740 likes | 1.57k Views
Mitigasi Perubahan Iklim. Dr. Armi susandi, MT. Outline. Apa yang dimaksud dengan adaptasi? Pelaku Adaptasi Kegiatan adaptasi apa yang dapat dilakukan? Kegiatan berskala nasional apa saja yang dapat dilakukan? Contoh kegiatan adaptasi di beberapa negara.
E N D
Mitigasi Perubahan Iklim Dr. Armi susandi, MT
Outline • Apa yang dimaksud dengan adaptasi? • Pelaku Adaptasi • Kegiatan adaptasi apa yang dapat dilakukan? • Kegiatan berskala nasional apa saja yang dapat dilakukan? • Contoh kegiatan adaptasi di beberapa negara
Apa yang dimaksud dengan Mitigasi ? Mitigasi : berbagai tindakan aktif untuk mencegah/ memperlambat terjadinya perubahan iklim/ pemanasan global & mengurangi dampak perubahan iklim/pemanasan global (melalui upaya penurunan emisi GRK, peningkatan penyerapan GRK, dll.) Sesi 3 IA-ITB for GCC ToT & Workshop
Upaya Penurunan Emisi CO2 INDUSTRI ENERGI TERBARUKAN Bauran energi dan penghematan energi PEMBANGKIT LISTRIK Carbon capture & storage TRANSPORTASI RUMAH TANGGA & KOMERSIAL
Emisi global per sektornya Disebut juga LULUCF (landuse, landuse change, forestry atau penggunaan lahan, perubahan peruntukkan lahan, kehutanan) • Sumber: Stern’s Slide
Perbandingan Emisi GRK 2000 (kerusakan hutan, kebakaran, dll.)
Kebutuhan Energi Primer Dunia Laju Pertumbuhan Rata-rata per tahun 2004-2030
Emisi: CO2 SO2 NOX Partikel Kecil CO Metana Senyawa Organik Lain Bahan Sekunder: Sulfat Nitrat Asam Ozon Troposfe Senyawa Organik Bahan Bakar Fosil Sesi 3 IA-ITB for GCC ToT & Workshop
Rasio Elektrifikasi • Rasio Elektrikasi Nasional tahun 2004 : 53,38% • Jawa : 57,38% • Luar Jawa : 47,01% Diolah dari: Statistik DJLPE, 2003
Data: Marc Imhoff (NASA GSFC), Christopher Elvidge (NOAA NGDC) Image: Craig Mayhew and Robert Simmon (NASA GSFC)
Pertumbuhan Energi Primer cukup tinggi 2004 M.Bumi: 53% G.Bumi : 19% B.Bara : 21% T.Air : 4% P.Bumi : 3% 1970 M.Bumi: 88% G.Bumi : 6% B.Bara : 1% T.Air : 5% P.Bumi : 0% Pertumbuhan rata-rata energi primer : 1970-2004 = ± 8,5 %/tahun 2000-2004 = ± 5,5%/tahun Sumber: DJLPE, 2005
Konsumsi energi final relatif tinggi dengan pertumbuhan rata-rata 9% per tahun • Th 1970, Sektor Rumah Tangga mengkonsumsi energi paling besar • Sejak th 1984, Sektor Industri mengkonsumsi energi paling besar • Sejak th 1996, Sektor Transportasi menjadi konsumen energi terbesar • Sejak th 2001, Sektor Industri kembali menjadi konsumen energi terbesar
Konsumsi energi per kapita relatif rendah, sedangkan intensitas energi cukup tinggi • Konsumsi energi perkapita • (toe per kapita) • Japan : 4,14 • Indonesia : 0,467 • Intensitas Energi • (toe per juta US$, harga 1995) • Japan : 92,3 • Indonesia : 470
2.00 1.84 1.69 1.50 1.36 1.16 1.05 1.00 0.73 0.47 0.50 0.26 0.17 0.10 - (0.03) ITALY JAPAN (0.12) TAIWAN FRANCE CANADA THAILAND GERMANY MALAYSIA INDONESIA SINGAPORE UNITED STATES UNITED KINGDOM (0.0) Pemakaian energi masih boros ditunjukkan dengan tingginya elastisitas pemakaian energi Catatan: Diolah dari data BP Statistical Review of World Energy 2004 dan IMF World Monetary Outlook 2004
Persentase emisi CO2 per sektor 2000 2010 Sesi 3 IA-ITB for GCC ToT & Workshop
Historis Emisi Karbon menurut dua jalur potensial di Masa Mendatang Source : R. Socolow, R. Hotinski, J. B. Greenblatt, and S. Pacala.
