalIndonesia(KKNI) Kerangkapenjenjangankualifikasikompetensi yang dapatmembandingkan, menyetarakan, danmengintegrasikanantarabidangpendidikandanbidangpelatihankerjasertapengalamankerjadalamrangkapemberianpengakuankompetensikerjasesuaidenganstrukturpekerjaan di berbagaisektor.
Bab I: Pendahuluan • SuratTandaRegistrasi(STR) Buktitertulisyang diberikanolehpemerintahkepadatenagakesehatan yang telahmemilikisertifikatkompetensi. • PerguruanTinggiBidangKesehatan PTN/PTS, POLTEKKES, STIKES, AKADEMI atau lainnya yang menghasilkanlulusantenagakesehatan baik yang berada di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun di bawah binaan Kementerian Kesehatan. • PesertaUji Pesertadidikpadaperguruantinggibidangkesehatanatautenagakesehatan lain yang diusulkanolehperguruantinggibidangkesehatanuntukmengikutiujikompetensi. • OrganisasiProfesi(OP) PPNI, IBI, IFI, PPGI, IROPIN, IKATWI, PARI, IOTI, PERSAGI, PORMIKI, PTGI, HAKLI, IKATEMI, PATELKI, IPAI, HAKTI, IKAFMI, IOPI, ITTDI, PATKI dan IAKMI. • TempatUjiKompetensi(TUK) Perguruantinggibidangkesehatan yang terakreditasi. • Remedial Kegiatan/Program peningkatankemampuankeilmuandanketerampilanlanjutanbagi seorangpesertadidik yang tidak lulus ujikompetensi (tidakkompeten), yang dilaksanakanolehinstitusipendidikan asal peserta didik, bekerjasamadengan MTKP.
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 1. Peserta • Pesertaujikompetensiadalahpesertadidik di perguruantinggibidangkesehatan yang mengikutievaluasiakhir program pendidikan. Jenjang pendidikan peserta uji kompetensi minimal Diploma 3 (D3), kecuali untuk Teknisi Transfusi Darah Diploma 1 (D1). Khusus untuk tenaga keperawatan lulusan Strata 1 (Sarjana Keperawatan) tidak dilakukan uji kompetensi. • Tenagakesehatanlulusansebelum tahun 2013 yang tidak menjalankan tugas profesinya serta tidak memiliki STR. • TK-WNA setelahmendapatrekomendasidari OP dantelah melakukan adaptasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • TK-WNI lulusanperguruantinggiluarnegerisetelahmendapatrekomendasidari OP, dantelah melakukan adaptasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 2. PenyusunanJadwalUji • RancanganJadwalPelaksanaan (RJP). • Padasetiapawaltahunakademik (tahunajaran), MTKP bekerjasamadenganperguruantinggibidangkesehatanmenyusunRancanganJadwalPelaksanaan (RJP) ujikompetensidalamtigaperiodesetiaptahun, yaituperiode April, Agustus, November. • RJP sebagaimanadimaksudpadabutir 1) disusundenganmemperhatikanjumlahpesertaujidan/ataujenistenagakesehatan. • RJP sebagaimanadimaksudpadabutir 1) dilaporkansecaratertulisoleh MTKP kepada MTKI (Lampiran 1). • JadwalPelaksanaan • Dua(2) bulansebelumdilakukannyaujikompetensi, perguruantinggibidangkesehatanmenyampaikanpermohonankepada MTKI melaluiMTKP. • Jadwalpelaksanaandisusundanditetapkanoleh MTKI denganmemperhatikanjumlahpesertaujidan/ataujenistenagakesehatan. • Jadwalpelaksanaansebagaimanadimaksudpadabutir 2) diberitahukankepadaperguruantinggibidangkesehatan. • Ujikompetensidilakukanpadaharidan jam kerja, dimulaiserentakpadapukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT.
