410 likes | 656 Views
PENDAHULUAN. Media transmisi gelombang elektromagnetik = guided dan unguided Guided , dapat dipandu secara pisik, menggunakan jenis kabel Unguided , mentransmisikan melalui media atmosfir / radio. Mutu Transmisi.
E N D
PENDAHULUAN Media transmisi gelombang elektromagnetik = guided dan unguided • Guided, dapat dipandu secara pisik, menggunakan jenis kabel • Unguided, mentransmisikan melalui media atmosfir / radio
Mutu Transmisi Karakteristik mutu transmisi ditentukan oleh media dan karakteristik sinyal • Guided, media itu sendiri yang menentukan batasan transmisi • Unguided, ditentukan oleh kualitas sinyal antena transmisi
FAKTOR RATE DATA • Bandwidth • Ganguan transmisi • Interferensi • Jumlah receiver
Media transmisi Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni : • Guided Media (media terpandu) • Unguided Media (media tidak terpandu)
Guided Media • Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.
1. Twisted Pair • Terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair(tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. • Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. • Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. • Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial
a. Shielded Twisted Pair (STP) • Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. • STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. • Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP. • Lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. • Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps • Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial • Media dan ukuran konektor: medium • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100 m.
b. Unshielded Twisted-Pair Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni: • Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon. • Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz. • Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz. • Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz. • Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
b. Unshielded Twisted-Pair • Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. • Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps • Biaya rata-rata per node: murah • Media dan ukuran: kecil • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek). • Kabel UTP memiliki banyak keunggulan : Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. • Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya.
2. Coaxial Cable • Digunakan untuk distribusi cable TV, transmisi telpon jarak jauh, LAN • Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial • Mempunyai pelindung • Gangguan : atenuasi, derau suhu
3. Fiber Optic • Kecepatan : jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second • Bandwidth : fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar. • Distance : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”. • Resistance : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya. • Maintenance : kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optik • Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia) • Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel. • Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Kontruksi kabel fiber optic • Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya. • Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core. • Coating/Buffer: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron. • Strengthening fibers /Armid Yarn: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar selama instalasi • Cable jacket : merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Penggunaan Fiber Optik • Long-haul trunk = jaringan telpon denganpanjang 1500 km dgn kapasitas tinggi (60.000 channel suara) • Metropolitan trunk = jangkauan 12 kmdengan 100.000 channel suara untuk sentral telpon kota • Rural exchange = panjangsirkuit 40 km – 160 km, menghubungkan kota dan desa • Subscriber loop = serat-serat langsung dari sentral ke pengguna
Unguided Media • komunikasi tanpa kabel yang mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik seperti kabel atau serat fisik. • Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus). • Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti bluetooth infrared, wireless mobile dan sebagainya.
B. Karakteristik Transmisi Wireless : • Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal elektromagnetik • Rentan intereferensi • Umumnya menggunakan 2 GHz – 40 Ghz • Point to point, point to multi point, access point • Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin besar potensial • Bandwidth dan rate datanya namun semakin pendek jaraknya
Layanan Pengembangan Wireless a) Hotspot Hotspot merupakan coverage area yang dimiliki access point agar komputer dengn perangkat wireless disekitar dapat terkoneksi internet.
b) Bluetooth • Sebuah teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara dengan jarak jangkauan yang terbatas. • Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz • Menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 • Mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
c) Infrared • Dipenuhi dengan menggunakan transmitter/receiver yang memodulasikan no-coherent infrared light. • Transceiver harus dengan suatu bentuk garis lurus atau melalui pantulan dari suatu permukaan warna yang bercahaya.
Media Piranti Wireless • Internal Wireless NIC for Desktop or Server
Keuntungan Wireless a) Wireless lebih nyaman untuk penggunaan piranti mobile b) User menggunakan banyak koneksi di berbagai tempat c) Admin jaringan lebih mudah mengantur jaringan (tidak perlu pasang kabel, melubangi tembok, dll) d) Sederhananya kita bias menggunakan laptop untuk koneksi internet di kampus, hotel, rumah makan dengan cukup menyalakan fasilitas wireless. e) Mobilitas dan terbebasnya dri kerumitan bentangan kabel.
Kerugian Wireless a) Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas. b) Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal. c) Keamanan data kurang terjamin. d) Pengaruh gangguan (derau) cukup besar. e) Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel. f) Adanya interferensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lainnya, halangan tembok, gedung, bukit, gunung, atau pohon tinggi besar (Line of Sight).