210 likes | 800 Views
RENCANA AKSI ANTISIPASI PEMANASAN GLOBAL DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI KALTIM HIJAU Tahun 2010 - 2014. Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. MEMPERHATIKAN HASIL. Governors Climate Forest (GCF) California pada bulan November 2009;
E N D
RENCANA AKSI ANTISIPASI PEMANASAN GLOBAL DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIMMELALUI KALTIM HIJAU Tahun 2010 - 2014 Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak
MEMPERHATIKAN HASIL • Governors Climate Forest (GCF) California pada bulan November 2009; • Lokakarya Nasional tentang Pemanasan Global dan Mitigasi Perubahan Iklim pada tanggal 1 Desember 2009 di Balikpapan; • COP (Conference of The Parties) 15 UNFCCC padatanggal 18-20 Desember 2009 di Copenhagen; • Arahan dan target RencanaAksiNasional (RAN) tentangPenurunanEmisi Gas RumahKacahingga 26% pada Tahun 2020; • Hasil Kaltim Summit dan Deklarasi Kaltim Hijau pada tanggal 7 Januari 2010 di Samarinda. • Hasilpertemuankoordinasipadatanggal 21 Januari 2010 antaraPemerintahPusatdenganPemerintahProvinsi Kalimantan Timur yang menghasilkanrencanaaksinasionalsektorkehutanan, danpertemuandenganPemerintahKabupaten/ Kota untukmenyusunrencanaaksi(actions plan)tingkatProvinsisektorkehutanan. • InisiatifKabupatenKonservasidiMalinaudanPaser • Berau Forest Carbon Program (inisiasi REDD)
Latar Belakang • VISI PEMPROV KALTIM “Terwujudnya Kaltim sebagai pusat Agroindustri dan Energi terkemuka menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera” • Dalam rangka mendukung tekad Pemerintah untuk mengurangi emisi carbon, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota beserta seluruh elemen masyarakat Kalimantan Timur, telah mengeluarkan deklarasi Kaltim Hijau pada Kaltim Summit tanggal 7 Januari 2010. • TujuanKaltim Hijau adalah: • Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Timur secara menyeluruh dan seimbang, baik secara ekonomi, sosial, budaya dan kualitas lingkungan hidupnya. • Mengurangi ancaman bencana ekologi, seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Latar Belakang • Mengurangi terjadinya pencemaran dan pengrusakan kualitas ekosistem darat, air dan udara di Kalimantan Timur • Meningkatkan pengetahuan dan melembagakan kesadaran di seluruh kalangan lembaga dan masyarakat Kalimantan Timur akan kepentingan pelestarian sumberdaya alam terbaharui serta pemanfaatan secara bijak sumberdaya alam tidak terbaharui (Dari Deklarasi Kaltim Hijau pada Kaltim Summit 7 Januari 2010) • Kaltim Hijaumerupakan dimulainya suatu proses pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan (Green Development) dengan basis tata kelola pemerintahan yang berwawasan lingkungan (Green Governance).
Usulan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur 2008-2027 Sumber: Bappeda Kaltim
2003-2004 2003-2005 2003-2006 Laju Deforestrasi Hutan Kalimantan Timur dari tahun 2003-2008 Sumber: WWF Indonesia 2009 2003-2007 2003-2008
Lahan Kritis Kalimantan Timur Sangat Kritis: 493,199.69 Kritis: 873,779.18 Agak Kritis: 3,954,824.51 Potensial Kritis: 3,460,781.93 Tidak Kritis: 10,966,030.79 Sumber: WWF Indonesia 2009
Inisiatif Heart of Borneo • Inisiasitiganegara: Indonesia; Malaysia danBrunai • UpayauntukmendorongKonservasidansustainable developmentdi areal seluas8,894,653.75 Ha di 7 Kabupaten Di Kalimantan Timur. • MerupakanKawasanStrategisNasionaluntukkonservasiskalaPulau, yang jugamerupakanwujudkerjasama 3 negara Indonesia; Brunei dan Malaysia • Merupakan Daerah Tangkapan Air yang sangatPentingBagisungai-sungaiutamadi Kalimantan Timur • Merupakankawasanhutan yang masihterjagabaikdi Kalimantan Timur
INISIATIF DAERAH DALAM RANGKA MENDUKUNG PELAKSANAAN KALTIM HIJAU : • BEBERAPA KABUPATEN TELAH MENDEKLARASIKAN DIRI SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI • KabupatenMalinau (TN KayanMentarang) • KabupatenPaser (CagarAlamTelukAdangdanTelukApar) • KabupatenBerau (HutanLindungLesan, Berau Forest Carbon Progam/REDD,KawasanKonservasiLaut, KawasanHutanDenganTujuanKhususuntukKeanekaRagamanHayati) • KabupatenKutaiTimur(HutanLindungWehea)
Rencana aksi tersebut diharapkan menjadi acuan bersama dalam menyusun rencana operasional di tingkat Kabupaten/ Kota.
IV. Tantangan dalam pencapaian rencana aksi • Belum ditetapkannya RTRW Kaltim • Sulitnya mencari lahan tidak bermasalah untuk pelaksanaan penanaman • Tidak konsistennya Peraturan perundang undangan dan perijinan • Pengawasan, Pengendalian dan Penegakan hukum masih lemah • Pendanaan belum memadai • Baseline data di semua sektor belum terkelola dengan baik.
Kaltim !!!!!! …….Green Kaltim Green !!!!!! ………Yes