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 3. ProsedurPendaftaran • Perguruantinggibidangkesehatanmenyampaikanpermohonandilakukannyaujikompetensibagipesertadidiknyakepada MTKI melalui MTKP (Lampiran 2). • TK-WNA dan WNI lulusanperguruantinggiluarnegeri, Tenagakesehatanlulusansebelumtahun 2013 yang tidakmenjalankantugasprofesinyasertatidakmemiliki STR yang akanmengikutiujikompetensiwajibmelaporke MTKP untukmengikuti program adaptasi di perguruantinggibidangkesehatan. • Permohonansebagaimanadimaksudpadabutir a, sekurang-kurangnyadisertaiinformasitentangperguruantinggibidangkesehatandandaftarcalonpesertasebagaiberikut : • Namadanalamatperguruantinggi; • NamaFakultas/Jurusan/Program Studi/Peminatan; • IjinPendirian (Perpanjangan) PerguruanTinggi; • SK AkreditasiPerguruanTinggi; • Tempatdantanggaldilakukannyaujikompetensi; • Identitascalonpeserta, meliputi : • Tahunmasukperguruantinggibagipesertauji • Ujikompetensi yang ke-berapa • Pas fotocalonpesertaukuran 4 x 6, sebanyak 2 (dua) lembardenganlatarbelakangwarnamerahuntukmembuattandapengenalpesertauji (1 untukcadangan).
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 4. PengelolaanSoalUji • Setelahmenerimapermohonanujikompetensisebagaimanadimaksuddalambutir 3, maka MTKI menyiapkanpaketmateriujikompetensi, termasuksoalujikompetensi. • SoalujiditetapkanolehKetua MTKI danbekerjasamadenganlembagapengembanganujikompetensi LPUK DitjenDikti, KementerianPendidikandanKebudayaan. • Persiapanpaketmateriujikompetensimeliputipemilihansoalujidari Bank Soal, print out master soaluji (bukusoal), danlembarjawaban; menyiapkankuncijawabandalambungkusdandisegel; danpersiapanberkaslainnya. • AnggotaMTKI ataupetugas lain yang ditunjukmenyerahkanpaketmateriujikompetensisebagaimanadimaksudpadabutir c di ataskepadaMTKP
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 4. PengelolaanSoalUji • Bagiprovinsi yang memilikijumlahpesertaujilebihdari 250 orang, soaldigandakan di provinsitempatpenyelenggaraanuji. • Soalujidanlembarjawabanhasilpenggandaandimasukkankedalambungkusan I danbungkusan II dandisegelkembalidanhanyadibukadihadapanpesertaujidenganberitaacara yang disiapkanoleh MTKI (Lampiran 7). • Setelahselesaiujian, soaluji yang sudahdigunakan (termasukcadangan 10%) dibungkus, disegeldandibuatkanberitaacaranya (Lampiran 8), selanjutnyauntukdimusnahkandenganberitaacarapemusnahan (Lampiran 10). • Lembarjawabandibungkusdandisegeluntukdikoreksi di MTKI dengandibuatkanberitaacara (Lampiran 11). • Daftarhadirdibuat 2 (dua) rangkap, untuk MTKI dan MTKP.
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 5. TempatUjiKompetensi • Tempat ujikompetensi (TUK) adalah di perguruantinggibidangkesehatan yang terakreditasi. • PT terakreditasi yang dapatditetapkansebagai TUK setidaknyamemenuhipersyaratan • Bagiperguruantinggibidangkesehatan yang belumterakreditasidapatmengikutsertakanpesertadidiknyakeperguruantinggi yang terakreditasiuntukmengikutiujikompetensi.
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 6. Pengawas • Setelahmenerimapermohonanujikompetensidariperguruantinggibidangkesehatan MTKI/MTKP menyiapkanpengawas, sebagaikomponenPelaksanaUjian (Lampiran 12). • Persyaratanpengawasharusserendah-rendahnyamemilikijenjangpendidikanbidangkesehatansamadenganjenjangpendidikanpesertauji, mampumelaksanakantugasdenganbaikdansudahmengikutiarahan/briefing tentangujikompetensitenagakesehatan. • Pengawasdapatberasaldari MTKP, MTKI, OP Daerah/Pusatdanperguruantinggibidangkesehatan. • Pengawasyang berasaldari MTKP, OP Daerah danperguruantinggibidangkesehatanditetapkanolehKetua MTKP. Sedangkanpengawasdari MTKI/OP PusatditetapkanolehKetua MTKI.
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 6. Pengawas • Pengawas, sebelummenjalankantugasharusmenandatanganisuratpernyataan/janjipengawas. Suratpernyataan/janjipengawasdisiapkanolehMTKP • Rasiojumlahpengawasdanpesertaujiadalah 1 pengawasberbanding 20 – 25 pesertauji, denganketentuandalamsaturuanguji minimal terdapat 2 orang pengawas. • Dalammenempatkanpengawas, MTKI/MTKP harusmenghindariseorangpengawasmelakukantugaspengawasanterhadapprofesi/perguruantinggi yang bersangkutan. • Dalamsuatupelaksanaanujikompetensi MTKI/MTKP dapatmenunjukseorangpengawasmenjadikoordinatorpengawas. • PenandatanganSuratPernyataan/JanjiPengawasUjiKompetensi (Lampiran 13).