“Batang Stabilisasi” Source : R. Socolow, R. Hotinski, J. B. Greenblatt, and S. Pacala.
Efisiensi energi • Mencegah kerusakan • hutan • 3. Energi Terbarukan • 4. Carbon Capture • Storage (CCS) • 5. Gas (transisi)
Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia 1. Proyek pengurangan emisi (penggunaan energi rendah emisi); 2. Proyek penyerapan karbon (kehutanan:aforestasi dan reforestasi). Sesi 3 IA-ITB for GCC ToT & Workshop
Deforestasi di Lingkungan dan Pulau • Pulau Sumatera b. Pulau Borneo
Deforestasi di Lingkungan dan Pulau • Pulau Sulawesi b. Pulau Papua Total Luas Terdeporestasi adalah 376,494 km2
Proyeksi Reforestasi Pengurangan Karbon Masa Depan = Kehidupanƒ maks.(NDVI di masa depan, Sosial-Ekonomi di masa depan, Pola Spasial di masa depan, dll.); Proyeksi Deret Waktu: Masa depan (NDVI, Sosial, Ekonomi, Pola spasial, etc) = ARIMA f (time) Masa Depan Sekarang Lampau
Carbon Uptake di Hutan Riau 1994 1998 Deret gambar berikut menunjukkan pengurangan Carbon Uptake (Tangkapan Karbon). Terlihat perbedaan nilai tangkapan karbon di tahun 1994 hingga 2002. Corak merah menunjukkan rendahnya Carbon Uptake. 2000 2002 in kg/m^2/year <0 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 >1
Potensi Energi Angin (Des-Jan-Feb) 1 MW 21 925 mB
Potensi Energi Angin (Mar-Apr-Mai) 1 MW 21 925 mB
Potensi Energi Angin (Jun-Jul-Agust) 1 MW 21 925 mB
Potensi Energi Angin (Sept-Okt-Nov) Potensi = 73 GW Kapasitas terpasang optimum = 25 MW Kapasitas saat ini = 0,6 MW 1 MW 21 925 mB
Proyeksi Energi Mini/Mikro Hidro Sumber: Susandi, 2006
Proyeksi Energi Angin Sumber: Susandi, 2006
Proyeksi Energi Surya Sumber: Susandi, 2006
Proyeksi Energi Biomassa Sumber: Susandi, 2006
Proyeksi Energi Panas Bumi Sumber: Susandi, 2006
Proyeksi Energi Panas Bumi Sumber: Susandi, 2006
Microhydro 0.216% Biofuel 1.335% Coal 32.7% Solar Power 0.020% Wind Power 0.028% ENERGY MANAGEMENT OPTIMISATION Large Hydro 2.4% Fuel cell 0.000% Geothermal 3.8% Biomassa 0.766% Other 4.4% Nuclear 1.993% Natural Gas 30.6% Oil 26.2% National Energy Mix, Year 2025 (optimization scenario) Source: DESDM, 2005
Produksi energi Indonesia Net export Indonesia Exajoules Exajoules Sumber: Susandi, 2005
Pimpinan Produksi : Dr. rer. nat. Armi Susandi, MT Tim Kreatif : Irma Nurlela, S.Si Mamad Tamamadin, S.Si Indriani Herlianti, S.Si Contact Address : Program Studi Meteorologi Labtek XI Lt.2 ITB Jl. Ganesha No. 10, Bandung - Indonesia www.armisusandi.com