Bab II: UjiKompetensi • PersiapanUjiKompetensi 7. PersiapanAdministratifdanTeknis Sebelumujikompetensidilaksanakan, MTKI/MTKP melakukanpersiapanadministratif, teknisdan persiapan lapangan serta melakukan rapat persiapan pelaksanaan (technical meeting, TM) dengan pengawas/panitia dan pihak lain terkait.
Bab II: UjiKompetensi B. PelaksanaanUjiKompetensi 1. PelaksanaanUji • Ujikompetensidilakukansetelahselesaipelaksanaanevaluasiakhir program, dansebelumyudisium di perguruantinggibidangkesehatan. • Lamanyawaktuujiadalah 150 – 180 menituntuk 150 – 180 soaldalambentuk MCQ best-answer. • Pesertaujiharussudahberadadalamruanguji paling lambat 15 (lima belas) menitsebelumujiandimulai, denganmenunjukkantandapengenalpesertauji yang sah. 2. RapatKoreksi • MTKI, setelahmenerimabungkusanlembarjawabandandaftarhadirpesertaharussegeramenyelenggarakanrapatkoreksi. • Rapatkoreksisebagaimanadimaksudpadabutir a, dihadiriolehsekurang-kurangnya (50%+1) orang jumlahanggota MTKI denganketentuansalahseorangdiantarapesertarapatharusberasaldariprofesi yang dinilai. • Rapatkoreksidiselenggarakandalamruangtertutup, dantidakbolehdihadiriolehsiapapunkecualiolehparapihaksepertitersebut
Bab II: UjiKompetensi B. PelaksanaanUjiKompetensi 3. RapatStandard Setting • StandarSetting ditentukanoleh MTKI • Dalammenentukan standard setting MTKI bekerjasamadengan panel expert di tingkatpusat yang terdiridarikomponen MTKI, OP dan expert dariperguruantinggiberjumlahantara 5 – 7 orang. • Hasilrapat standard setting digunakansebagaidasarrapatpenentuankelulusan. Hasilrapat standard setting dibuatberitaacaranya (Lampiran 19). 4. RapatPenentuanKelulusan • Rapatpenentuankelulusandilaksanakanoleh MTKI. • Rapatpenentuankelulusanadalahrapatuntukmenetapkanpesertauji lulus atautidak lulus berdasarkanstandarseting yang ditetapkansebelumnyaoleh MTKI. • Hasilpenentuankelulusandituangkandalamdaftarpeserta lulus/tidak lulus ujikompetensidandibuatberitaacaranya (Lampiran 20).
Bab II: UjiKompetensi C. PenerbitanSertifikatKompetensidan STR 1. PenerbitanSertifikatKompetensi • Untuk proses penerbitan sertifikat kompetensi/STR, perguruan tinggi bidang kesehatan segera mengajukan permohonan kepada MTKI melalui MTKP dengan melampirkan fotokopi ijazah yang dilegalisir dan 4 (empat) lembar pas foto ukuran 4 x 6 dengan latar belakang warna merah. 2. PenerbitanSTR • Berdasarkanpermohonan, maka MTKI menyiapkan STR. • Setelahlaporantersebutdiverifikasi, anggota MTKI perwakilan OP ataupetugas yang ditunjukmelakukan entry data kedalamsistempenomoran STR yang ditetapkanMTKI
Bab II: UjiKompetensi D. BiayaUjiKompetensi • Biaya uji kompetensi sudah termasuk biaya sertifikasi dan registrasi bagi peserta didik pada perguruan tinggi bidang kesehatan dan/atau peserta lain yang diusulkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan. • Komponen biaya uji kompetensi terdiri dari atas biaya langsung (tetap, fix cost) dan biaya tidak langsung (tidak tetap, variable cost),
E. BaganAlurUjiKompetensiBagiPesertaDidikPerguruanTinggiBidangKesehatan
Bab III: Sertifikasi DenganberpedomanPermenkesNomor 1796/2011, sertifikasitenagakesehatandikategorikansebagai: • sertifikasibagipesertadidikpadaperguruantinggibidangkesehatan • tenagakesehatanlainnya yang diusulkanoleh perguruantinggibidangkesehatan • sertifikasibagitenagakesehatan yang telah/pernahmemilikisertifikatkompetensidalamrangkamemperpanjangmasaberlakunyasertifikatkompetensi.
Bab III: Sertifikasi A. JenisTenagaKesehatan Yang DilakukanSertifikasi • Semuatenagakesehatan (kecualidokter, doktergigidantenagakefarmasian) yang sertifikatkompetensinyatelah/akanberakhirwajibmengikutisertifikasiuntukmemperolehsertifikatkompetensisebagaidasaruntukmemperoleh STR. • Tenagakesehatandapat“memperpanjang” sertifikatkompetensidenganujikompetensiporto folio melaluipartisipasikegiatanpendidikandan/ataupelatihansertakegiatanilmiahlainnyasesuaipersyaratanperolehanSatuanKreditProfesi (SKP) yang ditetapkanoleh OP yang bersangkutan. Perolehan SKP harusmencapai minimal 25 (duapuluh lima) SKP selama 5 (lima) tahun.
Bab III: Sertifikasi B. PersyaratanPermohonanPerpanjanganSertifikasiKompetensi • Suratpermohonanperpanjangan sertifikat kompetensi dilakukan secarakolektifoleh OP ditujukan kepada MTKP, • Fotokopi sertifikatkompetensi yang sudah/akanhabismasaberlakunya sebanyak 1 (satu) lembar; • SKP minimal 25 SKP, dilengkapidenganfotokopibuktipendukung (fotokopisertifikat atau sejenisnya, SK, dll); • Suratrekomendasidari OP tingkatPusat/Daerah; • Pas fotoukuran 4 x 6, sebanyak2 (dua)lembar dengan latar belakang warna merah.
Bab III: Sertifikasi C. BagianAlurProsedurSertifikasi
Bab IV: Registrasi Dengan berpedoman Permenkes Nomor 1796/2011, registrasi tenaga kesehatan dikategorikan sebagai: • registrasi bagi peserta didik pada perguruan tinggi bidang kesehatan • tenaga kesehatan lainnya yang diusulkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan • registrasi bagi tenaga kesehatan yang telah/pernah memiliki STR dalam rangka memperpanjang masa berlakunya STR.
Bab IV: Registrasi A. TenagaKesehatan Yang Diregistrasi • Semuatenagakesehatan (kecualidokter, doktergigidantenagakefarmasian) yang STR-nyatelah/akanberakhirwajibmengikutiregistrasiuntukmemperoleh STR sebagaidasaruntukmemperolehizinpraktik/kerja. • Tenagakesehatan yang STR-nyatelahhabismasaberlakunyadapatmengajukanperpanjangan STR yang merupakansaturangkaian proses permohonanperpanjangan/pembaharuansertifikatkompetensi. Setiappermohonanperpanjangansertifikatkompetensiditindaklanjutidenganperpanjangan STR, kecualidiminta lain.
Bab IV: Registrasi B. Persyaratan Persyaratanberkaspermohonanperpanjangan STR meliputi : • Suratpermohonanperpanjangan STR dilakukansecarakolektifoleh MTKP ditujukankepada MTKI • Softcopy data permohonan STR dengan format sebagaimanadisebutkandalam BAB II.C.1.d/k. • Pas fotoukuran 4 x 6, sebanyak 2 (dua) lembardenganlatarbelakangwarnamerah.
Bab IV: Registrasi • C. Bagan Alur ProsedurRegistrasi
Bab IV: Registrasi D. BIAYA SERTIFIKASI DAN REGISTRASI ULANG Biaya sertifikasi dan registrasi bagi tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan/atau STR (sertifikasi-registrasi ulang) adalah meliputi biaya bahan dan pengiriman dokumen. Besarnya biaya tersebut ditetapkan sebesar 65% dari biaya uji kompetensi
Bab V: PedomanPemberian STR PadaMasaPeralihan Ketentuanperalihan Bab VI Pasal 34 Permenkes Nomor 1796/2011 menyebutkanbahwa: • Ayat (1): Tenagakesehatan yang telahmemilikisuratizin/STR dan/atausuratizinkerja/suratizinpraktikberdasarkanperaturanperundangan yang adadinyatakantelahmemiliki STR sampaidenganmasaberlakunyaberakhir; • Ayat (2): Tenagakesehatan yang memilikisuratizin/STR dan/atausuratizinkerja/suratizinpraktik yang masaberlakunyaberakhir paling lama 5 (lima) tahunsetelahberlakunyaperaturanini, kepadanyadapatdiberikanperpanjangan STR. • Ayat (3): Tenagakesehatan yang padasaatberlakunyaperaturaninibelumdiaturketentuanmengenai STR dan/atausuratizinkerja/suratizinpraktik, kepadanyadiberikan STR berdasarkanPeraturanMenteriini. • Ayat (4): TenagaKesehatan yang belummemilikiizin/STR dan/atausuratizinkerja/suratizinpraktik yang telah lulus ujian program pendidikansebelumtahun 2012, kepadanyadiberikan STR berdasarkanPeraturanMenteriini.
Bab V: PedomanPemberian STR PadaMasaPeralihan A. SemuaTenagaKesehatanBerhakMenerimaSTR • Pemberian STR berlakubagisemuatenagakesehatan yang lulus pendidikantenagakesehatansebelumtahun 2013 baik yang telah memiliki surat izin/STR dan/atau surat izin praktik/kerja maupun yang belum. • Pemberian STR dilaksanakanmulaisaatmasaberlakunyaPermenkesNomor 1796/2011, dan paling lama adalah5 (lima) tahunsetelahberlakunya Permenkestersebut. • Bagi tenaga kesehatan yang sampai dengan berakhirnya masa pemutihan belum memiliki STR berdasarkan Permenkes Nomor 1796/2011 harus mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat kompetensi, sebagai persyaratan untuk memperoleh STR. • Tenaga kesehatan mengikuti uji kompetensi sesuai aturan BAB II.
Bab V: PedomanPemberian STR PadaMasaPeralihan B. SkalaPrioritas • Menjadiprioritaspenyelesaian STR adalahbagitenagakesehatan yang akanmemasukiduniakerja/praktik, terlebihlagibeberapasaranapelayanankesehatanmensyaratkan STR untukmelamarpekerjaan. • Termasukprioritasadalahtenagakesehatan yang sudahhabismasaberlakunyasurat izin/STR dan/atauizinpraktik/kerja. C. Persyaratan • Permohonandilakukan secara kolektif oleh OP, institusi pendidikan dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan ditujukan kepada Ketua MTKI melalui MTKP; • Fotokopiijazah yang dilegalisir (dualembar), dan • Pas fotoukuran 4 x 6 denganlatarbelakangwarnamerah, sebanyak 2 (dua)lembar.
Bab V: PedomanPemberian STR PadaMasaPeralihan D. DoubelKompetensi • Berpedomankepada sistem registrasitenagakesehatansebagaimanadiaturdalamPermenkesNomor 1796/2011, seseorangdapatmemenuhisyaratuntukmemilikisatu STR dengan dua kompetensi, yang dibuktikan dengan ijazah yang sah (contoh: untuk profesi fisikawan medis dan radiografer, perawat dengan bidan, perawat dengan perawat anestesi). • MTKI menetapkan kebijakan dapatmemberikan 1 (satu) STR denganmencantumkan 2 (dua) kompetensi, yaitu untuk profesi fisikawan medis dan radiografer, perawat dengan bidan, perawat dengan perawat anestesi. • Kebijakansatu STR denganduakompetensihanyadiberikanselamamasatransisiyaituselama 5 tahun sejak ditetapkannya Permenkes Nomor 1796/2011 untuk pertama kali, dansetelah batas waktu tersebutsatu orang tenagakesehatanmemiliki satu STR dengansatukompetensi. • Bagi tenaga kesehatan yang memiliki 1 (satu) STR dengan dua kompetensi pada saat perpanjangan STR diwajibkan memilih salah satu profesi dengan mengumpulkan minimal 25 SKP sesuai dengan profesi yang dipilih.
Bab V: PedomanPemberian STR PadaMasaPeralihan E. BaganAlurProsedurRegistrasiPadaMasaPeralihan
Bab VI: Penutup • PedomanPelaksanaanUji Kompetensi, Sertifikasi dan RegistrasiTenagaKesehatan di Indonesia inidisusunsebagaidasarpelaksanaanPeraturanMenteriKesehatanNomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011 tentangRegistrasiTenagaKesehatan, sehinggaharusdigunakansebagaiacuandalammelaksanakanseluruhrangkaian proses Sertifikasi dan Registrasi TenagaKesehatan (diluarDokter, Dokter Gigi danTenagaKefarmasian) di seluruh Indonesia. • DiharapkandenganpelaksanaanSertifikasi dan Registrasi TenagaKesehatan di Indonesia dapatberhasilmeningkatkankualitasmutuTenagaKesehatandanPelayananKesehatan di seluruh Indonesia.